Romansa SMK
"Ziaaa! Bangun sudah siang!" Teriak Bu Nurul dari dapur yang tengah memasak.
Mendengar suara ibunya yang nyaring Zia pun tergeragap dari tidur nya. Dilihat nya jam yang tergantung di seberang tempat tidurnya menunjukan pukul 05.00 WIB. Akhirnya dia pun segera bangun menuju kamar mandi dan mencuci muka.
Seperti biasa, Fauzia atau akrab dipanggil Zia ini akan membantu ibunya terlebih dahulu untuk menyiapkan sarapan dan membereskan rumah. Jika masih ada waktu dia akan sempatkan untuk menyapu halaman depan juga. Setelah itu baru dia akan mandi dan bersiap untuk berangkat sekolah.
"ada kegiatan apa kamu pakai baju itu, bukan nya ini udah hari tenang?" Tanya Bu Nurul saat melihat anak perempuannya telah siap dengan seragam PDL-nya.
"iya hari tenang buat yang gak dapet tugas, kalau aku dan timku kan istimewa di saat yang lainnya santai-santai kita kerja rodi" jawab Zia sekenanya.
"emang ada kegiatan apa?" tanya Bu Nurul lagi.
"pembekalan kelas XI sebelum berangkat PKL, yaudah ya bu, aku berangkat dulu nanti keburu telat soalnya mau breefing dulu sama tim, assalamu'alaikum" Zia pun mencium punggung tangan ibu nya dengan takdzim dan ngacir menggunkana sepeda motor berangkat sekolah.
"dasar itu anak, setiap disuruh sarapan pasti langsung kabur" gerutu Bu Nurul.
¤¤¤
Tak butuh waktu lama, hanya 10 menit perjalanan menggunakan sepeda motor Zia telah sampai di halaman sekolah. Sesuai peraturan yang berlaku di sekolahnya. Setiap siswa yang mengendarai sepeda motor harus turun dan menuntun motornya saat memasuki gerbang menuju parkiran. Itung-itung olahraga pagi sebelum ikut pelajaran.
"Zia, tungguin woy" teriakan yang udah gak asing lagi di telinga Zia. Dia pun segera berhenti dan menunggu pemilik suara semerdu kaleng kerupuk tersebut menghampirinya.
"bisa gak sih kamu gak teriak-teriak gitu, malu tahu dilihat kakak kelas, kayak di hutan aja" gerutunya saat pemilik suara itu telah mensejajarkan jalannya dengan Zia.
"ya maaf kelepasan, lagian kamu dipanggil-panggil gak berhenti" jawab gadis tersebut, yang tak lain adalah Titis teman satu ekstra nya.
"masak?" Zia pun memarkirkan motornya di bawah pohon agar terlindung dari panas.
"air" sahut Titis.
"terserah, langsung ke UKS aja ya nunggu yang lain"
"ok, let's go"
Mereka berdua pun segera menuju ruang UKS yang berada di dekat lapangan upacara. Ternyata disana sudah cukup ramai dengan beberapa anggota PMR seangkatannya dan juga kakak kelas. Karena ruang UKS bersebelahan dengan ruang OSIS maka suasana semakin ramai. Tak ketinggalan anak-anak paskibra yang terlihat sibuk di lapangan tengah menyiapkan perlengkapan upacara pembukaan kegiatan ini.
Setelah breefing pembagian tugas selesai. Semua anggota PMR berpencar menuju tempat tugas masing-masing. Tak lama kemudian siswa kelas XI masuk ke lapangan upacara untuk membentuk barisan sesuai kelas dan jurusan masing-masing. Disusul anggota OSIS yang membantu mereka dan anggota paskibra yang bertugas untuk upacara pembukaan.
Kedisiplinan yang ditanam sejak awal masuk SMK Pelita selalu diterapkan dengan baik oleh setiap siswa. Dilihat dari kesiapan mereka saat akan upacara, 5 menit sebelum upacara dimulai mereka telah siap membentuk barisan. Dan saat bel berbunyi upacara pun bisa langsung dimulai.
¤¤¤
Upacara pembukaan telah usai dari beberapa menit yang lalu. Saat ini kegiatan diambil alih oleh Ndanramil langsung dan dibantu juga oleh dua tentara. Anggota OSIS dan Paskibra hanya memantau dan sedikit membantu kerja petugas dari koramil. Sedangkan anggota PMR melihat dari kejauhan dan antisipasi kalau-kalau ada yang pingsan atau pura-pura pingsan tepatnya.
Cuaca hari ini cukup terik, banyak siswi yang 'pingsan'. Bahkan tim kesehatan sampai kualahan. Sedangkan OSIS dan Paskibra apalagi hanya bisa teriak tak sedikitpun ingin membantu.
"bisa kali, gak usah teriak langsung angkat kesini, gak liat apa ini juga lagi kualahan" gerutu kak Tia.
"enak banget tinggal teriak-teriak kita juga bisa keles" kak Devi mulai panas juga terus di teriaki oleh OSIS dan paskibra. "enak ya jadi mereka, tinggal teriak tapi selalu dapet yang sepesial, nah kita?" imbuh kak Seno.
"dapet sepesial juga kali kak Sen, snack cap l*ng" sahut Titis.
"yang kayak ada pedas-pedas semriwingnya gitu" Zia yang mendengar keluhan anggota PMR pun ikut menimpali menirukan logat sebuah iklan air mineral. Akhirnya mereka yang awalnya kesal melihat anggota OSIS yang sok itu pun tertawa terbahak.
"udah-udah, jangan ketawa terus. Nanti kering tuh gigi, udah di pelototin tuh sama ketos pengganti sampai matanya mau loncat" kak Fina pun memperingatkan anggotanya tersebut.
"siap komandan" jawab mereka serempak sambil memberikan hormat dan bubar menuju spot mereka masing-masing.
Saat Zia tengah memperhatikan kelas XI yang sedang mengikuti kegiatan. Tiba-tiba ada sebuah tangan yang menepuk pundaknya. Dan ada wangi maskulin yang diterpa angin mampir di indera penciumannya.
"serius banget lihatnya, sampai tak berkedip" sebuah suara bass mampir ditelinga nya. Membuat Zia langsung menoleh kesumber suara.
"e-enggak, biasa aja" jawab nya sedikit gugub. "astaga, mimpi apa semalam aku bisa disapa doi, ngebayangin aja gak pernah" batinnya.
Pria tersebut hanya tersenyum dalam diam membuat Zia mengernyit heran. Apa coba maksudnya tadi menyapa seperti itu lalu diam seribu bahasa berdiri disampingnya.
Dengan sedikit ragu, Zia pun memberanikan diri buka suara menanyakan maksudnya dia nerdiri disebelahnya. "maaf nih ya kak, ngapain disini? bukan nya seharusnya kakak di tengah lapangan sana?."
"sekali-sekali boleh lah ikut berteduh disini sama kalian" ucap pria tersebut mengerlingkan mata kearahnya.
"haduh, meleleh bang hati adek, padahal cuma dikedipin doang, gimana kalau ditembak" batin Zia. Padahal disana bukan hanya Zia saja melainkan ada 3 petugas lain. Titis, kak Seno dan Deni.
"gak boleh, udah pergi sana, loe kan OSIS udah sewajarnya loe panas-panasan di tengah lapangan, kalo kita kan tim medis jadi suka-suka kita lah mau berteduh atau ikut ke tengah lapangan" Kak Seno yang meskipun seorang pria tapi cerewetnya sudah seperti emak-emak komplek pun mengusir pria tersebut.
"yaelah, Sen. Sekali doang, gitu aja loe usir" jawab pria tersebut.
"berisik, udah loe pergi sana, kalau enggak jatah snack loe gue ambil" ancam Kak Seno.
Zia dan Titis pun hanya memandangi dua orang pria yang tengah berdebat dihadapan mereka. Tak ada niatan sedikit pun untuk menengahi. Akhirnya setelah lelah berdebat pria tadi pun memilih untuk kembali ke tengah lapangan bersama yang lainnya.
Tapi sebelum pria itu pergi masih sempat membisikan sesuatu di telinga Zia.
$
$
$
$
Hai semuanya, aku kembali lagi. Masih dalam tahap terus belajar yak jangan di bully.
Dukung karya kedua aku ya dengan like, komen, dan vote nya.
Kalau perlu beri kritik dan saran yang membangun biar authornya lebih semangat lagi untuk belajar dan up.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 140 Episodes
Comments
ITILLIA VAGINAMU NIKMAT
masih seru di fizzo
2022-08-30
0
ITILLIA VAGINAMU NIKMAT
nexx
2022-08-28
0
nura julian
ok 👍
2021-11-10
1