Untuk Kamu 5 ( Tentara Pelindungmu )
"Sudah hampir dua tahun dek, apa kamu masih ingin terus menunda punya momongan? Apa satu tahun kemarin mas tinggal ke Kongo belum juga membuka hatimu?" tanya Ghara pada istrinya Bianca. Ghara mencium tengkuk istrinya, ia sudah rindu mendekap istrinya yang sudah dua bulan tidak di sentuhnya.
"Apa sih mas, kita sudah bicarakan ini berkali-kali, aku nggak mau punya anak dulu. Aku nggak suka dengan anak-anak" jawab Bianca.
"Sejak menikah kamu jarang sekali mau mas sentuh"
"Ada uang mas di sayang.. nggak ada uang ya aku malas"
"Ya sudah.. nggak usah di bahas"
"Mas lagi pengen dek. Sebentar aja yuk" ajaknya dengan lembut.
"Iihh.. mas. Aku lagi nggak mood. Mas cari perempuan lain lagi aja biar ada yang layanin. Kasih mas anak. Aku malas sekali mas." jawab Bianca langsung menarik selimutnya.
Ghara mengacak rambut cepaknya. Sungguh ia sudah sangat kesulitan mengatasi hasrat dalam diri tapi punya istri pun rasanya tidak berguna, yang ada dalam pikiran Bianca hanya uang.. uang.. dan uang.
Letnan satu itu memilih menyambar rokok di nakas dan pergi menenangkan diri. Bianca hanya tenang saja melihat sikap suaminya. Ia pun kembali tidur.
"Ternyata uang tentara hanya segitu saja. Belum lagi aku harus repot mengatur istri anggota yang anaknya suka menangis kencang. Aku tidak di bayar untuk itu. Mending aku kerja, dapat uang. Daripada bersusah payah menjadi istri seorang tentara" gumam Bianca.
***
"Istrimu tidak ikut kegiatan?" tanya Danyon.
"Siap tidak. Masih ada pekerjaan di luar" jawab Ghara.
"Mau ada pekerjaan, istrimu harus tau aturan. Menjadi istri tentara memang tidak mudah. Itu adalah sebuah bakti" kata Danyon mengingatkan.
"Siap..!!"
***
"Aku mau pulang ke rumah mama. Percuma disini hanya Mas minta untuk mengerjakan pekerjaan tanpa di bayar. Nafkahmu saja tidak sanggup membeli sepatu kesukaanku. Mas terlalu pelit, tidak memperbolehkan aku memegang satu perusahaan keluarga" teriak Bianca.
"Sayang.. ada banyak hal yang masih belum bisa Mas kasih ke kamu" kata Ghara yang tau kalau Bianca begitu boros dengan uang pemberiannya. Satu kali gaji bisa habis dalam dua hari di tangan Bianca.
"Aahh.. sudahlah.. Alasan" Bianca menarik kopernya dan pergi membawa mobil.
"Tunggu sayang.. kita bicara baik-baik..!!" Ghara mengetuk pintu mobil tapi tidak di gubris sama sekali oleh Bianca.
Ghara menghela nafasnya melihat tingkah istrinya semakin hari semakin menjadi.
***
"Heh Nada, kamu mau uang untuk bayar wisuda dan menebus rumah ibumu nggak?" tanya Bu Wati.
"Mau Bu" jawab Nada karena ini impian terakhir ibu bapaknya. Juga hutang pada Bu Wati, ibu Mbak Bianca semakin besar.
"Kasih Pak Ghara anak, setelah dia punya anak.. kamu boleh pergi"
"Tapi Bu. Kalau seperti itu saya nggak mau. Saya nggak bisa menikah dengan suami orang" jawab Nada.
"Yang bilang kamu nikah siapa???? Kamu mau jadi pelakor dalam rumah tangga anak saya?? Kamu hanya hamil saja.. melahirkan anak Pak Ghara.. selesai. Kamu bisa menjauh dari keluarga mereka setelah anak Pak Ghara lahir" kata Bu Wati.
"Ma.. apa ini tidak berlebihan?" tanya Bianca pada mamanya.
"Lho.. suamimu khan mau anak.. Biar Nada yang hamil, kamu nggak akan sakit dan susah payah melahirkan. Lagipula gaji suamimu kecil. Jajan mama saja nggak cukup" jawab Bu Wati.
***
"Apa-apaan ini Bi.. mas nggak suka" ucap Ghara dengan tegas.
"Kalau mas nggak mau, kita cerai saja" ancam Bianca. Ia tau suaminya sangat mencintainya dan tidak akan mungkin mengatakan hal buruk itu.
"Mas nggak mau ada perempuan lain yang mengandung benih dari mas selain kamu. Apalagi sampai menikahi perempuan lain"
"Apa bedanya sih, yang penting itu anak dari mas. Mas nggak perlu menikah dengan Nada kok" kata Bianca.
"Ini gila Bi.. Mas nggak mau" bentak Ghara.
"Dan kamu.. wanita macam apa kamu mau menuruti permintaan tidak mutu dari istri saya" ucapnya bernada keras pada Nada.
"Kalau mas nggak mau, berarti mas minta kita pisah??"
"Bianca..!!!!!!!" Ghara tidak tau lagi bagaimana caranya bicara dengan istrinya itu, setiap hari hanya ada pertengkaran dalam rumah tangga mereka. Komunikasi mereka semakin buruk apalagi Bianca bekerja di perusahaan luar negeri membuat waktu mereka berdua semakin sedikit.
"Aku lebih baik pulang ke rumah mama daripada harus bertengkar sama kamu mas. Aku capek" ucap Bianca.
"Pergilah sesukamu..!!!!!" bentak Ghara.
Nada berdiri dari tempatnya dan sejak tadi ia tidak berani bicara ataupun menatap wajah Bianca juga Pak Ghara.
"Kamu disini.. Jangan ikut saya pulang. Laksanakan apa yang saya bilang" perintah Bianca pada Nada kemudian berlalu pergi
"Tapi mbak..??"
"Kamu tetap disini..!!!! Turuti maunya biar dia puas" jawab Ghara. Ia menendang meja di ruang tamu dengan kencang dan juga keluar rumah membawa amarah yang memuncak.
Nada bingung dengan situasi ini. Ia hanya duduk seorang diri di sofa ruang tamu. Tak berani bergerak sedikitpun disana.
***
"Ya Allah.. Bagaimana aku harus pertahankan rumah tanggaku, apa aku harus menuruti keinginan Bianca?? Ini gila" ucap Ghara begitu stress hari ini.
"Eehh.. kamu disini juga?" tanya Wildan rekan seangkatan Ghara.
"Kenapa lagi sih kamu? Pasti bertengkar lagi sama Bian?" tanya Wildan yang paham kalau Ghara memang tidak pernah akur.
"Bian suruh aku hamilin perempuan lain biar bisa punya anak dan ada yang melayani kebutuhanku" jawab Ghara dengan wajah nanarnya. Suaranya hampir hilang.
"Waah.. jarang ada istri berbakti macam itu" kata Wildan sambil tertawa.
"Kalau aku sampai colek perempuan lain, aku bisa di gorok sama Lisa. Tapi kalau istriku macam Bian sih, mending aku nikah lagi. Nggak kuat aku rumah tangga macam gitu" ucap Wildan mencairkan suasana.
"Gitu ya? Tapi aku masih sayang sama Bian"
"Hahaha... sorry aja ya bro.. Mungkin lu sudah terlalu kacau sampai sulit untuk mikir. Cinta pertama memang sulit di lupakan tapi Cinta karena Allah nggak akan pernah salah bagaimanapun caranya ia datang" kata Wildan.
"Semua keputusan ada di tanganmu. Tapi ingat..!! Apapun yang kita lakukan pasti penuh resiko. Asal kamu siap. Lakukan sesuai kata hatimu"
Ghara menunduk berpikir keras. Memang benar semua hal kita lakukan pasti mengandung resiko.
.
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 95 Episodes
Comments
Thea Luna Robert❤Jared KingS
baru mampir Thor...maap niihhh...😘🙏
2023-01-20
0
Nonengsupartika
ada lg baca novel yg istri model bgni, aku pernah baca model bgni
2022-05-20
1
Siti Chotimah
ini kisah tentang Ghara ya thor...sptnya seru.
2022-04-13
1