Back To Start

Back To Start

#1 Prolog

...#1...

...Prolog...

"Hari yang melelahkan!" kata Minna yang berdiri di depan unitnya sambil menekan sandi.

*triririring* Suara pintu terbuka.

Minna berjalan sambil menghela nafas panjang.

"Huhhhhhh..." Minna menuju ke kamarnya lalu melempar tasnya dan segera membanting diri di kasurnya.

"Profesor Choi benar-benar menyebalkan, mana ada mahasiswa yang mampu mengerjakan tugasnya yang sangat rumit itu hanya dalam waktu seminggu? Apakah dia juga bisa mengerjakannya dengan waktu sesingkat itu? Ahhhh sudahlah terserah dia saja!" Minna terdiam sejenak.

"Astaga! jam berapa ini? aku harus pergi bekerja!" Minna bergegas bangkit dari kasurnya untuk bersiap-siap ke minimarket tempatnya bekerja.

....

Aku Shim Minna, aku mahasiswa yang cukup sibuk karena aku sudah semester tiga. Aku kuliah di Seoul. Ya, memang di daerah perkotaan dan universitas yang cukup bagus tapi aku tidak suka dengan jurusanku, benar-benar jauh dari cita-citaku.

Alasan mengapa aku bilang aku sibuk, karena aku harus mengerjakan tugas kuliah dan tentu saja bekerja paruh waktu.

Jangan tanyakan aku punya pacar atau tidak ya, karena pastinya aku tak ada waktu memikirkan hal itu, jangankan pacar tanggal dan hari saja aku kadang melupakannya.

Aku punya kakak laki-laki namanya Shim Minno dia tetap tinggal dengan ayah dan ibu di Pohang mungkin karena dia ingin menjaga ayah dan ibu, aku tidak tahu apa alasan dia sebenarnya tidak ingin ke daerah lain sepertiku. Banyak hal yang aku sesali dalam hidupku, rasanya ingin sekali aku kembali ke masa lalu untuk mengulangi agar tidak berakhir seperti sekarang ini.

....

Minna tiba di minimarket.

"Oppa sekarang adalah shift ku, oppa boleh siap-siap pulang biar aku yang membereskannya" kata Minna seraya menyapa Dohwan.

"Ohh kau sudah datang Minna. Pakailah dulu seragammu baru setelah itu aku akan siap-siap untuk pulang." Kata Dohwan

"Baik oppa". Minna pergi mengganti bajunya dengan seragam minimarket, lalu memulai pekerjaannya.

"Oppa, aku sudah selesai biar aku yang lanjutkan mengelap lemari pendinginnya". Kata Minna.

"Baiklah." Jawab Dohwan.

Dohwan pun selesai bersiap-siap untuk pulang.

"Minna apa kamu tidak lelah bekerja malam begini padahal besok pagi kau ada kelas?" kata Dohwan.

"Terimakasih sudah menghawatirkanku oppa, tapi aku baik-baik saja. Lihat saja dua atau tiga tahun ke depan aku akan memamerkan ijazahku kepadamu, hahaha" Jawab Minna.

"Hahaha, iya iya aku akan tunggu saat itu. Makanlah dengan benar dan seringlah minum air putih supaya kamu tetap fokus. Teleponlah aku jika ada sesuatu ya." Kata Dohwan.

"Baik bos, haha...." Jawab Minna sambil bercanda.

"Baiklah Minna aku pulang dulu ya, pastikan kunci pintu dan laci kasir nya saat kamu akan pulang ya dan segeralah tutup jika sudah waktunya untuk tutup." Kata Dohwan.

"Baik oppa! Hati-hati di jalan ya!" Kata Minna sambil melambaikan tangannya.

Shift bekerja Minna berjalan dengan baik dan minimarket lumayan ramai pada malam itu, waktu sudah menunjukkan pukul 10 malam sudah waktunya untuk Minna menutup minimarket.

"Membereskan uang sudah, mengunci laci kasir sudah, baiklah tinggal matikan lampu dan kunci semua pintu lalu pulang. Sampai besok mata pencaharianku!" Kata Minna.

Minna pun pulang dengan berjalan kaki, karena rumahnya tidak terlalu jauh dari minimarket hanya sekitar 10 menit untuk sampai.

"Huh, untung saja hari ini tidak ada pelanggan yang menyusahkanku biasanya ada bapak-bapak mabuk yang suka berkata kasar atau anak-anak SMA yang memaksa membeli alkohol." Gumam Minna sambil berjalan.

"Ah iya, tiba di rumah aku harus mulai mengerjakan tugas profesor Choi, ahh tidak, tidak, apa aku melanjutkan menonton drama Vincenzo saja ya? Ahh tidak, tidak, lebih baik aku tidur saja.

Ahh terserahlah yang penting segera sampai rumah dan membenamkan diri di kasurku yang empuk!"

Minna pun tiba di rumah.

"Wahai kasurku yang sejuk, ibu sudah pulang!" Seru Minna sambil berbaring di kasurnya.

"Wahh... Kasur memang tempat paling nyaman!" Minna pun terdiam sebentar, membalik badannya lalu mulai memikirkan sesuatu.

"Huhhh, coba saja Minno oppa mau melanjutkan usaha ayah tentu aku tidak perlu seperti ini dan ibu juga tidak perlu membuka kedai. Bagaimana keadaan ayah ya? Apa ayah baik-baik saja, apa ayah rajin meminum obatnya? Aku ingin menelpon tapi ini sudah malam. Aku telepon oppa saja dia pasti belum tidur" Minna pun mengambil ponselnya.

Minna mencoba menelpon Minno.

"Halo adikku yang bawel!" Jawab Minno dengan suara meledek.

"Awas kau ya jika aku pulang ke rumah, poster Blackpink di kamarmu tidak akan kau lihat lagi seumur hidup!" Jawab Minna dengan kesal.

"Hei apa-apaan kau, aku kan hanya bercanda sensitif sekali! Apa kau belum makan makanya galak? Hahaha" Jawab Minno.

"Ihh menyebalkan sekali!" Kata Minna.

"Baiklah-baiklah, ada apa Minna menelepon jam segini?" Tanya Minno.

"Oppa bagaimana keadaan ayah dan ibu? Apa ayah rajin meminum obatnya dan masih kontrol ke rumah sakit?" Minna mencemaskan keadaan ayah dan ibunya.

"Ayah sehat dan baik-baik saja Minna, tapi ayah dan ibu sudah tidur hari ini banyak sekali pelanggan di kedai, kami semua lelah hari ini." Jawab Minno.

"Ahhh syukurlah kalau begitu, bagaimana keadaanmu? apakah kau sudah dapat pekerjaan?" Tanya Minna.

"Keadaanku juga baik Minna, aku sedang mencarinya tapi aku juga tidak tega meninggalkan ibu bekerja di kedai hanya dengan ayah karena mahasiswa paruh waktu yang bekerja di kedai sudah tidak datang lagi karena sedang mengerjakan skripsi." Jawab Minno.

"Ya betul juga, kasian ayah dan ibu jika kau tidak membantu mereka di kedai. Pastikan ayah dan ibu selalu baik dan sehat disana ya! Jangan hanya melakukan kegiatan fanboy mu saja!" Kata Minna meledek Minno.

"Arggh... anak ini benar-benar ingin mati ya!" Jawab Minno dengan geram.

"Hahaha baiklah-baiklah oppa, aku mau melanjutkan hidupku dulu ya, kau istirahatlah supaya besok semangat lagi membantu ibu." Kata Minna.

"Ya baiklah adikku yang menyebalkan, makanlah dengan baik dan jangan sering begadang, minumlah vitamin." Minno memberikan nasihat pada Minna.

"Ya ya ya bawel, sampaikan salamku pada ibu ya. Jika ada waktu besok aku akan menelepon agak siang untuk bicara dengan ibu dan ayah." Kata Minna.

"Ya baiklah, selamat tidur." Jawab Minno

"Selamat tidur oppa." Minna pun menutup teleponnya.

"Syukurlah keadaan ibu, ayah dan oppa baik-baik saja. Aku bisa sedikit tenang. Aduh bagaimana dengan tugasku ya, aku benar-benar tidak tau harus mulai dari mana besok aku akan tanya dulu pada Jihyun siapa tahu dia sudah mulai mengerjakannya." Kata Minna.

Minna pun kembali termenung.

"Seandainya aja dulu aku tidak gagal ikut ujian, aku pasti tidak akan malas-malasan mengerjakan tugas seperti ini." Gumam Minna.

"Ahh benar-benar! mengapa aku seperti ini sih?! Harusnya aku menjalaninya tanpa mengeluh!". Minna pun berteriak.

"Sadar Minna! kau tidak boleh menyesal, tidak boleh mengecewakan orang tua dan oppamu. Buatlah mereka bangga!" Tanpa sadar air mata Minna menetes.

"Hei... siapa yang menyuruhmu keluar begitu saja hah?" Kata Minna sambil menyeka air matanya.

"Semangat Minna! semangat!"

"Ahhh ternyata begini ya rasanya tinggal sendiri? Ahhh aku melow sekali sih, aku tidak boleh begini." Kata Minna sambil berguling-guling di kasurnya.

...****************...

Terpopuler

Comments

Novianingsih Juliani

Novianingsih Juliani

Boom like ya.
Di tunggu mampir baliknya 🙏

2021-05-05

1

lihat semua
Episodes
1 #1 Prolog
2 #2 Kisahku (1)
3 #3 Kisahku (2)
4 #4 Kisahku (3)
5 #5 Kisahku (4)
6 #6 Bertemu Dengannya
7 #7 Sungguh Menyebalkan
8 #8 Apa Dia Psikopat?
9 #9 Tapi
10 #10 Ada Apa Dengannya?
11 #11 Salah Paham?
12 #12 Lupakan Saja Sejenak
13 #13 Lalu Sekarang Bagaimana?
14 #14 Tidak Mengerti Situasinya
15 #15 Ceritaku [Kai Side] - Memulai untuk Mengakhirinya
16 #16 Ceritaku [Kai Side] - Awal dari Sebuah Akhir
17 #17 Ceritaku [Kai Side] - Satu Langkah
18 #18 Ceritaku [Kai Side] - Dia Benar-benar Berbeda
19 #19 Ceritaku [Kai Side] - Semakin Membuatku Penasaran
20 #20 Ceritaku [Kai Side] - Hari yang Melelahkan
21 #21 Ceritaku [Kai Side] - Apa Sih yang Kupikirkan?
22 #22 Ceritaku [Kai Side] - Satu Kesempatan
23 #23 Ceritaku [Kai Side] - Cukup Sampai Disini
24 #24 Ceritaku [Kai Side] - Janganlah Jauh Dulu Dariku
25 #25 Perasaan yang Berbeda
26 #26 Apa Benar Aku Menyukainya?
27 #27 Gerah?
28 #28 Modus
29 #29 Satu Hal Berbeda
30 #30 Jus Stroberi
31 #31 Dua Goal
32 #32 Dia Baik juga
33 #33 Lampu Hijau
34 #34 Keadaan Tak Terduga
35 #35 Rare Moment
36 #36 Aku Sudah Gila
37 #37 Selangkah Lebih Dekat
38 #38 Sebuah Sinyal
39 #39 Sarapan
40 #40 Tidak Boleh Cemburu!
41 #41 Menghargai
42 #42 Serasi
43 #43 Wawancara
44 #44 Hilang
45 #45 Tolong
46 #46 Minna, kau dimana? (1)
47 #47 Minna, kau dimana? (2)
48 #48 Aku akan menyelamatkanmu
49 #49 Ini Semua Salahku
50 #50 Apa yang Harus Kulakukan?
51 #51 Ayo Kita Jaga Kai dan Minna
52 #52 Toxic Relationship
53 #53 Minna, Biarkan Aku Menggantikanmu
54 #54 Keluarga Minna
55 #55 Keadaan yang Memburuk
56 #56 Fakta Baru Tentang Kai
57 #57 Kedatangan Minno
58 #58 Sera dan Minno
59 #59 Sebuah Kemajuan
60 #60 Hampir
61 #61 Sisi Lain Karin
62 #62 Seperti Takdir
63 #63 Perubahan Kai
64 #64 Kembali Pada Rencana
65 #65 Suatu Tanda untuk Minna
66 #66 Kesempatan
67 #67 Amnesia
68 #68 Sangat Penting
69 #69 Sakit Kepala
70 #70 Hampir Terlupakan
71 #71 Tentang Kai
72 #72 Perasaan Minna
73 #73 Sedikit Pentunjuk
74 #74 Kenapa?
75 #75 Keadaan yang Membaik (1)
76 #76 Keadaan yang Membaik (2)
77 #77 Keadaan yang Membaik (3)
78 #78 Sesuatu yang Terlewat
79 #79 Menuju Titik Terang
80 #80 Mulai Terkendali
81 #81 Kemajuan yang Sangat Pesat
82 #82 Pulang Kemana?
83 Sekilas Info
84 #83 Waktunya Pulang
85 #84 Menyesal
86 #85 Kemampuan Aneh?
87 #86 Perasaan
88 #87 Apa Aku Boleh Cemburu?
89 #88 Aku Ini Teman yang Baik
90 #89 Tetap Seperti Ini Sebentar Saja
91 #90 Tinggal Bersama?
92 #91 Ternyata Tidak Secanggung Itu
93 #92 Kantor Polisi
94 #93 Makan...
95 #94
96 #95 Mencari Petunjuk
97 #96
98 #97 Ada Apa Sebenarnya?
99 #98
100 #99 Aku Ingin Sendiri
101 #100 Jangan
102 #101
103 #102 Aku Mencintaimu
104 #103 Tidak Ingat
105 #104 Home Tour
106 #105 Menyembunyikan Sesuatu
Episodes

Updated 106 Episodes

1
#1 Prolog
2
#2 Kisahku (1)
3
#3 Kisahku (2)
4
#4 Kisahku (3)
5
#5 Kisahku (4)
6
#6 Bertemu Dengannya
7
#7 Sungguh Menyebalkan
8
#8 Apa Dia Psikopat?
9
#9 Tapi
10
#10 Ada Apa Dengannya?
11
#11 Salah Paham?
12
#12 Lupakan Saja Sejenak
13
#13 Lalu Sekarang Bagaimana?
14
#14 Tidak Mengerti Situasinya
15
#15 Ceritaku [Kai Side] - Memulai untuk Mengakhirinya
16
#16 Ceritaku [Kai Side] - Awal dari Sebuah Akhir
17
#17 Ceritaku [Kai Side] - Satu Langkah
18
#18 Ceritaku [Kai Side] - Dia Benar-benar Berbeda
19
#19 Ceritaku [Kai Side] - Semakin Membuatku Penasaran
20
#20 Ceritaku [Kai Side] - Hari yang Melelahkan
21
#21 Ceritaku [Kai Side] - Apa Sih yang Kupikirkan?
22
#22 Ceritaku [Kai Side] - Satu Kesempatan
23
#23 Ceritaku [Kai Side] - Cukup Sampai Disini
24
#24 Ceritaku [Kai Side] - Janganlah Jauh Dulu Dariku
25
#25 Perasaan yang Berbeda
26
#26 Apa Benar Aku Menyukainya?
27
#27 Gerah?
28
#28 Modus
29
#29 Satu Hal Berbeda
30
#30 Jus Stroberi
31
#31 Dua Goal
32
#32 Dia Baik juga
33
#33 Lampu Hijau
34
#34 Keadaan Tak Terduga
35
#35 Rare Moment
36
#36 Aku Sudah Gila
37
#37 Selangkah Lebih Dekat
38
#38 Sebuah Sinyal
39
#39 Sarapan
40
#40 Tidak Boleh Cemburu!
41
#41 Menghargai
42
#42 Serasi
43
#43 Wawancara
44
#44 Hilang
45
#45 Tolong
46
#46 Minna, kau dimana? (1)
47
#47 Minna, kau dimana? (2)
48
#48 Aku akan menyelamatkanmu
49
#49 Ini Semua Salahku
50
#50 Apa yang Harus Kulakukan?
51
#51 Ayo Kita Jaga Kai dan Minna
52
#52 Toxic Relationship
53
#53 Minna, Biarkan Aku Menggantikanmu
54
#54 Keluarga Minna
55
#55 Keadaan yang Memburuk
56
#56 Fakta Baru Tentang Kai
57
#57 Kedatangan Minno
58
#58 Sera dan Minno
59
#59 Sebuah Kemajuan
60
#60 Hampir
61
#61 Sisi Lain Karin
62
#62 Seperti Takdir
63
#63 Perubahan Kai
64
#64 Kembali Pada Rencana
65
#65 Suatu Tanda untuk Minna
66
#66 Kesempatan
67
#67 Amnesia
68
#68 Sangat Penting
69
#69 Sakit Kepala
70
#70 Hampir Terlupakan
71
#71 Tentang Kai
72
#72 Perasaan Minna
73
#73 Sedikit Pentunjuk
74
#74 Kenapa?
75
#75 Keadaan yang Membaik (1)
76
#76 Keadaan yang Membaik (2)
77
#77 Keadaan yang Membaik (3)
78
#78 Sesuatu yang Terlewat
79
#79 Menuju Titik Terang
80
#80 Mulai Terkendali
81
#81 Kemajuan yang Sangat Pesat
82
#82 Pulang Kemana?
83
Sekilas Info
84
#83 Waktunya Pulang
85
#84 Menyesal
86
#85 Kemampuan Aneh?
87
#86 Perasaan
88
#87 Apa Aku Boleh Cemburu?
89
#88 Aku Ini Teman yang Baik
90
#89 Tetap Seperti Ini Sebentar Saja
91
#90 Tinggal Bersama?
92
#91 Ternyata Tidak Secanggung Itu
93
#92 Kantor Polisi
94
#93 Makan...
95
#94
96
#95 Mencari Petunjuk
97
#96
98
#97 Ada Apa Sebenarnya?
99
#98
100
#99 Aku Ingin Sendiri
101
#100 Jangan
102
#101
103
#102 Aku Mencintaimu
104
#103 Tidak Ingat
105
#104 Home Tour
106
#105 Menyembunyikan Sesuatu

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!