Triplets' Last Mission.
Tengah malam di suasana yang sedang genting. Sepasang suami istri dengan ditemani Asisten pribadinya mengemudikan mobilnya dengan tujuan ke rumah sakit terdekat.
Sang istri, bernama Rebecca, tengah mengandung sembilan bulan dan malam itu sudah waktunya untuk ketiga bayinya lahir. Hamil di usia muda, berusia 19 tahun. Namun Rebecca tidak pernah mempermasalahkan itu.
Suaminya bernama Yusuf Ali, seorang chef dan pemilik restoran serta minimarket di beberapa titik di Kota mereka tinggal.
"Ngantuk?" tanya Adam kepada Willy.
"Iya, Tuan. Saya baru kembali dari Australia dan malah … ya, biasalah!" keluh Willy.
"Yang sabar, ya. Menunggu orang lahiran memang seperti ini. Aku akan menemanimu, tenang saja." ucap Adam menepuk Bahu Willy.
Adam dan Willy memutuskan untuk ke mushola. Mereka akan istirahat di sana, sampai mendengar kabar bahagia dari Yusuf dan Rebecca. Sementara Airy yang sudah panik di minta masuk oleh Yusuf untuk menemaninya.
Adam dan Airy adalah kandung dari Yusuf Ali. mereka menyempatkan waktu untuk bisa menemani adik iparnya melahirkan. Sementara Willy, ia adalah Asisten pribadi Rebecca. Rebecca mantan Ratu Mafia yang tak terkalahkan pada masanya.
Menikah dengan seorang lelaki sholeh dan lembut seperti Yusuf yang bisa membuat Rebecca berubah jauh lebih baik.
---
Tepat jam 3 pagi, akhirnya ketiga bayi itu lahir dengan selamat. Satu bayi laki-laki dan dua bayi perempuan. Lahiran dengan normal, namun Rebecca pingsan dan harus di tangani lebih lanjut lagi.
Keunikan dari ketiga bayi itu sudah terlihat. Bayi laki-laki yang lahir lebih dulu ini memiliki mata biru seperti Rebecca, namun rambutnya ikal hitam.
Lalu, bayi kedua, memiliki lesung sejak lahir. Ketika nangis, lesung nya sudah terlihat sangat jelas.
Bayi ketiga, memiliki rambut pirang seperti Rebecca. Namun badannya lebih besar dari dua saudara yang lainnya. Bayi ketiga ini tidak sering menangis, ia cenderung lebih banyak tidur daripada bayi kedua yang sangat usil.
"Lucu, ya. Lihat mata anak lelaki ini, cantik sekali," ucap Airy menimang bayi lelaki tersebut.
"MasyaAllah, adil banget. Allah memberi Yusuf putra putri yang masing-masing memiliki kesamaannya dengan ibu dan ayahnya," sahut Adam yang sudah sampai saja di sana.
"Ah iya, aku punya sesuatu buat keponakan pendekar ini."
Adam menyematkan sebuah gelang berwarna hitam dengan lambang keluarga keluarganya.
"Apa itu?" tanya Airy.
"Ini lambang keluarga kita. Aku cuma buat dua sih, buat Rafa sama ini doang, hehehe …." senyuman Adam yang menyebalkan bagi Airy.
"Kenapa cuma dua, keponakan Mas Adam kan bejibun nantinya!" seru Airy. "Yang adil dong!"
"Iya, aku bikin lagi buat Baby Feng. Kalau anaknya Falih cowok, ntar aku berikan juga," jawab Adam.
"Sayang, si baby boy-nya punya tanda lahir di lengan kiri. Seperti mirip bentuk elang, ya?" celetuk Adam.
"Ih, bener juga. Unik banget, mata biru, si kiwil kriting haha …."
Airy meletakkan baby boy dan beralih kedua baby girl. Bayi itu terlihat sedikit berbeda, wajah bayi kedua dominan mirip almarhumah Aisyah, dan bayi ketiga lebih mirip Yusuf. Sementara anak lelakinya mirip Rebecca.
"Kok, mirip almarhumah Ami, ya? Nggak adil banget, si Ayanna dan Anthea mirip Gu. Ini kenapa baby kedua mirip Ami," rengek Airy.
"Stt, baby ketiga masih bobok, jangan berisik sayang …."
***
Apa yang ditakutkan Rebecca semuanya terjadi. Ketika Rebecca masih tak sadarkan diri, satu dari ketiga bayi itu diculik oleh Cindy dan Tuan Wilson. Bayi tersebut adalah bayi laki-laki yang di mana sebelumnya Adam baru saja memberikan gelang dengan lambang keluarga buatannya sendiri.
"Kita dapat anak lelakinya, Rebecca kamu akan hancur saat ini juga!" desis Cindy.
"Tuan Wilson, mau kita apakan bayi ini?" tanya Cindy.
"Buang, atau kamu bunuh saja. Aku tidak suka dengan anak kecil!" sulit Tuan Wilson.
Ketika Cindy hendak membuang bayi tersebut, ia melihat mata indah milik bayi berjenis kelamin laki-laki itu. Ada saya ketertarikan tersendiri dalam hatinya. Cindy mengurungkan niatnya untuk membuang bayi itu dan hendak merawatnya seperti anak sendiri.
"Kenapa hatiku begitu damai melihat bayi ini? Dia sangat rupawan, dan baru saja tersenyum kepadaku,"
"Apakah, aku tidak seharusnya membuang bayi ini? Kalau begitu, aku akan merawat bayi ini saja. Siapa tahu, saat besar nanti, dia bisa menjadi alat bagiku untuk membalas dendam kepada Rebecca, dan mendapatkan Yusufku kembali."
Rupanya, Cindy belum menyerah untuk mendapatkan Yusuf. Naas, ketika mengendarai mobilnya, Tuan Wilson dan Cindy mengalami kecelakaan. Tuan Wilson meninggal di tempat, tapi Cindy dan bayi itu selamat dan mencoba menyelamatkan diri.
"Aku tidak boleh mati, aku belum membalas dendamku kepada Rebecca. Anak ini juga masih hidup, aku harus merangkak keluar sebelum mobil ini meledak,"
"Sungguh ajaib, bayi ini sama sekali tidak menangis meski keningnya terluka."
Duar!
Ledakan mobil yang mereka kendarai meledak. Tuan Wilson sudah tiada sebelum mobilnya meledak. Ia akan mati terbakar di dalam sana.
Cindy berusaha tetap berjalan, ia tidak menyerah meski kakinya terluka parah. Sampai pandangannya mulai kabur, dirinya kehilangan banyak darah dan akhirnya ia jatuh pingsan.
Beruntung sekali malam ini itu ada seseorang yang menemukan Cindy dan membawanya pergi jauh dari Jogja. Dan sampai saat itu, Yusuf beserta keluarga yang lainnya akan kehilangan jejak sang bayi laki-laki. Meski nantinya, hanya Adam dan Airy yang bisa menemukan bayi itu kembali. Namun, kapan itu tidak tahu pastinya.
***
Kembali ke rumah sakit. Rebecca yang sudah siuman meronta karena putranya telah hilang. Meski dirinya pingsan, ia bisa mendengar dengan jelas jika bidan mengatakan anak pertamanya berjenis kelamin laki-laki.
"Dimana, putraku?"
"Kak, Mas, dimana putraku?"
"Siapa orang yang telah menculiknya?"
Rebecca histeris karena putranya hilang. Sampai dokter harus membiusnya agar Rebecca bisa lebih tenang.
"Putraku, Mas Adam di mana putraku?" suara Rebecca semakin melemas.
"Mas, dimana aku harus mencari putraku?" tanya Yusuf juga sudah pasrah.
"Sabar, Cup. Kita pasti akan menemukan putramu secepatnya,"
"Yusuf …." Airy memeluk Yusuf.
Selalu saja Airy yang menemani Yusuf ketika sedang mengalami kesulitan. Bukan berarti Raihan tidak menyayanginya, namun kedekatan Yusuf memang lebih kepada Airy sejak kecil.
Seminggu berlalu, sampai acara puputan juga putra mereka belum ketemu. Kondisi Rebecca semakin memburuk, bahkan ia sampai tidak bisa memberikan air susu kepada kedua putrinya.
Berbagai cara sudah dilakukan oleh Yusuf, Willy dan juga keluarga yang lain. Namun, sangat sulit mencari bayi baru lahir yang hilang.
"Sayang, kamu jangan seperti ini. Masih ada dua putri yang membutuhkan kasih sayangmu. Ki …." ucapan Yusuf tersela.
"Apa Mas Yusuf tidak mencintai putra kita? Apa Mas Yusuf sudah pasrah dan merelakan anak kita hilang? Dimana hati nuranimu, Mas!" bentak Rebecca.
Yusuf tersentak, ia sangat lelah mengurus dua putrinya sendirian dan Rebecca hanya bersedih karena satu putranya hilang.
"Kita masih punya Allah, aku yakin jika putra kita akan ketemu, Re!"
"Tapi tolong jangan seperti ini. Jangan karena satu putramu hilang, kamu jadi menelantarkan dua putrimu yang ada di depanmu,"
"Berdoa dan berusaha itu jawabannya. Tidak dengan termenung dan terus bersedih seperti ini!"
"Lihatlah mereka, dengar tangisan mereka, Rebecca. Mereka juga putri-putrimu, mereka membutuhkanmu! Jangan egois, Re!" Yusuf sampai menggenggam erat lengan Rebecca karena emosi.
"Yusuf!" teriak Airy yang baru saja datang.
Rebecca yang ketakutan langsung berlari bersembunyi di balik tubuh Airy. Yusuf tak sepenuhnya bersalah, ia juga lelah mengurus dua putri sekaligus dengan istrinya yang terus mengurung diri di kamar.
"Kamu apa-apaan, sih, Suf? Nggak kayak gini, dong. Caramu itu kasar tau nggak, sih?" tegur Airy.
"Kak, aku hanya …."
"Cukup! Mulai sekarang, si kembar aku yang ngurus, kalian urus saja diri kalian masing-masing!" Airy sudah sangat kesal, ia menggendong kedua bayi perempuan tersebut dan membawanya pulang.
Yusuf dan Rebecca memohon untuk Airy tidak membawa kedua putrinya pergi. Datanglah Adam dan Raihan menengahi mereka. Memberikan pengertian dan solusi tepat untuk mereka.
Jika di posisi Rebecca, kehilangan anak memang sangat menyakitkan. Tapi, Yusuf juga tidak salah, dia seorang lelaki yang sudah untuk mengurus dua bayi sendirian. Disisi lain, Yusuf juga masih terus mencari putranya, disisi lain dia juga harus mengurus kedua bayi perempuannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 352 Episodes
Comments
arlin
baru umur 19th udh jadi mantan ratu mafia Thor . gk kemudaan
2023-01-12
0
Lima ode
jangan lupa mampir di karya ku ya kak, Please stay with me, trimakasih🙏🏻🙏🏻🙏🏻
2022-12-12
0
Anggi Rizki
alhamdulillah baru hari ini bisa bca love story kichen sampai the end,skrng lnjut lagi di sini,kak dewy novelnya bagus bnget dri mulai kisahx ruchan smpai kisahnya anknya yusuf ini....(maaf kak dewy bru bisa baca di awal agustus ini)🙏,untuk kak dewy sehat sllu dan smngt sllu untuk berkarya ya kak dew🥰
2021-08-15
1