2. Kekacauan yang kubuat.

Ghara pulang ke rumah sudah menjelang malam. Ia melihat Nada masih duduk di posisinya, menunduk tanpa bergerak sedikitpun.

"Dari dulu kamu sudah tau sifat Bian yang keras khan?" tanya Ghara.

"Saya tau Pak" jawab Nada.

"Ikut saya..!!"

***

"Ini dimana Pak?" tanya Nada.

"Kamu juga menyetujui rencana Bian khan?" tanya Ghara dengan tajam.

"Kalian wanita memang egois, tapi saya tidak bodoh"

"Saya nggak mau Pak.. Maaf pak saya berubah pikiran" Nada berusaha keluar dari mobil dan hendak kabur dari Ghara. Tapi Ghara segera mengunci secara otomatis pintu mobilnya.

"Nggak perlu setakut itu. Saya nggak akan perkosa kamu. Saya hanya akan memberimu status karena saya ingin seorang anak dari kamu sesuai permintaan Bian. Saya nikahi kamu karena saya tidak ingin anak saya nanti lahir tanpa status meskipun ini hanya pernikahan siri dan Bian tidak tau soal ini" ucap Ghara tanpa memikirkan perasaan Nada. Yang ia tau ia sangat menginginkan seorang anak dan pastinya ia masih mencintai Bianca.

"Saya ingin menikah dengan orang yang saya cintai"

"Percuma kamu menikah kalau suamimu tidak punya uang, gaji pas-pasan. Kamu kira menikah itu mudah??" tanya Ghara.

"Menikah memang tidak mudah. Uang memang penting tapi tidak bisa di jadikan ukuran kebahagian seseorang dalam menikah. Pernikahan untuk menyatukan dua hati. Saling melengkapi, menyayangi, berbagi suka dan duka"

"Turun.. Aku hanya mengikuti keinginan Bianca. Asal dia bahagia. Aku pun bahagia"

...

"Sah???"

"Sah..!!" jawab saksi dari kedua belah pihak.

"Alhamdulillah" ucap Ghara meskipun pernikahan mereka penuh dengan kekacauan.

Nada mencium punggung tangan suaminya, Ghara pun membacakan doa untuk istri mudanya sebelum mengecup kening Nada.

"Semoga anak kita kelak Sholeh dan Sholehah. Karunia kan jalan terbaik untuk rumah tangga kita" doa Ghara di balik kisruhnya pernikahan mereka.

....

"Kamu harus hati-hati. Bagaimanapun rahasia ini bisa terbongkar" kata Wildan mengingatkan.

"Asal kamu dan Frans nggak buka mulut, rahasia ini akan tetap aman" ucap Ghara.

"Lalu kemana kamu akan bawa istrimu ini?" tanya Frans.

"Ke rumahku yang di daerah perumahan yang jaraknya tidak begitu jauh dari Batalyon saja" jawab Ghara.

***

Ghara dan Nada sudah tiba di rumah Ghara yang tidak di ketahui oleh Bianca.

"Mana pakaianmu?" tanya Ghara pada Nada yang hanya membawa tas berukuran sedang.

"Saya hanya punya pakaian ini saja" jawab Nada.

Ghara sedikit prihatin melihat Nada hanya membawa beberapa buah pakaian.

"Ya sudah ayo turun..!!"

-_-_-_-

"Buatkan saya kopi. Kepala saya sakit" pinta Ghara yang merasa pening merasakan masalah hari ini.

"Baik Pak" jawab Nada.

Hari sudah malam sekali. Aku baru ingat kalau belum makan malam. Mungkin Nada belum juga makan.

Terdengar suara pedagang nasi goreng keliling di sekitar perumahan.

"Dek.. itu ada nasi goreng keliling, kamu beli dua" teriak Ghara dari dalam rumah.

"Iya Pak"

"Ini uangnya" Ghara memberi Nada selembar uang lima puluh ribuan.

"Saya masih ada uang Pak" jawab Nada.

"Pakai ini...!!" Ghara menyodorkan uangnya pada Nada. Nada pun menerimanya lalu dengan cepat segera melaksanakan perintah suaminya.

...

"Makan di atas.. kenapa kamu duduk di lantai?" tanya Ghara.

"Tapi Pak.. Saya hanya anak seorang pengasuh"

"Duduk di samping saya..!!"

Nada segera duduk di samping Ghara.

"Kenapa kamu buat teh hangat, saya bilang khan kopi"

"Saya sudah buat kopi tapi bapak sedang makan. Maaf pak kalau bapak sakit kepala minum teh hangat juga bisa mengurangi sakit kepala"

Ghara diam saja tidak menanggapi ucapan Nada tapi ia merasakan perhatian yang Nada berikan untuknya.

ddrrrtttt..ddrrttt..

Ghara melihat Bianca melakukan panggilan telepon. Ghara segera mengangkatnya.

"Aku nggak pulang, tidur di rumah mama. Kamu dimana mas?" tanya Bian.

"Mas di asrama. Ya sudah sana. Besok cepat pulang"

"Nggak tau lah mas. Aku masih rindu mama" kata Bianca.

"Mau mas jemput? Mas kangen"

"Nggak usah mas. Mas ini.. sedikit-sedikit kangen" nada Bianca semakin keras.

"Dek, sudah lama kita nggak sama-sama. Apa salah kalau suamimu ini rindu"

Panggilan telepon itu langsung terputus begitu saja dan itu sangat mengecewakan bagi Ghara. Seketika selera makannya hilang.

Melihat suaminya berhenti makan, Nada pun berhenti makan. Ia diam mematung tak tau harus berkata apa.

"Carikan obat sakit kepala di kotak P3K..!!" pinta Ghara.

Nada langsung mengambilkan obat itu.

"Bapak harus makan dulu..!! Obat ini keras"

"Saya nggak selera makan"

"Dan juga jangan panggil saya pak terus. Saya bukan bapakmu..!!!

"Saya memang orang bodoh, tapi saya nggak akan menularkan kebodohan saya pada bapak" Nada menyendok nasi goreng itu dan menyuapkan pada Ghara.

"Sudah saya bilang, jangan panggil saya bapak"

"Abang makan dulu..!! Nada suapi" ucapnya lembut. Seketika tanpa sadar Ghara menurut. Ia membuka mulutnya dan mau makan dari suapan Nada.

...

"Minum Bang..!!" Nada mengangsurkan gelas teh hangat agar Ghara bisa segera meminumnya.

"Tidurlah di kamar..!!" kata Ghara.

"Abang tidur dimana? tanya Nada.

"Abang tidur disini" jawab Ghara.

...

Kenapa harus wanita lain yang memperhatikanku. Aku butuh kamu yang melakukan semua ini dek.

Tengah malam Nada mendengar suara rintihan kecil. Ia pun perlahan keluar dari dalam kamar.

"Abang..!!!!!" Nada melihat Ghara menggigil dalam tidurnya, ia berlari kesana kemari mencari handuk kecil untuk mengompres Ghara.

"Suara apa itu?? Kamu kenapa lari-lari dek??" tegur Ghara.

"Cari handuk Bang"

"Di lemari dalam kamar" jawab Ghara lirih.

Nada segera berlari masuk ke dalam kamar dan membuka lemari baju milik Ghara.

"Kyaaaaa...."

bruugghh...

"Apa dek??" susah payah Ghara bangun melihat apa yang terjadi di dalam kamar dan ternyata Nada sudah tertimbun baju yang ada dalam lemari Ghara.

...

Kening Nada terluka karena terkena ujung hanger besi yang tajam hingga kening itu berdarah. Nada menolak bantuan dari Ghara.

"Jangan Bang..Biar Nada sendiri aja"

Ghara memberikan plester di tangannya agar Nada bisa memasangnya sendiri. Ghara hanya memperhatikan punggung wanita itu. Yang berbalut pakaian yang kedodoran jauh dari kata modis.

Wanita lain akan melihat seragam hanya untuk ajang gengsi dan hanya ingin menunjukan gagahnya pria di balik seragam itu tapi mereka akan mencibir gaji tentara yang kecil. Aku harap kamu wanita yang berbeda.

"Astagfirullah hal adzim" gumamnya lirih.

"Ya Tuhan.. apa aku sedang berharap padanya"

.

.

.

Terpopuler

Comments

Fa Rel

Fa Rel

gara anaknya yg baru q baca cm.lupa namanya

2022-02-20

1

🌸🍉babylicious🍉🌸

🌸🍉babylicious🍉🌸

ceritax bagus kak q suka panjutt yaa jangan ngegantung
hehhehe

2021-08-01

1

🅶🆄🅲🅲🅸♌ᶥⁱᵒⁿ⚔️⃠

🅶🆄🅲🅲🅸♌ᶥⁱᵒⁿ⚔️⃠

msh aja ngrepin Bianca si ghara

2021-07-15

1

lihat semua
Episodes
1 1. Kisruh.
2 2. Kekacauan yang kubuat.
3 3. Penasaran.
4 4. Sakit hati.
5 5. Ada hati yang di jaga
6 6. Keputusan.
7 7. Berusaha menyadari.
8 8. Ny. R. Harpy Kanighara yang baru.
9 9. Usaha menaikan statusmu.
10 10. Adaptasi.
11 11. Ingin perasaan itu ada.
12 12. Demi bumil.
13 13. Cuti with Nadaku sayang.
14 14. Keluarga kecil.
15 15. Bahagiakan Nada.
16 16. Akrab bersama.
17 17. Cinta kasih.
18 18. Masa lalu.
19 19. Kembali ke Batalyon.
20 20. Demi anak.
21 21. Saudara juga.
22 22. Selalu ribut.
23 23. Kebersamaan kecil.
24 24. Bang Ghara waspada.
25 25. Kisruh salah paham.
26 26. Menjaga istri
27 27. Sayang istri.
28 28. Cemas lagi
29 29. Godaan.
30 30. Sayang Nada
31 31. Bersiap menempuh hidup baru.
32 32. Isi hati.
33 33. Cerita cinta.
34 34. Pantang mundur.
35 35. Yang di tunggu ( 1 )
36 36. Yang di tunggu ( 2 ).
37 37. Yang di tunggu ( 3 )
38 38. Yang di tunggu ( 4 ).
39 39. Lanjut berjuang.
40 40. Tegang.
41 41. Kerikil dalam rumah tangga.
42 42. Rasa yang tidak bisa di tukar.
43 43. Abang Bayu.
44 44. Gelombang rumah tangga.
45 45. Garang.
46 46. Suami siaga.
47 47. Cinta yang kujaga.
48 48. Kalau sudah marah.
49 49. Raden Alpen Bayuangga.
50 50. Rumah tangga masing-masing.
51 51. Happy bersama pasangan.
52 52. Salah sangka.
53 53. Membahagiakan kesayangan.
54 54. Menuju prahara.
55 55. Mengendalikan diri.
56 56. Di hadapkan pada kenyataan ( 1 ).
57 57. Di hadapkan pada kenyataan ( 2 )
58 58. Usaha.
59 59. Perjuangan belum usai.
60 60. Kuatnya seorang Bayu.
61 61. Prahara bertubi.
62 Nara curhat sedikit.
63 62. Berharap masalah ini selesai.
64 63. Masalah pelik.
65 64. Pilihan terbaik.
66 65. Rasa abu-abu
67 66. Mencari jalan keluar.
68 67. Kamu yang berbeda.
69 68. Mencoba melunak.
70 69. Sulitnya berlaku adil.
71 70. Tragedi tak di sengaja.
72 71. Berharap ada keajaiban.
73 72. Masih ku tata rapi.
74 73. Hancur lebur.
75 73. Hancur lebur.
76 74. Belajar Damai.
77 75. Sedikit santai sama kamu.
78 76. Rasa yang bersambut.
79 77. Inikah hidup di dunia?
80 78. Kembali berjuang.
81 79. Kamu dalam kerinduan.
82 80. Membujukmu kembali pulang.
83 81. Membujukmu kembali pulang ( 2 ).
84 82. Harus ku amankan.
85 83. Nano-nano.
86 84. Perdebatan.
87 85. Sebuah pengakuan.
88 86. Belum pasti tenang.
89 87. Demi anak istriku.
90 88. Marah dan cemas.
91 89. Bumil lagi marah.
92 90. Tiga puluh menit menyayangimu.
93 91. Utamakan masa depan bersamamu.
94 92. Tanda cinta.
95 93. Mendadak.
Episodes

Updated 95 Episodes

1
1. Kisruh.
2
2. Kekacauan yang kubuat.
3
3. Penasaran.
4
4. Sakit hati.
5
5. Ada hati yang di jaga
6
6. Keputusan.
7
7. Berusaha menyadari.
8
8. Ny. R. Harpy Kanighara yang baru.
9
9. Usaha menaikan statusmu.
10
10. Adaptasi.
11
11. Ingin perasaan itu ada.
12
12. Demi bumil.
13
13. Cuti with Nadaku sayang.
14
14. Keluarga kecil.
15
15. Bahagiakan Nada.
16
16. Akrab bersama.
17
17. Cinta kasih.
18
18. Masa lalu.
19
19. Kembali ke Batalyon.
20
20. Demi anak.
21
21. Saudara juga.
22
22. Selalu ribut.
23
23. Kebersamaan kecil.
24
24. Bang Ghara waspada.
25
25. Kisruh salah paham.
26
26. Menjaga istri
27
27. Sayang istri.
28
28. Cemas lagi
29
29. Godaan.
30
30. Sayang Nada
31
31. Bersiap menempuh hidup baru.
32
32. Isi hati.
33
33. Cerita cinta.
34
34. Pantang mundur.
35
35. Yang di tunggu ( 1 )
36
36. Yang di tunggu ( 2 ).
37
37. Yang di tunggu ( 3 )
38
38. Yang di tunggu ( 4 ).
39
39. Lanjut berjuang.
40
40. Tegang.
41
41. Kerikil dalam rumah tangga.
42
42. Rasa yang tidak bisa di tukar.
43
43. Abang Bayu.
44
44. Gelombang rumah tangga.
45
45. Garang.
46
46. Suami siaga.
47
47. Cinta yang kujaga.
48
48. Kalau sudah marah.
49
49. Raden Alpen Bayuangga.
50
50. Rumah tangga masing-masing.
51
51. Happy bersama pasangan.
52
52. Salah sangka.
53
53. Membahagiakan kesayangan.
54
54. Menuju prahara.
55
55. Mengendalikan diri.
56
56. Di hadapkan pada kenyataan ( 1 ).
57
57. Di hadapkan pada kenyataan ( 2 )
58
58. Usaha.
59
59. Perjuangan belum usai.
60
60. Kuatnya seorang Bayu.
61
61. Prahara bertubi.
62
Nara curhat sedikit.
63
62. Berharap masalah ini selesai.
64
63. Masalah pelik.
65
64. Pilihan terbaik.
66
65. Rasa abu-abu
67
66. Mencari jalan keluar.
68
67. Kamu yang berbeda.
69
68. Mencoba melunak.
70
69. Sulitnya berlaku adil.
71
70. Tragedi tak di sengaja.
72
71. Berharap ada keajaiban.
73
72. Masih ku tata rapi.
74
73. Hancur lebur.
75
73. Hancur lebur.
76
74. Belajar Damai.
77
75. Sedikit santai sama kamu.
78
76. Rasa yang bersambut.
79
77. Inikah hidup di dunia?
80
78. Kembali berjuang.
81
79. Kamu dalam kerinduan.
82
80. Membujukmu kembali pulang.
83
81. Membujukmu kembali pulang ( 2 ).
84
82. Harus ku amankan.
85
83. Nano-nano.
86
84. Perdebatan.
87
85. Sebuah pengakuan.
88
86. Belum pasti tenang.
89
87. Demi anak istriku.
90
88. Marah dan cemas.
91
89. Bumil lagi marah.
92
90. Tiga puluh menit menyayangimu.
93
91. Utamakan masa depan bersamamu.
94
92. Tanda cinta.
95
93. Mendadak.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!