4. Menjadi Lady yang (Sulit) Diatur

"Ah, bosan! Tidak ada handphone!"

"Jangankan handphone, jaringan juga pasti tidak ada di sini!"

"Oh, bagaimana nasib jutaan followers-ku? Apa mereka sudah meng-unfollow akunku karena mengira aku sudah mati?!"

Rose hanya bisa menunduk bingung mendengarkan celotehan Luz yang luar biasa kebosanan di dalam kamarnya. Kadang gadis itu berbaring lalu menaikkan kakinya ke dinding dan mulai mengoceh pada suatu hal yang tidak jelas sejak setengah jam yang lalu. Jangan salah, Nona nya tetap memakai gaun tapi sikapnya tidak ada anggun-anggunnya sama sekali.

Apa kepalanya terbentur parah sampai melupakan pelajaran penting tata kebangsawanan?

Ah, satu lagi. Nama Lovely Anderson sudah tiada, kini namanya berubah menjadi Brietta Odyssey de Cera. Ok, itu bagus. Sangat keren dan bergaya.

"Rose." Luz tiba-tiba berbalik dan hal itu hampir membuat Rose jantungan. "Apa aku boleh keluar?"

"Dari kamar ini?"

"Tentu saja!" Luz berdecak. "Jika boleh aku ingin keluar dari kehidupan ini."

"Jangan!"

"E-eh kenapa begitu?" Luz speechless saat Rose menangkupkan kedua tangannya. Bukankah itu terlalu berlebihan.

"Maaf jika perbuatan saya membuat Anda tidak nyaman tapi saya sama sekali tidak bermaksud untuk membunuh secara perlahan dengan memaksa Anda tetap tinggal di sini. Marchioness mengatakan Anda bisa keluar saat makan malam tiba, saya mohon bersabar sedikit lagi, nona."

"Makan malam katamu?!" Luz menoleh ke arah jendela, matahari masih begitu terik dan dia baru bisa keluar saat makan malam? Yang benar saja, dirinya bukan vampir!

"Marchioness-mu itu keterlaluan. Dia mengira aku diam saja seperti anjing peliharaan?" Luz bangkit lalu memasang sepatunya sendiri.

Rose tentu saja kelimpungan tapi itu hanya sesaat sebab keadaan tidak berjalan seperti ekspektasinya. Rose sebagai pelayannya selama tujuh tahun merasa sangat terkejut karena nona kedua dari Marquis Thompsville itu mendadak bisa memasang sepatunya sendiri.

"Nona, nona akan pergi kemana?"

"Jalan-jalan!" jawab Luz singkat. "Aku hidup sebagai diriku, bukan boneka Marchioness. Terserah dia akan melakukan apa, aku tidak peduli. Seumur hidup diriku adalah wanita bebas, bukan gadis menye-menye yang bergantung pada orang lain!"

Rose terlihat syok, "Kenapa Anda berkata seperti itu, sejak kapan nona bersikap begini?"

"Berhenti bertanya. Memangnya kenapa, ada yang salah?"

Tapi ini kesempatannya untuk mengorek sedikit cerita tentang Odyssey asli.

"Memangnya menurutmu aku dulunya seperti apa?"

"Anda tidak pernah melawan ucapan Marchioness meski itu akan menyusahkan Anda. Hampir setiap saat Marchioness tidak memberikan izin keluar dari manor house Thompsville tapi Anda tetap menerimanya. Tapi kali ini ... saya tidak mampu berkata-kata."

Oh, jadi nama tempat ini manor house Thompsville.

"Cepat kita keluar," perintah Luz yang sudah berlagak seperti ratu.

"Rencananya Anda akan pergi kemana?"

"Mungkin ke ... paviliun?" Luz mengucapkannya ragu-ragu karena takut jika prediksinya tentang adanya paviliun di rumah ini salah besar, tapi melihat Rose mengangguk patuh, rasa senang dan lega langsung memenuhi rongga dadanya. Tebakannya benar, di manor house Thompsville ada paviliun khusus dan Luz sangat suka dengan tempat indah seperti itu.

"Sebelah sini, nona."

Rose membuka pintu kamar dan dalam sekejap semua kemewahan yang berkilau menghampiri indra penglihatan Luz yang berbinar. Interior klasik yang bertakhtakan batu permata bukan hal tabu dalam rumah ini, dibandingkan dengan apartemen atau mall, rumah de Cera jelas lebih unggul.

Eh, apa tempat seperti ini masih cocok disebut rumah?

Disepanjang koridor menuju paviliun Luz melihat banyak lukisan-lukisan anggota keluarga yang lain saat menerima penghargaan. Ada potret pria yang sangat mirip dengan dirinya sedang memakai zirah perak sampai lukisan seorang gadis bersurai merah muda yang tersenyum manis tapi entah apa prestasinya sampai memiliki lukisan pribadi.

Luz tahu membayar pelukis sangatlah mahal di zaman ini. Tapi yang paling parah, tidak ada satupun lukisan Odyssey de Cera alias dirinya ditempel di dinding. Sialan.

"Ternyata budak keluarga sudah bangun, ya? Ngomong-ngomong bagaimana rasanya bunuh diri?"

Kalimat pedas yang mengalun merdu tersebut membuat Luz menoleh. Itu sosok asli dari lukisan si merah muda yang menggunakan gaun peach dan sepatu yang juga memiliki warna senada. Terakhir, jangan lupakan senyum angkuh selalu terpatri di bibirnya yang merah terang. Sangat merah sampai Luz berpikir, dia memakai gincu atau saos?

"Rasanya menyenangkan, apa kau mau mencobanya?"

Athene bergidik. Mati tidak ada di dalam kamus hidupnya karena menurut Athene de Cera, hidupnya sudah layak disebut seperti dewi, selalu dipuja-puja kaum Adam. Cara apapun akan ditempuhnya jika itu bisa membuat awet muda dan panjang umur.

"Manusia rendahan berani melawan," gumamnya kesal.

"Rendahan berteriak rendahan. Coba koreksi diri sendiri, kira-kira dari pakaian kita saja orang-orang sudah tahu siapa yang sebenarnya rendahan!" celetuk Luz masa bodoh.

"Nona...." Rose memanggilnya lirih sedangkan yang dipanggil sama sekali tidak menoleh ataupun takut.

Luz memang sedang memakai gaun panjangnya yang masih dalam lingkup sederhana dan sopan, berbanding terbalik dengan Athene gaun super pendeknya yang hanya bisa menutupi sampai setengah dada ditambah punggung terekspos bebas.

Maksud Luz, ini di rumah, bukan di pesta kenapa dia berpakaian seperti itu?

"Dan apa yang kau katakan tadi, budak keluarga? Heh, jika kau lupa rambutmu tidak sama dengan kami. Apa kau yakin dirimu benar-benar anggota keluarga de Cera atau jangan-jangan ... Ah, begini saja. Biar ku beri tahu. Keadaan bisa terbalik kapan saja, nona besar, jadi jangan bersikap sombong pada anggota utama sepertiku."

Athene mendidih hingga terlihat wajahnya begitu memerah. Ia kehabisan kata-kata. Warna rambutnya yang merah muda kadang membanggakan dan kadang menyebalkan bagi Athene. Bagaimana tidak, anggota keluarga yang utama harus memiliki warna rambut dan mata ala de Cera tapi berkah itu tidak diberikan padanya tapi justru pada anak perempuan yang tidak diminati. Tapi di sisi lain, warna merah muda yang cerah juga sangat disukai oleh bangsawan-bangsawan walau tak berpangkat duke, setidaknya Athene berhasil menggaet Marquis Galilee, mantan tunangan Odyssey sampai mereka gagal menikah.

Akhirnya gadis itu beranjak dari sana dengan pelayannya yang tergopoh-gopoh mengejar langkah si nona angkuh.

"Terkenal karena nama keluarga saja sok berkuasa, bagaimana jika dinobatkan menjadi putri mahkota? Cih, bisa-bisa satu negara ingin dikuasainya," gumam Luz sambil menatap sinis pada belokan terakhir yang dilalui Athene sebelum menghilang dari pandangannya.

"Nona tidak seharusnya seperti itu." Rose merasa panik, "Lady Athene mungkin akan melaporkan hal ini kepada Marchioness."

"Oh, jadi selain manusia rendahan, dia juga tukang adu?" Luz sama sekali tidak takut. "Mau itu Marchioness, marching band, merchandise, atau apapun itu, aku tidak takut apalagi hanya anak mama seperti perempuan tadi."

Luz tersenyum miring, melipat kedua tangannya di depan dada lalu melanjutkan perjalanannya menuju paviliun. Setidaknya perlu beberapa jam lagi sampai jam makan malam dimulai.

Rose terhenyak. Siapa orang yang bersamanya saat ini, dia seolah tidak mengenal nona mudanya sama sekali. Lady Odyssey terkenal penurut, sabar, dan lemah lembut bukan pemberontak, suka melempar balik hinaan yang ia dapat, dan yang lebih penting; Rose tidak bisa lagi memprediksi apa yang ada di pikirannya.

Nona kedua de Cera berubah drastis saat kejadian itu. Entah Rose harus bersyukur atau sebaliknya, yang penting Lady Odyssey kembali sehat bahkan lebih bersemangat untuk hidup.

Terpopuler

Comments

imah umaraya

imah umaraya

ya Luz,jangan mau di tindas...💪💪💪

2021-10-13

2

mita aulia

mita aulia

karakternya menarik nih

2021-05-25

3

lihat semua
Episodes
1 PROLOG
2 1. Nona Perias Menuju Altar
3 2. Penentuan Reinkarnasi
4 3. Dunia Baru, Tubuh Baru
5 4. Menjadi Lady yang (Sulit) Diatur
6 5. Makan Malam Bersama Keluarga Baru yang Munafik
7 6. Sebuah Rencana untuk Mendepak Orang Bodoh
8 7. Misi Pertama
9 8. Dewi Fortuna Sedang Tidak Berpihak Kepada Luz
10 9. Marchioness Berubah Pikiran
11 10. Marchioness Menginginkan Perkamen Kembali
12 11. Kejutan Pesta
13 12. Ochonner dan Keheranannya
14 Sistem SBWT [BUKAN UPDATE]
15 13. Bergegas
16 14. Sampah Sebenarnya Adalah Kau, Athene
17 15. Mantan Tunangan Yang Perlahan Menyesal
18 16. Dia Putra Mahkota
19 17. Dia Grand Duke
20 18. Membuat Perhitungan
21 19. Mendapat Suara Bangsawan
22 20. Pelajaran Untuk Orang yang Tidak Setia
23 21. Kutukan Belasan Tahun yang Lalu
24 22. Wanita yang Menarik Perhatian Grand Duke
25 23. Ruang Rahasia Grand Duke
26 24. Menjadi Perias Handal
27 25. Niat Putra Mahkota
28 26. Hubungan Mutualisme
29 27. Keadilan Untuk Si Putri Tertindas
30 28. Menuju Brighton
31 29. Kejadian Tak Terduga
32 30. Pahit Sejak Kecil
33 31. Tunangan Putri Giselle
34 32. Crystal Lady yang Baru
35 33. Putra Mahkota itu Tidak Sebaik yang Dilihat
36 34. Berdua
37 35. Pameran Membawa Petaka
38 36. Akhir Hubungan
39 37. Bukan Lady Odyssey
40 38. Peringatan
41 39. Ditekan
42 40. Bakat yang (Tidak) Diinginkan
43 41. Siapa Lovely Anderson?
44 42. Perihal Perasaan Putri Giselle
45 43. Tunggu Aku Kembali, Jangan Rindu!
46 44. Buang Sampah Milikmu Terlebih Dahulu
47 45. Problematika Debutante
48 46. Perasaan yang Tidak Bisa Dimengerti
49 47. Giselle Adalah Kuncinya
50 48. Mari Kita Menikah
51 49. Rencana Melamar
52 50. Aku Ingin Melamar Putrimu
53 51. Ancaman yang Berbalik Arah
54 52. Taktik Putra Mahkota
55 53. Grand Duke Tidak Akan Diam
56 54. Menang Telak
57 55. Dua Orang yang Tidak Lagi Sejalan
58 56. Berita Duka di Sormenia
59 57. Klan Penyihir
60 58. Kepercayaan yang Diam-diam Berkhianat
61 59. Mengatur Siasat
62 60. Pasukan Authrine
63 61. Gerakan Pertama
64 62. Antara Menang dan Kalah
65 63. Akhir Pertarungan
66 64. Pertemuan Pertama dengan Pemilik Tubuh
67 65. Menuju Pernikahan
68 66. Akhir yang Diharapkan
69 67. Perpisahan di Saat Yang Manis
70 68. Kembali ke Kehidupan Awal
71 69. Bimbang
72 70. Desas-desus untuk Menutupi Kepergian Permaisuri
73 71. Memutuskan Untuk Melupakan
74 72. Berusaha Melupakan yang Lalu
75 73. Evandre dan Manuel
76 74. Mendapatkan 'Teman' Baru
77 75. Pertemuan yang Dinanti
78 EPILOG
79 Extra Part: Keriuhan Ibu Hamil
80 Next Story: Mendadak Bangsawan
Episodes

Updated 80 Episodes

1
PROLOG
2
1. Nona Perias Menuju Altar
3
2. Penentuan Reinkarnasi
4
3. Dunia Baru, Tubuh Baru
5
4. Menjadi Lady yang (Sulit) Diatur
6
5. Makan Malam Bersama Keluarga Baru yang Munafik
7
6. Sebuah Rencana untuk Mendepak Orang Bodoh
8
7. Misi Pertama
9
8. Dewi Fortuna Sedang Tidak Berpihak Kepada Luz
10
9. Marchioness Berubah Pikiran
11
10. Marchioness Menginginkan Perkamen Kembali
12
11. Kejutan Pesta
13
12. Ochonner dan Keheranannya
14
Sistem SBWT [BUKAN UPDATE]
15
13. Bergegas
16
14. Sampah Sebenarnya Adalah Kau, Athene
17
15. Mantan Tunangan Yang Perlahan Menyesal
18
16. Dia Putra Mahkota
19
17. Dia Grand Duke
20
18. Membuat Perhitungan
21
19. Mendapat Suara Bangsawan
22
20. Pelajaran Untuk Orang yang Tidak Setia
23
21. Kutukan Belasan Tahun yang Lalu
24
22. Wanita yang Menarik Perhatian Grand Duke
25
23. Ruang Rahasia Grand Duke
26
24. Menjadi Perias Handal
27
25. Niat Putra Mahkota
28
26. Hubungan Mutualisme
29
27. Keadilan Untuk Si Putri Tertindas
30
28. Menuju Brighton
31
29. Kejadian Tak Terduga
32
30. Pahit Sejak Kecil
33
31. Tunangan Putri Giselle
34
32. Crystal Lady yang Baru
35
33. Putra Mahkota itu Tidak Sebaik yang Dilihat
36
34. Berdua
37
35. Pameran Membawa Petaka
38
36. Akhir Hubungan
39
37. Bukan Lady Odyssey
40
38. Peringatan
41
39. Ditekan
42
40. Bakat yang (Tidak) Diinginkan
43
41. Siapa Lovely Anderson?
44
42. Perihal Perasaan Putri Giselle
45
43. Tunggu Aku Kembali, Jangan Rindu!
46
44. Buang Sampah Milikmu Terlebih Dahulu
47
45. Problematika Debutante
48
46. Perasaan yang Tidak Bisa Dimengerti
49
47. Giselle Adalah Kuncinya
50
48. Mari Kita Menikah
51
49. Rencana Melamar
52
50. Aku Ingin Melamar Putrimu
53
51. Ancaman yang Berbalik Arah
54
52. Taktik Putra Mahkota
55
53. Grand Duke Tidak Akan Diam
56
54. Menang Telak
57
55. Dua Orang yang Tidak Lagi Sejalan
58
56. Berita Duka di Sormenia
59
57. Klan Penyihir
60
58. Kepercayaan yang Diam-diam Berkhianat
61
59. Mengatur Siasat
62
60. Pasukan Authrine
63
61. Gerakan Pertama
64
62. Antara Menang dan Kalah
65
63. Akhir Pertarungan
66
64. Pertemuan Pertama dengan Pemilik Tubuh
67
65. Menuju Pernikahan
68
66. Akhir yang Diharapkan
69
67. Perpisahan di Saat Yang Manis
70
68. Kembali ke Kehidupan Awal
71
69. Bimbang
72
70. Desas-desus untuk Menutupi Kepergian Permaisuri
73
71. Memutuskan Untuk Melupakan
74
72. Berusaha Melupakan yang Lalu
75
73. Evandre dan Manuel
76
74. Mendapatkan 'Teman' Baru
77
75. Pertemuan yang Dinanti
78
EPILOG
79
Extra Part: Keriuhan Ibu Hamil
80
Next Story: Mendadak Bangsawan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!