Keegoisan & Dendam

Keegoisan & Dendam

SHERLINE (Cerpen 01)

Alexander adalah laki-laki yang hidup dalam kesendirian tanpa anggota keluarga yang lain. Dia tidak memiliki siapa pun. Bagi Alexander membunuh bukanlah hal yang sulit baginya. Itu adalah suatu kesenangan yang luar biasa. Pemuda itu memiliki kepribadian yang dingin, arogan, berkuasa, tidak pernah tersenyum manis sedetik pun, hanya ada senyum licik dan menantang. Tidak ada pengampunan apalagi menerima kata maaf. Bahkan dia pun tidak akan meminta maaf baginya kata itu adalah setiap kelemahan manusia. Alexander Hans adalah seorang bos besar mafia yang paling ditakuti di seluruh penjuru mafia. Saat mendengar namanya saja orang-orang sudah bergidik ngeri karena kekejamannya, namun hanya sedikit orang yang mengenali rupanya. Sesekali dia menghisap rokoknya, dan membuangnya. Entah berapa batang rokok yang dia hisap. Akan tetapi bibirnya tidak menghitam karena rokok itu. Tak terasa mereka tiba lah di suatu klub malam. Happy life! Tempat yang sering di datangi Alexander dan kawan-kawan sesama Mafia untuk menghilangkan kejenuhan dalam pekerjaan. Minum-minum sambil bermain dengan wanita jalang di atas kasur adalah hal yang tepat.

“Silahkan masuk tuan Alexander! Kehadiranmu sudah kami tunggu-tunggu.” (Sambut pemilik klub itu yang tak lain teman dekat Alexander juga).

Alexander dan anak buahnya pun masuk tanpa sungkan dan tanpa ada pembicaraan. Mereka masuk ke tempat manusia-manusia yang mencari kesenangan, menghapus kesedihan, kekesalan, begitulah yang di pikirkan pengunjung-pengunjung itu.

***

Sherline gadis yatim piatu, yang di adopsi oleh sepasang suami istri yang pemalas. Dia mempunyai kepribadian yang periang, cantik, penuh dengan semangat, dengan kecantikan dan kulit putihnya tidak ada yang percaya bahwa Sherline berasal dari keluarga kurang mampu. Walaupun orang tua angkatnya tidak menyayanginya tapi ia tidak menyimpan dendam atau kemarahan pada mereka. Ia tetap menyayangi bahkan menganggap mereka sebagai orang tua kandungnya sendiri. Semenjak bayi Sherline sudah di temukan di depan panti asuhan, sehingga di asuh oleh pihak panti asuhan. Sampai ia berusia 2 tahun, di adopsi oleh sepasang suami istri yang belum memiliki anak. Orang tua itu tidak terlalu menyayanginya, mereka hanya menyekolahkan dirinya sampai lulus SD, tapi ia tidak mau menyerah, dia tetap berusaha untuk bisa sekolah, paling tidak sampai SMA. Dia melakukan banyak pekerjaan, Semua uang hasil jerih payahnya bekerja di tabungnya. Bahkan tidak lupa untuk di berikan sebagian pada orang tua angkatnya. Pada umur 14 tahun Sherline sudah berada di pinggir jalan untuk berjualan koran, masker dan tisu, sorenya dia sebagai pelayan di restoran. Sherline mempunyai seorang sahabat bernama Natasha. Mereka sudah berteman sedari kecil, Sherline begitu bahagia mempunyai sahabatnya itu.

“Sherline, kamu mau nikah sama orang kaya tidak kedepannya?” Tanya Natasha di sela-sela kesibukannya melayani pelanggan di restoran.

“Tidak, aku takut mau nikah sama orang kaya. Aku ingin menikah dengan mafia, kayak keren banget!” (Sherline tertawa renyah).

Sepulang bekerja bertepatan dengan weekend Sherline dan Natasha janjian nonton bioskop bersama. Kebetulan hari itu mereka sehabis gajian jadi sesekali merefresh kan otak tak masalah bukan.

***

Di rumah besar dan megah itu Alexander di sambut oleh semua anak buahnya yang terbalut pakaian serba hitam dari ujung gerbang sampai ke dalam rumah mewah nan megah yang ada di sana.

“Siapkan semua berkas tentang perjanjian pengiriman serta pengangkutan barang-barang dari jalur laut ke meja kerjaku!!” (Perintahnya pada asisten pribadinya).

“Mereka pikir bisa menghancurkan mafia hanya dengan kemampuan mereka sekarang?”(Alexander tersenyum mengejek, ketika Zee asistennya melaporkan ada beberapa unit khusus yang di tugaskan untuk meruntuhkan kekuasaan dari pihak mafia di bawah kendali satuan khusus pemerintah).

“Iya bos. Tapi, aku rasa mereka punya beberapa taktik khusus untuk menghancurkan kelompok mafia lainnya seperti saat mereka berhasil menghancurkan kelompok mafia kapak merah kemarin.”(Zee menambah informasi mengenai lawan mereka).

“Mereka menggunakan taktik licik seperti adu domba bos.”(tambahnya lagi).

“Aku tahu pasti mereka akan menggunakan cara-cara seperti itu untuk menghancurkan lawan yang jauh lebih besar dari pada yang mereka miliki.” (Sahut Alexander terlihat sedikit berfikir tentang sesuatu).

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!