HAPPY READING MAN-TEMAN 😊.
Reyyan menghentikan motornya di parkiran universitas tempat Asyifa menimba ilmu.
"Si cantik datang, tapi siapa cowok itu".
"Yah... Patah hati Abang dek".
"Nggak ada kesempatan kayak nya ini".
"Wah keren banget itu cowok".
"Body -nya keren kayak model".
"Siapa ya dia, kok deket banget sama Syifa?".
Dan masih banyak lagi bisik-bisik pertanyaan yang terlontar dari mulut mereka , tidak hanya para pemuda namun para gadis yang melihat Reyyan pun kagum lebih tepat nya terpesona.
Pertanyaan itu terlontar karena selama ini tidak ada laki-laki yang bisa deket sama Asyifa. Dia datang dengan menggandeng lelaki pasti lah banyak yang penasaran siapa lelaki itu.
Ada seorang pemuda yang mendekati mereka dan menatap lekat wajah Reyyan membuat nya mengerutkan alis.
"Ada apa?" tanya Syifa datar.
"Siapa dia Syifa?" tanya nya menunjuk Reyyan.
"Bukan urusan kamu!" jawab nya ketus.
Dia pun berlalu melewati pemuda itu dan tidak memperdulikan panggilan nya.
"Kayak nya penggemar kamu banyak banget deh Syi?" ujar Reyyan.
"Biarin saja lah aku nggak peduli," jawab nya santai.
Reyyan menggeleng kan kepala nya dan terkekeh. Dia tau siapa Syifa, dari dulu dia memang seperti itu. Reyyan merangkul pundak saudara nya itu hanya ingin melihat seberapa heboh nya mereka. Dan benar saja mahasiswa yang melihat itu menjadi heboh.
Reyyan sangat puas akan hal itu. Wajah kecewa dan juga banyak pertanyaan sangat jelas terlihat, seperti nya dia punya hal baru yang menyenangkan.
"Aku tunggu di kantin saja yah, aku juga laper nih belum makan kan tadi langsung nganterin kamu," ujar Reyyan setelah sampai di kelas Asyifa. Asyifa hanya mengangguk saja.
Saat Asyifa baru saja mendudukan bokong nya, dia di serbu dengan banyak pertanyaan.
Dari siapa kah pemuda yang bersama nya, hingga tempat tinggal nya pun mereka menanyakan. Membuat Asyifa jadi geram sendiri.
"Kalian bisa diam tidak!" seru Syifa membuat mereka langsung membungkam mulutnya.
"Kalau kalian mau tau nama, nomor, rumah sekali pun tanyakan saja padanya langsung jangan sama aku!" sambung nya.
Ucapan kecewa terlontar dari mulut mereka.
"Sombong amat itu cewek, nanya doang juga!" gumam Amel yang memang satu jurusan dengan Syifa.
"Tapi memang ganteng banget sih dia, aku juga pengen tau siapa dia, kali saja bisa aku gaet," gumamnya pelan sembari membayangkan wajah Reyyan yang begitu tampan.
💢💢💢💢
Reyyan sedang memainkan game online di ponsel nya. Dia duduk anteng di salah satu kursi kantin dan tidak memperdulikan sekitar yang melihat nya bagai bintang film.
Asyifa datang dengan kesal. Dia melempar tas selempang nya ke atas meja depan Reyyan membuat nya mendongak.
Dia menghentikan permainan nya dan duduk dengan tegak melipat kedua tangannya di atas meja.
"Kenapa itu muka?" tanya nya heran.
"Kesel aku tuh di tanyain terus sama fans kamu!" jawab nya setelah duduk di kursi berhadapan dengan Reyyan.
"Fans aku? kapan aku punya fans?" tanya nya lagi.
Asyifa berdecak. " Gara-gara aku jalan sama kamu, setiap orang yang lewat depan aku nanya nya kamu terus!" ucap nya kesal.
Reyyan tertawa pelan. " Ya resiko jalan sama orang ganteng ya begitulah, nikmatin saja lah," ujar nya masih dengan tawa nya.
Asyifa tambah kesal. "Sudah ah aku mau ke bengkel kamu kalau mau ikut ayo kalau nggak aku tinggal!" ucap nya beranjak dari tempat duduknya.
"Eits, jangan di tinggal dong nanti aku di gondol gimana dong?!" seru nya namun Asyifa tidak memperdulikan teriakan nya.
Reyyan mengejar dan mensejajarkan langkah nya dengan langkah Asyifa.
💢💢💢💢
Asyifa duduk manis dan melihat menu eskrim yang ingin dia pesan.
Saat di perjalanan, Reyyan terus membujuk Syifa untuk tidak marah dengan nya. Sebenarnya bukan salah Reyyan juga. Resiko orang ganteng memang begitu selalu menarik perhatian dan resiko orang yang jalan sama orang ganteng ya begitu juga akan sial dengan pertanyaan.
"Sudah dong Syi, jangan marah terus, lagian kan bukan salah aku juga," mohon nya namun Asyifa tidak memperdulikan nya.
"Oh oke lah kalau begitu aku nggak jadi traktir kamu makan es krim!" ancam nya.
"Enak saja! janji tetep janji yah! awas saja kalau ingkar habis kamu!" ancamnya balik membuat Reyyan meringis ngeri.
Memang ngeri bila Asyifa marah, dia tidak akan berbicara lagi dengan orang yang tidak menepati janji nya.
Pernah dia di ingkari oleh teman nya sewaktu SMP dan hasil nya memang tidak pernah bicara dengan nya apapun itu. Dan hal itu tidak boleh terjadi pada Reyyan karena Asyifa adalah salah satu orang yang membuat nya bahagia dan juga semangat untuk nya.
Dan di sini lah dia, duduk manis dengan memandang berbagai macam bentuk menu eskrim yang begitu menggoda.
"Mau yang mana Syi?" tanya Reyyan yang sudah memberi tahu pelayan pesanan nya terlebih dahulu.
"Eemm, aku mau es krim rasa stroberi dan coklat terus di kasih toping lengkap terus size nya big ya mba," ujar Asyifa memberitahu pada pelayan.
"Nggak kebanyakan Syi? ini gede banget loh" protes Reyyan.
"Nggak, aku mau itu titik. Itu sebagai kompensasi dari kamu karena buat aku geram sama fans-fans kamu!" final Syifa.
Reyyan hanya menggeleng saja dan pasrah dari pada urusan nya panjang nanti.
"Habis ini kamu mau ke bengkel Syi?" tanya Reyyan di sela-sela suapan es krim nya.
Asyifa mengangguk. "Aku mau cek laporan bulanan sekalian," ucap nya Reyyan mengangguk.
Mereka pun melanjutkan menikmati es krim mereka sembari bercanda, tak jarang pula ledekan mengikuti. Reyyan dan Asyifa mengingat masa di mana mereka bertemu untuk pertama kalinya, dan awal dari persahabatan mereka.
Ada seseorang yang menghampiri mereka " Reyyan, Asyifa?" panggil seseorang itu.
Mereka mendongak, dan mendapati teman lama mereka. Dia di persilahkan duduk bersama.
"Kamu sering kesini ya?" tanya orang itu.
"Ini kedai langganan kita, kamu sendiri sering kesini?, kok aku nggak pernah liat kamu ya selama ini?" tanya Reyyan.
"Oh, aku keponakan yang punya kedai ini, aku jarang banget ke sini, maka nya aku nggak tau kalau kalian jadi langganan kedai kita," jelas nya.
"Oh, pantes".
"Oh iya, gimana kamu sekarang?, kuliah kah, atau apa gitu?" tanya Reyyan lagi.
"Aku kuliah di universitas X. Kalian sendiri gimana?" tanya nya balik.
"Oh, kita kuliah di universitas X".
"Jadi kalian kuliah di tempat yang sama?" tanya dia dan di angguki oleh keduanya.
Jadi lah mereka mengobrol mengenang masa nakal mereka. Reyyan dan orang itu begitu semangat dengan cerita mereka, namun tidak dengan Syifa. Masih seperti biasanya, Syifa akan berbicara seperlunya saja.
TETEP DI INGETIN BAGI POIN LIKE COMMENT NYA JUGA😁😁
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 114 Episodes
Comments
Masliah
aq syukaa
2021-07-23
0
Tri Hartatik
mungkinkah Annisa kn trus jdi single parent
2021-02-04
1
Suana Ma'e Fadika
nyimsk
2020-09-17
1