What the ....?!

Nayya : "Nayya gk bermaksud nyakitin papa pa, Nayya hanya ingin mewujudkan mimpi Nayya pa. Pa, Nayya mohon."

Terlihat Nayya begitu memelas memohon kepada ayahnya agar diizinkan kuliah di jurusan kedokteran. Terlihat pak Adhit berpikir sambil memegang kepalanya.

P.Adhit : "Baiklah kalau itu mau kamu. Berarti, kamu menyetujui point kedua perjanjian kita, papa akan menyetujui maumu untuk kuliah di kedokteran, dengan syarat yang sudah kita sepakati sebelumnya. Pikirkan dan putuskan besok!"-sambil berlalu meninggalkan Nayya yang masih tertunduk dan terlihat berfikir sangat keras.

--Flashback Off--

Hikma : "Haaa! lagi lamunin apa kak?

Nayya : "Ihh Ma, apaan sih lo, mau buat gue serangan jantung."

Hikma : "Habisnya gue liatin elo lama banget bengongnya, nah lo tinggal ketok aja pintunya, terus masuk."

Nayya : "Sini kelapa lo yang gue ketok!"-sembari menaikkan tangannya dan akan mengetok kepala Hikma.

Hikma : "Mamaaaaaaa..."-kabur💃

Ditempat lain Putra masih berfikir begitu keras. Hari sudah sore. OSPEK hari pertama pun berakhir. Jaki, Bryan dan Kenet masuk ke ruangan tempat Putra istirahat.

Kenet : "Hay bro... Gimana kabar lo? Masih hidup kan lo?"

Putra : "Tau gak. Baru kali ini gue ketemu orang yang bisa ngelawan gue. Gila aja tuh cewe, berhasil banget dia bikin gue kesel seharian."

Bryan : "Ya allah, lo masih mikirin si anak maba itu,ssssiapa namanya?"

Putra : "Nayyara Hafeeza"

Jaki : "Yoo..Yoo.. Gila si Putra udah hapal aja namanya."-dengan nada meledek😜

Putra : "Ya harus gue tau namanya, dia itu seperti virus, jadi kita harus tau agar bisa membasminya, bener gak. Gue harus berpikir lagi ni, gimana carax memberi pelajaran ke cewek itu dan membuat dia bertekuk lutut dihadapan gue, memohon ampun dihadapan gue, wuahahahahahha."

Teman-temannya hanya melongo😧 dan saling menatap melihat tingkah Putra.

Jaki : "Tapi tu cewe, gue pikir bukan cewe sembarangan deh Put."

Putra : "Maksud lo?"

Jaki : "Dia berani banget ngelawan lo. Tadi dia berani banget pulang tanpa izin. Gue udah laporin di bidang kemahasiswaan, tapi mereka bilangnya gkpapa dia pulang, karena keluarganya udah ngabarin kampus. Terus, keterangan tentang keluarganya tuh gk ada Put. Di departemen kampus tertulis secret, waktu gue coba nyari tau tadi. Aneh kan."

Putra pun teringat dengan ucapan Nayya saat berbisik di telinganya sebelum dia pergi.

Putra : "Bener juga kata Jaki, tu cewe siapa sebenernya."-batin.

Putra : "Udah ah, cape gue mikirin tuh cewe. Gue mau pulang sekarang, nanti gue kabarin apa yang harus kita lakukan besok. Bye all."

Jaki : "Tunggu Put, gue ikut lo."

Putra : "Oke, tapi lu yang nyetir, males nih gue."

Jaki : "Serah lu dh."

Bryan : "Terus kita gimana Net?"

Kenet : "Gue mah mau pulang, kalu lo mau tetep disini ampe besok juga gkpapa."-sembari berlalu meninggalkan Bryan.

Bryan : "Ahh lo mah, gue ikut."-sambil mengejar Kenet.

--Di dalam mobil JakPut--

Jaki : "Put"

Putra : "Hmm"

Jaki : "Lo kenal Tiara gk?"

Sontak Putra seperti terlihat kaget dan berbalik ke arah Jaki.

Putra : "Kenapa dengan Tiara? Iya gue kenal, dia anaknya temen papa gue, kenapa emangnya?"

Jaki : "kemarin gue ketemu ama Tiara. Kita cerita cerita gitu, eh ternyata dia kenal lo, gue bilang aja kalau gue sahabat lo."

Putra : "Lo ketemu Tiara dimana?"

Jaki : "Di rumah sepupu gue. Lo kenal Lutfi sepupu gue kan. Tiara itu mau tunangan ama Lutfi."

Putra : "Hah apa??😱"-dengan tatapan kaget ke Jaki.

Jaki : "Woyy bro, santai, kayak pacar lo ketangkep selingkuh aja ekspresi lo, santai bro kaget gue."-sambil memegang dadanya.

Putra pun terlihat diam, dan seperti memikirkan sesuatu.

Jaki : "Put,Put lo gk papakan. Emang lo sedeket apa ama Tiara? Lo gk papa kan?"

Putra : "Gk kok, gk papa. Lo lanjutin aja nyetirnya, kalau udh sampe rumah lo bangunin gue."

Jam 19.00 di rumah Nayya, Nayya tampak baru saja keluar dari ruang kerja ayahnya. Cukup lama

Jam 19.00 di rumah Nayya, Nayya tampak baru saja keluar dari ruang kerja ayahnya. Cukup lama Nayya di ruang kerja ayahnya. Entah apa yang mereka berdua bicarakan. Hikma pun langsung mendekati Nayya dan menyerbunya dengan berbagi pertanyaan.

Hikma : "Gimana kak, apa kata papa? Ayo dong kak cerita!"-sambil terus mengikuti Nayya.

Nayya pun menuju ke dapur menghampiri mamanya yang sedang membantu mbo Nem mempersiapkan makan malam.

Nayya : "Malam ma, makanannya udah siap belom? Nayya laper ma."

M.Nayra : "Iya, ini bentar lagi beres kok. Gimana urusan kamu dengan papamu?"

Hikma : "Iya kak, cerita dong. Terus gimana dengan anak pak Radis yang namanya Putra Bachtera itu, ayo dong kak cerita!"

Nayya berbalik menatap tajam kearah Hikma.

Hikma : "Ihh mama, kak Nayya nyeremin. Natap Hikmanya gitu ma."-rajuknya ke mama Nayra.

M.Nayra : "Kamu sih nanya nya gitu amat sama kakak kamu. Biarkan kakak kamu bernafas dulu lah. Kamu gk kehabisan oksigen di dalam kan Nay?"-godanya kepada Nayya.

Namun Nayya tetap diam, seperti tidak mendengarkan apa yang dikatakan mama Nayra.

M.Nayra : "Nayyaaa!"-membuyarkan lamunan Nayya dengan membunyikan piring dan sendok. Dan Nayya pun terlihat kaget.

Nayya : "Ih Mama, apaan sih. Tau ah."-dan kembali membisu.

Hikma dan Mama Nayra pun saling berbisik.

Hikma : "Ma, kak Nayya kenapa sih, hidupnya kayak berat banget."-sambil menggelengkan-gelengkan kepalanya.

Mama Nayra pun langsung menjewer kuping Hikma.

M.Nayra : "Kamu ini, masih kecil juga, mau tau banget urusan orang dewasa."-tanpa melepaskan jewerannya.

Hikma : "Aw..Aw.. Sakit ma."

Nayya hanya melihat pemandangan di depannya tanpa ekspresi.

--Rumah Putra--

Nampak Putra baru selesai mandi. Sambil mengeringkan rambutnya dengan handuk, Putra membuka lemarinya dan mengambil box yang ada didalamnya. Dibukanya satu persatu isi dari box itu, Nampak foto anak kecil laki laki dan perempuan di foto tersebut. •

Dibalik foto tersebut tertulis Putra & Tiara. Putra pun mengingat momen momen saat bersama Tiara dalam lamunannya. Putra bermain dengan Tiara, mereka bermain rumah rumahan, Putra menjadi ayah dan Tiarppa menjadi ibu. Putra pun tersenyum sambil mengingat-ngingat momen momen indah bersama Tiara. Tiba-tiba raut muka Putra berubah saat mengingat perkataan Jaki yang menpgatakan Tiara akan bertunangan dengan Lutfi. Putra pun mengambil handphonenya, lalu menekan tombol no 1.

--via tlp on--

☎ : "Halo:v"

Putra : "Malam kak Tiara. Lagi ngapain kak?"

☎Tiara : "Aku lagi di mall Put, nanti aja ya telponnya, lagi sibuk nih."

Bip--Bip--Bip🔇

Terdengar bunyi telpon dimatikan. Putra pun menatap layar telponnya.

Putra : "Kak Tiara, Putra rindu sama kak Tiara. Kak Tiara, Putra cuman mau ketemu sama kak Tiara, mau bilang kalau Putra sayang sama kak Tiara."-dengan mata berkaca-kaca.

Tok..tok..tok

M.Yuli : "Ja, ayo makan nak. Papamu udah pulang, kita makan sama sama yuk nak."

Putra : "Iya ma, bentar lagi Aja turun."

M.Yuli : "Mama tunggu di bawah ya sayang."

Putra : "Iya ma"

Putra pun turun mengikuti ajakan mamanya, terlihat Riani, mamanya dan papanya sudah siap di meja makan. Putra ikut duduk dan makan bersama keluarganya.

P.Radis : "Gimana sekolahnya anak papa yang manis ini? Udah masuk SMP udah gede kesayangan papa."

Riani : "baik kok pa, kemarin Aku ikut ospek, tapi gk ada yang berani nyuruh nyuruh aku, karena mereka tau Riani anak papa. Aku udah punya banyak temen loh pa."

P.Radis : "Waah, kalau kamu Ja gimana kuliahnya?"

Putra : "B aja"

P.Radis : "Kamu selesainya dua tahun lagi kan?"

Putra : "Iya pa"

M.Yuli : "makanan kamu dimakan atuh sayang, jangan cuma diaduk aduk gitu, nanti nasinya berubah jadi bubur lho."

Putra : "Iya ma, Aja mau makan kok, tapi mau disuapin sama mama."

Riani : "Yaampun kak Aja, udah kumisan juga masih aja disuapin. Gk malu sama umur."

Putra : "Biarin suka suka gue, mama, mama gue. Sirik aja lu gk disuapin.

M.Yuli : "Hust.. Sudah sudah jangan ribut, sini mama suapin."

P.Radis : "Jangan terlalu manja gitu Ja, kasian nanti istri kamu harus nyuapin kamu kalau mau makan, iya gk Ni?

Riani : bener tuh 😂.

Putra : "Kalau dia mau jadi istri gue, dia harus mau nyuapin gue lah."

P.Radis : "Iya dia anak yang bppaik kok. Pasti mau nyuapin kamu."

Seketika Putra batuk karena kaget, mama Yuli langsung memberikan air kepada Putra.

Putra : "Maksud papa apa? Kok ngomongnya gitu, Raja belum mau nikah pa, Raja masih 18 tahun."

P.Radis : "Memang siapa yang mau nikahin kamu sekarang, kan nunggu kamu lulus kuliah dulu."

Putra : "Emang Raja gak boleh nikah sama wanita pilihan Raja pa?"

P.Radis : "Ini sudah kesepakatan Ja, dan papa gk sembarangan milihin perempuan buat kamu. Papa lihat bibit,bebet dan bobotnya. Dan wanita pilihan papa ini dijamin, kamu pasti suka. Dia cantik, baik dan pintar Ja."

Putra : "Jadi papa anggap hidup Raja itu sebuah kesepakatan? Hidup Raja bukan untuk dirundingkan pa. Hidup Raja, Raja yang tentukan."-dan langsung naik ke kamarnya.

Mama Yuli memanggil Putra, namun Putra tidak bergeming. Ia hanya berlalu menuju kamarnya. Putra pun masuk ke kamar dan membanting pintu kamarnya. ia memikirkan hidupnya, apa yang akan ia lakukan di masa depan, semuanya sudah direncanakan oleh ayahnya. Putra tau, apapun yang akan dia katakan atau dia lakukan tidak akan merubah keputusan ayahnya.

Putra berbaring di kasur nya, merebahkan badannya dan berusaha mengistirahatkan raga dan pikirannya yang seharian sudah cukup lelah.

-----------------------

Di rumah Nayya dan keluarganya pun sedang menikmati makan malam bersama. Mama Nayra memulai pembicaraan,

M.Nayra : "Jadi gimana pa?"

P.Adhit : "Papa sudah bicara dengan Nayya, dan Nayya pun menyetujuinya. Iya kan Nay. Beri tau Mama dan Hikma akan apa yang akan kamu lakukan dalam hidupmu."

Nayya : "Iya ma, Nayya udah setuju dengan rencana papa. Papa setuju Nayya kuliah kedokteran, dan Nayya pun setuju dengan syarat yang diberikan papa."

Hikma : "Jadi Kakak setuju bakal dijodohin sama kak Putra?"

M.Nayra : "Hikma.. Udah kamu makan aja."

M.Nayra : "Jadi kamu siap dijodohin sama Putra Nay?"

Nayya : "Iya"

Mama Nayra melihat Nayya dengan tatapan iba. Dia tau betul apa yang dirasakan dan diinginkan Nayya. Nayya pun menyelesaikan makannya dan minta izin ke kamarnya.

Di balkon kamarnya Nayya sedang memandang langit yang dipenuhi banyak bintang, terdengar ketukan pintu,

M.Nayra : "Nay, mama boleh masuk?"

Nayya : "Iya ma masuk aja, gk dikunci kok."

Mama Nayra masuk dan menghampiri Nayya dibalkon kamarnya.

M.Nayra : "bintangnya bagus nya sayang."-membelai rambut Nayya.

Nayya : "Iya ma, indah banget."

M.Nayra : "Sayang mama mau tanya sesuatu ke kamu."

Putra : "Apa ma?"

M.Nayra : "Beneran kamu mau kerja di rumah sakit yang nanti papa kamu mau buatkan buat kamu? Bukannya kamu gak mau kerja di perusahaan papa?"

Nayya : "Gkpapa ma, yang penting Nayya bisa jadi dokter."

M.Nayra : "Kamu juga akan menikah dengan Putra? Apa kamu siap menikah dengan seseorang yang tidak kamu kenal? Pernikahan itu hal yang sakral nak, hanya sekali seumur hidup. Kamu akan dewasa, tua dan mati bersama orang yang akan menjadi suami kamu nak. Apa kamu sudah siap dengan semuanya?"

Nayya : "Apa Nayya punya pilihan lain Ma?"

Tak terasa air mata Nayya jatuh membasahi pipinya.

Nayya : "Nayya gk punya pilihan ma. Paling tidak Nayya bisa meraih sesuatu yang Nayya inginkan, yaitu menjadi dokter. Bukankah jika aku memilih pilihan pertama papa, dengan kuliah manajemen bisnis melanjutkan usaha papa, apakah ada jaminan papa tidak akan menilai seorang pria pilihanku. Tidak ma, papa akan tetap menilai pria yang akan menjadi pendampingku. Lalu bagaimana dengan pria itu, akankah dia bisa menghadapi papa, baru memikirkannya saja Nayya udah kasian ma, apalagi jika hal itu benar benar terjadi pada Nayya. Jadi Nayya pun pasrah dengan semuanya ma. Nayya akan mengikuti apa yang diinginkan papa."

M.Nayra : "Sayang kamu percaya bahwa

Hallo jangan lupa kasih jempol ya,di komen juga kalo ada sesuatu yang kurang dan Salah!

MISS JE TUNGGU KRITIK SARAN DARI KALIAN!

Terpopuler

Comments

Cut Mutiara

Cut Mutiara

bodoh banget jadi naya.pilihan orang tua akan sellu baik untuk anaknya.klo aku sih ngikutin orang tua.aja ngk da orng tua yg jerumsin anak nya dlam hal berbhya

2020-09-18

1

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!