Life
Apa itu hidup??
Apa itu rasanya kebahagiaan??
Apa itu rasa dihargai??
Dan apa itu rasanya bisa mendapatkan sesuatu yang kita inginkan dengan mudahnya??
Bisakah aku mendapatkan itu semua tanpa harus menyiksa diri sendiri?? Tanpa harus mengorbankan seseorang bahkan diri ku sendiri??
Aku selalu ingin mencapai semua keinginan itu untuk diri ku dan untuk yang lainnya. Namun ada kalanya aku merasa bahwa aku ingin berhenti, aku ingin pergi, dan aku ingin keluar dari zona yang membuat ku terus hidup dalam kesepian dan kesunyian ini.
Seakan aku hanya hidup sendiri dan hanya berjuang sendiri. Aku masih ingin itu terjadi pada ku. Tapi...
Lagi-lagi hanya tapi yang akan ku ucapkan.
Apakah aku bisa merasakan itu semua?? walau ku tau hal itu hanyalah imajinasi ku saja.
Ya.. hanya ilusi saja yang bisa menjerat seseorang dalam-dalam dan bahkan membuat orang tak bisa keluar dari ilusi itu.
Seperti Mawar biru yang sangat mustahil dan penuh ketakutan. Dan aku masih hidup dalam rasa seperti itu.
...
" Jul.. hei, kau bangun ini sudah jam berapa?? bukankah kau harus pergi cari kerja? kalau kau tak cari kerja gimana bisa ngehidupin keluarga! Sudah bangun.." Kata seorang ibu yang membangunkan anaknya dengan sedikit kasar.
Dan tiba-tiba...
Byuurrr..
Guyuran air tumpah di atas tubuh seorang gadis yang baru saja lulus sekolah. Membangunkannya dari tidur lelapnya.
" Hah! hah.. iya.. aku akan cari kerja.." Ucap ia dan langsung beranjak pergi dari kamarnya.
Ya, begitulah kehidupan ku. Aku yang selalu menurut apa yang diperintahkan dan selalu mengatakan ya, walau hal yang tak baik itu terjadi pada ku dan aku terus terkurung dalam situasi seperti ini.
Aku selalu seperti ini seakan hidup ku ini hanya seperti boneka. Yang tak bisa berbuat apa-apa dan hanya bisa digerakkan oleh orang.
Julianti itu lah nama ku, aku sering dipanggil Juli. Hidup ku, ya seperti ini.. Selalu seperti ini aku tak bisa bebas seperti orang pada umumnya. Orang tua ku terlalu takut jika aku kenapa-kenapa diluar sana. Padahal mereka sendiri yang ingin aku segera punya kerjaan. Dan bisa sendiri.
Ya, aku hanyalah orang biasa, orang miskin yang baru lulus sekolah dan baru ingin memasuki dunia kerja. Orang tua ku hanya seorang buruh biasa bahkan terkadang mereka sering mendapat tawaran membantu di rumah keluarga kaya, ya.. bisa sebagai tukang kebun atau sebagainya. Aku pun terkadang membantu mereka dengan segala cara yang ku bisa.
Bahkan aku pernah mendapatkan bantuan pendidikan di tempat les ku dulu. Walaupun orang tua ku itu bekerja biasa tapi mereka ingin anaknya bisa menjadi pintar dan layak seperti orang-orang. Untungnya pihak les ku itu mereka berinisiatif membantu kami walaupun hanya membayar setengah harga. Kadang pula mereka menggratiskan untuk ku seorang.
Aku pun merasa sangat beruntung akan hal itu, bahkan ketika aku melihat Emak ku menangis didepan ku, aku ikut menangis sampai akhirnya Emak ku berkata " Kenapa kau ikut menangis??"
mendengar itu aku hanya diam. Terus diam. Sampai suatu ketika Bapak ku sangat marah dan berkata " Sudah, berhenti saja.. buat apa les-les segala tapi ga bisa buat dia pintar dan bahkan semakin bodoh!.."
Bapak ku memang orang yang sangat tempramen apalagi ketika dia sedang darah tinggi. Pernah hal itu terjadi pada ku bahkan itu berulang kalinya.
Waktu itu aku sedang main dirumah tetangga, saat itu umur ku masih 7 tahunan. Aku main sampai siang hari ditempatnya. Hingga tetangga ku itu menawari ku makan siang dirumahnya.
" Jul, makan dulu yuk.. Nie, ada mie.. udah kamu makan saja disini dulu.. kan masih main ini.."
" Tapi, Bu.. saya tidak bisa.. saya takut jika orang tua saya akan memarahi saya."
" Sudah tak apa.. kan hanya makan ini.. biar saya yang bilang pada mereka."
Karena situasi ku yang masih kecil itu dan sudah terpojokkan. Aku pun memakan mie itu. Tak lama setelah aku habiskan makanan itu aku pulang.
" Hei, kau habis makan ya di rumah orang??"
Brrakk..
Diri ku langsung didempetkan ditembok.
" Ayo jawab!.. kau habis makan kan di rumah orang??"
Baagghh..
" I.. iya.. iya.."
Buughh..
Tubuh ku langsung terjatuh saat ia mendorong ku dengan kencang.
" Sudah dibilang berapa kali.. jangan makan dirumah orang, walaupun kita miskin tapi, bukan berarti kita ga punya uang.. kita masih bisa makan pake uang sendiri.!! Ahhkk!!"
Ia pun langsung pergi begitu saja. Dan aku menangis, sangat kencang tangisan ku itu.. Namun, walau begitu mereka terkadang sangat menyayangi ku. Hingga aku bingung harus bersikap dan harus seperti apa. Bahkan hal yang selalu ku ingat adalah kata-kata mereka.
Mereka selalu berkata.
" Kau harus segera menikah, agar ada yang menghidupi mu kedepannya. "
" Kau harus menjadi sosok pintar berbicara pada orang, dan selalu kuat agar kau bisa hidup dilingkungan yang kejam ini. Dan jangan berbuat salah sedikit pun.."
Itulah, yang selalu mereka ucapkan pada ku. Bahkan sampai aku sudah lulus sekolah ini.
Aku pun akhirnya menerima itu semua sampai saat aku pulang dari mencari kerjaan.
" Assalamualaikum.."
" Loh tumben ada orang? siapa mereka??" Gumam ku dalam hati seraya masuk kedalam dan bertanya pada Emak ku.
" Mak, siapa orang-orang itu?? Aku seperti tak mengenalnya."
" Owh, itu.. orang dari bos bapak mu itu.. "
" Loh, mereka memangnya ingin ngapain disini?? apa bapak berbuat sesuatu??"
" Ahk, ngga ko.. justru sekarang bapak mu sangat bahagia.."
" loh, memang ada apa si Mak?? Aku masih tak mengerti."
" Emm.. Mak, aku dapat pekerjaan loh.."
" Hah! "
" Loh, kenapa Mak.. ko sangat terkejut gitu?? aku dapat pekerjaan Mak.. jadi aku bisa memenuhi kebutuhan kita dan sekolah adek. Mak ko ga senang gitu.. ada apa si Mak??"
" Bu.. bukan gitu, emak hanya sedikit terkejut saja.. tapi, lebih baik. kau tolak saja ya pekerjaan itu."
" Loh, memangnya kenapa Mak?? ini kan baik buat kita semua.. kenapa aku harus menolak pekerjaan ini, dan gajinya pun juga lumayan Mak.. bisa memenuhi kebutuhan kita.. Padahal aku sangat senang karena aku bisa mendapatkan pekerjaan ini Mak.."
" Sudah kau ikuti perkataan Emak mu ini.. jika tidak kau akan mendapat akibatnya nanti ."
Saat itu aku tak tau apapun yang sudah terjadi dan yang akan terjadi nantinya pada ku. Aku hanya disuruh diam dan diam oleh emak ku.
Tanpa aku berfikir lagi, apa yang akan terjadi padaku dikemudian hari. Emak ku pun hanya terus mengatakan hal itu, sampai Bapak ku kebelakang menghampiri kami dan berkata pada Emak ku.
" Berhasil Mak.. berhasil, Anak kita akan dipinang oleh anaknya itu.. dan kita pun sudah tak perlu susah-susah lagi. Kita hanya akan mengurusi Vian saja nanti.."
Hallo.. Aku kembali dengan novel yang lebih baru lagi.. semoga kalian bisa suka dengan novel ini..😆😘
Dan jangan lupa.. Like serta favoritkan novel ini.. Emm.. satu lagi.. tolong vote dan dukung novel ini dengan coment yang membangun author agar bisa semangat dalam menulis serta bisa memberikan tulisan yang memuaskan kalian.
Salam hangat dari ku...🙏👋🥰
Meilianti.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 67 Episodes
Comments
Ryoka2
Hai kak, saya mampir 👍
2022-05-23
0