Arakata
Hidup
bukan melulu tentang mencari kekuasaan. Karena semakin kau terobsesi
mendapatkannya. Malah obsesi yang akan menguasai hidupmu ....
Elang Rayan Garindra
***
Kantin adalah tempat yang paling menyenangkan untuk anak sekolah melepas lelah setelah berkutat dengan soal-soal pelajaran.
Pada jam istirahat begini kantin adalah tempat yang paling banyak dikunjungi oleh siswa-siswi SMA Garindra.
Sebelum kita masuk terlalu jauh ke sma Garindra. Mari kita berkenalan dahulu dengan empat siswa dan satu siswi yang paling disegani di SMA Garindra ini.
Mereka bukan hanya disegani di SMA Garindra ini, tapi juga di sekolah-sekolah lain. Bahkan, di seluruh antero Jakarta, mengenal siapa mereka. Mereka tergabung dalam geng yang bernama Arakata.
Geng mereka dikenal bukan karena biang masalah atau perusuh. Mereka kebalikan dari itu semua.
Seperti arti namanya. Dalam bahasa sansekerta Arakata berarti pelindung. Merekamelindungi orang-orang yang ditindas oleh orang yang lebih kuat. Namun, mempunyai otak kerdil yang bisanya hanya membuat rusuh.
Dengan orang lain pun mereka sopan. Mereka juga mempunyai otak yang cerdas. Jangan samakan mereka dengan brandal sok kuat yang menyepelekan sekolah. Bagi mereka, pendidikan nomor satu. Jadi, mereka tidak pernah bolos sekolah untuk urusan yang tidak penting.
Cap-cus, mari kita berkenalan dengan anggota inti Arakata. Ada pepatah bilang tak kenal maka tak sayang. Jadi ayo berkenalan biar kalian sayang.
Elang Rayan Garindra, cowok pendiam yang irit bicara ini adalah ketua Arakata. Jika dengan orang yang belum dikenalnya dia akan sangat irit bicara. Namun, kalau sudah bergabung dengan keempat temannya dia bisa menjadi sangat cerewet.
Gaung Armando, cowok cool dan agak sangar ini adalah wakil dari Elang. Sifat Gaung agak sedikit tempramental. Jadi jika emosinya sedang naik, dia lebih memilih menyingkir daripada semuanya ia hancurkan.
Valerie Livia Laksmono, cewek berambut pendek ini adalah panglima perang Arakata. Semua taktik penyerangan, gadis itulah otaknya. Gadis tomboy nan manis ini adalah moodbooster semua anggota Arakata. Karena sifat periangnya dapat menular kesemua orang di dekatnya.
Gandi Cokro wibowo, cowok ceplas-ceplos dan agak gesrek ini adalah bendahara Arakata. Arakata memiliki uang kas yang akan digunakan untuk bakti sosial atau kegiatan amal lainnya. Bahkan mereka mempunyai donatur tetap
dari berbagai kalangan, untuk memberikan beasiswa bagi pelajar yang kurang mampu.
Bagus Setya Aji, cowok agak kemayu ini adalah Humas Arakata. Karena Bagus orangnya pandai bicara dan bergaul, dia dipercaya untuk menjadi HUMAS. Entah untuk anggota sekolah lain atau untuk para donatur. Walau Bagus agak kemayu, untuk urusan beladiri, jangan diragukan lagi. Lihat saja lengan kekar dan perut kotak-kotaknya. Coba saja buat masalah kalau mau merasakan kekuatannya.
"Eri kemana sih? Perasaan kalau urusan makan dia gak pernah ngaret?" tanya Bagus sambil membersihkan sendok dan garpunya dengan tisu. Selain kemayu cowok ini juga super steril jadi apa-apa ya harus bersih.
"Tadi chat gue, katanya lagi diculik sama Tama. Tuh si ketua eskul karate belum nyerah buat minta Eri gabung sama mereka. Dia nitip mesenin bakso dulu, biar nanti sampe sini langsung makan. Kayak biasanya gak pake bawang goreng," jawab Elang sambil memainkan HP-nya.
"Pake aja gak papa, nanti biar gue yang makan bawang gorengnya," sahut Gaung yang memainkan rubiknya. Gaung memang selalu menghabiskan makanan yang disisihkan gadis itu. Entah mengapa. "Gue ajalah yang pesen bakso buat Eri. Gue juga lagi pengen makan bakso." Gaung meletakkan rubik di meja dan berlalu menuju bakso pak No.
"Ya udah, gue pesen batagor dulu buat kita bertiga kalau gitu, pedas semua kan? Minumnya es teh semua aja ya." Pertanyaan Gandi di jawab anggukan Elang dan Bagus. "Jagain kursi gue jangan sampe didudukin orang lain.
Gue gak mau posisi gue digantiin orang ketiga." Cowok itu langsung melenggang menuju batagor pak Gik. Perkataan ambigu Gandi membuat Bagus dan Elang geleng-geleng kepala.
"Gak jelas tuh temen jomlo lo. Lama-lama geser beneran tuh gara-gara kurang belaian," ujar Bagus dengan logat kemayunya.
"Nyadar woy, situ juga jomblo. Perlu gue tempeleng kepala lo biar nyadar," omelElang yang tidak terima dikatain jomblo. Padahal kenyataannya memang mereka berlima masih jomblo.
"Ish, Bang Elang ganas deh jadi pengen gigit, arrgg." Bagus menggertakkan giginya seakan ingin menggigit Elang. Membuat Elang merinding disko.
"Anjir, homo lo. Ogah gue belok sama lo ...."
Pletak
"Yang kamu lakuin ke aku itu zahat bhang ...." Bagus mengelus kepalanya yang kena getokan sendok dari Elang.
"Jijik gue njir, malu sama otot perut lo yang kayak roti sobek. Pergi gak lo, gue congkel mata lo kalau kedip-kedip gitu terus." Elang menyingkirkan wajah Bagus yang terlalu dekat dengan wajahnya, sambil mengedip-ngedipkan matanya minta di colok.
"Elo berdua kalau mau mesum jangan di kantin. Aib itu ditutup, jangan malah diumbar. Dasar pasangan homo." Valerie mendudukan bokongnya di kursi sebelah Elang.
"Mulut lo mau gue ketok pake sendok sekalian." Elang mengarahkan sendok kearah mulut Valerie.
"Coba aja kalau berani. Gue tebas abis anu lo. Biar gak laku seumur hidup."
"Emang lo berani? Paling baru liat anu gue langsung jejeritan." Elang menaik turunkan alisnya menggoda Valerie. "Mau gue bukain di sini sekalian" Elang memegang ujung resletingcelananya.
"Sialan lo ...." Valerie menutup kedua matanya, padahal Elang tidak melakukan apapun.
"Kenapamuka lo ditutup, Er?" tanya Gaung sambil meletakkan dua mangkok bakso di meja mereka. Gaung duduk di sebelah Valerie. Sehingga Valerie duduk diapit Elang dan Gaung. Gandi duduk di sebelah Bagus.
"Dia sok-sok'an mau nebas anu gue. Baru mau gue bukain resleting udah kalang kabut gitu." Elang terbahak melihat wajah Valerie yang merah sampai ke kuping-kupingnya.
"Maugue wakilin buat ngebiri tuh cowok? Sampai ludes juga gak masalah." Elang refleks langsung menutup senjatanya. Ngeri kalau Gaung benar-benar melaksanakan niat jahatnya. Seluruh Arakata tahu, sang wakil ketuanya tak pernah main-main dengan perkataannya. Bisa hilang masa depan Elang.
"Mampus, mules kan lo bayanginnya." Valerie menjulurkan lidahnya yang dibalas pelototan mata oleh Elang.
"Tadi ngapain lo sama Tama?" tanya Gaung sambil menyendok bawang goreng yang ada di mangkok Valerie. Membuat gadis itu menggerakkan mulutnya membentuk kata makasih tanpa suara, yang dijawab Gaung dengan anggukkan kepala.
Elang memperhatikan gerak-gerik Gaung yang terlihat lebih perhatian dengan
Valerie. Apakah wakilnya itu menyimpan perasaan untuk panglima perangnya.
"Tama ngajak gue gabung sama ESKUL-nya. Bulan depan ada turnamen, mereka kekurangan anggota cewek buat tanding."
"Terus lo mau?" Sekarang giliran Bagus yang bertanya.
"Mau gue coba sih. Lagian kata Tama kalau gue menang mau ditraktir makan sama es krim sepuasnya gue." Valerie tersenyum bangga.
"Receh bener sogokan lo." Sekarang Gandi yang ikut menimpali. "Bisa bener tuh kampret modusnya. Emang dianya aja yang pengen ngajak lo dinner."
"Kliatan banget tuh kutu kupret naksir lo Er. Lo nya aja yang gak peka. Kelihatannya cuma elo cewek di dunia ini yang gak punya rasa peka. Makanya waktu Tuhan bagi peka jangan malah main cebong di got," cerocos Bagus sambil memasukkan potongan kentang ke mulutnya.
"Elo tuh cebong nya. Gak mungkin Tama suka sama gue, lagian dia juga anggota Arakata kan? Jadi gue wajib bantu dia."
"Kita selalu dukung lo Er ...," Gaung menyingkirkan mangkoknya yang telah tandas kepojok meja. "Kalau sampe terjadi sesuatu sama lo. Tama orang pertama yang bakal gue habisin."
"Sadis," sahut Elang, Gandi, Bagus secara bersamaan dan Valerie hanya terkekeh melihat kelakuan teman-temannya.
Mereka memang sedekat itu. Jika satu orang mengalami masalah semua ikut merasakan. Itulah Arakata. Bukan sekedar geng, tapi adalah rumah tempat mereka selalu kembali. Sejauh apapun mereka pergi. Arakata adalah jalan
untuk mereka kembali.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 131 Episodes
Comments
kanjengprewty_
Waahhh ceritanya menarik banget, semoga authornya sentiasa semangat yaaaaaa
2021-08-16
0