Pengantin Pengganti

Pengantin Pengganti

Bab 1

Di sebuah ruangan. Seorang gadis sedang terduduk di bibir ranjang yang luas. Sorot matanya menunjukkan rasa takut dan khawatir. Kedua jari tangannya meremas satu sama lain. Sepasang mata itu tak henti-hentinya menundukkan pandangannya.

Dia bernama Allisha Maura Azzalea Martin. Putri kedua dari keluarga Martin, berusia 19 tahun. Ia telah terjerat pernikahan dengan lelaki yang seharusnya menjadi Kakak iparnya sendiri. Yang menyebabkan situasi ini terjadi tak lain adalah kakak-nya sendiri. Vallerie Saddifa Martin. Putri sulung dari keluarga Martin.

Entah kenapa, Vallerie kabur dari pernikahan. Maura selalu tau, kalau Vallerie begitu mencintai Daren, begitupun sebaliknya. Namun, entah apa tujuan sebenarnya dari Vallerie sampai ia melarikan diri pernikahan. Sampai membuat adiknya sendiri harus menggantikannya untuk berdiri di altar pernikahan, bersama kekasihnya.

'Apa aku akan menyerahkan diriku sepenuhnya pada orang yang seharusnya menjadi Kakak iparku?' Hatinya terus saja, menerka-nerka kemungkinan apa yang akan terjadi jika seseorang sudah menjadi sepasang suami istri.

Kini, Maura semakin dilanda kegelisahan. Matanya kini mulai menelisik setiap sudut ruangan itu. Pandangan yang awalnya tak berani untuk melirik, kini ekor matanya mulai menyapu setiap sudut kamar itu.

Seketika Pandangan Maura mulai terhenti pada sebuah pintu. Matanya menatap tajam pintu yang berada di depannya itu.

Derap langkah mulai terdengar dari luar pintu itu. terdengar begitu jelas dan meyakinkan. perlahan, ganggang pintu itu terlihat bergerak, seperti ada seseorang yang mencoba untuk masuk ke dalam sana.

Kreekkk ...

Orang itu mulai memasuki kamar Maura. Sedikit demi sedikit tubuh pria itu mulai terlihat. Maura pun semakin dibuat ketakutan dikala pria itu sudah menunjukkan dirinya, berjalan mendekat ke arahnya.

Lelaki itu kini sudah berdiri di depan Maura. Rasanya, Maura tidak berani untuk memandang sosok yang tengah berdiri di depannya itu.

"Apa kamu sekarang sudah puas!"

Suara lelaki itu terdengar menggelegar di telinga Maura. Setiap kata yang keluar dari mulut lelaki itu begitu aneh baginya. Ia tidak paham dengan maksud dari Lelaki itu. Namun, itu terdengar cukup menyakitkan.

'Apa maksudnya?!' batin Maura, yang masih tidak mengerti dengan yang dimaksud oleh lelaki itu.

"Maura! Kenapa bahkan sekarang kamu tidak berani menatap mataku?!" tukasnya, dengan nada suara yang sedikit naik.

"Kak Dareen ...?" Maura berkata dengan lirih.

***

Dareen Aldari Ganendra. Putra satu-satunya dari keluarga Ganendra. Ralat, dia adalah putra pertama dari keluarga itu. Ya! Masih ada satu lagi putra kedua dari keluarga Ganendra. Keluarga terpandang di Negara X. Darren, sosoknya yang tampan, dengan sorot mata yang tajam, sering kali berhasil membuat para wanita yang melihatnya jatuh hati hanya dalam sekali melihat.

Di usianya yang baru menginjak 24 tahun, ia sudah berhasil menjadikan perusahaan yang berada di bawah kendalinya berada diurutan nomor satu di Negaranya, dan berada di urutan nomor empat di dunia.

***

"Aku rasa ... bahkan, kamu sudah tidak pantas mengatakan itu!" ketus Darren.

"Kak Dareen, Kenapa?"

Daren tersenyum ketir. "Kamu tanya, kenapa?" Dareen kemudian mencengkram dagu milik Maura dengan kasar, membuat Maura menatap sepasang mata Dareen yang terlihat penuh dengan amarah. "Kamu sengaja menggantikan Vallerie, dan menikah denganku! Sekarang ... katakan padaku, di mana Vallerie sebenarnya?!" ucapnya kemudian.

"Akhh." Maura merintih kesakitan, cengkraman Dareen itu benar-benar membuatnya sakit. "Kak Dareen a-aku minta maaf. T-tapi ... aku sendiri juga merupakan korban. A-aku sama sekali tidak berharap pernikahan ini terjadi." Maura mencoba membuat Darren tidak salah paham padanya.

Daren melepaskan cengkeramannya dengan kasar, ia kemudian tersenyum di sudut bibirnya. "Korban? Kamu bilang ... kamu adalah korban?! Maura, aku tau kamu sengaja melakukan ini untuk keuntunganmu sendiri, benar, kan?"

"Aku ... aku benar-benar tidak mengerti dengan yang kamu katakan. Kak Darren! Kenapa kamu bisa menuduhku seperti itu?!" teriak Maura, yang kini mulai kehilangan kesabarannya.

Darren kemudian menghimpit kedua pipi Maura dengan sangat kuat. "Sudah aku katakan, kamu tidak berhak lagi memanggilku seperti itu! Aku merasa muak dengan sikap kamu yang sok polos itu!" Dareen semakin mempererat cengkraman-nya. "Sekarang aku akan memperingatkan-mu satu hal. Aku ... tidak pernah mau menjadi suami-mu. Aku ... tidak pernah mencintaimu. Dan jika kamu masih tidak mau memberitahuku di mana Vallerie. Aku pastikan ... setiap detik dalam hidupmu, akan berakhir menyedihkan!" kelakar Daren, setelah itu langsung menghempaskan cengkraman-nya dengan sangat kasar, sampai membuat Maura terjatuh di atas ranjang.

'Kak Daren ... kenapa kamu seperti ini?' batin Maura. Kini, bulir air mata mulai hadir di pelupuk matanya, Maura benar-benar tak mengerti dengan sikap dari suaminya itu.

'Jika kamu tidak bersedia menerima pernikahan ini. Lalu ... kenapa saat itu, kamu bersikap seolah tidak merasa keberatan? Aku sempat berpikir ... pernikahan ini adalah pernikahan yang sangat aku nantikan, dan yang bisa membuatku merasa bahagia. Tapi, ternyata

... semua yang terjadi justru sebaliknya. Ternyata ... kamu begitu tidak menginginkan kehadiranku di sisimu,' batin Maura.

"Dan, satu lagi. Jangan pernah berpikir kalau aku akan menyentuhmu. Aku tidak akan pernah melakukan itu. jadi ingatlah apa yang aku katakan tadi. Sebelum semuanya terlambat, lebih baik ... kamu secepatnya katakan di mana Vallerie berada!" tukas Dareen, dengan penuh penekanan. Kemudian berbalik dan melenggang pergi meninggalkan Maura yang masih terdiam di atas ranjang.

Maura tak bisa menahan air matanya lagi. Kini, cairan bening itu sudah mulai membasahi pipi Maura yang terlihat memerah karena perlakuan Darren tadi. Maura tidak bisa menyembunyikan air matanya lagi, ia sudah tidak bisa menahan rasa sakit yang baru saja ia rasakan itu.

'Kenapa? Kenapa aku yang bersalah?! Kenapa justru aku yang mendapatkan rasa sakit ini? Dan kenapa ... kenapa aku harus mencintainya!' Maura menelusup-kan wajahnya pada kedua tangannya. ia tenggelam dalam air mata yang masih mengalir dengan deras di pipinya.

'Kakak, sebenarnya kamu di mana?' batin Maura, yang mempertanyakan keberadaan kakak perempuannya itu.

Ya, Maura memiliki perasaan lain terhadap Dareen. Ia menyukai Dareen. Saat pertama kali Vallerie membawa Darren untuk bertemu dengan keluarganya, di sana Maura melihat Sosok Dareen. Senyumnya yang terlihat sangat tulus menyapa Maura, Tatapan matanya yang terlihat hangat saat menatapnya.

Maura benar-benar tidak pernah menyangka kalau Dareen akan berubah menjadi seperti ini setelah Vallerie kabur dari pernikahan mereka. Dan bahkan menimpakan semua kesalahan itu pada Maura.

Namun, Maura tidak pernah sekalipun berpikir untuk mendapatkan Dareen. Selain ia tau kalau Darren adalah calon kakak iparnya. Ditambah lagi ... Maura juga sibuk mengurusi kuliahnya.

***

Darren terlihat sedang menuruni anak tangga, ia terlihat begitu dipenuhi dengan amarah. Sampai Darren tiba di ruangan kerjanya, mendudukkan tubuhnya dengan kasar. menyandarkan tubuhnya pada penyangga kursi itu.

Darren menghela nafas berat. 'Vallerie ... sebenarnya kamu berada di mana? Kenapa kamu pergi begitu saja dari pernikahan kita.'

Terpopuler

Comments

Enung Samsiah

Enung Samsiah

baru baca dah nyesekkk,,,, ntar daren kena karma bucin akuttt,,,,

2024-01-25

0

Nur Laely

Nur Laely

lanjut

2023-10-19

0

Sita

Sita

lanjut dong

2023-08-16

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Hadiah Misterius
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Kamu yang Paling Berharga
101 Bab 101
102 Bab 102
103 Bab 103
104 Bab 104
105 Bab 105
106 Bab 106
107 Bab 107
108 Bab 108
109 Bab 109
110 Bab 110
111 Bab 111
112 Bab 112
113 Bab 113
114 Bab 114
115 Bab 115
116 Bab 116
117 Bab 117
118 Bab 118
119 Bab 119
120 Bab 120
121 Bab 121
122 Bab 122
123 Bab 123
124 Bab 124
125 Bab 125
126 Bab 126
127 Bab 127
128 Bab 128
129 Bab 129
130 Bab 130
131 Bab 131
132 Bab 132
133 Bab 133
134 Bab 134
135 Bab 135
136 Bab 136
137 Bab 137
138 Bab 138
139 Bab 139
140 Bab 140
141 Bab 141
Episodes

Updated 141 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Hadiah Misterius
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Kamu yang Paling Berharga
101
Bab 101
102
Bab 102
103
Bab 103
104
Bab 104
105
Bab 105
106
Bab 106
107
Bab 107
108
Bab 108
109
Bab 109
110
Bab 110
111
Bab 111
112
Bab 112
113
Bab 113
114
Bab 114
115
Bab 115
116
Bab 116
117
Bab 117
118
Bab 118
119
Bab 119
120
Bab 120
121
Bab 121
122
Bab 122
123
Bab 123
124
Bab 124
125
Bab 125
126
Bab 126
127
Bab 127
128
Bab 128
129
Bab 129
130
Bab 130
131
Bab 131
132
Bab 132
133
Bab 133
134
Bab 134
135
Bab 135
136
Bab 136
137
Bab 137
138
Bab 138
139
Bab 139
140
Bab 140
141
Bab 141

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!