Jodoh Pilihan Tuhan

Jodoh Pilihan Tuhan

Namaku Rani

Lembayung senja di ufuk barat.Ronanya membias dalam bingkai nyala oranye keemasan.Angin semilir berhembus,menggoyangkan dedaunan dan kuncup bunga.Harum semerbak aroma kembang melati,membius Indra penciumanku.

Mataku memandang angkasa,tafakur memuji hasil karya Illahi yang mempesona hati.Tampak dari kejauhan,burung-burung bergerombol dalam populasinya untuk kembali ke peraduan.

Aku tertegun menyaksikannya,khidmat dalam lamunan mengagungkan kebesaran Sang Pencipta.

Dari balik sudut jendela kamarku,aku duduk berdampingan dengan tumpukan pakaian yang sudah selesai kusetrika dengan rapi.

Udaranya sejuk dan dingin menggetarkan bulu romaku.Kerudung Coklat mudaku bergoyang pelan,sepertinya sang angin ingin bermain denganku.Lembut hembusannya membelai wajahku.Lekuk garis bibirku mengukir kerut senyum,dalam lisan aku memujiNya.

Alhamdulillahaahil-ladzii bini'matihi tatimmush-saalihaat.Artinya:Segala puji bagi Allah yang dengan nikmatNya bisa sempurna segala kebajikan.(HR.Ibnu Majah).

Do'a melihat keindahan yang ku kutip dari buku-buku kumpulan do'a yang kubaca.

Maa'syaAllah,aku bersyukur kepadamu Ya Rabb,atas nikmat Indra penglihatan,perasa,sentuhan dan penciuman serta akan segala kebesaran yang Engkau berikan padaku.Sebagai bagian dari caraMu menunjukkan Kuasamu yang begitu indah.

Nama lengkapku Nur'aini azzahra.Nama yang diberikan oleh almarhum ayahku saat aku masih berada di dalam rahim bunda.Bunda mengatakan jika almarhum ayahku memberikan nama itu karena beliau menginginkan aku tumbuh seperti cahaya yang sinarnya mempesona membawa keindahan dan kedamaian kepada semua orang.Namun orang-orang terbiasa memanggilku dengan nama Rani.Aku adalah seorang anak tunggal dan terlahir yatim sejak lahir.

Saat itu hujan deras pada malam hari. Bunda sudah merasakan sakitnya pembukaan jalan rahim.Yang artinya aku akan segera lahir ke dunia ini.Bunda dengan segera menghubungi ayah yang sedang bekerja lembur dipabrik.Tentu saja mendapat telepon dari bunda ayah segera bergegas untuk pulang.Namun,qodarullah ayahku mengalami kecelakaan di perjalanan menuju rumah,motor yang dikendarai ayah ditabrak lari oleh pengemudi mobil yang tidak bertanggung jawab.Begitulah bunda menceritakan nya padaku.Sejak itu bunda menjadi orang tua tunggal untukku.Dia berperan sebagai ayah dan sosok ibu yang tangguh untukku.Bahkan sampai sekarang bunda tidak mau menikah kembali.Karena bunda sangat mencintai ayah,baginya hanya ayah seoranglah cinta dan imam dalam kehidupannya.Itulah satu hal yang membuatku takjub kepada bunda.

Tetapi kehidupan tidak berjalan semudah itu.Bunda juga anak yatim piatu dan tidak memiliki saudara.Dengan sisa pesangon dari pabrik ayah bekerja bunda meneruskan kehidupannya dan membesarkanku seorang diri hingga kini.Sehingga sekarang bunda sering jatuh sakit,karena begitu kerasnya dia bekerja mencari nafkah.

Keterbatasan ekonomi membuatku harus terus berjuang membantu bundaku yang sakit-sakitan.Namun,keadaan tidak membuatku menyerah untuk berjuang menuju kehidupan indah seperti yang dimiliki orang lain.

Bundaku membuka warung makan kecil-kecilan untuk menopang kehidupan kami.Aku juga membantu bundaku di warung dari mengolah makanan hingga menjualnya di warung.

Selain itu aku juga membantu bunda mencuci dan menyetrika pakaian dari usaha laundry rumahan sebagai tambahan pemasukan keuangan kami.Yah,meskipun dikerjakan secara manual dan terasa melelahkan tetapi bunda selalu mengajarkanku untuk selalu bersyukur atas semua rezeki yang Allah berikan kepada kami.

Memang melelahkan aktivitas yang harus kulakukan di saat aku masih sekolah.Malu?tentu tidak karena ini juga wujud usahaku untuk terus dapat menuntut ilmu di bangku sekolah.

Bunda selalu memotivasiku untuk terus semangat menempuh pendidikan di tengah keterbatasan ekonomi keluarga kami.Bagiku bunda adalah segalanya bagiku.Kehadirannya membuatku hidup dan mampu bertahan mengarungi kerasnya kerikil-kerikil tajam kehidupan.

Seperti pada QS. Ali Imran ayat 139

yang berbunyi:"Wa la tahinu wa la tahzanu wa antumul a'launa ingin kuntum mu'min".Dan artinya:" Dan janganlah kamu (merasa) lemah,dan jangan (pula) bersedih hati,sebagai kamu paling tinggi (derajatnya),jika kamu orang beriman."

Penggalan ayat suci Al-Qur'an yang senantiasa bunda lantunkan padaku.Supaya aku tidak lemah dengan keadaan,dan tidak pula menjadi anak yang cengeng menghadapi kehidupan ini.

Adapun disela kegiatanku aku juga sangat senang sekali membaca buku.Beruntung tetangga rumah dekat kontrakan kami tinggal adalah pengepul barang bekas dari jenis apapun termasuk buku.Maka jika aktivitasku membantu bunda selesai aku bergegas menunaikan pekerjaan sampinganku yaitu menyortir barang bekas.Bukan seberapa banyak upah yang kudapatkan.Akan tetapi,ada berkah dari Tuhan yang aku dapatkan.

Bagaimana tidak berkah coba, tetanggaku yang baik hati itu selalu memberikan buku bekas yang kusuka tanpa harus membayarnya ataupun memotong upahku.Maa'syaAllah,rezeki yang luar biasa bagiku.Karena belum tentu aku dapat membelinya.

Dari buku-buku inilah aku banyak mendaptkan wawasan.Kotak imajinasi di otakku terbuka lebar menelaah setiap kata dan kalimat dari buku yang aku baca.Buku sastra dan novel adalah favoritku.Senang saja membacanya,membuat nalar pikiranku berfantasi dalam irama kalimat bahasa yang membuatku terpesona.Dari membaca juga kosa-kataku bertambah dalam menafsirkan setiap kiasan padu pandan bahasa.Kenyamanan yang kudapat dalam hikmah pelajaran kehidupan.Pada setiap novel yang kubaca.Maka,karena kecintaannya terhadap buku banyak orang yang memberikan label diriku sebagai si kutu buku.

Bukan predikat yang menganggu atau pun membuatku menjadi congkak karena merasa pintar.Tidak sama sekali,karena bagiku itu hanyalah label yang disematkan manusia padaku dengan apa yang mereka lihat,bukan apa yang nampak sebenarnya.

Banyak orang disekitar menganggapku sebagai anak yang kurang bergaul.Mungkin mereka tidak memahami dengan kegiatanku yang hampir seutuhnya harus berkutat dengan bekerja dan bekerja.Tapi mengapa harus kupikirkan perkataan orang lain.Biarkan saja semua tersembunyi dalam pandangan kekuasaan Illahi.Sebab hanya Dia zat yang mampu menyelami ke lembah paling terdalam hati seorang hamba."Subhaana robbiyal'adziimi wabihamdih".Yang artinya "Maha suci Tuhan yang maha Agung serta memujilah aku kepadanya."

Dengan mengingat Allah hatiku menjadi tenang.Beban dan permasalahan hidup yang membuatku terkadang merasa terpuruk.Biidznillah akan terkikis perlahan selama Allah selalu bersamaku dan bunda yang sangat aku cintai.

Sekarang aku sudah menginjak di penghujung akhir bangku SMP.Membuatku harus segera bersiap untuk menentukan kelanjutan sekolahku.Besar harapanku semoga Allah memberi limpahan rezeki untukku dan bunda agar mempermudahku meneruskan pendidikan ke jenjang berikutnya.Semoga do'aku dihijabah oleh Allah Subhana wa ta'ala.

Itulah sepenggal kisah diriku,fase awal kehidupanku mengalami jatuh bangunnya lika-liku alur skenario Sang Pencipta.Meskipun terasa lelah dan berat.Namun,aku berusaha memotivasi raga dan pikiranku untuk berkolaborasi menyinkronkan visi dan misinya.

Episodes
1 Namaku Rani
2 Bundaku
3 Kelulusan SMP
4 Pertemuan dengan orang asing
5 Hari pertama di sekolah baru
6 Teman baru
7 Perkenalan
8 Masa Orientasi Siswa
9 Anak Angkuh Yang Membuat Ulah
10 Bertemu Lagi
11 Kembali ke Sekolah
12 Dia mengangguku lagi
13 Malaikat Penolong
14 Pertemuan Tidak Terduga
15 Tanda Tanya
16 Menjenguk Kakek
17 Terkejut
18 Bunda Jatuh Sakit
19 Bimbang
20 Kesepakatan
21 Aku Menikah
22 Menyimpan Rahasia
23 Akhirnya Bunda Siuman
24 Hujan
25 Gelisah
26 Sebuah Pengakuan
27 Menetap sementara
28 Kakek pulang ke rumah
29 Menjenguk Bunda
30 Kecurigaan Bunda
31 Kebaikan Kak Roy
32 Tipu Muslihat Kak Reno
33 Pertengkaran
34 Sepenggal Cerita
35 Terkuaknya Sebuah Rahasia
36 Hancur
37 Derai air mata
38 Keluar dari rumah keluarga Suprapto
39 Menjauh
40 Kembali bersama bunda
41 Permintaan maaf
42 Menginginkan berpisah
43 Permintaan kakek
44 Kepergian Bunda
45 Perubahan
46 Keputusan
47 Kabar yang mengejutkan
48 Perpisahan
49 Rindu bunda
50 Bersama Wirda
51 Berjumpa lagi setelah sekian lama.
52 Syukuran Keluarga Suprapto
53 Keinginan Kak Reno
54 Memohon petunjuk Allah Subhanahu wa ta'ala
55 Mengutarakan sebuah keinginan.
56 Upaya melegalkan pernikahan siri
57 Foto Prewedding
58 Persiapan
59 Perayaan pesta pernikahan
60 Kehadiran Kak Roy
61 Gejolak batin
62 Di balik pintu
63 Pengorbanan
64 Memilih untuk tetap bersabar
65 Menemui Kak Roy
66 Bertemu teman lama
67 Menguatkan hati
68 Laki-laki yang hadir secara tiba-tiba.
69 Deritaku.
70 Berjumpa lagi dengan teman lama.
71 Obrolan Singkat
72 Bersiasat kembali.
73 Terluka kembali dan hancur lagi.
74 Kak Reno! Kamu jahat.
75 Memberikan pelajaran untuk Kak Reno.
76 Menuai hasil
77 Berusaha mengadu domba.
78 Ikhtiar Sang Penolong.
79 Hal yang tidak terduga.
80 Berkumpul
81 Mendatangi rumah keluarga Suprapto.
82 Pemeriksaan lanjutan.
83 Kedatangan Rere membesuk Kak Roy.
84 Pemeriksa CT scan.
85 Surat penangkapan untuk Kak Reno.
86 Kejutan untuk Keluarga Suprapto.
87 Pemeriksaan Lanjutan
88 Kehadiran Rere yang menganggu.
89 Kehadiran Rafa.
90 Hasil yang mengejutkan.
91 Kabar Buruk.
92 Hening ku.
93 Permintaan Kak Roy dan Rere.
94 Bersama orang-orang baik.
95 Gugatan Cerai.
96 Berbicara dengan Kak Reno.
97 Hasutan Mbak Riska.
98 Berada di rumah Wirda.
99 Firasat Rani
100 Rencana Rere
101 Kesedihan Kak Roy.
102 Obrolan Mbak Riska bersama Pak Sugeng dan kakek.
103 Kedatangan Mbak Riska.
104 Menunggu Ustad Fariz
105 Menuju rumah Ustad Fariz.
106 Permintaan Kak Reno.
107 Tiba di rumah ustad Fariz.
108 Menyusun rencana.
109 Menemui Pak Hadi.
110 Berbincang dengan Ummah.
111 Kondisi Bu Sri.
112 Menandatangani surat ahli waris.
113 Rahasia Kak Roy.
114 Sambungan telepon.
115 Menunggu
116 Jatuhnya keluarga Suprapto.
117 Hasil Sidang.
118 Pernyataan Kak Rafa.
119 Permintaan Kak Reno.
120 Kabar duka.
121 Kepergian Kak Roy.
122 Mengikhlaskan.
123 Kegaduhan
124 Kecurigaan Wirda.
125 Nasihat Ummah.
126 Kemalangan.
127 Bercerai.
128 Penerimaan Rani.
129 Kebiasaan keluarga Ummah.
130 Kepergian Bu Sri.
131 Bersama Enjid.
132 Kabar duka untuk keluarga Suprapto.
133 Proses operasi.
134 Kak Rafa dan Wirda.
135 Curahan hati Kak Rafa.
136 Tersadar.
137 Kepergian yang tiba-tiba.
138 Pulang kembali.
139 Keadaan Kak Reno.
140 Perasaan Ustad Fariz.
141 Melihat kembali.
142 Kebahagiaan.
143 Healing sejenak.
144 Nasihat Pak Sipir.
145 penglihatan baruku.
146 Khitbah untuk Wirda.
147 Di rumah Wirda.
148 Berbicara dengan Ustad Fariz.
149 Dua hati.
150 Perbedaan
151 Menemui Kak Reno.
152 Ritual adat
153 Akad nikah.
154 Pesta pernikahan.
155 Permintaan Kak Aisyah.
156 Sikap Kak Aisyah.
157 Tekad Ustad Fariz.
158 Tanpa diduga.
159 Keputusan.
160 Kegelisahan hati Kak Reno.
161 Kegundahan.
162 Kegundahan Ummah.
163 Lamaran untuk Ustad Fariz.
164 Kembalinya Kak Roy.
165 Alasan Rere.
166 Persiapan.
167 Keterkejutan.
168 pilihanku.
169 Kegalauan Tante Desi.
170 Keinginan hati.
171 Sah
172 Awal perasaan.
173 Babak baru.
174 Cinta Ustad Fariz.
175 Keinginan yang terbelenggu.
176 Bersama dirinya.
177 Risaunya Ummah.
178 Membesuk Kak Roy.
179 Membesuk Rere.
180 Rencana tersembunyi.
181 Gusarnya hati.
182 Kepulangan Wirda.
183 Pertemuan.
184 Panik.
185 Diculik.
186 pertolongan.
187 Penyelamatan.
188 Mengikhlaskan.
189 Sisi Hati Kak Reno.
190 Haru dan bahagia.
191 Pilihan Kak Roy.
192 Kak Aisyah lagi.
193 Keadaan Rere.
194 Tersadar.
195 Lingkaran perasaan.
196 Hari kebebasan.
197 Pinta Ummah.
198 Rani kecil.
199 Perasaan Wirda.
200 Perpisahan.
201 Firasat Ummah.
202 Hening.
203 Kehilangan.
204 Perpisahan.
205 Berkabung duka.
206 Asa baru.
207 Tiba di rumah sakit.
208 Kepedihan Ummah.
209 Menunggu.
210 Kesabaran.
211 Koma.
212 Sadar dari koma.
213 Lumpuh.
214 Mengenang.
215 Time flies.
216 Mengikhlaskan.
217 Fariz kecil.
218 Di taman.
219 Berjumpa lagi.
220 Keinginan hati.
221 Kembali dekat.
222 Menatap senja.
223 Semakin dekat.
224 Ungkapan Hati.
225 Tidak terduga,
226 Renungan.
227 Melihat dirinya.
228 Surat untuk Rani.
229 Menuangkan rasa.
230 Tak bisa memiliki.
231 Dia lagi.
232 Dia lagi.
233 Pandangan mata.
234 Galau.
235 Pinta Rani padaku.
236 Salah paham.
237 Menghindar.
238 Kesedihan Kak Roy.
239 Bertemu dia lagi.
240 Tidak menyerah.
241 Rencananya.
242 Salah paham.
243 Ikhtiar Kak Reno.
244 Surat lagi.
245 Kegusaran.
246 Kenapa dia lagi.
247 Perenungan.
248 Berbicara berdua.
249 Menentukan pilihan.
250 Pilihan.
251 Menumpahkan Rasa.
252 Hanyut dalam rasa.
253 Bersamanya.
254 Kabar pahit.
255 Kepergian.
256 Tumbuh Rasa.
257 Kegusaran Kak Roy.
258 Mencari keberadaan ku.
259 Tentang aku dan dirinya.
260 Tentang aku dan dirinya:part 2
261 Kedatangan Ummah.
262 Naluri Ummah dan Wirda.
263 Tentang aku dan dirinya lagi.
264 Kedatangan yang sia-sia.
265 Kehadiran yang tiba-tiba.
266 Di sekap.
267 cerita Bik Inah.
268 Sosok aneh.
269 Melarikan diri.
270 Mencari keberadaan ku.
271 Ke rumah sakit.
272 Tersadar.
273 Tertangkap.
274 Dalam kurungan.
275 ketakutan Ummah.
276 kedatangan Kak Roy.
277 Tuduhan Ummah.
278 Melepas Rindu.
279 Melarikan diri.
280 Rupanya Kak Roy.
281 Di temukan.
282 Pengakuan Bibi pengasuh.
283 hasrat Kak Roy.
284 Terdesak.
285 Kecelakaan.
286 Rencana Tuhan.
287 Nasihat perawat.
288 Mengungkapkan perasaan.
289 Kehilangan.
290 Pindah.
291 Melepas rindu.
292 Semakin dekat.
293 Menjadi satu.
294 Menuju bahagia.
295 Kebersamaan Rani dan Reno.
Episodes

Updated 295 Episodes

1
Namaku Rani
2
Bundaku
3
Kelulusan SMP
4
Pertemuan dengan orang asing
5
Hari pertama di sekolah baru
6
Teman baru
7
Perkenalan
8
Masa Orientasi Siswa
9
Anak Angkuh Yang Membuat Ulah
10
Bertemu Lagi
11
Kembali ke Sekolah
12
Dia mengangguku lagi
13
Malaikat Penolong
14
Pertemuan Tidak Terduga
15
Tanda Tanya
16
Menjenguk Kakek
17
Terkejut
18
Bunda Jatuh Sakit
19
Bimbang
20
Kesepakatan
21
Aku Menikah
22
Menyimpan Rahasia
23
Akhirnya Bunda Siuman
24
Hujan
25
Gelisah
26
Sebuah Pengakuan
27
Menetap sementara
28
Kakek pulang ke rumah
29
Menjenguk Bunda
30
Kecurigaan Bunda
31
Kebaikan Kak Roy
32
Tipu Muslihat Kak Reno
33
Pertengkaran
34
Sepenggal Cerita
35
Terkuaknya Sebuah Rahasia
36
Hancur
37
Derai air mata
38
Keluar dari rumah keluarga Suprapto
39
Menjauh
40
Kembali bersama bunda
41
Permintaan maaf
42
Menginginkan berpisah
43
Permintaan kakek
44
Kepergian Bunda
45
Perubahan
46
Keputusan
47
Kabar yang mengejutkan
48
Perpisahan
49
Rindu bunda
50
Bersama Wirda
51
Berjumpa lagi setelah sekian lama.
52
Syukuran Keluarga Suprapto
53
Keinginan Kak Reno
54
Memohon petunjuk Allah Subhanahu wa ta'ala
55
Mengutarakan sebuah keinginan.
56
Upaya melegalkan pernikahan siri
57
Foto Prewedding
58
Persiapan
59
Perayaan pesta pernikahan
60
Kehadiran Kak Roy
61
Gejolak batin
62
Di balik pintu
63
Pengorbanan
64
Memilih untuk tetap bersabar
65
Menemui Kak Roy
66
Bertemu teman lama
67
Menguatkan hati
68
Laki-laki yang hadir secara tiba-tiba.
69
Deritaku.
70
Berjumpa lagi dengan teman lama.
71
Obrolan Singkat
72
Bersiasat kembali.
73
Terluka kembali dan hancur lagi.
74
Kak Reno! Kamu jahat.
75
Memberikan pelajaran untuk Kak Reno.
76
Menuai hasil
77
Berusaha mengadu domba.
78
Ikhtiar Sang Penolong.
79
Hal yang tidak terduga.
80
Berkumpul
81
Mendatangi rumah keluarga Suprapto.
82
Pemeriksaan lanjutan.
83
Kedatangan Rere membesuk Kak Roy.
84
Pemeriksa CT scan.
85
Surat penangkapan untuk Kak Reno.
86
Kejutan untuk Keluarga Suprapto.
87
Pemeriksaan Lanjutan
88
Kehadiran Rere yang menganggu.
89
Kehadiran Rafa.
90
Hasil yang mengejutkan.
91
Kabar Buruk.
92
Hening ku.
93
Permintaan Kak Roy dan Rere.
94
Bersama orang-orang baik.
95
Gugatan Cerai.
96
Berbicara dengan Kak Reno.
97
Hasutan Mbak Riska.
98
Berada di rumah Wirda.
99
Firasat Rani
100
Rencana Rere
101
Kesedihan Kak Roy.
102
Obrolan Mbak Riska bersama Pak Sugeng dan kakek.
103
Kedatangan Mbak Riska.
104
Menunggu Ustad Fariz
105
Menuju rumah Ustad Fariz.
106
Permintaan Kak Reno.
107
Tiba di rumah ustad Fariz.
108
Menyusun rencana.
109
Menemui Pak Hadi.
110
Berbincang dengan Ummah.
111
Kondisi Bu Sri.
112
Menandatangani surat ahli waris.
113
Rahasia Kak Roy.
114
Sambungan telepon.
115
Menunggu
116
Jatuhnya keluarga Suprapto.
117
Hasil Sidang.
118
Pernyataan Kak Rafa.
119
Permintaan Kak Reno.
120
Kabar duka.
121
Kepergian Kak Roy.
122
Mengikhlaskan.
123
Kegaduhan
124
Kecurigaan Wirda.
125
Nasihat Ummah.
126
Kemalangan.
127
Bercerai.
128
Penerimaan Rani.
129
Kebiasaan keluarga Ummah.
130
Kepergian Bu Sri.
131
Bersama Enjid.
132
Kabar duka untuk keluarga Suprapto.
133
Proses operasi.
134
Kak Rafa dan Wirda.
135
Curahan hati Kak Rafa.
136
Tersadar.
137
Kepergian yang tiba-tiba.
138
Pulang kembali.
139
Keadaan Kak Reno.
140
Perasaan Ustad Fariz.
141
Melihat kembali.
142
Kebahagiaan.
143
Healing sejenak.
144
Nasihat Pak Sipir.
145
penglihatan baruku.
146
Khitbah untuk Wirda.
147
Di rumah Wirda.
148
Berbicara dengan Ustad Fariz.
149
Dua hati.
150
Perbedaan
151
Menemui Kak Reno.
152
Ritual adat
153
Akad nikah.
154
Pesta pernikahan.
155
Permintaan Kak Aisyah.
156
Sikap Kak Aisyah.
157
Tekad Ustad Fariz.
158
Tanpa diduga.
159
Keputusan.
160
Kegelisahan hati Kak Reno.
161
Kegundahan.
162
Kegundahan Ummah.
163
Lamaran untuk Ustad Fariz.
164
Kembalinya Kak Roy.
165
Alasan Rere.
166
Persiapan.
167
Keterkejutan.
168
pilihanku.
169
Kegalauan Tante Desi.
170
Keinginan hati.
171
Sah
172
Awal perasaan.
173
Babak baru.
174
Cinta Ustad Fariz.
175
Keinginan yang terbelenggu.
176
Bersama dirinya.
177
Risaunya Ummah.
178
Membesuk Kak Roy.
179
Membesuk Rere.
180
Rencana tersembunyi.
181
Gusarnya hati.
182
Kepulangan Wirda.
183
Pertemuan.
184
Panik.
185
Diculik.
186
pertolongan.
187
Penyelamatan.
188
Mengikhlaskan.
189
Sisi Hati Kak Reno.
190
Haru dan bahagia.
191
Pilihan Kak Roy.
192
Kak Aisyah lagi.
193
Keadaan Rere.
194
Tersadar.
195
Lingkaran perasaan.
196
Hari kebebasan.
197
Pinta Ummah.
198
Rani kecil.
199
Perasaan Wirda.
200
Perpisahan.
201
Firasat Ummah.
202
Hening.
203
Kehilangan.
204
Perpisahan.
205
Berkabung duka.
206
Asa baru.
207
Tiba di rumah sakit.
208
Kepedihan Ummah.
209
Menunggu.
210
Kesabaran.
211
Koma.
212
Sadar dari koma.
213
Lumpuh.
214
Mengenang.
215
Time flies.
216
Mengikhlaskan.
217
Fariz kecil.
218
Di taman.
219
Berjumpa lagi.
220
Keinginan hati.
221
Kembali dekat.
222
Menatap senja.
223
Semakin dekat.
224
Ungkapan Hati.
225
Tidak terduga,
226
Renungan.
227
Melihat dirinya.
228
Surat untuk Rani.
229
Menuangkan rasa.
230
Tak bisa memiliki.
231
Dia lagi.
232
Dia lagi.
233
Pandangan mata.
234
Galau.
235
Pinta Rani padaku.
236
Salah paham.
237
Menghindar.
238
Kesedihan Kak Roy.
239
Bertemu dia lagi.
240
Tidak menyerah.
241
Rencananya.
242
Salah paham.
243
Ikhtiar Kak Reno.
244
Surat lagi.
245
Kegusaran.
246
Kenapa dia lagi.
247
Perenungan.
248
Berbicara berdua.
249
Menentukan pilihan.
250
Pilihan.
251
Menumpahkan Rasa.
252
Hanyut dalam rasa.
253
Bersamanya.
254
Kabar pahit.
255
Kepergian.
256
Tumbuh Rasa.
257
Kegusaran Kak Roy.
258
Mencari keberadaan ku.
259
Tentang aku dan dirinya.
260
Tentang aku dan dirinya:part 2
261
Kedatangan Ummah.
262
Naluri Ummah dan Wirda.
263
Tentang aku dan dirinya lagi.
264
Kedatangan yang sia-sia.
265
Kehadiran yang tiba-tiba.
266
Di sekap.
267
cerita Bik Inah.
268
Sosok aneh.
269
Melarikan diri.
270
Mencari keberadaan ku.
271
Ke rumah sakit.
272
Tersadar.
273
Tertangkap.
274
Dalam kurungan.
275
ketakutan Ummah.
276
kedatangan Kak Roy.
277
Tuduhan Ummah.
278
Melepas Rindu.
279
Melarikan diri.
280
Rupanya Kak Roy.
281
Di temukan.
282
Pengakuan Bibi pengasuh.
283
hasrat Kak Roy.
284
Terdesak.
285
Kecelakaan.
286
Rencana Tuhan.
287
Nasihat perawat.
288
Mengungkapkan perasaan.
289
Kehilangan.
290
Pindah.
291
Melepas rindu.
292
Semakin dekat.
293
Menjadi satu.
294
Menuju bahagia.
295
Kebersamaan Rani dan Reno.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!