Bonus

Seperti hari biasanya sepulang sekolah Re dan Er akan bersantai di rumah. Setelah makan siang Re kekamarnya,mengambil buku serta pensil dan mulai masuk dalam dunianya. Menggambar adalah hobby seorang Revan. Ia tampak begitu asyik menggambar karakter kartun untuk komik yang di buatnya.

Begitu fokusnya Re sampai tak menyadari Er yang berjalan mengendap di belakangnya. Er tampak tersenyum menyeringai dengan benda di tangan yang siap ia lemparkan pada sang kakak.

Dengan cepat ia melempar boneka tikus tepat diatas meja Re.

'' Tikuuuus...'' teriak Re seraya bangkit dan berlari menjauh.

" hahahaha....'' tawa puas Er melihat kekagetan Re. Er tahu Re sangat jijik dengan makhluk bernama tikus itu. Jadi tadi saat menemani Re ke toko buku ia malah masuk toko mainan dan membeli boneka tikus yang wujudnya sangat menyerupai tikus asli.

'' ****** Lo Er ! '' gertak Re,yang hanya disebut tawa puas adiknya. Er bersiap lari keluar kamar saat Re mendekatinya.

Langkah Er kalah cepat,Re menarik kaos belakang Er yang hendak melarikan diri.

'' mau kemana Lo hemm ?". tatap tajam Re memandang Er yang meronta-ronta ingin melepaskan diri. Dan Er bisa melepaskan diri dengan meloloskan kaos yang dikenakannya lewat kepala. Saat Er hendak meraih gagang pintu,Re buru-buru menghadang.

Re merangkul leher Er dengan sedikit keras . " sakit Re " teriak Er.

" suruh siapa Lo usil"

Er terus meronta dan berhasil melepaskan lengan Re .

" heh,mau kabur Lo" teriak Re,sambil mengejar Er dan melemparnya dengan kaos yang tadi di kenakan Er. Er hanya terbahak-bahak karena lemparan Re yang meleset. Re meraih bantal di ranjang dan melemparnya tepat mengenai sasaran. Di susul lemparan bantal lainnya,Er masih tertawa seraya terus menghindar.

Re akhirnya naik keatas ranjang dan mengejar Er yang berada di seberang ranjang. Keduanya berlari berputar-putar kamar sambil tertawa dan mengumpat satu sama lain.

" udah Re udah capek gue" ujar Er menyerah seraya mengangkat kedua tangannya.

" Enak aja gak bisa" sahut Re sambil mendorong tubuh Er jatuh keranjang dalam posisi tengkurap. Pukulan guling bertubi- tubi mendarat di tubuh Er.

" ampun gak Lo !"

'' ampun Re ampun,sorry gak lagi-lagi" teriak Er sambil mengacungkan jari telunjuk dan tengah membentuk huruf v.

Re yang sebenarnya juga kelelahan mengejar Er menjatuhkan tubuhnya di samping sang adik.

'' capek tau Re'' gerutu Er.

" gara-gara Lo juga''

🌹🌹🌹

Sebuah mobil berwarna merah terlihat memasuki halaman rumah berlantai dua yang cukup besar. Setelah terparkir rapi di dalam garasi tampak seorang wanita anggun berbalut dress biru selutut turun dari dalam mobil. Langkah anggunnya menuju pintu utama.

Sepi,suasana itu yang didapati wanita berkaki jenjang dengan kulit putih bersihnya. Seorang wanita lain tampak sedang sibuk menyapu di ruang tengah.

" mbak Ani" sapa wanita yang tak lain adalah Melisa.

" eh ibu,sudah pulang ?" tanya wanita yang bekerja sebagai ART itu.

" iya Mbak, anak-anak kemana ya kok sepi ?" tanya Melisa seraya menaruh sepatu heels nya di rak sepatu.

" di kamar kayaknya Bu,baru aja diam dari tadi berisik di kamar atas".tutur mbak Ani yang masih di sibukkan dengan pekerjaan nya.

" saya keatas dulu mbak".

" iya Bu"

Melisa, wanita yang selalu lembut dan ramah tak pernah memandang status untuk kebaikannya. Dengan tas yang masih di tentangnya Melisa menaiki tangga. Sesampainya diatas ia masuk kedalam kamar tidurnya. meletakkan tas diatas meja rias,kemudian keluar lagi. Menuju kamar Er yang terletak di sebelah kamarnya. Kosong,saat pintu di buka. tak ada tanda-tanda pemiliknya. Beranjak menuju kamar yang berada di ujung. Kamar si sulung,tanpa mengetuk pintu Melisa membukanya.

Matanya membelalak sempurna mendapati pemandangan di kamar Re. Bantal berserakan di lantai beserta selimut yang teronggok di sana. bed cover sudah amburadul tak jelas bentuknya.

" Revan !,Ervan !" jerit Melisa membuat kakak beradik itu terlontar kaget.

" Bunda" seru mereka bersamaan. Langkah panjang Bunda mendekati kedua anaknya.

" kalian ini apa-apaan,heh !" teriak Bunda yang sudah berada di hadapan anaknya dan langsung menjewer telinga mereka.

" sakit Bun " Rajuk Er yang bertelanjang dada hanya mengenakan celana pendek selutut.

" aduh,ampun Bun" ucap Re sambil meringis kesakitan. Bunda menggeleng-gelengkan kepalanya kemudian melepas jeweran di telinga mereka. Tampak keduanya kompak mengelus telinga mereka yang merah.

" Mbak Ani" teriak Bunda memanggil ART nya.

"Iya Bu" tergopoh-gopoh Mbak Ani menghampiri sang majikan.

" ada apa Bu ?"

" tolong kamu rapiin kamar ini,pusing aku lihatnya"

" hah" Mbak Ani melongo melihat penampakan kamar yang amburadul.

" kayak habis kena gempa ya" gumamnya sambil memulai merapikan.

" hehehe... emang barusan ada gempa mbak,gak kerasa ya ?" cicit Er sambil cengengesan.

" gempa lokal kayaknya mas"

" kalian berdua ikut Bunda" titah Bunda sambil melangkah keluar dengan wajah masam.

🌹🌹🌹

Duduk berhadapan dengan Bunda di sofa yang terdapat di kamar Bunda. Er dan Re hanya bisa tertunduk menghadapi wanita paling berjasa dalam hidup mereka, yang kini sedang menatap tajam pada mereka.

" Ulah apalagi yang kalian buat hari ini ?" tanya Bunda tegas. Terkadang ia harus menutupi kelembutannya,biar bagaimanapun kini ia merangkap peran menjadi ibu juga ayah untuk kedua buah hatinya.

" maaf Bun" ucap Er yang kini sudah mengenakan kembali kaosnya.

" Bunda tidak butuh kata maaf dari kalian. Bunda hanya ingin kalian bersikap sedikit dewasa. Bertanggung jawab dengan sikap kalian". tegas Bunda dengan kaki yang disilangkan. Tak ada sahutan,mereka memilih bungkam.

" Serahkan handphone kalian" lanjut Bunda sambil menengadahkan tangannya.

" Tapi Bun...."Er hendak protes.

" gak ada tapi-tapian,cepet sini. Bunda tau ya kenapa kalian sampai tidur di sekolah. pasti begadang nge game".

" tapi jangan hp juga dong Bun" Re ikut protes.

" gak bisa,selama tiga hari hp Bunda sita".

" yah Bun,kita kan udah dapet hukuman juga di sekolah masa hp di sita juga". gerutu Ervan.

" Anggap saja ini bonus hukuman buat kalian . Cepetan sini hp nya !"

Dengan berat hati keduanya menyerahkan benda keramat mereka pada Bunda.

" nanti kalau ada yang hubungin Er,gimana Bun ?"

" nanti Bunda kasih tahu". sahut Bunda seraya berdiri dan meletakkan hp kedua anaknya kedalam lemari. Dan tak lupa segera menguncinya.

Dengan langkah lunglai keduanya pergi meninggalkan kamar Bunda.

" Sial bener nih hari. udah jadi cleaning servis toilet. hp juga Kesita" Er masih menggerutu saja.

" gak usah nggerundel mulu,gak akan merubah keadaan". ucap Re sambil ngeloyor mendahului langkah Er. Er hanya mencebikkan bibirnya. Kesal.

Episodes
1 Re & Er
2 Bunda
3 Bonus
4 Cafe bang Dion
5 Sahabat dan Pacar
6 Kebersamaan
7 Tak Siap
8 curhatan Bunda
9 Menguntit
10 Tuh Kan Bener
11 Ego
12 Terbuka
13 Pesona Er
14 Galaunya Pak Yoga
15 Moment bersama
16 Misi
17 Arlan
18 Para Sahabat
19 Persiapan
20 Diskusi
21 Tak Sejalan
22 Perkara botol bekas
23 Otw Ultah Bunda
24 Surprise Party
25 Masih di Pesta
26 Weekend
27 OD
28 Ruang rawat
29 Sekilas Tentang Arlan
30 Tak Sedewasa itu
31 Anak Bunda
32 Jika
33 Chika
34 Ada yang Ngamuk
35 Berakhir Hukuman
36 Bonus dari Hukuman
37 Tentang rasa
38 Mengalihkan Dunia Re
39 Canggung
40 Rasa
41 Mood Er
42 Ceritanya kejutan
43 Kecelakaan
44 Nyesel Panik
45 Hubungan Tanpa Status
46 Nara
47 Penasaran
48 First Kiss
49 Virus
50 Bercandanya Er, sewotnya Re.
51 Cerita Hari Ini
52 Ketahuan
53 D band
54 Cita dan Cinta
55 Gak ada yang Bener
56 Ribet
57 Status Pasti
58 Jadi Tersangka
59 Cerita Nara
60 Awal untuk sebuah mimpi
61 Yang Baru Jadian
62 Pelukan
63 Playboy Tobat
64 Teman baik
65 Khilaf Tipis-tipis
66 Bukan Pilihan
67 Bunda
68 Keluarga Bahagia
69 Support sistem
70 Selalu Ricuh
71 Bukan Pahlawan
72 Dimana Kean ?
73 Tak Ada Petunjuk
74 Refresh
75 Galau
76 Di Pernikahan Bunda
77 Bimbang
78 Pagi Ini.
79 Akhir Nara
80 Selamat Jalan Nara
81 Kehilangan
82 Hidup terus berjalan
83 Apa itu Cita ?Apa itu Cinta?
84 Prioritas
85 Dengan Sahabat
86 Bukan tentang cinta
87 Cinta Itu ....
88 Ya ,Aku cemburu
89 Jaga Dia
90 Denganmu
91 Otw LDR
92 Malam Perpisahan
93 Melepas mu
94 Melepas mu
95 Saat Ini
96 Saat Ini
97 Surprise
98 Titik Balik
99 Batasan
100 Diambang Batas
101 Meet Rida
102 Pupus
103 Keadaan
104 Alasan
105 Berbeda
106 Waktu Yang Salah
107 Akhirnya
108 Sebagai Alasan
109 Pertama
110 Misi Selesai
111 Harus Bahagia
112 Ternyata
113 Saingan
114 Tentang Re dan Davina
115 Mencari Davina
116 Akhirnya Baku Hantam
117 Sahabat Itu....?
118 Menang Banyak
119 Someone Special
120 Sang Pujaan
121 Serasa Di Interogasi Camer
122 Gak Ada Lo Gak Rame
123 Cerita Mereka
124 Senyum Bahagia
125 Tersirat Tanpa Terucap
126 Menjemput Di Bandara
127 Rasa Yang Membuncah
128 Akhirnya
Episodes

Updated 128 Episodes

1
Re & Er
2
Bunda
3
Bonus
4
Cafe bang Dion
5
Sahabat dan Pacar
6
Kebersamaan
7
Tak Siap
8
curhatan Bunda
9
Menguntit
10
Tuh Kan Bener
11
Ego
12
Terbuka
13
Pesona Er
14
Galaunya Pak Yoga
15
Moment bersama
16
Misi
17
Arlan
18
Para Sahabat
19
Persiapan
20
Diskusi
21
Tak Sejalan
22
Perkara botol bekas
23
Otw Ultah Bunda
24
Surprise Party
25
Masih di Pesta
26
Weekend
27
OD
28
Ruang rawat
29
Sekilas Tentang Arlan
30
Tak Sedewasa itu
31
Anak Bunda
32
Jika
33
Chika
34
Ada yang Ngamuk
35
Berakhir Hukuman
36
Bonus dari Hukuman
37
Tentang rasa
38
Mengalihkan Dunia Re
39
Canggung
40
Rasa
41
Mood Er
42
Ceritanya kejutan
43
Kecelakaan
44
Nyesel Panik
45
Hubungan Tanpa Status
46
Nara
47
Penasaran
48
First Kiss
49
Virus
50
Bercandanya Er, sewotnya Re.
51
Cerita Hari Ini
52
Ketahuan
53
D band
54
Cita dan Cinta
55
Gak ada yang Bener
56
Ribet
57
Status Pasti
58
Jadi Tersangka
59
Cerita Nara
60
Awal untuk sebuah mimpi
61
Yang Baru Jadian
62
Pelukan
63
Playboy Tobat
64
Teman baik
65
Khilaf Tipis-tipis
66
Bukan Pilihan
67
Bunda
68
Keluarga Bahagia
69
Support sistem
70
Selalu Ricuh
71
Bukan Pahlawan
72
Dimana Kean ?
73
Tak Ada Petunjuk
74
Refresh
75
Galau
76
Di Pernikahan Bunda
77
Bimbang
78
Pagi Ini.
79
Akhir Nara
80
Selamat Jalan Nara
81
Kehilangan
82
Hidup terus berjalan
83
Apa itu Cita ?Apa itu Cinta?
84
Prioritas
85
Dengan Sahabat
86
Bukan tentang cinta
87
Cinta Itu ....
88
Ya ,Aku cemburu
89
Jaga Dia
90
Denganmu
91
Otw LDR
92
Malam Perpisahan
93
Melepas mu
94
Melepas mu
95
Saat Ini
96
Saat Ini
97
Surprise
98
Titik Balik
99
Batasan
100
Diambang Batas
101
Meet Rida
102
Pupus
103
Keadaan
104
Alasan
105
Berbeda
106
Waktu Yang Salah
107
Akhirnya
108
Sebagai Alasan
109
Pertama
110
Misi Selesai
111
Harus Bahagia
112
Ternyata
113
Saingan
114
Tentang Re dan Davina
115
Mencari Davina
116
Akhirnya Baku Hantam
117
Sahabat Itu....?
118
Menang Banyak
119
Someone Special
120
Sang Pujaan
121
Serasa Di Interogasi Camer
122
Gak Ada Lo Gak Rame
123
Cerita Mereka
124
Senyum Bahagia
125
Tersirat Tanpa Terucap
126
Menjemput Di Bandara
127
Rasa Yang Membuncah
128
Akhirnya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!