Ghara meletakan lagi ponsel milik Bian. Ia pura-pura tidak tau dengan semua ini. Banyak foto tidak pantas yang ia lihat. Hanya memakai dalaman dan berada di atas ranjang. Ghara mulai curiga melihat detail info pengambilan foto masih berada dalam satu minggu ini.
***
"Aku mau keluar kota mas..!!"
"Berapa lama?" tanya Ghara.
"Paling juga tiga hari. Bos tambang ingin aku pergi ke lokasi" jawab Bianca.
"Hmm... pergilah" jawab Ghara sambil makan roti dan selai yang sama sekali tidak mengenyangkan untuknya. Baginya nasi tetap menjadi makanan terbaiknya.
Bianca duduk di pangkuan Ghara dengan manja. Tangannya meraba dada bidang suaminya itu lalu mengecup bibir Ghara. Jika biasanya perlakuan Bianca akan membangkitkan gairahnya sebagai seorang pria, kali ini Ghara sama sekali tidak berselera dengan istrinya itu. Bahkan kejantanannya pun sama sekali tidak tergerak. Semua terasa mati rasa.
"Mas nggak kangen?" tanya Bianca.
"Turun dek. Mas lagi makan..!!" ucapnya datar.
"Kenapa mas berubah?? Apa karena perempuan itu?"
"Kamu nggak bisa menyalahkan orang lain jika dia masuk ke tengah kita" jawab Ghara tegas.
Bianca masuk ke dalam kamar dan mengambil tasnya. Ia menyeret koper pakaiannya.
"Aku pergi..!!"
"Hmm.." Ghara malas menanggapi apapun.
"Lebih baik aku temui Nada" gumamnya lalu mengambil kunci mobilnya.
-_-_-_-
"Assalamualaikum.." Ghara mengucap salam saat pulang ke rumah istri mudanya. Bau masakan tercium sangat lezat menggugah selera makannya.
"Wa'alaikumsalam.." Nada mengintip dari balik jendela siapa tamu yang datang. Ternyata Abang Ghara pulang.
"Abang.. bukannya Abang bilang nggak kesini karena ada Mbak Bian?"
"Dia kerja" jawab Ghara sambil masuk ke dalam rumah dengan wajah lesu.
"Abang mau makan?" tanya Nada.
"Iya, Abang lapar" jawab Ghara.
Tak membuang waktu lama, Nada mengambilkan sop ayam. Masakan sederhana tapi Ghara suka.
"Kurang asin ya Bang"
"Sudah cukup. Ini pas" jawab Ghara sambil terus menyantap makanannya.
Nada melihat Ghara selalu makan dengan lahap menyantap masakan buatannya.
"Abang belum sarapan?" tanya Nada.
"Sarapan roti, hanya sampai tenggorokan aja" jawab Ghara.
"Makanlah Bang. Nada mau bereskan rumah dulu"
Ghara melihat sekeliling. Rumah itu memang tampak indah apalagi bunga yang selama ini ada di teras rumah mulai berkembang. Ghara selesai makan dan hendak mencuci piringnya, tapi Nada segera mengambilnya dengan sigap.
"Tunggu.." Ghara mengambil dompetnya lalu menyerahkan dua ATM pada Nada.
"Ini isinya gaji Abang dan Uang sampingan Abang. Uang gaji Abang sedikit. Kamu bisa terima?"
"Nada nggak perlu sebanyak itu Bang. Di beri tumpangan tempat tinggal saja sudah cukup. Kalau boleh.. Biarkan Nada kerja"
"Nggak boleh.. Kalau kamu jadi istri Abang. Kamu harus di rumah. Apa kamu marah kalau Abang tidak memberimu kebebasan seperti Bianca. Abang beri kamu uang ini biar kamu nggak bekerja" ucap Ghara bernada keras.
"Baiklah Bang.. Nada tetap di rumah"
"Ambil semua ATMnya. Kamu istri Abang, ini nafkah Abang untuk kamu"
"Satu-satu saja Bang"
"Bawa semua..!! Abang sudah bawa ATM yang lain. Laki tidak banyak butuh" jawab Ghara
"Terima kasih banyak ya Bang" kata Nada.
"Sudah kewajiban Abang"
"Hmm.. Abang mau kopi?" tanya Nada.
"Nggak usah dek..!!" sambil memasang wajah heran ia melangkah menuju kamarnya dan membuka lemari pakaian. Seluruh pakaiannya sudah tertata rapi. Kamar itu wangi sekali dengan sprei yang halus mulus. Ghara duduk di ranjang dengan wajah pias. Ia ingin merasakan hal seperti ini dengan Bianca tapi sifat itu tidak ada di diri istrinya.
Ghara berdiri dan melihat apalagi yang sudah di lakukan istri mudanya. Ternyata Nada bersiap mengangkat galon dengan tubuhnya yang tidak bisa di bilang tinggi.
"Eehh dek.. Jangan di angkat.. Abang aja yang angkat" Ghara setengah berlari dan langsung mengangkat galon itu ke tempatnya.
"Kamu nggak boleh angkat seberat ini lagi..!!"
"Tapi Nada sudah biasa kerjakan hal seperti ini" kata Nada.
"Selanjutnya nggak boleh" ucap Ghara tegas.
"Iya Bang.. maaf..!!" ucapnya tepat di belakang punggung Ghara.
Saat Ghara berbalik badan, bibirnya menyentuh kening Nada. Gadis itu pun menunduk tersipu malu. Ghara juga jadi salah tingkah di buatnya.
"Assalamualaikum.. " suara kencang menyelamatkan mereka dari situasi canggung itu.
"Wa'alaikumsalam.. " Ghara langsung menuju ke depan. Ternyata ada Wildan dan Frans disana.
Frans melongok mencari sosok Nada di dalam rumah Ghara.
"Bini lu mana?"
"Ada di dalam" jawab Ghara.
"Rumahmu rapi banget, kemarin sudah mirip rumah hantu" kata Wildan.
"Eehh Nada.. Cantik banget dah aahh.. Kalau sudah cerai sama Ghara, nikah sama Abang ya" celetuk Frans langsung mendapat tendangan kesal dari Ghara.
Nada tersenyum tersipu tapi langsung menuju dapur.
"Apa sih lu, terlalu banget ya..!! Ada lakinya disini sudah berani mau nyamber bini orang" tegur Ghara.
"Ciiee.. marah..!! Ada yang lagi jatuh cinta lagi nih" ledek Frans dan Wildan dengan tawa renyah meledek Ghara.
"Jaga itu mulut ya. Aku cintanya sama Bianca" jawab Ghara.
"Eehh sob.. itu tujuan kami kesini. Kami kemarin lagi PAM di jalanan. Nggak sengaja lihat Bianca masuk hotel bersama seorang pria. Lalu mereka cabut dari hotel itu sekitar pukul sembilan malam" kata Frans.
"Maaf ya. Kami bukannya mau adu domba atau sengaja merusak hubunganmu sama Bianca.. tapi ada baiknya kamu awasi dia sekali lagi" saran Wildan.
"Ini beberapa fotonya. Sama ini buku pernikahan sesuai pesananmu" kata Frans menunjukkan foto pada Ghara. Benar saja.. Bianca bergandengan mesra dengan pria itu.
Ghara tidak bisa menyembunyikan rasa geramnya. Tapi hati itu sedikit lebih tenang saat tau buku pernikahannya dengan Nada sudah jadi.
"Bapak-bapak.. Ini tehnya..!!" Nada meletakan tiga cangkir teh hangat di lantai teras rumah lengkap dengan cake dan sosis solo. Ghara segera menyembunyikan buku itu di bawah pahanya.
Mata Ghara melihat Frans yang jelalatan memandangi istrinya. Ia sungguh kesal hingga rasanya ingin mencolok mata Frans sekarang juga.
Tanpa di perintah kedua sahabatnya itu langsung menyambar makanan buatan Nada.
"Waahh.. enak!! Pantas lu betah disini. Apa-apa ada yang urus. Memang istri Sholehah..!!" kata Wildan.
"Kutunggu jandamu dek Nada..!!!!" teriak Frans mengagetkan Wildan dan Ghara.
Ghara langsung menepak lengan Frans.
"Heehh Cepot...!!! Ada aja sih itu mulut..!!"
Hati Ghara mendadak dongkol, ia langsung menggigit sosis solo dengan cabai tapi tidak berasa pedas sama sekali.
"Dek..!!" panggil Ghara. Entah kenapa ia sengaja ingin menunjukkan pada Wildan dan Frans kalau ia mulai dekat dengan Nada.
"Iya Abang.." Nada langsung datang.
"Tolong ambilkan Abang es sirup ya.. panas nih"
"Iya Bang.. Ada lagi??" tanya Nada.
"Nggak ada"
Kedua sahabat Ghara itu melihat keakraban diantara Ghara dan Nada.
"Kamu sama Nada sudah.....????" Frans penasaran sekali dengan kehidupan mereka berdua.
"Belum. Aku masih sayang sama Bianca. Nggak tega nyakitin dia" jawab Ghara.
"Alhamdulillah.. cepat baikan lah kamu sama Bianca.." tawa renyah Frans selalu membuat Ghara bertambah jengkel.
"Jangan macam-macam kamu Frans.. Biar begitu dia istri Lettu Ghara"
"Bro.. kasihan istrimu ini. Dalam militer dia tidak ada kekuatan hukum. Kalau dia hamil... anakmu tetap tidak diakui hukum pernikahan militer. Hati-hati juga kamu" kata Wildan mengingatkan.
"Aku siap tanggung resikonya"
"Ini Bang es sirupnya..!!" Nada datang membawa sirup pesanan suaminya.
"Terima kasih" senyum kecil Ghara membuat Nada menunduk.
***
Ghara duduk di ruangannya. Ruang perwira bagian intel. Dalam pangkat dan usianya ia sudah menduduki jabatan kehormatan itu. Sudah lima hari lamanya tidak ada kontak dari Bianca. Tapi sekarang.. tanpa kabar dari Bianca sudah tidak membuatnya pusing lagi. Tanpa sadar tangannya mencari nama Istriku dan jarinya bergerak mengetik sesuatu.
Me : Masak apa dek?
Hanya ada tanda centang satu.
Sudah satu menit, dua menit. Pesan itu masih saja centang satu.
"Kemana istriku ini???" gumam Ghara langsung mengambil kunci mobilnya menuju parkiran Batalyon.
...
"Mau kemana?" tanya Wildan.
"Istriku tiba-tiba nggak balas pesanku" nada bicara Ghara terdengar cemas.
"Istri yang mana???" ledek Wildan.
"Istriku Nada" jawab Ghara langsung melesat pergi.
Wildan tersenyum penuh arti melihat reaksi sahabatnya.
.
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 95 Episodes
Comments
🅶🆄🅲🅲🅸♌ᶥⁱᵒⁿ⚔️⃠
cie cie ngakuin istri nh 🤣🤭🤭
gpp mskpn baru dimulut skrg
bsk² nyampe dh kehatinya ghara
2021-07-15
1
Iis Cah Solo
ghara bloon punya istri bianca masoh dipertahankan... gregetan aku bacanya.... 😁😁😁
2021-05-07
5
hensu
untuk saat ini aku mendukung pelakor tapi catet untuk cerita ini aza ya😊😊😊
2021-05-02
9