Sang Surya memancarkan kilaunya,terang nyalanya menerangi alam semesta.Tanpa malu dia menduduki peraduannya,memberi cahaya kehidupan penerus titah Sang Kuasa.
Burung-burung berkicau riang,nyanyiannya mempesona mahluk Tuhan.Bunga-bunga bermekaran dalam ragam warnanya.Teduh mata memandang keindahan pagi ini.
Bismillah,kusematkan do'a pada Sang Pencipta.Semoga ini awal pertanda yang baik dan bahagia akan dimulai.
Aku tersenyum,melangkah bersama bunda menuju sekolahku.Tidak lama kemudian,
aku dan Bunda sudah berada di aula sekolahku.Hatiku berdebar menanti pengumuman kelulusan sebentar lagi.Tanganku dingin,aku gelisah dan tidak tenang.Huff...kuhembuskan napas panjang untuk menghilangkan rasa nervous dalam hati.Bunda menggenggam tanganku dan tersenyum manis dalam balutan hijab merah mudanya yang mulai memudar warnanya.
Kulangkahkan kaki menuju kursi kosong.Mataku memandang sekitar.
Sudah banyak teman-temanku datang bersama orangtuanya masing-masing.Disaat aku hendak duduk tiba-tiba ada seseorang memanggilku.
"Ran...Raniiii!"
sambil melambaikan tangan ke arahku dan tersenyum mengembang.
Kemudian aku menoleh ke arah suara itu .
Oh Rere rupanya batinku dalam hati.Lalu kubalas lambaian tangannya dan tersenyum.
Rere berjalan mendekatiku.
"Ran,baru dateng ya?"
"Akh..iya Re,tadi macet dan oplet penuh."
"Iya Ran,ini bundamu ya Ran?"
sambil menoleh ke arah bunda.
"Iya Re,kenalin ini bundaku."
"Assalamu'alaikum bun, kenalin saya Rere temennya Rani."
"Wa'alaikumussalam nak Rere."
Bunda tersenyum kepada Rere.Lalu Rere berpamitan untuk kembali ke tempat duduknya bersama orangtuanya.
"Ya udah Ran,aku balik duduk di sana lagi ya."ucapnya sambil mencubit pipiku.
"Auwwww...iya Re,"jawabku sambil sedikit berteriak kecil karena cubitan dari Rere.
Selanjutnya aku dan bunda duduk menunggu pengumuman.Aku yakin dengan ikhtiarku dalam belajar tetapi sedikit kecemasan dalam hatiku.Rasa penasaran dan tidak sabar bercampur aduk menyelimuti gejolak hatiku.
Bunda sepertinya tahu jika aku sedang tidak tenang.Dengan lembut bunda menenangkan ku.
"Ran,kenapa deg-degan kah?"tanya bunda menatapku.
"Lumayan Bun."
"Yaudah Bismillah,berdzikir dalam hati supaya tenang ya nak."
Bunda mengengam tanganku dan menatapku dengan senyum tipisnya.Lalu kuanggukan kepala pertanda menyetujui saran dari bunda.
Setelah beberapa waktu berlalu,akhirnya yang kutunggu-kutunggu pengumuman kelulusan.
Ya Allah semoga aku lulus dengan nilai terbaik agar aku tidak mengecewakan bunda.Pintaku dalam hati.
Kepala sekolah sudah bersiap memberikan pengumuman.Hampir seluruh temanku merasakan ketegangan yang kurasakan.Bapak kepala sekolah mulai mengumumkan hasilnya.
Dan setelah kepala sekolah mengumumkan bahwa seluruh siswa-siswi yang mengikuti ujian nasional lulus 100%.Semua bertepuk tangan dan berteriak kegirangan.
Ughhh...Alhamdulillah ya Allah ucapku dalam hati.Setidaknya berkurang sedikit beban keteganganku saat ini.
Tidak lama kemudian kepala sekolah mengumumkan salah satu murid yang berprestasi dengan predikat lulusan terbaik dan juga mendapatkan nilai sempurna pada setiap mata pelajaran yang diujikan.
Hatiku berdetak makin kencang,kupejamkan mataku seraya berdo'a kepada Allah semoga aku yang mendapatkan lulusan terbaik.Besar pengharapanku agar dapat diterima di sekolah favorit dengan jalur siswa berprestasi.Setidaknya dapat mengurangi beban bunda dalam administrasi pembiayaan sekolah.
"Siswa berprestasi dengan predikat lulusan terbaik tahun ini dan memperoleh nilai sempurna pada setiap mata pelajaran di ujian nasional adalah......" kepala sekolah menghentikan kalimatnya.
DEG..DEG...DEG...jantungku makin berdetak kencang.
Ya Allah kumohon jangan biarkan ikhtiarku sia-sia.Batinku dalam hati.
Kepala sekolah melanjutkan kalimatnya yang terputus.
"Diraih oleh ananda Nur'aini Azzahra dari kelas 9A putri dari almarhumah Bapak Sugeng Widiyanto."
Aku terpaku,terdiam dalam kaku.
TESS..TESS air mataku mengalir tanpa kusadari.Ya Allah,Alhamdulillah karena engkau telah menjamah do'aku.Terima kasih ya Allah perjuanganku tidak sia-sia.
Bunda mengelus pundak ku,matanya berkaca-kaca dalam binar kebanggaan.Air mukanya haru dalam kebahagiaan.
Kuseka air mataku yang mengalir lalu kepeluk bunda dengan erat,lalu pecahlah tangisanku.
"Hikssss...hikssss bun,usaha Rani tidak sia-sia bun, hiks...hiks semua ini hadiah buat bunda,"
"Iya nak,bunda bangga memiliki putri seperti Rani."
Dikecuplah keningku oleh bunda dan diriku menikmati kasih sayangnya.Keharuanku dan bunda pecah saat kepala sekolah memanggilku ke atas panggung.
"Kepada ananda Nur'aini Azzahra mohon segera ke atas panggung untuk menerima piala dan sertifikat."
Kepala sekolah tersenyum kearahku seraya memberi isyarat agar aku lekas ke atas panggung.
Aku berjalan menuju ke atas panggung diiringi riuh rendah tepuk tangan dari semua teman-teman dan para undangan.
Di atas panggung kepala sekolah memberikan piala dan sertifikatnya kepadaku.
"Selamat ya Rani,bapak dan sekolah bangga padamu.Kamu sudah mengharumkan nama sekolah sebagai peraih nilai ujian nasional tertinggi peringkat pertama di Indonesia."
"Alhamdulillah,terima kasih banyak pak."
"Semoga kamu sukses ya Ran,serta tambah giat lagi belajarnya."
"Baik pak,InsyaAllah siap pak."
Rona wajahku bahagia,rasanya plong dan longgar beban di hatiku.Kutatap bunda yang memandangiku dengan tatapan penuh haru kebanggaan.
Terima kasih bunda,semua berkat do'a dan dukungannya yang tiada henti.Karenamu aku dapat terus maju dan tidak berputus asa dalam keterbatasan hidup.
Aku turun dari panggung,semua mata tertuju padaku.
"Rani...selamat ya.Memang juara yang tidak terkalahkan."
Rere memelukku sambil menggodaku.
"Terima kasih ya Re,"ucapku.
Kemudian aku berjalan mendekati bunda dan memeluknya lagi.
"Barokallah nak,semoga Allah selalu memudahkan semua perjuanganmu,"bisik bunda.
Tidak lama setelah itu wali kelasku Bu Evitayana mengajakku dan bunda ke ruang guru untuk menyampaikan info penting.
Kemudian aku dan bunda berjalan mengikuti wali kelasku.Di sepanjang perjalanan tidak hentinya ucapan selamat dan do'a kuterima dari teman-teman,guru dan orangtua murid.
Semoga semua ini tidak membuatku angkuh dan berbangga diri karena jalan yang kutapaki masih panjang.Pintaku dalam hati.
Sesampainya di ruang guru.Bu Evitayana menyuruhku dan bunda duduk.Beliau menjelaskan jika aku mendapatkan beasiswa murid berprestasi dari SMA favorit di kotaku dan free semua biaya spp,seragamdan uang gedung.
Ya Allah sungguh besar nikmat yang engkau berikan padaku,tuturku dalam hati.
Ekspresiku dan bunda berubah menjadi bertambah penuh rona kebahagiaan.Sorot mataku dan bunda beradu dalam rasa syukur yang menyelimuti ruang kolbu.
"Maa'syaAllah,Alhamdulillah ya Allah.Semua atas izin dan ridhomu,"ucap bunda sambil menengadahkan tangannya.
"Selamat ya Ran,Ibu bangga padamu.Kamu pantas meraih semua ini untuk kerja kerasmu yang luar biasa.Selamat juga ya bu,anda sudah sangat luar biasa mendidik Rani,"ucap Bu Evitayana.
Kupandangi wajah bunda,hatiku bahagia melihatnya dapat tersenyum bangga kepadaku.Selalu di sisiku bunda agar aku terus mampu berjuang meraih kesuksesan sehingga dapat memberi kebahagiaan dalam hidupmu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 295 Episodes
Comments