3. Dunia Baru, Tubuh Baru

Luz menggeliat lalu duduk dan merentangkan kedua tangannya. Oh, tidurnya kali ini benar-benar nyenyak setelah lelah berpetualang kemana-mana. Tadi itu tampak nyata dan sekarang dirinya pusing membedakan mana yang nyata dan mana yang ilusi.

Ia mengedarkan pandangannya ke sekeliling. Kamar asing yang cukup mewah dilengkapi perabot serba merah muda membuatnya sakit mata. Di seberang tempatnya berbaring ada lemari setinggi tiga meter ditambah kaca berukuran bulat yang berdiri apik, di sebelahnya juga terdapat meja rias kecil yang menarik perhatian Luz. Jiwa periasnya muncul, tanpa memikirkan apapun dia segera melesat ke depan meja tersebut.

"Pemilik kamar, maaf jika aku lancang tapi rasa penasaranku harus dituntaskan. Jadi mari kita lihat apa saja isinya," ucap Luz sembari membuka kotak satu-persatu.

"AKH!"

"Astaga, nona!"

Dari luar terdengar langkah kaki yang berlari dan tiba-tiba pintu kamar terbuka, menampilkan sosok wanita pertengahan tiga puluh tahunan yang menatapnya syok seperti zombie yang baru bangkit.

"Astaga, Tuhan. Nona sudah bangun! Lalu apa yang terjadi?!"

"Kamar apa-apaan ini, tidak ada make up sama sekali!" Luz mengerjap. Tunggu. "Maaf jika boleh bertanya, tapi ini di mana?"

Wanita itu terdiam, tapi terlihat jelas matanya menunjukkan ekspresi sedih tak terkira. "Nona ... sudah lupa pada kami?"

"Apa maksudmu?"

"Maafkan saya, nona!" Wanita itu masuk dan bersimpuh di hadapan Luz. Entahlah, dia menangis sungguhan atau hanya pura-pura. "Andai hari itu saya tidak lalai, pasti Anda akan baik-baik saja!"

"Hari apa. Apa yang kau bicarakan? Sekarang berdiri dan tunjukkan di mana jalan keluar agar aku bisa pulang!"

"Tapi ini rumah Anda, nona!" sahut si pelayan masih meraung-raung.

Luz terdiam. Bukankah dirinya ingin kembali seperti semula, kenapa dia justru tersesat di negeri antah berantah?!

"Ohoho kau hanya mengatakan ingin menjadi manusia jadi tugasku hanya menjadikanmu manusia lagi, kan?"

Bisikan dari mana itu? Enyahlah!

Cepat-cepat dia menghampiri kaca dan voila! Bias yang dilihatnya di cermin jelas-jelas bukan sosok dirinya yang dikenal banyak orang selama ini. Dia bukan lagi Lovely Anderson.

Dasar malaikat tidak berkompeten! Bisa-bisanya dia mengirim rohnya ke tempat random.

Luz memerhatikan tangannya yang juga berbeda. Semuanya baru terasa beda saat menyadari bahwa ini memang bukan tubuh aslinya. Tapi bagaimana Luz bisa kembali?

Atau dia tidak bisa kembali lagi?

Untuk beradaptasi setidaknya Luz harus membaca beberapa buku.

"Aku masih pusing, tolong ambilkan beberapa buku sejarah untuk menghilangkan rasa bosanku."

"Ya?"

"Ambilkan buku sejarah!"

"Tapi bukannya nona tidak terlalu suka membaca?"

"Sekarang aku suka."

Wanita itu sempat terbelalak. Walau begitu dia dengan cepat mengangguk dan menunduk setelahnya.

"Baik, akan saya ambilkan."

"Tunggu."

Langkahnya terhenti tepat di depan pintu. Ia berbalik, kembali menatap nonanya yang kembali duduk di atas ranjang.

"Namamu?"

"Nama saya? Ah, itu anu ... Rose."

"Baik, Rose, mohon kerja samanya, ya!"

Rose tertegun. Sebagai seorang wanita saja, dia memuji bibit Thompsville yang sangat unggul dalam hal visual saat nonanya itu tersenyum manis. Surai bercahaya seperti kristal dilengkapi manik amethyst yang mempesona. Hei, orang bodoh mana yang tidak tertarik pada keturunan bangsawan lama ini? Ah, jika dihitung-hitung mungkin usia keluarga mereka jauh lebih tua dibandingkan usia keluarga kerajaan.

"B-baik saya permisi dulu."

Pintu ditutup dari luar dan senyum Luz luntur seketika.

"SIAL, SIAL, SIAL! BAGAIMANA AKU BISA SAMPAI BERADA DI SINI?!" Luz menendang-nendang apa saja yang berada di bawah kakinya. "Aku harus kembali bagaimanapun caranya. Ya, aku harus mencari cara."

Luz mondar-mandir sambil menggigiti ujung kukunya. Pernikahan di depan mata berakhir gagal total.

"Apa aku harus mati lagi?" Pikiran buruk tersebut hanya melintas sebentar lalu ia menggeleng. "Mati tidak semudah itu."

"Tapi—tapi...." Manik amethyst-nya berkaca-kaca. "Erickson pasti khawatir saat tahu aku hilang di hari pernikahan."

"JIKA KAU BISA MENDENGARKAN SUARAKU, MALAIKAT, KAU HARUS MENGEMBALIKAN ROHKU KE DUNIA ASLIKU!"

Luz hanya bisa terduduk kembali dengan ekspresi lemah. "Kau harus mengembalikan ku ke dunia ku. Calon suamiku, dia pasti sudah berada di altar."

Pintu diketuk dari luar. "Nona, saya membawa buku yang Anda minta."

"Masuk saja!"

Rose memutar gagang pintu dan masuk bersama tumpukan buku-buku di kedua tangannya yang ia bawa bersusah payah. Melihat keadaan nona mudanya yang tidak baik, Rose gatal untuk tidak memberikan komentar.

"Saya tahu, pasti rasanya berat untuk nona karena gagal menikah tapi hidup akan terus berjalan, nona tidak perlu memikirkan laki-laki itu lagi. Asal nona tahu, Anda cantik, banyak pria yang rela mengantri untuk Anda jika diminta," ucapnya prihatin.

Luz mengangkat kepalanya lalu terbelalak. Melupakan buku-buku yang dibawa oleh pelayannya tersebut, Luz segera meraih tangan Rose dengan tatapan berbinar.

"Dari mana kau tahu jika aku seperti ini karena gagal menikah? Dari mana kau tahu? Apa kau menguping?!"

"Apa yang nona maksud, seluruh Sormenia tahu jika Anda gagal menikah dengan Marquis Galilee," jawab Rose heran tapi detik berikutnya baru ia sadar bahwa yang diucapkannya barusan sangatlah frontal. "Maaf, nona, saya tidak bermaksud untuk menyakiti perasaan Anda."

"Sor-Sor apa maksudmu?" Luz kelepasan bicara dan benar saja ekspresi Rose juga tampak aneh mendengar ucapannya. "Ah, iya, S-Soraya, iya, aku tahu."

"Sormenia, nona...."

"Iya, aku mengerti." Luz berdiri lalu menyeret Rose keluar dari kamarnya dengan cara yang halus. "Masih banyak tugas yang harus kau kerjakan, kan, begitu juga denganku. Kalau begitu sampai jumpa lagi."

"Saya hanya bekerja pada nona, tidak ada pekerjaan lain yang bisa saya lakukan," jawab Rose bingung. "Apa Anda memerlukan sesuatu?"

"Ah, itu...." Luz tidak sengaja melirik meja rias kosong itu kembali. "Aku butuh beberapa riasan wajah dengan warna cerah tapi tidak kampungan. Tolong ambilkan beberapa."

"Saya akan menanyakannya kepada Marchioness."

"Kenapa aku harus menunggu izin Marchioness?"

"Bukankah her ladyship yang memegang semua iuran anggota keluarga de Cera?" Rose menjawabnya pelan karena sebagian pikirannya sudah terbagi dengan tugas-tugas yang Luz berikan.

"Baik, kau boleh keluar."

Masa bodoh dengan Marchioness atau apapun itu, уang penting Luz bisa kembali!

Setelah pintu kembali ditutup, Luz langsung menelusuri buku-buku yang dibawa Rose dengan tidak sabaran. Buku-buku setebal jari tiga jari tidak menyurutkan semangatnya untuk terus membaca walau Luz tahu, semua buku ini tidak akan selesai ia baca dalam sehari.

Hal pertama yang Luz baca adalah mengenai keluarga yang ditempatinya ini. Keluarga Marquess Of Thompsville bermarga de Cera yang memiliki sejarah harum atas jasa-jasa besarnya dalam membantu keluarga kerajaan mendirikan pemerintahan sendiri. Sebagai salah satu bangsawan tertua, keluarga Thompsville sendiri dikatakan sudah ada sejak zaman kerajaan Sormenia belum didirikan.

Keturunan utama klan de Cera umumnya memiliki rambut putih kristal dan bola mata ungu amethyst, dengan warna megah tersebut tak jarang wanita-wanita de Cera diperebutkan oleh bangsawan maupun anggota keluarga kerajaan lain yang menginginkan kemewahan serupa bisa dimiliki pewaris mereka.

Sejarah wanita-wanita de Cera juga tidak bisa dianggap remeh. Terhitung sejak awal berdirinya Sormenia, sudah lebih dari dua puluh orang ratu diambil dari klan ini. Sebuah pencapaian yang sangat luar biasa.

Luz merenung, berarti harem istana banyak dihuni oleh klan de Cera saat mengetahui bahwa ada ratu, ibu suri, atau mungkin ratu terdahulunya lagi berasal dari klan yang sama.

Senyum miring tak bisa Luz hentikan. Andai ia bisa memimpin harem Istana, Luz mungkin akan menjadikan selir-selir raja yang lain sebagai pembantu.

Ya, Luz bisa bertindak sekejam itu jika dirinya diberi kesempatan.

Eh, Luz tarik ucapannya barusan. Dia hanya ingin pulang!

Terpopuler

Comments

rhien90

rhien90

Baguss ceritanya thor....

2021-09-27

1

∘‣⃝ᵃᵇⁱᵍᵃᵉˡˢᶻđaͣrͫԟ͟͞Žoиᴇ᪱_Hiat

∘‣⃝ᵃᵇⁱᵍᵃᵉˡˢᶻđaͣrͫԟ͟͞Žoиᴇ᪱_Hiat

semangat kka🥰🥰

2021-05-26

1

kanaya

kanaya

lanjut thor meski mereka kagak mau ikut komen🤭

2021-05-21

3

lihat semua
Episodes
1 PROLOG
2 1. Nona Perias Menuju Altar
3 2. Penentuan Reinkarnasi
4 3. Dunia Baru, Tubuh Baru
5 4. Menjadi Lady yang (Sulit) Diatur
6 5. Makan Malam Bersama Keluarga Baru yang Munafik
7 6. Sebuah Rencana untuk Mendepak Orang Bodoh
8 7. Misi Pertama
9 8. Dewi Fortuna Sedang Tidak Berpihak Kepada Luz
10 9. Marchioness Berubah Pikiran
11 10. Marchioness Menginginkan Perkamen Kembali
12 11. Kejutan Pesta
13 12. Ochonner dan Keheranannya
14 Sistem SBWT [BUKAN UPDATE]
15 13. Bergegas
16 14. Sampah Sebenarnya Adalah Kau, Athene
17 15. Mantan Tunangan Yang Perlahan Menyesal
18 16. Dia Putra Mahkota
19 17. Dia Grand Duke
20 18. Membuat Perhitungan
21 19. Mendapat Suara Bangsawan
22 20. Pelajaran Untuk Orang yang Tidak Setia
23 21. Kutukan Belasan Tahun yang Lalu
24 22. Wanita yang Menarik Perhatian Grand Duke
25 23. Ruang Rahasia Grand Duke
26 24. Menjadi Perias Handal
27 25. Niat Putra Mahkota
28 26. Hubungan Mutualisme
29 27. Keadilan Untuk Si Putri Tertindas
30 28. Menuju Brighton
31 29. Kejadian Tak Terduga
32 30. Pahit Sejak Kecil
33 31. Tunangan Putri Giselle
34 32. Crystal Lady yang Baru
35 33. Putra Mahkota itu Tidak Sebaik yang Dilihat
36 34. Berdua
37 35. Pameran Membawa Petaka
38 36. Akhir Hubungan
39 37. Bukan Lady Odyssey
40 38. Peringatan
41 39. Ditekan
42 40. Bakat yang (Tidak) Diinginkan
43 41. Siapa Lovely Anderson?
44 42. Perihal Perasaan Putri Giselle
45 43. Tunggu Aku Kembali, Jangan Rindu!
46 44. Buang Sampah Milikmu Terlebih Dahulu
47 45. Problematika Debutante
48 46. Perasaan yang Tidak Bisa Dimengerti
49 47. Giselle Adalah Kuncinya
50 48. Mari Kita Menikah
51 49. Rencana Melamar
52 50. Aku Ingin Melamar Putrimu
53 51. Ancaman yang Berbalik Arah
54 52. Taktik Putra Mahkota
55 53. Grand Duke Tidak Akan Diam
56 54. Menang Telak
57 55. Dua Orang yang Tidak Lagi Sejalan
58 56. Berita Duka di Sormenia
59 57. Klan Penyihir
60 58. Kepercayaan yang Diam-diam Berkhianat
61 59. Mengatur Siasat
62 60. Pasukan Authrine
63 61. Gerakan Pertama
64 62. Antara Menang dan Kalah
65 63. Akhir Pertarungan
66 64. Pertemuan Pertama dengan Pemilik Tubuh
67 65. Menuju Pernikahan
68 66. Akhir yang Diharapkan
69 67. Perpisahan di Saat Yang Manis
70 68. Kembali ke Kehidupan Awal
71 69. Bimbang
72 70. Desas-desus untuk Menutupi Kepergian Permaisuri
73 71. Memutuskan Untuk Melupakan
74 72. Berusaha Melupakan yang Lalu
75 73. Evandre dan Manuel
76 74. Mendapatkan 'Teman' Baru
77 75. Pertemuan yang Dinanti
78 EPILOG
79 Extra Part: Keriuhan Ibu Hamil
80 Next Story: Mendadak Bangsawan
Episodes

Updated 80 Episodes

1
PROLOG
2
1. Nona Perias Menuju Altar
3
2. Penentuan Reinkarnasi
4
3. Dunia Baru, Tubuh Baru
5
4. Menjadi Lady yang (Sulit) Diatur
6
5. Makan Malam Bersama Keluarga Baru yang Munafik
7
6. Sebuah Rencana untuk Mendepak Orang Bodoh
8
7. Misi Pertama
9
8. Dewi Fortuna Sedang Tidak Berpihak Kepada Luz
10
9. Marchioness Berubah Pikiran
11
10. Marchioness Menginginkan Perkamen Kembali
12
11. Kejutan Pesta
13
12. Ochonner dan Keheranannya
14
Sistem SBWT [BUKAN UPDATE]
15
13. Bergegas
16
14. Sampah Sebenarnya Adalah Kau, Athene
17
15. Mantan Tunangan Yang Perlahan Menyesal
18
16. Dia Putra Mahkota
19
17. Dia Grand Duke
20
18. Membuat Perhitungan
21
19. Mendapat Suara Bangsawan
22
20. Pelajaran Untuk Orang yang Tidak Setia
23
21. Kutukan Belasan Tahun yang Lalu
24
22. Wanita yang Menarik Perhatian Grand Duke
25
23. Ruang Rahasia Grand Duke
26
24. Menjadi Perias Handal
27
25. Niat Putra Mahkota
28
26. Hubungan Mutualisme
29
27. Keadilan Untuk Si Putri Tertindas
30
28. Menuju Brighton
31
29. Kejadian Tak Terduga
32
30. Pahit Sejak Kecil
33
31. Tunangan Putri Giselle
34
32. Crystal Lady yang Baru
35
33. Putra Mahkota itu Tidak Sebaik yang Dilihat
36
34. Berdua
37
35. Pameran Membawa Petaka
38
36. Akhir Hubungan
39
37. Bukan Lady Odyssey
40
38. Peringatan
41
39. Ditekan
42
40. Bakat yang (Tidak) Diinginkan
43
41. Siapa Lovely Anderson?
44
42. Perihal Perasaan Putri Giselle
45
43. Tunggu Aku Kembali, Jangan Rindu!
46
44. Buang Sampah Milikmu Terlebih Dahulu
47
45. Problematika Debutante
48
46. Perasaan yang Tidak Bisa Dimengerti
49
47. Giselle Adalah Kuncinya
50
48. Mari Kita Menikah
51
49. Rencana Melamar
52
50. Aku Ingin Melamar Putrimu
53
51. Ancaman yang Berbalik Arah
54
52. Taktik Putra Mahkota
55
53. Grand Duke Tidak Akan Diam
56
54. Menang Telak
57
55. Dua Orang yang Tidak Lagi Sejalan
58
56. Berita Duka di Sormenia
59
57. Klan Penyihir
60
58. Kepercayaan yang Diam-diam Berkhianat
61
59. Mengatur Siasat
62
60. Pasukan Authrine
63
61. Gerakan Pertama
64
62. Antara Menang dan Kalah
65
63. Akhir Pertarungan
66
64. Pertemuan Pertama dengan Pemilik Tubuh
67
65. Menuju Pernikahan
68
66. Akhir yang Diharapkan
69
67. Perpisahan di Saat Yang Manis
70
68. Kembali ke Kehidupan Awal
71
69. Bimbang
72
70. Desas-desus untuk Menutupi Kepergian Permaisuri
73
71. Memutuskan Untuk Melupakan
74
72. Berusaha Melupakan yang Lalu
75
73. Evandre dan Manuel
76
74. Mendapatkan 'Teman' Baru
77
75. Pertemuan yang Dinanti
78
EPILOG
79
Extra Part: Keriuhan Ibu Hamil
80
Next Story: Mendadak Bangsawan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!