02.

HAPPY READING MAN-TEMAN 😊

Asyifa menunggu di salah satu kursi bandara, menunggu seseorang yang ingin di temuinya.

Dia mengeluarkan earphone- nya dan mulai memutar lagu yang sering dia senandungkan.

Dia mulai menikmati musik yang di putarnya dan ikut serta bernyanyi mengikuti setiap liriknya.

 

Desir pasir di padang tandus

Segersang pemikiran hati

Terkisah 'ku di antara

Cinta yang rumit

Dari arah samping seseorang duduk di sampingnya dan ikut bernyanyi melanjutkan lirik yang dinyanyikan Asyifa.

Bila keyakinanku datang

Kasih bukan sekedar cinta

Pengorbanan cinta yang agung

Kupertaruhkan

Asyifa tentu saja kaget tapi berujung senyuman. Dia melepaskan satu earphone- nya dan menyelipkan di lubang telinga orang itu.

Maafkan bila 'ku tak sempurna

Cinta ini tak mungkin kucegah

Ayat-ayat cinta bercerita

Cintaku padamu

Bila bahagia mulai menyentuh

Seakan 'ku bisa hidup lebih lama

Namun harus kutinggalkan cinta

Ketika kubersujud

Bila keyakinanku datang

Kasih bukan sekedar cinta

Pengorbanan cinta yang agung

Kupertaruhkan

Mereka melanjutkan dengan bergantian hingga lagu itu selesai di nyanyikan.

"Rindu aku?" tanyanya tersenyum dan mendapat anggukan kepala dari Syifa.

Mereka bergandengan tangan dan berjalan menuju parkiran untuk pulang dengan motor sport Asyifa.

"Pakai ini?" tanyanya menunjuk motor di depannya dan Asyifa menganggukan kepala.

"Oke, aku yang bawa," ucapnya.

Asyifa menyetujui dan naik di jok belakang. Dia mengeratkan pelukan di pinggangnya.

Pemuda itu melirik sekilas kearah belakang dan melihat Asyifa yang begitu nyaman bersandar di punggungnya.

Dia tersenyum manis melihat kelakuan Asyifa yang tidak berubah.

💢💢💢💢

 Sesampainya di rumah keluarga besar Al-Husein. Mereka turun dari motor dan melihat keluarga mereka itu sudah berdiri di depan untuk menyambut.

Salsa berhambur ingin memeluk dan Reyyan merentangkan kedua tangannya menyambut dengan senyuman yang merekah, namun senyumannya langsung berubah menjadi kesal saat yang dia sambut melewati dan memalingkan pelukan pada Asyifa yang berada di belakangnya.

Reyyan, dia Reyyan pemuda yang dulunya begitu gembul sekarang dia menjadi pemuda yang begitu tampan dan dengan body yang keren seperti atlet.

Reyyan menoleh ke belakang dengan tatapan tajam pada Asyifa dan yang di tatap hanya menjulurkan lidahnya meledek.

"Mom! Aku yang baru pulang bukan dia. Kok Mommy meluknya dia sih bukan aku!" kesal Reyyan.

"Kenapa pulang coba, jangan pulang saja sekalian. Baru sekarang pulang kemaren-maren kemana?!" saut Salsa tak kalah kesal.

Salsa membawa Asyifa masuk melewati Reyyan yang menggerutu dengan kesalnya. Dan Asyifa masih saja meledek dengan melambaikan tangannya.

Keluarga yang lain hanya terkekeh dan berlalu masuk tanpa menghiraukan Reyyan yang menjadi semakin kesal.

💢💢💢💢

Mereka sudah berkumpul di ruang keluarga dan berbincang hangat. Asyifa tersenyum Suasana yang dulu kembali namun, dia tidak ada di sini. Mengingat itu Asyifa menjadi berkaca-kaca hendak menangis. Namun Reyyan merangkul pundaknya membuat gadis itu menoleh. Reyyan tersenyum memberi ketenangan dan dibalas senyuman oleh Syifa.

Syifa membuang nafas lelah. Reyyan tahu apa yang dipikirkan oleh saudaranya itu. Dan dia pun merasakan. Namun, dia adalah lelaki dan tidak seharusnya selalu terlarut dalam kesedihan. Ada yang lebih penting yang perlu dia bantu menata hatinya kembali.

Maka dari itu dia pergi ke luar negeri untuk melanjutkan sekolah menengah atasnya di negeri tetangga sekaligus menata hati. Dia kembali saat di rasa dia sudah lebih baik. Reyyan memutuskan pulang dan membantu saudara cantiknya itu untuk menata hatinya juga.

Reyyan tahu memang tidak mudah bagi dirinya tapi, janjinya pada sang om memang harus dia tepati untuk menjaga Asyifa dan mengobati lukanya.

Setelah perbincangan itu, mereka kembali ke kamar masing-masing karena memang sudah sore dan sebentar lagi akan makan malam.

******

Makan malam hari ini berjalan dengan hikmat tidak ada yang berbicara karena memang hal itu tidak di anjurkan lagi mengingat usia mereka yang sudah tidak kanak-kanak lagi.

Setelah makan malam, mereka kembali berkumpul di ruang keluarga. Saat di tengah-tengah perbincangan hangat mereka, Asyifa memundurkan dirinya dan perlahan pergi dari ruangan itu.

Annisa hendak memanggil putrinya itu tapi di tahan oleh Reyyan.

"Biar aku saja Tante," ucapnya dan beranjak dari tempat duduk. Dia menyusul Syifa yang berada di taman depan.

*****

Terlihat Asyifa berdiri bersandar di bawah pohon. Reyyan menghampirinya.

"Jangan suka berdiri dibawah pohon, nanti oksigennya berebut sama pohonnya!" seru Reyyan. Asyifa hanya melirik saja tidak tertarik untuk meladeni.

Reyyan duduk dibangku tak jauh dari Asyifa.

"Lagian kamu ngapain berdiri di situ, nanti pocongnya salah sasaran kamu di bilang kembaran pacarnya gimana?" ledek Reyyan.

Niat hati tak mau meladeni tapi kok ngeselin yah? Asyifa mendekati Reyyan duduk di sampingnya.

"Iya deh raja demit!" saut Syifa membuat Reyyan terkekeh.

"Masa raja demit ganteng begini!" sahutnya bangga tak mau kalah.

"Huh! narsis!" sahut Syifa meraup wajah Reyyan gemas dan kemudian tertawa.

"Nah gitu dong ketawa, jangan cemberut mulu ah! Nanti nambah jelek tau!" ujar Reyyan membuat Asyifa berdecih.

Syifa membuang nafas lelah dan menyandarkan kepalanya di bahu Reyyan. "Aku kangen ayah Rey," ucap Syifa.

Reyyan sedikit menoleh. "Aku juga, tapi kalau kita begini terus nggak akan ada habisnya Syi, aku nggak mau kamu terus meratapi hal itu, apa kamu nggak kasian sama ayah kamu? Nanti dia bakalan sedih banget lihat putri cantiknya sedih terus," ucapnya menasehati namun yang di nasehati tetap saja menekuk wajahnya.

"Oh iya! Gimana kalau besok aku anterin kamu kuliah terus pulangnya aku ajak makan es krim? " tawar Reyyan.

Asyifa langsung menegakkan duduknya dan menatap Reyyan berbinar.

"Seriusan?" semangatnya dan di angguki oleh Reyyan dengan tersenyum.

"Yes, dapet traktiran!" serunya semangat.

"Ya elah, dapet traktiran seneng banget! Padahal nih yah, kamu juga bisa beli sendiri," ucap Reyyan pura-pura menyesal.

"Beda dong! Enaknya tuh beda kalau di traktir!" sahutnya dan tertawa kecil.

💢💢💢💢

Keesokan harinya Asyifa sudah siap dengan kemeja dan celana bahan yang tak terlalu ketat warna hitam dan hijab pasmina yang dililitkan sederhana. Dan jangan lupakan sepatu kets warna senada dengan hijab dan kemejanya. Dia sudah siap sedari tadi namun Reyyan yang berniat untuk mengantarnya malah masih nyaman dengan mimpi indahnya.

"Ya Allah, nih anak bangun nggak! Katanya mau nganterin aku malah masih tidur!" kesal Asyifa sembari menarik lengan Reyyan.

"Aduh Syifa, aku masih ngantuk banget ini, besok saja yah," mohonnya dengan mata yang masih terpejam.

"Oh gitu, oke aku nggak akan ngomong lagi sama kamu! Aku benci sama orang yang tidak menepati janji!!" serunya dan berlalu keluar meninggalkan kamar Reyyan.

Reyyan yang mendengar ucapan Asyifa langsung membuka matanya dan langsung duduk tegap. Dia lupa apa yang di benci oleh saudaranya itu.

"O-oke aku anterin!" serunya dengan cepat.

Reyyan segera masuk ke kamar mandi dan dengan terburu dia mandi untuk menghilangkan kantuknya.

JANGAN LUPA DUKUNGAN KALIAN YAH😁😁😁

Terpopuler

Comments

niam

niam

mewek lagi

2021-06-15

0

Tri Hartatik

Tri Hartatik

boleh tu Thor Asyifa sama reyyan
kn mereka bukan saudara

2021-02-04

1

Elhyn Khaan Waode

Elhyn Khaan Waode

thor q sama dgn syifa..kngen ma zidan kaya ad diduniax novel jg

2020-09-23

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!