Sang mentari samar menaikki singgasananya.Sejuk udara pagi yang kuhirup.Menyegarkan organ dalam tubuhku.
Sedikit rasa berdebar dalam dada menyelimuti hati dan pikiranku.Sebab hari ini,episode awal seragam putih abu-abu ku kenakan memasuki masa SMA.Masa dimana orang bilang adalah masa terindah sebagai seorang pelajar.Masa dimana,dunia remaja begitu bergelora dalam hidup.Saat perasaan terhadap lawan jenis merona laksana mekarnya kelopak mawar.Merah dan menyala,membakar gairah transisi menuju kedewasaa.Namun,aku tak peduli tentang semua itu,hanya satu tujuanku menyelesaikan pendidikanku dengan sebaik mungkin,supaya segera mungkin dapat membahagiakan bunda.
Fantasi pikiranku berkelana sambil mengayuh sepedaku, menuju sekolah baruku yang jaraknya lumayan jauh.Aku sungguh bersemangat untuk segera masuk sekolah.Bertemu teman-teman baru,kisah baru,dan semua pengalaman baru.
Tidak lama kemudian aku telah tiba di gerbang sekolah baruku.Lalu aku turun dan mendorong sepedaku.Tampak dari depan gapura gerbang masuk bertuliskan "SMA Puspa Bangsa",sekolah menengah atas terfavorit dan terbaik di kotaku.Beruntungnya diriku karena aku mendapatkan beasiswa full masuk ke sekolah ini,yang konon katanya terkenal sangat mahal sehingga hanya anak-anak orang berduit saja yang dapat bersekolah disini.Tapi itu semua tidak membuatku merasa malu atau pun minder,sebab aku masuk ke sekolah ini berdasarkan kerja kerasku sendiri sebagai murid berprestasi.
TIN....TIN...TIINNN!!!
Aku tersentak kaget,seseorang dari belakang sedang membunyikan klakson padaku.Lalu kupandangi mobil tersebut.
Aku tidak mengganggu jalan kenapa di klakson,batinku.
TIN...TIN...TIINNN!!!
Bunyi klaksonnya semakin kencang.
"Astaghfirullah ya Allah," sambil kututup salah satu telingaku.
Tiba-tiba orang di dalam mobil itu keluar.Tampak seorang laki-laki yang menggenakan seragam putih abu-abu sepertiku.Keluar dari mobilnya,berjalan ke arahku.Wajahnya tertutup kaca mata Biru mudanya yang dia kenakan.Tubuhnya tegap dan tinggi.
"Kamu,punya telinga nggak sih?,"ucapnya padaku sambil melepaskan kaca matanya.
Terlihat wajahnya yang kesal dan marah.
"Alhamdulillah punya,"jawabku datar.
"Kalau punya kenapa nggak minggir sudah di klakson malah nggak nyingkir."
Bentaknya dengan mata yang sedikit melotot,dan meneruskan perkataannya kembali.
"Kamu tau nggak kalau mobilku itu mahal.Kalau sampai sepeda bututmu itu ngegores mobilku.Kamu nggak akan mampu buat bayarnya,TAUU!!!."
Sambil membentakku dengan nada yang mulai meninggi.Lalu,aku pun menjawab dengan nada santai.
"Saya tidak merasa menghalangi jalan kok,saya jalan di pinggir lagi pula itu jalannya juga masih lebar kok,"tanganku sambil menunjukkan sisi jalan.
"Aduh,ini anak di kasih tau malah jawab lagi,"sambil memandangiku tajam.
"Aku nggak pernah lihat kamu sebelumnya,kamu anak baru ya?" tanyanya dengan nada ketus.
"Iya kak,memangnya kenapa?" balik kutanya dia.
"Wah, berani yah nanya balik!" nada suaranya meninggi.
"Lah,saya kan nggak salah kak,"tegasku.
"Kamu SALAH!"
Aku kaget seketika mendengar ucapannya yang sedikit berteriak.
"Tau nggak salahnya KAMU apa?" ,jari telunjuknya menunjuk ke arahku.
"Nggak,karena aku nggak salah kak."
"Waduh,kamu nyolot banget ya,kamu nggak tau ya siapa aku?" tanyanya dengan memandangku tajam.
"Tau,tuh di bet nama ada tulisan RENO si angkuh," jariku sambil menunjuk ke arah bet nama di dadanya.
"Ikhh...benar-benar nih anak,kurang ajar,belagu lagi,sudah sekolah naik sepeda butut jadi sok berani,"kakinya menendang sepedaku.
Aku sontak kaget dan jatuh.Dan anak sombong itu tertawa karena senang sudah meluapkan amarahnya padaku.
HAHAHA....HAHA...RASAIN!!!
"Ya Allah .....Aughhhhhh!!!!!"
BRUAGHHHhhh!
Tawanya keras,dua orang teman laki-lakinya di dalam mobil keluar mendekatinya sambil mengunyah permen karet di dalam mulutnya.Lalu,diikuti seorang anak laki-laki yang menyetir mobil tepat di belakangnya,berhenti keluar menuju arahku.
"Ren,ngapain sih kamu? pagi-pagi sudah iseng,"ucap temannya yang baru saja keluar dari mobil.
Teman pemuda angkuh itu memandang ke arahku dan berusaha ingin menolong.Namun,dihalangi oleh anak angkuh itu.
"Udah,biarin Roy.Biar tau rasa itu anak baru.Biar nggak belagu.Udah miskin tapi sok." Sambil tertawa sinis.
"Iya Roy,nggak usah belain nih anak baru.Kamu diam aja,"ucap teman pemuda angkuh yang sedang memakan permen karet.
"Iya bener nggak usah ikutan,"anak laki-laki yang mengunyah permen karet satunya menimpali.
Anak laki-laki bernama Roy itu hanya diam memandang ke arahku.Sementara,anak angkuh bernama Reno dan dua temannya yang lain.Memandangku dengan sinis dan senang.
Perlahan aku bangkit,sambil membersihkan seragamku yang terkena pasir.Lalu kuberdirikan sepedaku yang jatuh.
Astaghfirullah,ucapku dalam hati.
Kupandangi dengan sorot mata tajam anak laki-laki bernama Reno.Kesal dan marah menyergap batinku.Tapi kucoba beristighfar meredakan amarah yang ada dihati.
Kucoba mengalihkan pandanganku darinya,karena melihatnya saja aku sudah kesal.Bersiap-siap kudorong sepedaku,tapi lagi-lagi anak bernama Reno memegang sepedaku dari belakang,sehingga tidak kuat kudorong.
"Kamu mau kemana,mau KABUR!"
Aku hanya memandang sinis padanya tanpa bergeming.Percuma meladeni orang seperti ini,hanya buang-buang waktu saja.Batinku dalam hati.
"Kenapa diem,sudah jinak dan takut ya? hahahaahaa,"sambil tertawa memegang sepedaku.
Ya Allah,kenapa hari pertamaku disekolah baru sungguh mengesalkan seperti ini.Astaghfirullohaladzhim,ucapku dalam hati sambil menghela napas menahan marah.
"Loh,kok nggak jawab ditanya,Hayuk kenapa diem."
"Kamu tahu nggak,kalo mobilku itu mahal dan keluaran terbaru.So,sepeda bututmu itu menghalangi mobilku dan bisa tergores,TAU NGGAK!" sorot matanya tajam memandangku.
"Udahlah Ren,orang mobilmu juga nggak kenapa-napa juga," ajak temannya yang berusaha mengajak anak bernama Reno itu kembali ke dalam mobil.
"Nggak apa-apa Roy,anak kayak gini harus dikasih pelajaran.Biar tau diri dia."
Reno terus memegang bagian belakang sepedaku.Akh,karena begitu kesalnya aku melihat tingkah angkuhnya.Maka secepat kilat kuinjak sepatunya sekeras mungkin.
"Aghhhh....auwwww!"
Dia berteriak refleks,akhirnya pegangan tangannya terlepas dari belakang sepedaku.Lalu langsung kutarik dan meniti sepedaku memasuki gerbang.
"Wah,ini anak.AWAS YA!!!"
telunjuknya mengarah kearahku.Kedua temannya tersenyum melihat tingkahnya.
Kualihkan pandanganku darinya dan melepas senyuman kemenangan padanya.Wajahnya terlihat kesal.
Masa bodoh ujarku dalam hati.
Kemudian kudorong sepedaku,sambil menganggukkan kepala kepada satpam sekolah.Kuparkirkan sepedaku di tempat parkir yang hanya berisikan mobil dan hanya beberapa sepeda motor.
Bismillah,mudahkanlah jalanku dalam menuntut ilmu,do'aku dalam hati.
Kupandangi cerahnya angkasa,dalam semilir tiupan angin yang memainkan kerudung putihku.
Perlahan dan pasti kulangkahkan kakiku menyusuri koridor sekolah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 295 Episodes
Comments