#4 Kisahku (3)

...#4...

...Kisahku (3)...

Tiba-tiba ada seseorang yang datang.

"Selamat sore, mohon maaf saya terlambat." Kata seorang lelaki yang baru tiba itu.

"Ohh anda yang tadi di taman. Benar kan?" Kata Minna dengan kaget sambil berdiri.

"Kalian sudah pernah bertemu?" Tanya pak Man Jun agak kaget juga.

"Tadi pagi kebetulan saya bertemu dengannya lalu mengembalikan barangnya yang tertinggal di taman." Jawab lelaki itu kepada pak Man Jun.

"Minna dia ini Jung Dohwan yang aku bilang akan mengajarkan dan menemanimu bekerja hari ini, sangat kebetulan kalau kalian sudah pernah bertemu." Kata pak Man Jun kepada Minna.

"Salam kenal nama saya Shim Minna." Kata Minna sambil membungkuk ke arah Dohwan.

"Salam kenal Minna, saya Jung Dohwan." Dohwan pun memperkenalkan diri kepada Minna.

"Soal tadi di taman, saya minta maaf karena meninggalkan anda begitu saja. Yang menelepon saya adalah pak Man Jun, beliau memberitahukan saya bahwa ada pekerja paruh waktu baru dan kebetulan orang itu adalah anda." Lanjut Dohwan.

"Baiklah silahkan kalian mulai bekerja, Dohwan tolong ajarkan dan bantu Minna untuk hari ini ya. Hubungi saya jika ada masalah. Akrablah kalian, karena kalian akan bergantian shift mulai sekarang." Kata pak Man Jun sembari bergegas pulang.

"Baik!" Jawab Minna dan Dohwan kepada Pak Man Jun.

...

Mereka pun masuk ke dalam minimarket.

Minna langsung ke kamar mandi mengganti pakaiannya dengan seragam minimarket

"Baiklah Minna, kita akan mulai dengan mengoperasikan komputer kasir ini ya." Kata Dohwan membuka percakapan.

"Ahhhh anu Jung Dohwan-ssi sebelumnya, mmm... saya mau berterimakasih karena Dohwan-ssi sudah membantu saya tadi pagi. Saya merasa tidak enak karena belum berterimakasih dengan benar kepada Dohwan-ssi jadi saya minta maaf." Kata Minna dengan canggung kepada Dohwan.

"Seharusnya saya yang meminta maaf karena tidak mendengarkan anda sampai selesai bicara. Bagaimana kalau mulai sekarang kita berbicara santai saja? panggil saja aku Dohwan atau Dohwan oppa?" Tanya Dohwan kepada Minna.

"Baiklah, Dohwan oppa. Mohon bantuannya." Jawab Minna

Dohwan pun mengajarkan Minna segala hal yang perlu Minna lakukan ketika bekerja.

Setelah Dohwan menjelaskan semuanya, mereka menunggu dan melayani pembeli sambil berbincang di meja kasir.

"Hmmm... Minna, kelihatannya kamu masih sekolah ya? kamu sekolah dimana?" Tanya Dohwa kepada Minna.

"Ohh iya oppa, aku masih kelas 3 SMA. Aku baru pindah ke sini, aku dari Pohang. Aku akan mulai belajar di Inhun minggu depan." Jawab Minna kepada Dohwan.

"Jadi kau tinggal sendiri?" Tanya Dohwan.

"iya oppa, oppaku, dengan ayah dan ibu menetap di Pohang karena ayahku sakit." Jawab Minna.

"Ahhhh, pada awalnya pasti sulit tinggal sendiri tapi jika kau sudah terbiasa semuanya akan baik-baik saja Minna. Tetaplah semangat ya!" kata Dohwan menyemangati Minna.

"Terimakasih oppa!" Sahut Minna dengan semangat.

"Aku juga berterimakasih padamu Minna, karena kamu mau bekerja paruh waktu di sini sehingga aku ada teman berganti shift karena biasanya aku menjaga dari siang sampai tutup." Kata Dohwan.

"Sama-sama oppa, aku pun senang bisa bekerja sama dengan oppa." Jawab Minna.

"Ohhh sudah pukul berapa ini?" Tanya Dohwan tiba-tiba.

"ini pukul 10 oppa." Jawab Minna.

"Tidak terasa ya, ayo kita bereskan dan selesaikan shift kita hari ini." Kata Dohwan.

"Baik oppa." Jawab Minna.

Mereka pun membersihkan minimarket dan menghitung pendapatan hari itu. Shift pertama Minna pun sudah selesai.

"Minna apa kau lapar?" Tanya Dohwan kepada Minna.

"Sepertinya cacing-cacing di perutku sedang berdemo oppa, mereka gaduh sekali" Jawab Minna bercanda.

"Hahahhaaha... Baiklah baiklah, bagaimana kalau kita ambil dulu ramyeon dan soda lalu mari kita makan di luar?" Ajak Dohwan.

"Setuju!" jawab Minna semangat.

Mereka pun merendam ramyeon, mengambil soda dan membawanya ke bangku yang ada di luar minimarket.

*cluk.... srrrrr....* Minna membuka soda lalu meminumnya.

"Aaahh... Soda di saat lelah memang yang terbaik!" kata Minna.

"Ahh sepertinya ramyeonnya sudah bisa dimakan, mari kita makan!" Kata Dohwan.

"Selamat menikmati makanannya!" Sahut Minna.

Mereka pun menikmati ramyeon bersama.

"Bagaimana hari pertamamu bekerja?" Tanya Dohwan.

"Mmmm... Bagaimana ya? Melelahkan, tapi menyenangkan. Tapi tidak terlalu melelahkan juga karena oppa membantuku hari ini. Sepertinya oppa harus bertanya lagi besok padaku tentang hal ini." Jawab Minna.

"Hahahah baikalah aku akan menanyakanmu lagi besok. Aku senang kau orangnya ramah dan cepat beradaptasi dengan hal baru. Sepertinya benar kau akan baik-baik saja walaupun tinggal dan bekerja sendiri." Kata Dohwan.

"Apakah ini pujian?" Tanya Minna meledek.

"Ya terserah saja kau mau anggap apa ucapan ku barusan hahahah." Jawab Dohwan.

Mereka tertawa bersama sambil melanjutkan makan.

"Hmmm... Minna, jika kau tidak keberatan bolehkah kita bertukar nomor ponsel? Kalau kau merasa keberatan tidak perlu memaksakannya" Tanya Dohwan ragu-ragu.

"Tentu saja oppa, mengapa aku keberatan? Dohwan oppa adalah teman pertamaku disini dan tentu saja nomor oppa adalah nomor 'teman Seoul' ku yang pertama hahaha..." Jawab Minna meyakinkan sambil tersenyum.

"Aku senang mendengarnya Minna. Ini tolong berikan nomor mu." Kata Dohwan sambil menyodorkan ponselnya kepada Minna.

"Baik." Minna menerima ponsel itu, lalu mengetik nomornya.

"Tolong jangan beri nama aneh pada kontak ku ya" Lanjut Minna sambil mengembalikan ponsel Dohwan.

"Aku akan memikirkannya" Jawab Dohwa menggoda Minna.

"Apa maksudmu akan memikirkannya?" Tanya Minna kesal sambil bercanda.

"Hahhahaha...." Dohwan hanya tertawa, Minna pun ikut tertawa.

"Itu nomorku, hubungi aku bila kau memerlukan bantuan ya." Kata Dohwan sambil menelepon nomor Minna.

"Terimakasih oppa." Jawab Minna.

"Sudah larut, ayo kita pulang. Ngomong-ngomong dimana tempat tinggalmu Minna?" Tanya Dohwan.

"Ohh aku tinggal di apartemen O sekitar 10 menit dari sini ke arah utara oppa." Jawab Minna sambil merapikan meja.

"Ayo kita pulang bersama, aku tinggal di apartemen M kebetulan melewati area apartemen O." Kata Dohwan.

"Baiklah kalau begitu, mari kita pulang oppa." Ajak Minna.

Minna dan Dohwan pun berjalan pulang bersama sambil berbincang-bincang tentang diri mereka masing-masing.

"Kenapa oppa tidak membawa kendaraan? apartemen M kan cukup jauh sekitar 20 menit menuju minimarket" Tanya Minna.

"Aku lebih suka berjalan kaki, lagi pula kadang motorku di pakai oleh nunna ku, dia bekerja di salon dan cukup jauh dari sini." Jawab Dohwan.

"Ohhh oppa memiliki seorang kakak perempuan? pantas saja oppa sangat pengertian kepada wanita." Kata Minna menggoda Dohwan.

"Aku tau ini bercanda, tapi aku cukup tersanjung hahaha..." Jawab Dohwan.

*Mereka pun tertawa bersama, tidak terasa mereka sudah sampai di depan apartemen Minna*.

"Sudah sampai, ini tempat tinggalku oppa aku di lantai 3." Kata Minna kepada Dohwan.

"Baiklah Minna, sampai jumpa besok ya. Selamat malam." Kata Dohwan berpamitan.

"Terimakasih sudah mengantarku oppa. hati-hati di jalan. Selamat malam." Kata Minna melambaikan tangan kepada Dohwan yang sudah berjalan pergi.

....

Didalam rumah Minna...

"Akhirnya sampai di rumah juga, aku harus mandi lalu tidur."

Beberapa saat kemudian...

*Brukkkk...* Minna menjatuhkan dirinya ke atas kasur.

"Ahhhh akhirnya kasurku yang nyaman! Ohhh aku harus mengabari oppa, kirim pesan saja ini sudah malam."

Minna pun mengetik pesan untuk Minno:

..."Oppa, hari ini aku menyelesaikan hari pertama kerja paruh waktuku. Terimakasih telah menyemangatiku. Tolong sampaikan salamku pada ayah dan ibu ya. Selamat malam."...

...****************...

Episodes
1 #1 Prolog
2 #2 Kisahku (1)
3 #3 Kisahku (2)
4 #4 Kisahku (3)
5 #5 Kisahku (4)
6 #6 Bertemu Dengannya
7 #7 Sungguh Menyebalkan
8 #8 Apa Dia Psikopat?
9 #9 Tapi
10 #10 Ada Apa Dengannya?
11 #11 Salah Paham?
12 #12 Lupakan Saja Sejenak
13 #13 Lalu Sekarang Bagaimana?
14 #14 Tidak Mengerti Situasinya
15 #15 Ceritaku [Kai Side] - Memulai untuk Mengakhirinya
16 #16 Ceritaku [Kai Side] - Awal dari Sebuah Akhir
17 #17 Ceritaku [Kai Side] - Satu Langkah
18 #18 Ceritaku [Kai Side] - Dia Benar-benar Berbeda
19 #19 Ceritaku [Kai Side] - Semakin Membuatku Penasaran
20 #20 Ceritaku [Kai Side] - Hari yang Melelahkan
21 #21 Ceritaku [Kai Side] - Apa Sih yang Kupikirkan?
22 #22 Ceritaku [Kai Side] - Satu Kesempatan
23 #23 Ceritaku [Kai Side] - Cukup Sampai Disini
24 #24 Ceritaku [Kai Side] - Janganlah Jauh Dulu Dariku
25 #25 Perasaan yang Berbeda
26 #26 Apa Benar Aku Menyukainya?
27 #27 Gerah?
28 #28 Modus
29 #29 Satu Hal Berbeda
30 #30 Jus Stroberi
31 #31 Dua Goal
32 #32 Dia Baik juga
33 #33 Lampu Hijau
34 #34 Keadaan Tak Terduga
35 #35 Rare Moment
36 #36 Aku Sudah Gila
37 #37 Selangkah Lebih Dekat
38 #38 Sebuah Sinyal
39 #39 Sarapan
40 #40 Tidak Boleh Cemburu!
41 #41 Menghargai
42 #42 Serasi
43 #43 Wawancara
44 #44 Hilang
45 #45 Tolong
46 #46 Minna, kau dimana? (1)
47 #47 Minna, kau dimana? (2)
48 #48 Aku akan menyelamatkanmu
49 #49 Ini Semua Salahku
50 #50 Apa yang Harus Kulakukan?
51 #51 Ayo Kita Jaga Kai dan Minna
52 #52 Toxic Relationship
53 #53 Minna, Biarkan Aku Menggantikanmu
54 #54 Keluarga Minna
55 #55 Keadaan yang Memburuk
56 #56 Fakta Baru Tentang Kai
57 #57 Kedatangan Minno
58 #58 Sera dan Minno
59 #59 Sebuah Kemajuan
60 #60 Hampir
61 #61 Sisi Lain Karin
62 #62 Seperti Takdir
63 #63 Perubahan Kai
64 #64 Kembali Pada Rencana
65 #65 Suatu Tanda untuk Minna
66 #66 Kesempatan
67 #67 Amnesia
68 #68 Sangat Penting
69 #69 Sakit Kepala
70 #70 Hampir Terlupakan
71 #71 Tentang Kai
72 #72 Perasaan Minna
73 #73 Sedikit Pentunjuk
74 #74 Kenapa?
75 #75 Keadaan yang Membaik (1)
76 #76 Keadaan yang Membaik (2)
77 #77 Keadaan yang Membaik (3)
78 #78 Sesuatu yang Terlewat
79 #79 Menuju Titik Terang
80 #80 Mulai Terkendali
81 #81 Kemajuan yang Sangat Pesat
82 #82 Pulang Kemana?
83 Sekilas Info
84 #83 Waktunya Pulang
85 #84 Menyesal
86 #85 Kemampuan Aneh?
87 #86 Perasaan
88 #87 Apa Aku Boleh Cemburu?
89 #88 Aku Ini Teman yang Baik
90 #89 Tetap Seperti Ini Sebentar Saja
91 #90 Tinggal Bersama?
92 #91 Ternyata Tidak Secanggung Itu
93 #92 Kantor Polisi
94 #93 Makan...
95 #94
96 #95 Mencari Petunjuk
97 #96
98 #97 Ada Apa Sebenarnya?
99 #98
100 #99 Aku Ingin Sendiri
101 #100 Jangan
102 #101
103 #102 Aku Mencintaimu
104 #103 Tidak Ingat
105 #104 Home Tour
106 #105 Menyembunyikan Sesuatu
Episodes

Updated 106 Episodes

1
#1 Prolog
2
#2 Kisahku (1)
3
#3 Kisahku (2)
4
#4 Kisahku (3)
5
#5 Kisahku (4)
6
#6 Bertemu Dengannya
7
#7 Sungguh Menyebalkan
8
#8 Apa Dia Psikopat?
9
#9 Tapi
10
#10 Ada Apa Dengannya?
11
#11 Salah Paham?
12
#12 Lupakan Saja Sejenak
13
#13 Lalu Sekarang Bagaimana?
14
#14 Tidak Mengerti Situasinya
15
#15 Ceritaku [Kai Side] - Memulai untuk Mengakhirinya
16
#16 Ceritaku [Kai Side] - Awal dari Sebuah Akhir
17
#17 Ceritaku [Kai Side] - Satu Langkah
18
#18 Ceritaku [Kai Side] - Dia Benar-benar Berbeda
19
#19 Ceritaku [Kai Side] - Semakin Membuatku Penasaran
20
#20 Ceritaku [Kai Side] - Hari yang Melelahkan
21
#21 Ceritaku [Kai Side] - Apa Sih yang Kupikirkan?
22
#22 Ceritaku [Kai Side] - Satu Kesempatan
23
#23 Ceritaku [Kai Side] - Cukup Sampai Disini
24
#24 Ceritaku [Kai Side] - Janganlah Jauh Dulu Dariku
25
#25 Perasaan yang Berbeda
26
#26 Apa Benar Aku Menyukainya?
27
#27 Gerah?
28
#28 Modus
29
#29 Satu Hal Berbeda
30
#30 Jus Stroberi
31
#31 Dua Goal
32
#32 Dia Baik juga
33
#33 Lampu Hijau
34
#34 Keadaan Tak Terduga
35
#35 Rare Moment
36
#36 Aku Sudah Gila
37
#37 Selangkah Lebih Dekat
38
#38 Sebuah Sinyal
39
#39 Sarapan
40
#40 Tidak Boleh Cemburu!
41
#41 Menghargai
42
#42 Serasi
43
#43 Wawancara
44
#44 Hilang
45
#45 Tolong
46
#46 Minna, kau dimana? (1)
47
#47 Minna, kau dimana? (2)
48
#48 Aku akan menyelamatkanmu
49
#49 Ini Semua Salahku
50
#50 Apa yang Harus Kulakukan?
51
#51 Ayo Kita Jaga Kai dan Minna
52
#52 Toxic Relationship
53
#53 Minna, Biarkan Aku Menggantikanmu
54
#54 Keluarga Minna
55
#55 Keadaan yang Memburuk
56
#56 Fakta Baru Tentang Kai
57
#57 Kedatangan Minno
58
#58 Sera dan Minno
59
#59 Sebuah Kemajuan
60
#60 Hampir
61
#61 Sisi Lain Karin
62
#62 Seperti Takdir
63
#63 Perubahan Kai
64
#64 Kembali Pada Rencana
65
#65 Suatu Tanda untuk Minna
66
#66 Kesempatan
67
#67 Amnesia
68
#68 Sangat Penting
69
#69 Sakit Kepala
70
#70 Hampir Terlupakan
71
#71 Tentang Kai
72
#72 Perasaan Minna
73
#73 Sedikit Pentunjuk
74
#74 Kenapa?
75
#75 Keadaan yang Membaik (1)
76
#76 Keadaan yang Membaik (2)
77
#77 Keadaan yang Membaik (3)
78
#78 Sesuatu yang Terlewat
79
#79 Menuju Titik Terang
80
#80 Mulai Terkendali
81
#81 Kemajuan yang Sangat Pesat
82
#82 Pulang Kemana?
83
Sekilas Info
84
#83 Waktunya Pulang
85
#84 Menyesal
86
#85 Kemampuan Aneh?
87
#86 Perasaan
88
#87 Apa Aku Boleh Cemburu?
89
#88 Aku Ini Teman yang Baik
90
#89 Tetap Seperti Ini Sebentar Saja
91
#90 Tinggal Bersama?
92
#91 Ternyata Tidak Secanggung Itu
93
#92 Kantor Polisi
94
#93 Makan...
95
#94
96
#95 Mencari Petunjuk
97
#96
98
#97 Ada Apa Sebenarnya?
99
#98
100
#99 Aku Ingin Sendiri
101
#100 Jangan
102
#101
103
#102 Aku Mencintaimu
104
#103 Tidak Ingat
105
#104 Home Tour
106
#105 Menyembunyikan Sesuatu

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!