"Udah yuk ahh kantin.. gaskeun, " sahut Wulan berdiri.
"Hayuu lah, lo mau makan apa lan?" tanya Baspian.
"Jangan berani-berani nya lu ngerangkul gue!" peringatan Wulan.
"Ehehehe.. candaa.. " sahut Baspian gagal.
Heri yang melihat Rianti yang sedang mengobrol dengan pacar nya itu, tiba-tiba insting kepo nya kambuh.
"Kalian duluan aja ke kantin, gue ada urusan, " sahut Heri langsung pergi.
"Urusan ap-- etdah langsung ngilang tuu budak, " sahut Baspian.
"Ya udah, tinggal kita berduaa.. makan basoo, " sahut Wulan menarik dasi Baspian.
"Eehh ehh eehh.. pelan-pelan lann.. " teriak Baspiam.
.
.
.
.
.
Heri yang sudah kabur dari mereka berdua. kini berada dalam posisi aman, karena Rianti dan Rengga tidak tahu kalau yang di balik tembok yang di senderi oleh Rengga ada Heri.
"Apa? maksud kamu.. kita putus?"
"Hah? putus?" gumam Heri. Heri mendekatkan telinganya sampai nempel di tembok untuk mendengar jelas percakapan mereka.
"Iya, maaf yah reng, gue bukan udah punya yang baru cumaa... "
"Cuma apa Rianti? kamu udah bosen sama aku? atau aku melakukan hal yang salah buat kamu?"
"Meni hem, kamu, " gumam Heri jijik mendengar kata aku kamu.
"Guee.. "
"Apa Rianti?? jangan tiba-tiba putus kaya gini dong.. kamu harus kasih tau apa alasan kamu putusin aku?" tanya Rengga memaksa sambil menggoyang-goyang kan pundak Rianti.
"Gue udah bosen sama lo, lo sama sekali gak bisa romantis, lo cuma sok romantis di depan orang-orang, " sahut Rianti dengan nada tinggi.
Rengga tiba-tiba terdiam. "Kita bisa udah ktu Rianti, aku gak mau putus sama kamu.. pliss, " sahut Rengga memohon.
"Ini yang paling gue benci, lo memohon di depan gue kenapa gak sekalian aja lu berlutut " sahut Rianti.
Rengga langsung berlutut di depan Rianti. "Apa pun apa pun yang lu mau, gue bakal lakuin, plis nti jangan putusin gue, " sahut Rengga.
"Ih apa-apaan sih lu, bikin malu aja, " sahut Rianti mundur beberapa langkah.
"Plis.. ntii.. gue sayang sama lu, " sahut Rengga memegang kaki kanan Rianti.
"Ih ih.. apa-apaan lu!! Lepasin gue!!" teriak Rianti.
"Gue gak akan lepasin lu ntii, plis jangan putusin gue dengan cara gini ntii, "
"Truus lu mau cara kayak gimana?" tanya Rianti kesal.
Rengga hanya diam. "Lepasin! atau gue teriak nih ya, " sahut Rianti.
"Silahkan silahkan lo teriak, gue gak peduli.. " sahut Rengga masih dengan memegang kaki kanan Rianti.
"Iihhh.. Jijik gue!"
Heri yang kesal karena perlakuan Rengga kepada Rianti. Heri turun tangan dan menghampiri mereka berdua.
"Heh, lo gak denger, dia bilang lepasin, " sahut Heri.
"Lo jangan suka ikut campur! Ini urusan gue sama Rianti, " sahut Rengga.
"Gue gak peduli, lebih baik gue ikut campur urusan orang dari pada penyakit kepo gue kambuh setiap saat, " sahut Heri.
Rengga hanya diam. Heri langsung saja menghempas kan tangan Rengga dari kaki Rianti. Dan menarik tangan Rianti kebelakang sampai Rianti berada di belakang Heri.
"Heh, lo!"
"Apa?!"
"Bukan apa-apa, " sahut Rengga menciut.
"Lemah lo! Mau mau nya Rianti suka sama lo, aneh gue, " sahut Heri.
"Heh! lo jangan suka kepo gue mau suka sama siapa juga, " sahut Rianti.
"Dari pada lo berurusan sama nih anak, mending lo sama gue ke kantin, "
"Aahhh!! kagak mau, lepasin gue!" sahut Rianti melepaskan tangan nya yang dari tadi di pegang oleh Heri.
Rianti hanya melihat perdebatan antara dua cogan yang ada di depan nya. Lagi adu bacot, banyak anak-anak yang melihat itu dan mulai berisik.
Setelah selesai berdebat dengan Rengga, Heri menarik tangan Rianti untuk pergi ke kantin dan menjauh dari Rengga.
"Eh, apa-apaan nih!?" tanya Rianti kaget tiba-tiba tangan nya di tarik.
"Diem lo! Mending ikut gue, " sahut Heri.
Ternyata tujuan Heri itu di kantin. "Heh! Maksud lo apa-apaan sih hah barusan? Itu urusan gue sama dia, kenapa lo malah ikut campur sih?!" teriak Rianti kesal.
"Bukannya berterimakasih kek sama gue karena gue udah nyelametin lo dari malu nya di depan anak-anak, " sahut Heri.
"Nyenyenye.. Serah lo, " sahut Rianti.
"Rianti!! Heri!! Di sini!!" teriak seseorang.
Suara kagak familiar? Siapa yah? - batin Rianti.
Rianti segera mencari asal suara yang memanggilnya. Dan ternyata itu Wulan yang sedang melambaikan tangan ke arah mereka berdua.
"Wulan!!" teriak Rianti bahagia.
Rianti segera berjalan ke arah Wulan dan Baspian yang sudah lebih dulu menempatkan tempat duduk untuk mereka berdua.
"Lama amat lo, ngomongin apaan sih sama calon suami lo itu?" yang Wulan kepo.
"Gue putus sama Rengga, " jawab Rianti santai dan duduk di samping Wulan.
"Hah? Lo habis putusin si Rengga? Masa sih?" tanya Baspian kaget.
"Iya gitu deh, btw, mana pesanan gue?" tanya Rianti kepada Wulan.
"Mm... belum di ambil, ambil sendiri gih gue mau makan, " sahut Wulan.
"Punya bestai, bener-bener gak bisa di andelin, " sahut Rianti.
Rianti pergi ke meja kanti untuk mengambil pesanannya yaitu baso tahu. Dan kembali ke meja.
"Btw, kenapa lo mau putus sama si Rengga itu? apa alasan lo?" tanya Baspian kepo.
"Yaelah, pake nanya lagi lo, dia pengen nyari itu.. si ketua geng motor good boy, " sahut Wulan.
Mendengar itu Heri dan Baspian tiba-tiba tersedak. Yang satu tersedak air mineral, yang satu tersedak kuah baso saat menyeruput kuah yang segar, dan gurih.
"Tau ae lo lan, memang yah lp itu bestai gue yang paling the best lah, " sahut Rianti sambil memukul pelan punggung Wulan.
"Nah kan, gara-gara lo mukul gue.. gue nuang sambel kebanyakan, " sahut Wulan melihat Rianti.
"Sorry gak sengaja, eh mana garpu?" sahut Rianti.
"Bener-bener, muka tanpa dosa lo, " sahut Wulan.
Wulan terpaksa memakan bakso yang pedas itu gara-gara Rianti. Sedangkan Heri dan Baspian bingung harus bagaimana, kalau Wulan dan Rianti tau kalo ketua geng motor good boy sebenarnya adalah Heri.
Sambil menikmati makanan dan berpikir keras untuk menyembunyikan identitas sebenarnya. Baspian terpaksa harus berbohong di hadapan Wulan.
"Eh, bass.. lo kan anggota geng motor good boy, lo pasti tau lah, siapa nama nya? sama dia kelas apa?" tanya Rianti.
Waduh, kode merah ini mah, Herr bantuin gue!!! - batin Baspian.
"Ganteng gak sih?" tanya Wulan.
"Hah? Oh eee... gantenggg, " sahut Baspian sambil melihat wajah Heri.
Heri hanya tersenyum sambil menahan tawa. "Oh ya? dia mirip kayak gimana? biar gue yang menghalu, " sahut Rianti sudah memejamkan mata.
"Diaaa punya hidung mancung, bibir nya tipis, senyumannya manisss, yah kurang lebih kayak gitu lah.. ahahaha, " sahut Baspian.
Lo beruntung her, gue gak bocorin identitas lo ke hadapan mereka, - batin Baso ia tersiksa.
"Oh my god, gue udah bisa ngebayangin betapa ganteng nya... kyaaa, " teriak Rianti.
"Kayak gimana? kayak gimana? Ganteng banget?" tanya Wulan.
Rianti membuka mata. "Lann.. Ganteng banget sumpah, gue kalo udah ngehalu soal cogan susah ilang nya.. " sahut Rianti.
"Oh my god, " sahut Wulan tersenyum lebar.
Astagaa... Woy sadar woy, dia gak seganteng yang kalian pikirin, dia ada di hadapan kalian berduaaa ada di samping guee... Arrrggghhh tersiksa gue gara-gara si Heri Putra ini, tapi kalo gue kasih tau mereka bisa-bisa nyawa gue melayang, - batin Baspian.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 53 Episodes
Comments