Dokter Hatiku

Dokter Hatiku

SATU

Di salah satu jalan bebas hambatan di kota Jakarta, Ada seorang perempuan sedang mengendarai mobil kesayangannya sedang bertolak ke kota Bandung. Perempuan itu bernama Adinda Maheswari dia seorang desainer yang memiliki butik sendiri bernama Maheswari botique. Ia memiliki asisten yang juga merupakan sahabatnya yang bernama Yola. Ia juga bersahabat dengan Vivian dan Safira. Vivian berprofesi sebagai dokter hewan sedangkan Safira berprofesi sebagai model.

Drrtt.. Drrtt..

Tiba tiba ponsel Adinda berdering tanda ada telfon yang masuk.

"Halo.." Jawab Adinda

"Lo dimana? kok lama banget sih gak nyampe nyampe?" Tanya Yola

"Gue lagi makan dulu. laper.. hehe.." Jawabnya sambil cengengesan.

"Lo berangkat jam berapa tadi dari Jakarta. ini udah jam 8 loh."

" Gue tadi selesai ketemu klien jam 6 sore. dan gue belum sempet makan dari tadi siang. makanya gue kelaperan banget ini."

"Kok lama banget ketemunya. bukannya kalian janji temu jam 2 siang tadi?"

"Iya. gue ketemu klien rese tuh tadi jam 2. kalo gak inget kalo itu klien udah gue remes remes tuh mukanya. jutek banget soalnya. ribet banget pokoknya. Ampir semua desain gue dia tolak. dia bilang kalo desain gue kurang glamor. jadi dia ngajak ketemu lagi nanti senin di cafe yang sama jam 10 pagi. Ada 2 desain yang dia setuju. tapi dia minta 1 desain lagi yang lebih glamor. kepala gue serasa mau pecah ngadepin klien rese tadi."

"Sabar.. ini ujian." Ujar Yola sambil terkekeh.

" Ya udah gue mau lanjut jalan. lo mau titip sesuatu?"

"Gue pengen martabak keju sama martabak telur." Teriak Safira di belakang Yola.

"Gak usah teriak teriak gila lo. gue gak budek ya. Ya udah gue jalan." Adinda langsung menutup telfonnya.

Di sisi lain ada 1 pemuda yang sedang memperhatikan Adinda. Dia adalah Vino Abraham Dinata. Dia seorang dokter spesialis bedah di salah satu rumah sakit ternama di kota Jakarta. Ia adalah anak dari pasangan Andrew Dinata dan Falia Dinata. Andrew merupakan pemilik rumah sakit tempat Vino bekerja. Ia sedang bersama 3 sahabatnya yang bernama Kevin, Raka dan Axel. Kevin merupakan dokter spesialis anak. Sedangkan Raka merupakan dokter spesialis kandungan dan Axel merupakan dokter spesialis bedah seperti Vino.

"Liatin apa sih lo serius banget?" Tanya Axel yang melihat Vino fokus melihat kedepan sambil tersenyum.

"Tau aja kalo ada yang bening." Sanggah Raka sambil melihat ke arah pandang Vino.

"Gak tau kenapa gue seneng aja liat dia marah marah." Jawab Vino.

"Gue baru liat lo merhatiin cewe sampe kaya gitu."Ujar Kevin.

"Yah dia pergi. Kalo gue bisa ketemu lagi sama dia. gue pasti pepet sampe bisa dapetin dia." Ucap Vino lagi.

"Kenapa gak tadi aja lo pepet. biasanya lo gercep kalo liat yang bening bening." Balas Axel lagi.

"Gue liat dia sambil makan sambil nelfon. makanya gue gak berani deketin dia. apalagi dia bilang kalo lagi kesel sama klien rese nya." Balas Vino

"Kenapa lo tumben banget liat situasi sebelum bertindak? takut di tolak ya lo." Balas Kevin di ikuti gelak tawa dari sahabatnya.

"Ga usah rese. buruan makannya. gue pengen tau dia tinggal dimana." Ucap Vino sambil beranjak dari kursinya

Vino dan para sahabatnya berada dalam satu mobil. Mereka mengikuti Adinda secara diam diam. Dan ternyata Vila tempat Adinda menginap berada tepat di sebelah tempat Vino dan para sahabatnya menginap.

"Wah ternyata kita tetangga loh di sini. bisa sering sering liat dia dong." Ucap Vino.

" Modus lo." Balas Kevin sambil menoyor kepala Vino.

"Berisik kalian debat mulu. udah mending tidur. biar besok pas kita ke main gak ke siangan." Ucap Axel sambil berlalu ke kamar.

Keesokan harinya.

"Buruan Dinda.. Lama banget sih." Ujar Vivian

"Bentar napa buru buru amat." Balas Adinda.

"Nanti keburu siang. pake 2 mobil aja ya. biar enak bawa sepeda nya." Lanjut Vivian

"Siap bos." Balas ke tiga sahabatnya sambil cengengesan.

Mereka bertolak ke tempat favorit mereka saat bermain sepeda downhill. mereka berangkat menuju Cikole Downhill Track. Sesampainya di sana mereka langsung memarkirkan mobilnya. Dan menuju atas dengan angkutan khusus.

"Gue mau sarapan dulu sebentar. Siapa yang mau ikut? Di sana ada yang jualan bubur ayam. lumayan lah buat ganjel perut." Ujar Adinda.

"Gue ikut. " Balas Yola.

"Gue juga" Lanjut Safira dan Vivian bersamaan.

Mereka langsung menuju tempat penjual bubur dan memesan bubur untuk mereka berempat. Di tempat yang sama ada Vino beserta 3 sahabatnya yang juga akan bermain di Cikole Downhill Track.

"Liatin siapa lo. senyum senyum sendiri lagi? Lo masih waras kan? Lo ga gila kan Vin?" Tanya Kevin.

"Sialan lo. gue masih waras dan gue ga gila. gue lagi liat bidadari hati gue. ketemu lagi kita disini. kayaknya kita memang jodoh." Ujar Vino.

"Ngarep lo." Balas Axel

"Udah buruan naik. kasian tuh supirnya nunggu." Ucap Raka.

"Bisa gak kalo kita ke atasnya bareng mereka. nunggu dulu gitu." Balas Vino.

"Terserah. gue mau ke atas duluan. lo mending buruan naik. sepeda lo udah di atas mobil tuh." balas Raka lagi.

"Iya iya." Pasrah Vino

Mereka bermain di track cikole. saat akan kembali naik ke atas, secara tak sengaja bersamaan dengan Adinda dan para sahabatnya yang juga akan mulai bermain. Sepeda Adinda dan para sahabatnya sudah naik ke atas mobil angkutan sepeda.

"Pak kita mau ke atas lagi. masih cukup gak?" Ujar Vino saat tahu sepeda Adinda sudah berada di atas mobil angkutan.

"Bisa Den. Masih muat buat 4 orang lagi." Ucap Si supir.

"Ok. Yuk buruan naik." Lanjut Vino dengan semangat.

Mereka bermain downhill lagi dan lagi. hingga tak terasa ini sudah mau putaran ke 5 mereka bermain.

" Udah ini balik yuk. gue harus ngerjain desain belum selesai 1 lagi." Ujar Adinda saat ada di atas mobil yang membawa mereka

"Udah deh Din ini tuh kita mau have fun. Lo masih aja mikirin kerjaan." Ujar Safira.

"Gara gara klien rese itu tuh. Gue besok harus meeting lagi sama tuh klien rese. bikin gaun pernikahan buat anaknya aja ribet setengah mati. pusing gue mikirin desain yang gimana lagi." Keluh Adinda. Sedangkan Vino dan sahabatnya hanya mendengarkan.

"Mukanya imut banget. Makin cantik juga karena dia lagi merajuk. Jadi pengen bawa pulang." Batin Vino.

"Tapi kalo kalian masih mau main ga apa apa sih. gue balik sendiri aja." Lanjutnya.

"Gak usah. Kita juga mau balik kok. Matahari udah mulai tinggi. Gak kerasa udah hampir tengah hari." Jawab Vivian

"Ok deal ya. kita cuma sekali balikan lagi." Jawab Adinda antusias

Mereka pun sampai di atas dan mulai menuruni track satu per satu.

Terpopuler

Comments

Nanik Puspita

Nanik Puspita

coba mampir Thor 👍👍👍👍

2021-12-26

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!