5. Teman Kecil

~Setiap kejadian yang kita lalui tak pernah lepas dari takdir dan … pola sebab-akibat akan selalu mengiringi, menuntut keadalian atas apa yang kita perbuat~

“Sialan tuh, si Gendut … pakai acara lapor Kakaknya pula,” gerutu Arin sembari menyikat lantai kamar mandi dengan jijik, ya … dia sekarang sedang membersihkan toilet putri yang berada di dekat ruang guru. Seharusnya, sekarang dia sudah pulang sekolah … tapi, sayang sekali laporan dari Dafa, pria tampan pujaannya membuatnya harus berkencan dengan sikat toilet.

“Mulut, lu tuh nggak guna banget ya. Kasihan gue sama nyokap-bokap lu, punya anak modelan kek gini.”

Dugh … tubuh mungil Arin terduduk di lantai, gerak reflek karena kaget membuatnya  terpleset.

“Sialan lu, ngagetin gue … basahkan jadinya,” gerutu Arin sembari mencoba bangkit dari duduknya.

“Mulut lu tuh ya, minta di karetin emang … !” seloroh pria yang masih berdiri di dekat pintu kamar mandi.

“Elu tuh—,” ucapan Arin terhenti, karena mendapati pria tinggi yang sedang menyandarkan tubuhnya di dinding dekat pintu kamar mandi, sembari menatapnya penuh intimidasi. “Eh, Kak Dave … ngapain di sini, Kak ? Nungguin aku, ya ?”

“Cih … saha maneh, sampek mesti gue tungguin, ngaca sia teh … ngaca … !!!” dasar mulut bon cabe Dave …  yang nggak bisa dikontrol dengan baik pun sudah berkicau kesana-kemari, terlebih dengan nada sundanya yang kental tapi dicampur dengan kata lu-gue belum lagi wajah bulenya yang sangat-sangat tidak mendukung. :D

“Mau, Kak Dave apa sih? Mulutnya kok meni pedes pisan, kesel ih.”

Dave, yang mendengar suara manja Arin, tak kuasa menahan gelak tawa sumbangnya … sungguh menjijikan, batin Dave. “Ih, geleuh … biasa aja kalau ngomong sama gue mah … nggak usah di gitu-gituin nadanya. Oh, iya … inget satu hal, jangan pernah gangguin Kiyara lagi … cuma gue yang boleh ngerjain dia, lu atau yang lainnya di sekolah ini dilarang ganggu, Kiyara.”

Arin masih menganga tak percaya, seorang bintang sekolah … kakak kelasnya yang paling tampan karena bule satu-satunya itu, membela gadis gendut yang biasanya jadi bahan bullying. Sorot matanya masih memandang punggung kokoh milik pacar 3 harinya … kala kelas satu SMA dulu, yang terus berjalan meninggalkannya di dalam toilet seorang diri. “Shit … Gendut sialan … Lu kenapa sih, Kak Dave … jadi belain cewek Gendut yang biasanya jadi bahan bully elu sendiri.”

***

Matahari sudah mulai tergelincir ke arah barat, kemilau jingga berpadu dengan awan-awan yang menggantung indah membuat senja menjadi waktu yang paling dinanti oleh Kiyara … apalagi senja di hari jumat, yang katanya … bila kita memanjatkan do’a dan banyak berdzikir di saat itu … doa-doa kita akan cepat terijabah oleh Sang Kholik … wallahu a’lam bishawab.

Suara burung-burung kecil yang hilir mudik untuk kembali ke sarangnya pun, menjadi alunan alam yang menenangkan jiwa, ditambah suara angin yang menerpa rimbunnya pepohonan dan tanaman belukar, menebarkan aroma alam yang mengisi penuh di

indera penciuman. Segar.

Tapi sayang, untuk sore ini … Kiyara masih berkutat dengan rumus-rumus matematika dan tugas biologi bersama dengan Cakra, yang katanya teman masa kecil saat masih tinggal di Buah Batu delapan tahun yang lalu.

“Ini, nomor 7 caranya gini, Cak … x yang di ruas kiri dipindah dulu ke ruas kanan, jangan lupa negatif-positifnya harus cermat juga.” Kiyara masih sibuk menjelaskan rangkaian rumus matematika pada Cakra, tapi sayang saat mengalihkan atensi pada lawan bicaranya, Kiyara menangkap basah Cakra yang malah sibuk chating entah dengan siapa, yang jelas bibirnya terus melengkungkan senyum.

“Ehm … dilanjut nggak nih, Cak?”

Cakra yang tertangkap basah langsung menyimpan kembali ponselnya di atas meja. “Dilanjutlah, Ki.”

“Emh, sorry … aku boleh nanya sesuatu nggak, Cak?” tanya Kiyara hati-hati, sejujurnya ada yang masih mengganjal tentang siapa Cakra sebenarnya.

“Nanya aja, kalau aku bisa jawab pasti aku jawab kok.” Cakra membetulkan posisi duduknya menghadap Kiyara, agar lebih leluasa saat mengobrol, karena sepertinya Kiyara akan membicarakan sesuatu yang cukup serius terlihat dari gelagatnya.

“Itu, emh … apa betul kamu Agam, sahabat kecilku?” Cakra membulatkan matanya, ini pertanyaan yang sama untuk kesekian kalinya terlontar dari bibir tipis Kiyara.

Suara helaan napas berat lolos dari bibir Cakra. “Kamu tuh udah ketemu sama Mamaku kan? Ketemu  Papaku juga, sama enggak? Terus muka aku masak kamu nggak bisa lihat kemiripan sama sekali sama aku 8 tahun yang lalu?”

Kiyara memejamkan matanya sekilas. “Jujur untuk Tante Syta aku percaya, kalau Om Surya aku nggak tahu pasti soalnya dulu Agam eh maksudku Cakra, kamu nggak pernah menyebut atau ngenalin aku sama Papa kamu, bahkan, nama lengkapmu saja aku tidak tahu saat itu yang aku ingat hanya nama panggilanmu saja, Agam. Kalau

kamu sendiri, mungkin di sorot mata dan bagian wajah lainnya nggak jauh beda sih sama sewaktu 8 tahun lalu, tapi … ada banyak hal yang berbeda Cak … sikap dan sifatmu, misalnya,” ucap Kiyara lirih.

“Contohnya apa?” tanya Cakra dengan nada setenang mungkin.

“Kamu sedikit lebih kasar daripada 8 tahun yang lalu, sorot matamu berbeda dengan Agam, emh ... Cakra, 8 tahun yang lalu, Agam dulu nggak bisa bilang ‘R’, cara menolongmu saat aku diperlakukan semena-mena oleh teman-teman kita pun berbeda, emh … meski aku tahu 8 tahun bukan waktu yang sebentar untuk kamu banyak berubah. Dan aku masih sering bermimpi Agam kecil yang tiba-tiba berubah wujud mungkin jadi Agam dewasa yang sayangnya … aku nggak bisa lihat wajahnya.”

Cakra mengusap wajahnya kasar, jelas saja kebohongan serapi apapun itu pasti akan menimbulkan kecurigaan. “Nak, berceritalah yang sebenarnya.” Suara lembut seorang wanita yang tengah berdiri di pintu masuk rumah Kiyara membuat kedua remaja itu mengalihkan antesinya.

“Mama … !” Cakra menggeleng tak setuju, sementara Kiyara dia semakin larut dalam kubang penasaran.

“Nak, please ini nggak baik … Kiyara harus tahu yang sebenarnya.” Wanita itu, Syta … Mama dari Cakra, teman kecil Kiyara.

“Tante, apa maksudnya?” kata Kiyara, ketika Syta sudah duduk di kursi ruang tamu.

“Sorry, Ki … sebetulnya, a-aku bukan Agam kamu … Agam …”

Syta menghirup oksigen di sekitarnya cukup banyak, seolah dia sedang menyiapkan amunisi untuk menceritakan kebenaran, meski itu berarti mengulik luka lama kembali. “Agam itu, Kakak kembarnya Cakra namanya Cakro Agamsyah … Dulu kamu kenal Cakro dengan sebutan Agam karena Cakro nggak bisa nyebut huruf ‘R’. 8 tahun yang lalu Tante dan Agam pindah ke Surabaya, karena Tante rujuk kembali dengan Papanya anak-anak. Tapi, 2 tahun yang lalu Agam, Tante, dan Cakra mengalami kecelakaan mobil.” Tak ada isakan saat wanita seumuran dengan Bunda Alana menceritakan semua kenangan pahit itu, tapi air matanya sedari tadi sudah membasahi pipinya.

“Kak Agam sudah meninggal, Ki. Dan pesan terakhirnya, aku harus menggantikannya menjagamu seperti janjinya 8 tahun yang lalu, bahwa dia akan kembali.”

Kiyara tersentak, kaget? Jangan ditanya … ingatannya kini sudah berkelana jauh, ya bocah laki-laki itu, Agam … pernah berjanji bahwa akan masuk di sekolah yang sama dengannya dan menjaganya apapun yang terjadi.

“Ala, jangan nakal ya … nanti Agam akan ke sini lagi buat jagain Ala.”

“Ala, nanti kita masuk sekolah yang sama lagi ya?”

“Ala … aku pelgi dulu.”

“Ya … Allah … Kiyara, ada tamu kok nggak disuguhin minuman.” Kiyara terhenyak dari lamunannya, karena suara nyaring sang Bunda dari arah pintu masuk membuatnya kembali dalam kesadaran seutuhnya.

“Di mana, Agam di makamkan, Tante?” tanya Kiyara dengan wajah sedikit linglung, dia masih shock dengan kenyataan yangada, tapi Tante Syta masih sibuk menghapus air matanya.

“Kiyara, maksud kamu apa? Itu Agamnya ada di sebelah kamu, kok tanya begitu sih, nggak sopan.” Hardik Bunda Alana.

“Tidak … tidak Teh tidak masalah, memang Agam sudah tiada ini Adiknya namanya Cakra … Agam sudah meninggal dua tahun yang lalu saat kami di Surabaya dan dia di makamkan di Surabaya juga.”

“Innalillahi wa innaillaihiroji’un …,” pekik Bunda Alana.

Firasatnya betul bahwa Cakra bukanlah Agam yang dia cari, rasanya semakin bercampur tak jelas karena  ada kecewa, sedih, rindu, kesal, juga amarah yang menjadi satu membuatnya bangkit dari duduk dan segera berlari ke dalam kamarnya, tak menghiraukan teriakan Bunda dan juga Mama dari duo Agam yang memanggil-manggil namanya. Ternyata pencariannya tak akan pernah berujung, malaikat penolongnya … teman kecilnya sudah lama tiada dan apa arti mimpi itu selama ini?

Terpopuler

Comments

ZasNov

ZasNov

Dave ternyata beneran peduli sama Kiyara..
Meskipun nyari perhatian Kiyara dengan cara selalu ngeledekin Kiyara..😥
Dave ngelarang Arin ngebully Kiyara, karena cuma dia yang boleh ngebully Kiyara..😅
Ah sediiihh..Ternyata Agam udah meninggal..😭
Dan anak baru yang deket sama Kiyara itu saudara kembar Agam, Cakra..😩
Jadi Kiyara ga mungkin ketemu lagi sama Agam..

2021-06-04

2

Little Peony

Little Peony

Like like like

2021-06-02

1

lihat semua
Episodes
1 1. Kiyara Mentari
2 2. Mentari Yang Redup
3 3. Luka Hati
4 4. The Best Brother
5 5. Teman Kecil
6 6. Buruk dan Baik
7 7. Silih Berganti
8 8. Bullying dan Bullying
9 9. Dalam Diam
10 10. Strategi Bangkit
11 11. Tulisan Mengubah Pandangan
12 12. Senakal-nakalnya Laki-Laki
13 13. You'r The Reason
14 14. Gue Nggak Buta
15 15. KARENA KAMU SEMPURNA
16 Sabar dan Lebar
17 Villa
18 PENSI Dadakkan
19 Wahai Diri !
20 Bodo Amat
21 Tetangga Baru
22 Berteman?
23 Mama Kak Dafa Kritis
24 Tetap Jadi Kakak yang Terbaik
25 Saudara se-Ayah (1)
26 Saudara se-Ayah (2)
27 Bule Ganteng Banget
28 Bule Ganteng Banget (2)
29 Semenjak Ada Dirimu
30 Rumah Tetangga
31 Mengagumi
32 Nginep?
33 Kamar
34 Insiden Pagi Hari
35 Insiden Pagi Hari (2)
36 Masih Rumah Dave
37 Adik Tiri
38 Belum Ada Perkembangan
39 Lelaki Itu
40 Rumit
41 Salah Ngomong
42 Usaha
43 Usaha Lagi
44 Status
45 Memaafkan
46 Berkumpul
47 GGL
48 Temen Lucknut
49 Ujian Cinta (Katanya)
50 Kegundahan Mommy
51 Limirin
52 KARYA
53 Semua Baik-Baik Saja
54 Jangan Merasa Sendiri
55 Sahabat Kiyara
56 Tak Pantas Bersanding
57 Sayap Patah
58 Menikah Secepatnya
59 Sudah Ada Cucu Mommy?
60 Gendut Sekali
61 Comberan
62 Pernikahan
63 Ayo Kita Buatkan !
64 Dasar Dave
65 Menggoda Adik Ipar
66 Kakak Beradik
67 Pekerjaan Kakak Apa?
68 Maafkan Aku
69 Bagaikan Air
70 Godaan
71 Orang Lama
72 Apartemen
73 Jangan Salah Paham
74 Sayang, Tanggung Jawab!
75 Isi Hati Mommy
76 Harus Serba Bisa
77 Masa Lalu
78 Rujuk?
79 Jujur
80 Bipolar?
81 AADK
82 Bucin
83 OTW
84 Menemukan Jalannya sendiri
85 Mau Serabi Oncom
86 Akan Bucin Pada Saatnya
87 Menghina
88 Ikhlas
89 Masih Insecure
90 Di Kamar Mommy
91 Ramuan Cinta
92 Makan Kamu Dulu
93 Orang Tua
94 Kegilaan Tama
95 Korban Tabrakan
96 Meluruskan
97 Lotek Kebahagiaan
98 DuPer
99 Dave ... Dave
100 Sakit Membawa Berkah
101 Keberanian Yang Tiba-Tiba Muncul
102 Ikut Suami Kerja
103 Shock Terapi I
104 Adu Mulut Dikit
105 Lemas Lagi
106 Panik
107 Balada Test Pack
108 Rumah Sakit
109 Memberi Kabar
110 Over Protektif
111 Kepanasan
112 Partner Membully
113 Memberi Sedikit Jalan
114 Kelam
115 Pemakaman
116 You'r Stronger
117 Jangan Melamun Papa
118 Teman
119 Sedikit BM
120 Pening
121 Berusaha Lebih Baik
122 USG
123 Menyinggung Masa Lalu
124 Kiyara dan Dave
125 Perut Meleyot
126 Rungsing
127 Spot Jantung
128 Memberi Nama
129 Aqiqah
130 Anak, anak, anak
131 Perdebatan Kecil
132 Banyak Anak Banyak Rezeki
133 Berkunjung
134 Jahil
135 Persiapan
136 Jakarta
137 Nayra
138 Keluarga Bahagia
139 Keluarga Kecil
140 Triplets SMP
141 Menyerah?
142 Episode Terakhir- Tamat
Episodes

Updated 142 Episodes

1
1. Kiyara Mentari
2
2. Mentari Yang Redup
3
3. Luka Hati
4
4. The Best Brother
5
5. Teman Kecil
6
6. Buruk dan Baik
7
7. Silih Berganti
8
8. Bullying dan Bullying
9
9. Dalam Diam
10
10. Strategi Bangkit
11
11. Tulisan Mengubah Pandangan
12
12. Senakal-nakalnya Laki-Laki
13
13. You'r The Reason
14
14. Gue Nggak Buta
15
15. KARENA KAMU SEMPURNA
16
Sabar dan Lebar
17
Villa
18
PENSI Dadakkan
19
Wahai Diri !
20
Bodo Amat
21
Tetangga Baru
22
Berteman?
23
Mama Kak Dafa Kritis
24
Tetap Jadi Kakak yang Terbaik
25
Saudara se-Ayah (1)
26
Saudara se-Ayah (2)
27
Bule Ganteng Banget
28
Bule Ganteng Banget (2)
29
Semenjak Ada Dirimu
30
Rumah Tetangga
31
Mengagumi
32
Nginep?
33
Kamar
34
Insiden Pagi Hari
35
Insiden Pagi Hari (2)
36
Masih Rumah Dave
37
Adik Tiri
38
Belum Ada Perkembangan
39
Lelaki Itu
40
Rumit
41
Salah Ngomong
42
Usaha
43
Usaha Lagi
44
Status
45
Memaafkan
46
Berkumpul
47
GGL
48
Temen Lucknut
49
Ujian Cinta (Katanya)
50
Kegundahan Mommy
51
Limirin
52
KARYA
53
Semua Baik-Baik Saja
54
Jangan Merasa Sendiri
55
Sahabat Kiyara
56
Tak Pantas Bersanding
57
Sayap Patah
58
Menikah Secepatnya
59
Sudah Ada Cucu Mommy?
60
Gendut Sekali
61
Comberan
62
Pernikahan
63
Ayo Kita Buatkan !
64
Dasar Dave
65
Menggoda Adik Ipar
66
Kakak Beradik
67
Pekerjaan Kakak Apa?
68
Maafkan Aku
69
Bagaikan Air
70
Godaan
71
Orang Lama
72
Apartemen
73
Jangan Salah Paham
74
Sayang, Tanggung Jawab!
75
Isi Hati Mommy
76
Harus Serba Bisa
77
Masa Lalu
78
Rujuk?
79
Jujur
80
Bipolar?
81
AADK
82
Bucin
83
OTW
84
Menemukan Jalannya sendiri
85
Mau Serabi Oncom
86
Akan Bucin Pada Saatnya
87
Menghina
88
Ikhlas
89
Masih Insecure
90
Di Kamar Mommy
91
Ramuan Cinta
92
Makan Kamu Dulu
93
Orang Tua
94
Kegilaan Tama
95
Korban Tabrakan
96
Meluruskan
97
Lotek Kebahagiaan
98
DuPer
99
Dave ... Dave
100
Sakit Membawa Berkah
101
Keberanian Yang Tiba-Tiba Muncul
102
Ikut Suami Kerja
103
Shock Terapi I
104
Adu Mulut Dikit
105
Lemas Lagi
106
Panik
107
Balada Test Pack
108
Rumah Sakit
109
Memberi Kabar
110
Over Protektif
111
Kepanasan
112
Partner Membully
113
Memberi Sedikit Jalan
114
Kelam
115
Pemakaman
116
You'r Stronger
117
Jangan Melamun Papa
118
Teman
119
Sedikit BM
120
Pening
121
Berusaha Lebih Baik
122
USG
123
Menyinggung Masa Lalu
124
Kiyara dan Dave
125
Perut Meleyot
126
Rungsing
127
Spot Jantung
128
Memberi Nama
129
Aqiqah
130
Anak, anak, anak
131
Perdebatan Kecil
132
Banyak Anak Banyak Rezeki
133
Berkunjung
134
Jahil
135
Persiapan
136
Jakarta
137
Nayra
138
Keluarga Bahagia
139
Keluarga Kecil
140
Triplets SMP
141
Menyerah?
142
Episode Terakhir- Tamat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!