Bab 3

Tanpa di sadari, Maura juga ada di sana memperhatikan mereka. Ia begitu sakit hati saat Darren membuang dengan sengaja makanan yang ia buat itu.

Yang awalnya, Maura mengira Darren akan menyukainya, dan mulai berhenti untuk menyalahkannya. Namun, sepertinya semua itu salah. Darren justru membuang makanan yang baru saja ia puji itu, setelah tau siapa pembuatnya.

'Dia ... apa dia segitu bencinya padaku, bahkan ... sampai membuang makanan yang aku buat dengan susah payah untuknya?!' batin Maura, yang merasakan kecewa yang begitu dalam.

Maura pun kembali ke kamarnya. Ia rasanya benar-benar terluka, perasaan yang benar-benar ia rasakan saat ini, membuatnya merasa tidak nyaman.

***

Darren di dalam mobilnya tampak termenung, seraya matanya yang menatap tajam jalan di depannya. Ia terlihat begitu gelisah. Itu benar-benar terlihat dari tatapan matanya.

"Sial!" maki Darren.

Entah apa yang membuatnya sampai seperti ini. Ia begitu gelisah, juga amarah yang ada pada raut wajahnya itu benar-benar terlihat dengan jelas.

Beberapa saat kemudian, Darren tampak mengangkat sebuah panggilan telepon. Ia menggunakan earphone-nya dan memasangkan itu di telinganya.

"Bagaimana? Sudah ada kabar?" tanya Darren, dingin, dengan masih menunjukkan wajah datar dengan nada yang terdengar menakutkan.

"Aku tidak ingin mendengar alasan apapun! Aku ingin tahu kabar itu secepatnya! Mengerti?!" Setelah mengatakan hal itu, Darren langsung menutup teleponnya.

Siapa yang tahu mungkin orang yang bercengkrama di balik teleponnya sedang merasa panas dingin karena mendapatkan perintah yang cukup menyeramkan dari Darren.

Tampaknya pria ini suka sekali memerintah!

"Vallerie ... kenapa kamu harus melakukan ini kepadaku?" gumam Darren, bersamaan dengan helaan nafasnya yang ia hembuskan perlahan.

***

Maura terlihat sedang termenung di bangku taman yang berada di kediaman Darren. Maura terduduk di sana dengan pandangan matanya yang terlihat nanar. Tampaknya ia masih begitu sedih dengan kejadian yang terjadi pagi hari tadi.

Tempat yang Maura tempati saat ini begitu luas. Taman yang ia tempati sebenarnya lebih seperti sebuah hutan yang indah. Dipenuhi dengan pepohonan yang rimbun. Juga bunga-bunga indah yang bermekaran.

Jika malam tiba, lampu-lampu yang menghiasinya berkerlipan dengan sangat indah. Menambah kehangatan yang terdapat di tempat itu. Itulah sebabnya, Maura begitu nyaman tinggal berlama-lama ditempat itu.

Maura, pikirannya masih tertuju dan terbelenggu pada sosok pria yang seharusnya tidak ia cintai. Tetapi mungkin Maura juga tidak salah, Darren adalah sosok pria yang sempurna. Lelaki itu memiliki wajah yang tampan, kulit putih dan rahang yang tegas. Siapa yang tidak akan terpukau pada sosok pria seperti Darren.

Lagipula sikap Darren terhadap Maura yang sewaktu dulu, saat ia masih menjalin hubungan dengan Vallerie yang tidak lain adalah kakak kandung Maura sendiri begitu baik.

Sebenarnya Maura mengetahui jika memang sikap Darren terhadapnya itu memanglah suatu hal yang wajar apalagi saat mengetahui Darren adalah calon suami dari kakaknya sendiri, yang mana memang sudah seharusnya Darren memperlakukan Maura seperti adiknya sendiri, 'kan? Namun Maura hatinya tidak bisa untuk ia kendalikan dengan benar, perasaannya selalu saja tidak karuan saat Darren datang ke kediamannya untuk bertemu dengan Vallerie.

"Kenapa aku harus mencintainya?! Kenapa aku tidak bisa menghilangkan perasaan ini?!" gumam Alia, yang masih termenung di tempat yang sama.

Terkadang, Maura seringkali bertanya-tanya bagaimana kakaknya itu bisa bertemu dengan seorang seperti Darren. Lelaki itu yang sangat dikenal di dunia bisnis tentu pasti memiliki jadwal yang sangat padat.

Dan Vallerie yang saat ini adalah seorang artis yang cukup terkenal. Namun kehidupan pribadinya seringkali begitu tertutup sehingga media sulit untuk menggalinya lebih dalam. Termasuk hubungan percintaannya.

Ya, meskipun Vallerie adalah seorang artis, tetapi Darren juga adalah seseorang yang begitu terkenal. Bahkan ketenarannya melebihi artis papan atas. Namun tidak pernah ada satupun media yang berhasil mengungkit hubungan keduanya.

Darren tidak merasa keberatan jika hubungan mereka harus diketahui public. Lagi pula, berita itu pasti akan menjadi trending topic, karena yang menjadi pemeran dari berita itu adalah seorang pengusaha terkenal, yang sangat sulit untuk mengetahui tentang Darren.

Berulang kali ia ingin mengungkapkan itu ke hadapan media. Tetapi Vallerie yang justru menahannya untuk mengungkapkan semua itu. Entah apa alasan Vallerie melarang Darren melakukan hal itu.

Dan bahkan, saat pernikahan antara keluarga Martin dan Ganendra itu diketahui public, itu benar-benar menjadi trending topic. Beritanya bermunculan dimana-mana, dan itu bisa dipastikan bertahan dalam waktu yang lama juga.

Tetapi tetap saja, identitas dari wanita yang dinikahi oleh Darren tidak diketahui. Wajahnya sama sekali tidak diperlihatkan ke hadapan public. Yang sudah dipastikan, ini karena Darren. Darren yang tidak ingin identitas Maura diketahui, karena dalam hatinya, Vallerie adalah satu-satunya yang akan menjadi istrinya.

***

"Maura! Maura! Aku tahu kamu di dalam, cepat keluar! Jangan mencoba untuk menghindariku!"

"Siapa itu? Suara itu ... sepertinya aku mengenali suara itu," gumam Maura, yang menerka-nerka pemilik dari suara yang terdengar begitu nyaring di luar sana.

Pemilik dari suara yang begitu nyaring sudah dipastikan adalah seorang pria. Bayangkan saja, suara itu sampai di telinga Maura, padahal, jarak dari luar gerbang sampai di mana Maura terduduk saat ini, benar-benar jauh sekali.

Apa suaranya tidak habis dipakai untuk berteriak sekencang itu?

"Nona, seseorang memanggil anda dari luar. Apa perlu untuk saya mengusirnya?" ujar seorang pelayan pria, setelah baru saja datang dan memberitahukan kedatangan orang itu.

"Ah, tidak! Jangan! Biar ... aku akan menemuinya sekarang," ujar Maura ramah, ia seketika langsung bangkit dari duduknya dan berniat untuk menghampiri pemilik suara itu.

Maura langsung berjalan dengan tempo yang cepat, ia mulai menghampiri dari mana arah suara itu berasal.

Hingga setelah menempuh perjalanan yang cukup memakan waktu, akhirnya Maura sampai di gerbang keluar yang berada di kediaman yang ia tempati itu.

Maura tampak terdiam seraya matanya yang sedikit mengerjap saat melihat siapakah orang yang berdiri di depan gerbang itu dengan ekspresi yang terlihat marah. Ya, orang itu tampaknya sedang marah kepada Maura.

Dan Maura sangat mengenal siapakah sosok lelaki itu. Cepat-cepat Maura membukakan gerbang di hadapannya dan segera menghampirinya.

"Kenapa kamu--"

"Tidak di sini. Aku akan menceritakan semuanya nanti. Sekarang, ikut denganku dulu!" ujar Maura, yang langsung menarik tangan lelaki itu entah ke mana. Lelaki yang mendatangi Maura itu pun dibuat kebingungan dengan sikap Maura kali ini.

"Hei! Sebenarnya kamu mau membawaku ke mana?!" Tanya lelaki itu yang ingin tahu kenapa Maura harus menariknya seperti saat ini.

"Aku akan menceritakan semuanya nanti, tugas kamu hanya diam dan ikut denganku!" ujar Maura, ketus. Kenapa susah sekali untuk membuat lelaki itu diam?!

Terpopuler

Comments

syahira alifa

syahira alifa

apa laki² itu orang yang mencintai Maura...?

2024-02-06

0

Sita

Sita

siapa laki laki itu

2023-08-16

0

🌈Yulianti🌈

🌈Yulianti🌈

siapakah laki-laki itu???

2023-01-17

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Hadiah Misterius
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Kamu yang Paling Berharga
101 Bab 101
102 Bab 102
103 Bab 103
104 Bab 104
105 Bab 105
106 Bab 106
107 Bab 107
108 Bab 108
109 Bab 109
110 Bab 110
111 Bab 111
112 Bab 112
113 Bab 113
114 Bab 114
115 Bab 115
116 Bab 116
117 Bab 117
118 Bab 118
119 Bab 119
120 Bab 120
121 Bab 121
122 Bab 122
123 Bab 123
124 Bab 124
125 Bab 125
126 Bab 126
127 Bab 127
128 Bab 128
129 Bab 129
130 Bab 130
131 Bab 131
132 Bab 132
133 Bab 133
134 Bab 134
135 Bab 135
136 Bab 136
137 Bab 137
138 Bab 138
139 Bab 139
140 Bab 140
141 Bab 141
Episodes

Updated 141 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Hadiah Misterius
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Kamu yang Paling Berharga
101
Bab 101
102
Bab 102
103
Bab 103
104
Bab 104
105
Bab 105
106
Bab 106
107
Bab 107
108
Bab 108
109
Bab 109
110
Bab 110
111
Bab 111
112
Bab 112
113
Bab 113
114
Bab 114
115
Bab 115
116
Bab 116
117
Bab 117
118
Bab 118
119
Bab 119
120
Bab 120
121
Bab 121
122
Bab 122
123
Bab 123
124
Bab 124
125
Bab 125
126
Bab 126
127
Bab 127
128
Bab 128
129
Bab 129
130
Bab 130
131
Bab 131
132
Bab 132
133
Bab 133
134
Bab 134
135
Bab 135
136
Bab 136
137
Bab 137
138
Bab 138
139
Bab 139
140
Bab 140
141
Bab 141

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!