My Boyfriend Is A BadBoy

My Boyfriend Is A BadBoy

Episode 1 [Visual tokoh]

Nama : Rianti Syaila

Umur : 17 tahun otwe 18

Tgl lahir : 4 Mei

Kelas : XI-IPA

Status : Manusia, udah punya pacar

Hobby : Tawuran sama OSIS

Nama : Wulan Purwanti

Umur : 17 tahun otwe 18

Tgl lahir : 23 Juli

Kelas : XI-IPA

Status : Iblis eh salah, jomblo

Hobby : Ngevlog kek orgil

Nama : Heri Putra

Umur : 17 tahun otwe 18

Tgl lahir : 2 Pebruari

Kelas : XI-IPA

Status : Anak mama papa, jomblo

Hobby : Game, gamers

Nama : Baspian Gintara

Umur : 17 tahun otwe 18

Tgl lahir : 24 Maret

Kelas : XI-IPA

Status : Lagi pdkt sama Wulan.

Hobby : Cuci motor tiap detik, menit, jam

\=\=\=\=\=\=\=\=\=

Pagi hari yang cerah, angin mulai berhembus sangat kencang di iringi suara kicauan burung yang merdu. Angin itu telah masuk ke salah satu rumah yang ada di komplek Griya jingga. Membangunkan seorang gadis yang masih tertidur lelap di atas kasur bisa yang empuk itu.

Dengan rambut acak-acakan, dan baju tidur berwarna pink dengan gambar hello kitty, begitu sangat cantik saat di pandang dari sisi mana pun atau pun dari depan dan belakang.

Gadis itu bernama Rianti Syaila anak ke tiga dari empat bersaudara. Rianti tinggal di Jakarta bersama orang-tua nya sedangkan ketiga saudara nya pergi menginap di pesantren.

Gadis itu mulai terbangun, mata yang hitam pekat itu mulai membuka dengan perlahan. Melihat ke langit-langit kamar nya yang mulai terlihat karena sinar dari sang mentari.

Rianti bangun mengambil posisi duduk dengan rambut acak-acakan, masih dengan mengumpulkan nyawa, Rianti melihat ke jendela besar di sebelah kanan nya itu.

Gorden mulai berterbangan ke sana kemari mengikuti arah angin berhembus. Setelah nyawa berkumpul, Rianti berdiri dan meregangkan otot-otot yang kaku karena terlalu lama tertidur.

"Hoaamm... "

Rianti melihat ke sekitar dan berjalan ke arah balkon kamar, membuka satu persatu kunci pintu berwarna putih di sana. Dengan langkah yang gontai dia berjalan perlahan untuk menghirup udara segar di pagi hari.

Pandangan yang awal nya tertuju kepada seorang wanita yang sedang menyiram tanaman di sana, mulai melihat ke sisi lain.

Di rumah sebelah ada seorang lelaki yang bernama Baspian dia adalah teman masa kecil Rianti dan siap sedia melakukan apa saja demi sahabat baik nya itu.

"Baspiaann... " teriak Rianti di pagi hari sambil melambaikan tangan.

Lelaki yang sedang mencuci motor, mendengar nama nya di panggil dan melihat ke sana kemari.

"Di sini.. bangkek, " teriak Rianti.

Lelaki itu melihat ke atas rumah Rianti. "Ehh, yow bestfriend... ada apa engkau memanggil nama ike di pagi hari ini?" tanya Baspian melambaikan tangan.

"Lo lagi ngapain?" tanya Rianti sedikit berteriak.

"Hah?" tanya Baspian tak terdengar.

"Lo lagi ngapain?" teriak Rianti sekali lagi.

"Nyokap gue lagi gak ada di rumah, dia lagi belanja ke pasar.. " sahut Baspian berteriak.

"Oohh gituu... rajin-rajin lah engkau, membantu nyokap lo sapu halaman, " sahut Rianti

"Iyaaa.. " teriak Baspian.

Rianti yang ingin mandi mulai melambaikan tangannya memberitahu kalo dia akan masuk kembali ke dalam.

Baspian kembali mencuci motor kesayangan nya itu dengan penuh dengan bisa. Bahkan Baspian sudah memberikan nama kepada motornya itu, namanya Lala.

"Lala ku sayang... mandi yang bersih yah mandii.. " sahut Baspian sambil nyanyi.

"Motor di mandiin pemiliknya belum mandi anehh.. " sahut Ayah Baspian baru bangun.

"Dari pada ayah.. baru bangun, "

"Mending baru bangun, dari pada mandiin motor tapi pemiliknya belum mandi.. "

"Dasarr bapak-bapak mengganggu kesenangan anak muda aja, " gumam Baspian.

Tanpa memedulikan keberadaan Ayah nya Baspian kembali mencuci motor dengan bersih.

Sementara itu di rumah keluarga Rianti.

"Ntii... " panggil mama dari lantai bawah.

"Iya mah, " sahut Rianti segera turun ke bawah.

"Udah bangun?"

"Belum, masih tidur, "

Mama hanya melihat Rianti dengan ekspresi aneh nya. "Tadi manggil ada apa?" tanya Rianti.

"Temenin mama ke pasar yuk nak, kalo kamu udah beres mandi, " sahut Mama.

"Iya mah, nanti, sekarang Rianti mandi dulu, " sahut Rianti.

"Oh ya udah sana.. mama udah buatin roti di dapur, tinggal ambil aja, mama harus siapin baju papa dulu, dia mau berangkat kerja, "

"Iya mah, " sahut Rianti.

Rianti segera masuk kembali ke kamar nya dan mengambil handuk dan juga pakaian nya. Setelah selesai mandi, Rianti turun, sarapan roti seperti yang di katakan mama nya tadi. Setelah itu Rianti pergi bersama Mama nya ke pasar untuk membeli bahan makanan.

Di pasar

Rianti terus mengikuti arah mama nya berjalan dan sedari tadi hanya memegang belanjaan mama nya saja.

Gak di tawarin minum, gak di suruh beli makanan, padahal kan banyak tukang dagang di sini.. - batin Rianti.

Sampai lah mereka di team penjual daging ayam. "Ntii, mau ayam gak?" tanya mama.

"Beli aja mah, kalo mama suka ya beli, lagian aku gak suka daging nya, " sahut Rianti.

"Mm.. ya udah, mas saya beli daging Ayam sama sayap ayam nya sekilo, " sahut mama.

Pedagang itu hanya mengangguk. Rianti masih terdiam dan membawa belanjaan yang berat itu.

"Elo ngapain di sini?"

Suara serak itu seperti menunjuk ke Rianti. Dengan rasa penasaran Rianti berbalik dan melihat seorang lelaki yang sedang menunjuk nya.

Ekspresi Rianti seketika berubah drastis, tadi yang awalnya santai-santai dan tenang kini berubah menjadi ekspresi jijik, tak suka, benci.

"Elo?" tanya Rianti kaget.

"Lo lagi ngapain di sini?" sahut lelaki itu.

"Bukan urusan lo, jangan suka kepo, "

"Jangan-jangan lo mata-matain gue lagi, "

"Amit-amit tujuh turunan... ngapain juga gue kangen sama orang sinting kayak elo.. iihh.. " sahut Rianti.

"Ya terus ngapain di sini?"

"Gue bilang ini bukan urusan elo, "

"Serah lo dah, capek gue debat sama ayam, susahhh.. "

"Berisik lo monyet.. huhu haha huhu haha.. "

"Apa lo ayam?"

"Apa?"

"Apa?"

"Apa?"

"Apa?"

"Gelut sini sama gue, gue capek lita muka lo, " sahut Rianti.

"Ya udah ayoo.. gue juga capek liat lo di mana-mana ada, "

Saat mereka sudah bersiap untuk saling tonjok tiba-tiba ada sebuah tangan yang menjewer telinga Rianti.

"Aaaaa.... sakiiitt.. " ringis Rianti kesakitan.

"Kamu mau ngapain? jangan malu-maluin mama deh di tempat umum... " sahut mama Rianti.

"Yah lagian cowok sinting itu yang duluan mah, " sahut Rianti.

"Udah diem.. mending bantuin mama bawa belanjaan, ayo kita ke pedagang di belakang sana, "

"Iya iya mah.. " sahut Rianti.

Setelah jeweran itu terlepas, Rianti segera membantu mama nya membawakan belanjaan dan meneruskan belanja.

"Hahahaaa... mampuss... " sahut cowok itu tertawa.

"Aarrgghh!!"

"Ngapain kamu disini? bukannya bantuin mama bawa belanjaan malah keluyuran gak jelas.. "

"Iya mah iya mah.. ampunn.. "

"Heuuhhh, dasar.. untung kamu anak satu-satu nya kalo engga mama udah buang kamu.. " sahut mama.

"Jahatt banget sih mah, "

"Udah, bantuin sana bawa belanjaan mama, mama mau beli ayam dulu... Heriiii... "

"Iya mah, ini lagi otwe ke sana.. " sahut Heri.

Awass lo cewek gila, nanti besok di sekolah.. batin Heri kesal.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!