Terpaksa

“Masuklah! Dan...pastikan pelanggan kita puas terhadap dirimu.” (Yugo mendorong kasar pada Sherline saat tiba di lantai dua).

“ Apa maksud anda dengan kepuasan pelanggan? Bukankah tugas saya hanya saya sebagai pelayan saja?” ( Sherline bingung dengan permintaan Yugo).

“ Apa ayahmu tidak memberi tahukan akan kebenarannya?” (tanya Yugo dengan kesal).

“ Memangnya apa kebenarannya?! “ Sherline juga tak kalah geram dengan masalah ini. Padahal, tugasnya hanya mengganti kan ayahnya bekerja jadi pelayan klub tapi kenapa serumit ini.

“Ayahmu menjual dirimu pada bos kami! Karena, dia kalah berjudi. Sekarang kau masuklah ke ruangan tersebut dan berikan keperawananmu kepada bos.”

“Apa?! Aku tidak mau dijual. Lebih baik aku pergi dari sini, terserah kamu mengancam saya atau apa saya tidak peduli.” (Pekik Sherline sebelum beranjak kabur).

Belum sempat Sherline pergi jauh beberapa bodyguard Yugo segera menghadangnya.

“Pukul saja dia. Itu hukuman untuk orang yang tidak mematuhi perintah bos.” ( teriak Yugo).

Bruk! Salah seorang anak buah Yugo berhasil menubruk Sherline sampai pingsan tak sadarkan diri.

Tak berapa lama Sherline terbangun dan dia sudah berada di kamar nan mewah. “Sudah bangun?” (Seseorang mengagetkan Sherline).

“Siapa kamu?” (Sherline gugup).

“Aku suamimu.” (Alexander menjawab dengan santai sambil menyeruput secangkir kopi hangat di depan Sherline).

“Apa?! Lelucon apa yang sedang kau bicarakan saat ini? Suami apa yang kau maksud?” (Sherline membentak seorang pemuda di hadapannya).

Alexander mendekati Sherline dan ikut duduk di tepi tempat tidurnya. “Ayahmu mempunyai hutang padaku. Jadi, aku membeli kamu dan menjadikanmu istriku.”(Alexander membelai lembut rambut istrinya. Sherline menghembuskan nafas berat. Ia tidak menyangka ayah angkatnya tega memberlakukan dirinya seperti ini.

***

Krekk! Pintu terbuka memperlihatkan sosok Alexander dengan balutan tuxedo putih berkerah hitam yang sangat elegan. Ya, hari ini Alexander akan menikahi Sherline. Alexander terlihat berdiri tegap di depan altar dan sedang berbincang dengan sang pendeta yang akan memimpin upacara pernikahannya hari ini. Lalu, tanpa disengaja matanya menatap bayangan seorang gadis cantik yang di balut gaun putih yang warnanya senada dengan tuxedo yang saat ini Alexander kenakan. Membuat jantungnya berdegup dengan sangat cepat, membuat Alexander sedikit gugup dengan pernikahan ini. Sherline menatap lekat sosok lelaki yang sebentar lagi akan resmi menjadi suaminya itu. Terpesona? Tentu saja dengan ketampanan Alexander yang begitu menawan hati.

“Aku tidak percaya akan saat ini, seakan semuanya bagai mimpi dalam semalam. Menikah dengan seseorang yang sama sekali tidak aku kenal sebelumnya. Apakah aku tidak salah memilih jalan.” (Gumam Sherline).

“Aku berjanji akan menjaga, menyayangi dan mencintai Sherline dengan sepenuh hatiku. Seperti aku menyayangi keluarga dan diriku sendiri. Aku akan membahagiakan dia seumur hidupku. Aku berjanji atas nyawaku.” (Ucap Alexander dengan lantang di depan semua orang sebagai bentuk janji pernikahan sucinya hari ini).

Acara pernikahan berjalan lancar. Pesta itu berlangsung sampai hampir tengah malam. Sherline tampak sudah sangat kelelahan. Sangat terlihat wajahnya yang sudah pucat.

“Mari sayang kita ke kamar, kamu tampak sangat lelah”. (Alexander membelai rambut Sherline dengan penuh kasih sayang).

Sherline hanya mengangguk. Ia hampir tak punya tenaga lagi untuk menjawab, bahkan saat Alexander menggendong tubuh mungilnya ia juga diam saja.

“Tidur lah cantikku!” (Alexander mengecup kening istrinya).

Suara pintu terbuka membuat Sherline langsung melihat ke arah pintu itu dan ada beberapa pelayan yang masuk ke dalam kamarnya. Dengan membawa nampan berisi sarapan pagi dan tote bag.

“Maaf nona, tuan memerintahkan anda untuk memakan sarapan pagi anda dan juga ada beberapa pakaian anda bisa memilihnya sesuai kebutuhan anda.” (Ucap pelayan itu, lalu meletakkan beberapa tote bag berisi pakaian untuk Sherline dan ia pun langsung pergi dan menutup pintu tanpa mendengarkan balasan dari Sherline).

Sherline langsung melahap makan itu karena dia telah kelaparan sejak malam tadi. Sedangkan di lain tempat terlihat seseorang sedang mengamati dan tersenyum senang karena wanita nya memiliki nafsu makan yang baik. Lalu Sherline membuka beberapa paper bag berwarna hitam yang bertuliskan merek ternama dalam dunia fashion. Ia menemukan gaun-gaun yang cantik dan manis.

Terpopuler

Comments

Ailurophile 🐯

Ailurophile 🐯

Gila VVIP dong /Facepalm/

2023-11-25

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!