[All picture from Pinterest]
...#5...
...Kisahku (4)...
[Seoul 2019]
Hari ujian kedokteran Minna
(06.00)
Setelah alarm berbunyi Minna terbangun lalu membereskan tempat tidurnya dan membuka jendela kamarnya.
"Hari ini aku ujian untuk masuk fakultas kedokteran, aku sudah belajar selama berminggu tapi rasanya tetap gugup." kata Minna sambil termenung di jendela.
"Sepertinya cuaca hari ini cerah, aku akan lari pagi sebentar supaya segar." Minna pun bergegas mencuci muka dan bersiap untuk lari pagi.
....
[06.20]
Minna pun tiba di taman.
"Wahhh segarnya, matahari belum terlalu panas dan anginnya juga cukup sejuk." Kata Minna sambil melihat langit.
Seperti biasa Minna pun mendengarkan lagu dari iPodnya, lalu mulai berlari-lari kecil di sekitar taman, tidak terasa waktu pun berlalu.
"Ohhh pukul berapa ini?" kata Minna sambil melihat jam di tangannya.
"Ternyata sudah pukul 7.15 aku harus kembali untuk bersiap-siap ujian" Minna pun berbalik arah untuk kembali ke rumah.
....
[07.30]
"Akhirnya sampai rumah juga, aku harus bersiap-siap ujian sekarang." Minna pun bergegas untuk mandi.
Beberapa saat kemudian...
"Segar sekali! aku merasa sudah bersih. Sekarang waktunya untuk siap-siap ujian."
"jadwal ujian ku pukul 10 berarti aku masih bisa cukup bersantai dan belajar sedikit lagi."
Minna pun besiap-siap lalu membaca buku dan mencatat hal-hal yang penting untuk di baca di jalan menuju tempat ujian.
[09.00]
"Baiklah sudah cukup belajarnya. Mari kita berangkat."
Minna pun menuju stasiun dan menunggu kereta nya.
Beberapa menit kemudian Minna naik ke dalam kereta tujuannya.
Setelah naik ia pun membaca-baca catatan yang telah ia persiapkan.
[09.20]
*Pemberhentian berikutnya, stasiun Universitas xxxx.*
*Universitas xxxx*
[Suara pengumuman kereta]
Minna pun bergegas keluar dari kereta.
"Bagus Minna, kamu tidak terlambat di hari ujianmu!" Kata Minna sambil menggenggam erat catatan di tangannya.
"Ohh tanda pengenal ujianku, pouch alat tulisku ada, papan alas ada. Huuuu aku benar-benar siap, ya walaupun sedikit gugup." Kata Minna sambil berjalan mencari ruang ujiannya.
"Ohhh ini dia ruangannya, duduk menunggu sambil membaca catatanku tadi ah."
[09.55]
Ponsel Minna bergetar.
"Halo Minno oppa." Jawab Minna.
"Minna, kau sedang dimana?" Tanya Minno dengan panik.
"Aku sedang di tempat ujian oppa, bukannya aku sudah memberitahu oppa?" Jawab Minna.
"Minna kau harus pulang sekarang, ini darurat!" Kata Minno.
"Ada apa oppa? Lalu bagaimana ujianku?" Tanya Minna.
"Minna ayah serangan jantung lagi, dia terus membicarakanmu terus sejak kemarin. Sekarang ayah sedang tidak sadarkan diri!" Minno menjelaskan dengan panik.
"Apa ayah? Ayah hiks.. hiks.." Minna pun menangis.
"Minna kau tenang dan jangan menangis, kau bisa mengikuti ujian berikutnya. Sekarang kau pulanglah sepertinya ayah sangat ingin melihatmu sedari kemarin." Kata Minno.
"Baik oppa, aku akan naik kereta tercepat kesana." Jawab Minna.
"Jangan langsung ke rumah sakit, pulanglah dulu ke rumah. Siapkan barang-barang yang ayah butuhkan, sudah kukirim lewat pesan, jika sudah selesai nanti pesanlah taxi online. Mengerti?" Kata Minno.
"Baik oppa " Jawab Minna lagi.
[10.00]
Minna pun segera meninggalkan tempat ujiannya.
Ia bergegas kembali ke stasiun dan menunggu kereta menuju Pohang.
Minna pun menangis sepanjang jalan mengkhawatirkan keadaan ayahnya, namun ia juga sedih karena tidak jadi mengikuti ujian masuk kedokteran.
(3 jam kemudian)
[Pohang]
Minna bergegas masuk ke rumahnya dan berlari ke kamar ayah dan ibunya untuk mempersiapkan barang-barang ayahnya.
"Handuk, waslap, baju tidur ayah, kaos kaki, sikat gigi, sabun cuci muka ibu, selimut, pakaian hangat ibu, charger ponsel, oke sudah semua. Sekarang pesan taxi." Kata Minna sambil mengecek barang yang akan di bawanya.
Minna menelepon Minno.
"Ya Minna, kau sudah sampai mana?." Jawab Minno
"Oppa, aku sudah di rumah dan sudah selesai mempersiapkan barang-barang yang oppa minta tadi. Apa ada yang ingin di tambahkan?" Tanya Minna.
"Syukurlah kau sudah di rumah, ohh iya bawakan juga powerbank milikku dan payung juga karena sepertinya sudah mendung. Apa kau sudah memesan taxi?" Kata Minno.
"Baik oppa, aku sudah memesannya oppa sebentar lagi taxinya tiba." Jawab Minna.
"Baiklah hati-hati di jalan ya, sampai jumpa di rumah sakit." Kata Minno.
"Baik oppa." Minna menutup teleponnya.
Taxi Minna pun tiba, lalu Minna bergegas ke kamar abangnya mengambil powerbank setelah itu mengambil dua buah payung besar.
Minna pun berangkat ke rumah sakit.
[30 Menit kemudian]
Minna tiba di rumah sakit, Minno sudah menunggu Minna di lobby.
"Minna!" Panggil Minno sambil melambai ke arah Minna.
"Oppa!" Minna berlari lalu memeluk Minno.
"Bagaimana keadaan ayah? apa ayah baik-baik saja?" Tanya Minna
"Ayah sudah baik-baik saja, sekarang ayah sedang tertidur karena efek obatnya. Ayo kita ke ruangan ayah saja sekarang." Jawab Minno.
"Ayo oppa." Kata Minna.
Minno pun mengambil barang di tangan Minna, lalu mereka berjalan bersama menuju ruangan ayah mereka.
"Kau harus tenang ya Minna, jangan sampai ibu melihatmu panik kasihan jika ibu menangis histeris lagi seperti tadi." Kata Minno kepada Minna.
"Baik oppa." Jawab Minna, sambil menghapus air matanya.
Minna pun masuk ke ruangan rawat ayahnya.
"Ibu." Kata Minna menyapa ibu sambil memeluknya.
"Ibu, ayah akan baik-baik saja. Ibu tidak perlu khawatir ya, ayah adalah orang paling kuat yang Minna kenal, Minna yakin ayah akan segera sembuh." Kata Minna kepada ibunya.
"Iya putriku, terimakasih sudah datang. Ibu senang kamu ada disini." Kata ibu kepada Minna sambil tersenyum.
Minna pun menggenggam tangan ayahnya yang sedang tertidur nyenyak. Minna menahan agar air matanya tidak terjatuh di hadapan ibu, tetapi dalam hati Minna sangat sedih dan khawatir.
"Ayah, ini Minna. Ayah cepat bangun ya, Minna ingin mendengar suara ayah." Bisik Minna kepada ayahnya sambil tetap menggenggam tangan ayahnya.
Hari sudah mulai gelap, Minna pun keluar dari ruangan rawat ayahnya lalu menghampiri Minno yang sedang duduk sambil memejamkan mata di kursi tunggu di depan ruangan ayahnya.
"Oppa." Panggil Minna sambil perlahan duduk di samping Minno.
"Hmmm... ya Minna." Jawab Minno sambil membuka matanya.
"Oppa pasti lelah, pulanglah dulu dengan ibu dan beristirahat di rumah biar aku yang menjaga ayah." Kata Minna
"Ahhh tidak, tidak... Kau lah yang lelah di perjalanan, aku tidak apa-apa Minna lebih baik kau dan ibu saja yang beristirahat di rumah." Jawab Minno.
"Oppa tidak boleh memaksakan diri, oppa juga harus menjaga kesehatan supaya kuat menjaga ayah dan ibu." Kata Minna.
"Tentu saja aku tetap makan teratur dan minum air putih, harusnya aku berkata seperti itu kepada adik ku yang hidup menyendiri ini!" Kata Minno sambil mencubit pipi Minna.
"Ihhh oppa! Aku bukan anak kecil lagi! kenapa memperlakukan anak kecil sih!" Jawab Minna dengan kesal.
"Hei Shim Minna, kau tetap yang paling kecil di keluarga kita berapapun usiamu. Hahaha..." ledek Minno
"Euhhhh menyebalkan sekali!" Gumam Minna kesal.
Tiba-tiba ibu keluar dari ruangan rawat.
"Minno, Minna pulanglah dahulu dan istirahat di rumah. Besok pagi kalian kesini lagi sambil membawa makanan untuk ibu." Kata ibu kepada Minno dan Minna.
"Ahhh tidak ibu, lebih baik Minna dan ibu saja yang beristirahat di rumah biar aku yang menjaga ayah malam ini." Jawab Minno kepada ibu.
"Oppa dengan ibu saja yang pulang, biar aku yang disini ya." Jawab Minna lagi.
tiba-tiba...
"Aku saja yang menjaganya malam ini, kalian pulanglah dan beristirahat. Lihat kantong mata kalian aigoooo, pulanglah dan beristirahat ya." Kata seseorang.
"Samchon!*" Jawab Minna dan Minno bersamaan.
[*Samchon: panggilan kepada adik laki-laki ayah atau ibu (paman) yang belum menikah]
"Yeongshin-ah, mengapa kamu repot-repot datang? Memang kau tidak bekerja hari ini?" Kata ibu kepada paman Minna dan Minno.
"Kebetulan hari ini jadwal konsultasiku tidak banyak dan sudah selesai sejak siang, aku juga sudah sempat tidur di rumah jadi tidak masalah malam ini aku yang menjaga Yeongho-hyeong*" kata paman.
[*hyeong: Panggilan laki-laki yang lebih muda kepada laki-laki yang lebih tua (Abang)]
"Samchon memang yang terbaik!" Kata Minno mengacungkan jempol.
"Aku akan mendoakan samchon agar cepat menikah!" lanjut Minno.
Tiba-tiba Minna menginjak kaki oppanya, sambil tersenyum malu kepada samchonnya.
"Heii! kenapa kau menginjak kakiku! aku kan mengatakan hal yang baik kepada samchon!" Kata Minno kesal.
Minna menatap tajam ke arah Minno...
"Sudah-sudah kalian tidak ingat kita ini sedang di rumah sakit?" Kata ibu.
"Terimakasih Yeongshin, tolong jaga Yeongho malam ini ya. Telepon kami jika ada sesuatu atau ada hal yang kau perlukan ya. Jangan lupa makan malam, jika kau lapar panggil saja suster untuk menjaga hyeongmu sebentar selagi kau makan." Kata ibu.
"baik hyeongsu*!" Jawab Yeongshin.
[*hyeongsu: Panggilan kepada ipar perempuan]
"Heiii anak-anak! jaga ibu kalian ya jangan bertengkar terus!" Lanjut Yeongshin.
"Katakanlah itu pada Minno oppa jangan kepadaku." Jawab Minna pada samchonnya.
"Kau mau mati ya, kau yang duluan tahu!" Kata Minno kesal kepada Minna.
"Sudah... Sudah... Baru saja kubilang barusan, kalian sudah mulai! hati-hati di jalan dan selamat beristirahat ya." Kata Yeongshin.
"Sampai jumpa besok samchon." Kata Minna
"Jaga baik-baik ayah kami ya!" Kata Minno
Minna dan Minno berjalan duluan...
"Baiklah Yeongshin, kami pulang dulu ya. Sampai jumpa besok." Kata ibu kepada Yeongshin.
"Hati-hati di jalan hyeongsu!" Jawab Yeongshin sambil membungkuk.
"Ayo ibu!" Panggil Minna sambil berlari kembali menjemput ibunya.
...-----...
Begitulah Minna melewatkan ujian masuk kedokterannya.
Hari itu hari yang sangat panjang dan melelahkan bagi Minna, tapi Minna berusaha untuk menahan kesedihan dan kekecewaannya didepan ibu dan oppanya.
...****************...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 106 Episodes
Comments
adelCK
Semangat thor!
2024-07-21
2