2. Mentari Yang Redup

~Katanya … manusia adalah makhluk paling sempurna, namun ternyata manusia tidak bisa dianggap sempurna di mata sesamanya~

Kukuruyuk … kukuruyuk ….

Kiyara berniat merebahkan tubuhnya lagi, tapi urung ia lakukan saat telinganya mendengar suara ayam jago yang bersumber dari jam weker di atas nakas, indikasi matahari akan segera terbit menyebarkan sinar penuh kehangatan, karena semalam dia memasang alarm tepat pukul 05.00 pagi. Dengan langkah gontai gadis itu keluar kamarnya, berjalan perlahan menuju kamar mandi untuk membersihkan diri dan berwudhu sebelum melaksanakan sholat subuh.

“Assalamu’alaikum warahmatullah …” dia menolehkan kepalanya ke kiri, lalu kedua telapak tangan yang masih tertutup mukenah itu, merangkum wajah bulatnya seraya mengucapkan hamdalah. Mukenah putih dan sajadah hijau bergambar masjid dan dua pohon kelapa sudah dilipat rapi lalu di taruhnya di atas meja belajar, bersebelahan dengan buku bercover biru yang sudah tampak lusuh.

Buku diary, ya, buku berwarna biru yang sudah tampak lusuh itu adalah buku diarynya, yang di bagian covernya, tertulis kalimat ‘Verba Volant, scripta manent.’ Kalimat pelipur lara saat dirinya terabaikan dunia dan lebih memilih menyibukkan diri dengan menuangkan perasaan, dan juga harap untuk masa depannya, pada sebuah buku yang sudah terlihat usang di makan usia, agar semua kisahnya dapat ia kenang dan menjadi saksi bisu perjalanan hidupnya yang penuh luka tak kasat mata. Lalu dibagian pojok kanan atas buku diarynya tertulis dengan rapi

dua susun kata ‘Kiyara Mentari’.

Tangannya yang berisi bergerak lincah membuka lembar demi lembar kertas yang sudah terpenuhi goresan pena. Nafasnya tersengal demi melihat tulisan-tulisan yang ia goreskan sendiri di diary lusuh itu, awal pertemuannya, kata-kata penuh semangatnya, caranya melindungi, bahkan caranya menatap dan berbicara pun Kiyara mengingatnya, sampai goresan-goresan tinta 5 tahun terakhir, yang lebih menceritakan tentang insecure, rasa tak dihargai, juga rasa kecewa merasa ditipu dan pencarian yang tak pernah membuahkan hasil. Sampai pria berparas manis itu menabrak tubuhnya satu minggu yang lalu, berharap hari-harinya perlahan membaik, tetapi malah banyak kejadian yang menguras emosinya.

“Kiyara, sudah jam enam Nak, ayo, sarapan lalu berangkat bersama Kakakmu … !”

Kiyara segera bangkit dari duduknya dan sesegera mungkin menyelesaikan keperluannya untuk berangkat sekolah, “Iya Bun, Kiyara nanti menyusul ke meja makan.”

Gadis itu mematut dirinya di depan kaca besar, lalu berdecak sebal, sudah  beberapa minggu melakukan olahraga rutin, tapi badannya tetap tidak ada perubahan. Kiyara memang memiliki tubuh yang bisa dikatakan gendut dan bisa dikatakan sudah mengarah ke tingkat obesitas, tingginya 158 cm dan berat badannya 87 kg.

“Astagfirullah… masih sama aja. Padahal menurut mesin pencarian  IMT atau indeks masa tubuh, aku itu kalau dihitung berarti tujuh puluh empat kilogram dibagi satu koma lima puluh delapan kuadrat hasilnya dua puluh

sembilan-an (87 : (1,58) 2\=29,6), aarrgggghhh itu udah mau masuk obesitas gilaakkkk. Terus udah olahraga sesuai anjuran mesin pencarian juga masa IMTnya cuma turun nol koma sekian aja, ya Allah… tobat Gustii…”Yap, padahal untuk kisaran berat badan ideal tubuh manusia harus memiliki IMT kisaran 18,5-25 saja, dan untuk kategori gemuk di kisaran angka IMT 25-30. Jadi usaha Kiyara masih sangat panjang tentunya, demi sebuah badan ideal. Niatnya agar terlihat sama dengan teman sebayanya, tak lagi mendapat olokan atau pandangan remeh teman-temannya. Meski katanya, manusia adalah makhluk paling sempurna, namun ternyata manusia tidak bisa dianggap sempurna di mata sesamanya.

Langkahnya terlihat gontai, mengingat ambisinya untuk menurunkan berat badan, kini kembali menguap entah kemana. Usianya 17 tahun, gadis itu ingin seperti kawan-kawannya yang lain, berbaur dengan baik dimana pun berada tanpa takut diejek ataupun dikucilkan karena memiliki berat badan di atas rata-rata. Tapi hatinya menciut

bila teringat kejadian masa lalu, kadang sendiri lebih baik baginya.

“Andai… dia masih sama,” ucapnya lirih, sembari menutup pintu kamarnya.

Kiyara, adalah salah satu sosok korban bullying semenjak duduk di bangku sekolah dasar hingga saat ini. Sebetulnya Kiyara, memiliki paras ayu nan tegas khas Jawa, hidungnya mancung meski sedikit tertutup pipinya

yang kelewat chubby, matanya tidak terlalu bulat pun tidak sipit dengan netra coklat pekat yang memikat. Sayangnya itu semua tertutup oleh rasa tidak percaya dirinya, istilah bulenya sih insecure. Sampai film layar lebar pun mengangkat kisah ini, karena banyak orang yang menganggap gendut adalah suatu ketidaksempurnaan diri

manusia. Seperti halnya orang-orang di sekitar Kiyara, dan diri Kiyara sendiri.

“Kiyara, kenapa kamu, Nak?” suara bariton milik ayahnya pun menyapa gendang telinganya, lembut.

“Eh, Ayah, pagi Yah. Kiyara, baik-baik saja kok, Yah,” ucapnya sembari tersenyum cerah, seperti mentari pagi. Ya, setidaknya di dalam rumah dan bersama keluarganya lah, Kiyara bisa menjadi sosok dirinya sendiri tanpa takut

dipandang rendah. Meski, tak dipungkiri kadang ada kalanya dia menutup diri dari keluarganya juga.

Pasangan ayah dan anak itu pun berjalan beriringan menuruni anak tangga, berjalan menuju ruang makan dengan diselingi canda tawa. Membuat Kiyara, melupakan sejenak kesedihannya.

“Nah, akhirnya muncul juga Ayah sama si Bungsu. Tuh, kasihan si Kakak dari tadi nungguin,” ucap sang Bunda yang masih sibuk menata menu sarapan di atas meja makan.

Bagi keluarga ini sarapan adalah salah satu hal wajib yang mesti dilakukan sebelum dimulainya aktifitas padat selama seharian penuh, ini adalah peraturan yang dibuat khusus oleh wanita yang menjabat sebagai istri dan juga ibu di rumah itu, untuk semua anggota keluarganya. Apalagi semenjak anak bontotnya, Kiyara, melakukan diet ketat sewaktu SMP akibat bullying dari teman-temannya, sampai Kiyara, harus melakukan rawat inap di rumah sakit,

dan sejak saat itu Bunda Alana benar-benar mengatur jadwal makan anggota keluarganya dengan teliti dan cermat, tak lagi mau kecolongan.

Rutinitas pagi yang begitu menghangatkan siapa saja yang melihatnya, sosok keluarga sempurna yang didamba setiap insan. Tapi yang namanya ujian pasti akan tetap ada, bukan?

“Dan Kami pasti akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar.” – QS. Al Baqarah: 155

~~~                                                                                                                               ~~~

Suara dentingan sendok yang beradu dengan piring, riuh rendah terdengar di atas meja makan, di mana keluarga kecil itu tengah menikmati sarapannya, berupa nasi goreng sayur dan ayam potong dadu dengan nikmat, penuh rasa syukur. Sementara jarum jam dinding terus berputar, menjalankan peran sebagai penanda bahwa waktu

terus dan masih akan berjalan sampai titik dimana semua tujuan manusia diturunkan ke muka bumi usai.

“Ara, ayo, kita berangkat nanti Kakak telat masuk kampus.”

Kiyara mengangguk sembari tersenyum, meski tak memiliki teman dekat di sekolahnya, Kiyara tetap harus semangat menjalani masa putih abu-abunya yang tinggal satu setengah tahun lagi akan segera usai.

“Ayo, Kak! Yah, Bun, Kiyara sama Kakak berangkat dulu ya, assalamu’alaikum.” Kakak beradik itu bergantian menyalimi tangan kedua orang tuanya, lalu beranjak pergi meninggalkan rumah, menyisakan pasangan yang tak lagi muda di ruang makan tersebut.

Mereka berdua terhanyut dalam pikiran masing-masing, Kiyara Mentari, anaknya yang dulu paling ceria kini berangsur-angsur menjadi anak yang lebih pendiam dan tertutup, semenjak kasus bullying yang ia terima saat SMP. Berharap secerah dan sehangat mentari pagi, nyatanya Kiyara Mentari kini menjadi sosok gadis yang beraura hujan, apalagi jika di luar rumah. Beruntungnya beberapa bulan ini, gadis bontotnya itu sudah mulai bisa berbicara dengan nyaman dan tersenyum dengan ikhlas saat masih dalam rumahnya. Entah di luaran sana seperti apa, yang mereka tahu anaknya tetap tersenyum ketika di dalam rumah.

.

.

.

*Ini cerita baru, yang Othor buat ... semoga kalian suka ya ... jangan lupa like dan favoritkan cerita ini biar bisa tahu kelanjutan cerita Kiyara* ...

*Terima kasih* ....

Terpopuler

Comments

allvaro Putra

allvaro Putra

suka kak apalgi tentang cewek gemoy

2024-09-23

0

Senajudifa

Senajudifa

salken dr kutukan cinta. mampirlah jika berkenan

2022-05-25

0

Ciara_Meirika

Ciara_Meirika

salam dari Cinta Made In Hong Kong

2022-01-29

0

lihat semua
Episodes
1 1. Kiyara Mentari
2 2. Mentari Yang Redup
3 3. Luka Hati
4 4. The Best Brother
5 5. Teman Kecil
6 6. Buruk dan Baik
7 7. Silih Berganti
8 8. Bullying dan Bullying
9 9. Dalam Diam
10 10. Strategi Bangkit
11 11. Tulisan Mengubah Pandangan
12 12. Senakal-nakalnya Laki-Laki
13 13. You'r The Reason
14 14. Gue Nggak Buta
15 15. KARENA KAMU SEMPURNA
16 Sabar dan Lebar
17 Villa
18 PENSI Dadakkan
19 Wahai Diri !
20 Bodo Amat
21 Tetangga Baru
22 Berteman?
23 Mama Kak Dafa Kritis
24 Tetap Jadi Kakak yang Terbaik
25 Saudara se-Ayah (1)
26 Saudara se-Ayah (2)
27 Bule Ganteng Banget
28 Bule Ganteng Banget (2)
29 Semenjak Ada Dirimu
30 Rumah Tetangga
31 Mengagumi
32 Nginep?
33 Kamar
34 Insiden Pagi Hari
35 Insiden Pagi Hari (2)
36 Masih Rumah Dave
37 Adik Tiri
38 Belum Ada Perkembangan
39 Lelaki Itu
40 Rumit
41 Salah Ngomong
42 Usaha
43 Usaha Lagi
44 Status
45 Memaafkan
46 Berkumpul
47 GGL
48 Temen Lucknut
49 Ujian Cinta (Katanya)
50 Kegundahan Mommy
51 Limirin
52 KARYA
53 Semua Baik-Baik Saja
54 Jangan Merasa Sendiri
55 Sahabat Kiyara
56 Tak Pantas Bersanding
57 Sayap Patah
58 Menikah Secepatnya
59 Sudah Ada Cucu Mommy?
60 Gendut Sekali
61 Comberan
62 Pernikahan
63 Ayo Kita Buatkan !
64 Dasar Dave
65 Menggoda Adik Ipar
66 Kakak Beradik
67 Pekerjaan Kakak Apa?
68 Maafkan Aku
69 Bagaikan Air
70 Godaan
71 Orang Lama
72 Apartemen
73 Jangan Salah Paham
74 Sayang, Tanggung Jawab!
75 Isi Hati Mommy
76 Harus Serba Bisa
77 Masa Lalu
78 Rujuk?
79 Jujur
80 Bipolar?
81 AADK
82 Bucin
83 OTW
84 Menemukan Jalannya sendiri
85 Mau Serabi Oncom
86 Akan Bucin Pada Saatnya
87 Menghina
88 Ikhlas
89 Masih Insecure
90 Di Kamar Mommy
91 Ramuan Cinta
92 Makan Kamu Dulu
93 Orang Tua
94 Kegilaan Tama
95 Korban Tabrakan
96 Meluruskan
97 Lotek Kebahagiaan
98 DuPer
99 Dave ... Dave
100 Sakit Membawa Berkah
101 Keberanian Yang Tiba-Tiba Muncul
102 Ikut Suami Kerja
103 Shock Terapi I
104 Adu Mulut Dikit
105 Lemas Lagi
106 Panik
107 Balada Test Pack
108 Rumah Sakit
109 Memberi Kabar
110 Over Protektif
111 Kepanasan
112 Partner Membully
113 Memberi Sedikit Jalan
114 Kelam
115 Pemakaman
116 You'r Stronger
117 Jangan Melamun Papa
118 Teman
119 Sedikit BM
120 Pening
121 Berusaha Lebih Baik
122 USG
123 Menyinggung Masa Lalu
124 Kiyara dan Dave
125 Perut Meleyot
126 Rungsing
127 Spot Jantung
128 Memberi Nama
129 Aqiqah
130 Anak, anak, anak
131 Perdebatan Kecil
132 Banyak Anak Banyak Rezeki
133 Berkunjung
134 Jahil
135 Persiapan
136 Jakarta
137 Nayra
138 Keluarga Bahagia
139 Keluarga Kecil
140 Triplets SMP
141 Menyerah?
142 Episode Terakhir- Tamat
Episodes

Updated 142 Episodes

1
1. Kiyara Mentari
2
2. Mentari Yang Redup
3
3. Luka Hati
4
4. The Best Brother
5
5. Teman Kecil
6
6. Buruk dan Baik
7
7. Silih Berganti
8
8. Bullying dan Bullying
9
9. Dalam Diam
10
10. Strategi Bangkit
11
11. Tulisan Mengubah Pandangan
12
12. Senakal-nakalnya Laki-Laki
13
13. You'r The Reason
14
14. Gue Nggak Buta
15
15. KARENA KAMU SEMPURNA
16
Sabar dan Lebar
17
Villa
18
PENSI Dadakkan
19
Wahai Diri !
20
Bodo Amat
21
Tetangga Baru
22
Berteman?
23
Mama Kak Dafa Kritis
24
Tetap Jadi Kakak yang Terbaik
25
Saudara se-Ayah (1)
26
Saudara se-Ayah (2)
27
Bule Ganteng Banget
28
Bule Ganteng Banget (2)
29
Semenjak Ada Dirimu
30
Rumah Tetangga
31
Mengagumi
32
Nginep?
33
Kamar
34
Insiden Pagi Hari
35
Insiden Pagi Hari (2)
36
Masih Rumah Dave
37
Adik Tiri
38
Belum Ada Perkembangan
39
Lelaki Itu
40
Rumit
41
Salah Ngomong
42
Usaha
43
Usaha Lagi
44
Status
45
Memaafkan
46
Berkumpul
47
GGL
48
Temen Lucknut
49
Ujian Cinta (Katanya)
50
Kegundahan Mommy
51
Limirin
52
KARYA
53
Semua Baik-Baik Saja
54
Jangan Merasa Sendiri
55
Sahabat Kiyara
56
Tak Pantas Bersanding
57
Sayap Patah
58
Menikah Secepatnya
59
Sudah Ada Cucu Mommy?
60
Gendut Sekali
61
Comberan
62
Pernikahan
63
Ayo Kita Buatkan !
64
Dasar Dave
65
Menggoda Adik Ipar
66
Kakak Beradik
67
Pekerjaan Kakak Apa?
68
Maafkan Aku
69
Bagaikan Air
70
Godaan
71
Orang Lama
72
Apartemen
73
Jangan Salah Paham
74
Sayang, Tanggung Jawab!
75
Isi Hati Mommy
76
Harus Serba Bisa
77
Masa Lalu
78
Rujuk?
79
Jujur
80
Bipolar?
81
AADK
82
Bucin
83
OTW
84
Menemukan Jalannya sendiri
85
Mau Serabi Oncom
86
Akan Bucin Pada Saatnya
87
Menghina
88
Ikhlas
89
Masih Insecure
90
Di Kamar Mommy
91
Ramuan Cinta
92
Makan Kamu Dulu
93
Orang Tua
94
Kegilaan Tama
95
Korban Tabrakan
96
Meluruskan
97
Lotek Kebahagiaan
98
DuPer
99
Dave ... Dave
100
Sakit Membawa Berkah
101
Keberanian Yang Tiba-Tiba Muncul
102
Ikut Suami Kerja
103
Shock Terapi I
104
Adu Mulut Dikit
105
Lemas Lagi
106
Panik
107
Balada Test Pack
108
Rumah Sakit
109
Memberi Kabar
110
Over Protektif
111
Kepanasan
112
Partner Membully
113
Memberi Sedikit Jalan
114
Kelam
115
Pemakaman
116
You'r Stronger
117
Jangan Melamun Papa
118
Teman
119
Sedikit BM
120
Pening
121
Berusaha Lebih Baik
122
USG
123
Menyinggung Masa Lalu
124
Kiyara dan Dave
125
Perut Meleyot
126
Rungsing
127
Spot Jantung
128
Memberi Nama
129
Aqiqah
130
Anak, anak, anak
131
Perdebatan Kecil
132
Banyak Anak Banyak Rezeki
133
Berkunjung
134
Jahil
135
Persiapan
136
Jakarta
137
Nayra
138
Keluarga Bahagia
139
Keluarga Kecil
140
Triplets SMP
141
Menyerah?
142
Episode Terakhir- Tamat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!