Macan Tertawa

Bahagia itu bukan hanya tentang cara mendapatkannya. Tapi juga dengan siapa kita melewatinya.

***

Suasana di kediaman Laksmono sabtu pagi ini, jauh dari kata tenang dan damai. Semua itu karena ulah tamu yang keseringan datang. Bahkan tanpa diundang pun mereka selalu datang. Jailangkung yang notabenenya datang tak

dijemput, pulang tak diantar pun kalah sering datang sama mereka. Oke, cukup pembahasan unfaedah ini.

"Bang Bayu sama ayah libur kerja? Jam segini kok belum berangkat?" Valerie melihat jam di tangannya yang menunjukkan pukul delapan pagi.

"Abang sama ayah entar ada urusan diluar kota dek. Jadi urusan tugas kantor, abang serahin sama Pak Tejo." Bayu mengusap lembut puncak kepala Valerie, yang sedang asik bermain kartu dengan Elang, Gaung, Bagus, Tamadan Rey. Sedangkan Gandi sedang bermain PS dengan Gerry. Ya, sekarang mereka akur, sejak adegan perkenalan nama lengkap Gandi tadi.

Valerie bermain kartu dengan permainan yang mereka sebut macan tertawa.Dimana mereka mendapat masing-masing satu buah kartu waktu awal permainan. Mereka harus membuka kartu secara bersamaan. Jika kartu

mereka ada yang sama, dua orang pemilik kartu yang sama itu harus berebut siapa yang lebih cepat menyebutkan nama lawan main dan nama dari kategori yang mereka pilih.

Jika salah satu dari mereka lebih cepat menyebut nama lawannya, dia berhak mengambil kartu lawan yang dikalahkannya. Jika kartu tidak ada yang sama, mereka secara bergiliran akan mengambil satu kartu yang tertumpuk di tengah.

Dan diakhir permainan, jika kartu yang ditaruh di tengah sudah habis. Pihak yang mengumpulkan kartu terbanyak lah yang menang.

Mereka duduk melingkar dengan susunannya Elang, Valerie, Gaung, Rey, Tama dan Bagus.

Kategori yang mereka pilih sekarang adalah nama binatang. Valerie memilih kelinci, Elang memilih biawak, Gaung memilih komodo, Bagus memilih buaya, Tama memilih rakun, Rey memilih kelelawar. Bayu bertindak sebagai juri, yang menentukan siapa lebih cepat menyebut nama lawannya. Laksmono bertindak sebagai penonton.

Permainan dimulai, keenam orang itu membuka kartu mereka secara bersamaan.

"Elang biawak!!"

"Rey kalong!!"

Teriak Elang dan Rey bersamaan.

Kartu Elang dan Rey sama yaitu angka empat. Dimana Elang mendapatkan kartu empat hati dan Rey mendapat kartu empat keriting.

"Rey yang benar, elo yang dapat kartunya Elang dek," ujar Bayu pada Rey.

"Sorry bro, gue ambil kartu lo." Rey mengambil kartu dari hadapan Elang. "Lagian ngapain lo manggil gue kalong, gue itu kelelawar."

"Kelelawar kepanjangan bang," protes Elang sambil manyun. "mending kalong aja yang pendek. Lagian kalong sama kelelawar kan sodaraan bang. Jadi, sama aja kan."

"Tetepaja beda, Lang. Udah, lanjut lagi mainnya," perintah Bayu, dan mereka pun memulai lagi permainannya. Sekarang giliran Valerie mengambil satu buah kartu di tengah. Dibukanya kartu itu dengan cepat dan matanya

memperhatikan kartu di sekelilingnya, siapa tahu ada yang sama.

Tapi kartu yang diambil Valerie tidak ada yang sama. Jadi dilanjut dengan pemain lain mengambil sebuah kartu lagi.

Sekarang giliran Gaung yang mengambil kartu. Dan hasilnya juga tidak ada kartu yang sama dengannya.

Kini giliran Rey mengambil kartunya lagi. Dia langsung melotot begitu Bagus berteriak dan menunjuknya.

"Rey anu!!" teriak Bagus tergagap karena ia panik dan lupa nama binatang yang di pilih Rey, "anu lo bang, itu, anu lo!" teriak Bagus tidak jelas.

Rey mendapat kartu yang sama dengan Bagus. Kartu Bagus delapan hati dan kartu Rey delapan sekop.

"Kampret, jangan tunjuk gue gitu. Gue jadi ikutan panik kan!!" teriak Rey frustasi, karena dia jadi ikutan panik, gara-gara jari Bagus yang menununjuknya dan wajah pria itu berada persis didepan wajah Rey. Membuat konsentrasi pria itu ambyar seketika.

Hal itu membuat semua yang ada di situ terbahak melihat tingkah konyol Bagus dan Rey yang saling tunjuk. Mereka berdua hanya saling tunjuk dan ngedumel tanpa menyebutkan nama binatang masing-masing.

Gandi dan Gerry pun menghentikan kegiatan main PS-nya dan ikut bergabung menonton keseruan macan tertawa itu.

"Gue lupa nama elo bang, ah, apasih." Bagus mengacak rambutnya frustasi.

"Gue juga lupa setan ...," Rey mengetok kepala Bagus dengan kartu yang dia pegang. "Elo jangan panik gitu. Gue juga jadi ikut panik kan ini."

"Buruan bang, sebut punyanya Bagus bang." Valerie ikut berteriak menyemangati kakak ketiganya itu.

"Oh ya gue inget." Rey menjentikkan jarinya teringat akan sesuatu. " Buaya, elo Bagus buaya!" Teriakan Rey kali ini membuat Bagus lemas seketika, karena itu artinya dia kalah dan kartunya harus diambil Rey.

"Yaps, Rey betul. Ambil Rey kartunya Bagus," ucap Bayu yang membuat Rey tersenyum bangga.

"Dapat kartu lagi kan gue. Reflek gue lebih bagus dari kalian." Rey menepuk dadanya bangga. Membuat Elang dan Bagus tambah cemberut. Karena sekarangmereka tidak memiliki kartu. Kartu mereka amblas diambil orang yang

sama, yaitu Reyhan.

"Gak usah manyun gitu Gus." Bayu menepuk pundak Bagus. Membuat Bagus tersenyum lega mengira Bayu membelanya. "Elo sendiri sih yang salah make nama buaya segala. Masak otot lembek gitu disamain buaya." Perkataan Bayu selanjutnya membuat senyum Bagus raib seketika. Ternyata abang-abang Valerie ini mulutnya sama semua. Itu yang dipikiran Bagus saat ini.

"Lembek-lembekgini bisa nonjok lo sampai mampus, Bang," gerutunya sambil mengangkat lengan kekarnya yang keras. Memang benar, tidak lembek sama sekali.

"Woahhhh, elo mau nonjok ketua Arakata generasi ke empat?!" heboh Gerry membuat Bagus diam seketika. "Sampai mampus pula, benar-benar pemberani elo Gus."

Iya, Bagus lupa bahwa kakak pertama Valerie itu adalah mantan ketua Arakata. Tepatnya Arakata angkatan keempat.

"Ehmmm." Sekarang Laksmono yang berdehem membuat semua pandangan beralih menatapnya. "Kamu mau mampusin anak pendiri Arakata?!" Laksmono menaik turunkan alisnya jahil pada Bagus. Membuat cowok itu merinding ngeri.

"Huahahahaha, double mampos elo Gus." Elang menepuk punggung temannya itu sok bersimpati. "Kalau begini, sementara gue bukan temen lo ya Gus. Jujur kekuatan gue kalah telak dibanding mereka."

Bukan hanya Elang yang tertawa dengan penderitaan Bagus. Semua yang ada di situ terbahak melihat wajah pucat Bagus.

"Ngadepin Bang Bayu sendiri aja gue angkat tangan. Apalagi ini ditambah seorang 'Laks' sang pendiri Arakata." Gaung ikut-ikutan menakuti Bagus. "Mending sekarang elo hubungin malaikat pencabut nyawa, minta dijemput

secepatnya. Dari pada entar elo menghadapnya pakai cara yang sadis kan."

"****** lo semua." Bagus menatap keempat temannya satu persatu dengan tatapan setajam silat, eh silet maksutnya. "Teman lagi kesusahan malah pada bahagia."

Bukannya merasa iba, namun keempat temannya itu malah tambah terbahak ketawanya.

"Udah, kasihan Bagus." Laksmono mengusap sayang puncak kepala Bagus. "Sampai kuning begitu mukanya."

Bagi Laksmono, keempat cowok dihadapannya ini sudah ia anggap anak sendiri. Selain karena mereka sahabat dekat putri kesayangannya. Mereka juga mengingatkan tentang masa mudanya dulu.

Masa dimana terjadi insiden yang menyebabkan Arakata terbentuk. Tiga puluh dua tahun sudah peristiwa itu berlalu. Namun, bagi Laksmono dan semua anggota Arakata angkatan pertama, kejadian itu masih membekas dan tidak akan bisa hilang dimakan waktu.

Episodes
1 Bukan Geng Perusuh
2 Buah Jatuh Sepohon-pohonnya
3 Bersayap Tapi Bukan Malaikat
4 Abang-abang Tersayang
5 Macan Tertawa
6 Awal Arakata 1
7 Awal Arakata 2
8 Awal Arakata 3
9 Murka Valerie
10 Semua Sayang Valerie
11 Valerie dan Jangkriknya
12 Minder
13 Terlupakan
14 Ungkapan
15 Sup Penjabut Nyawa
16 Risau Elang
17 Kita Perlu Bicara
18 Kita Perlu Bicara 2
19 Peri Bunga dan Malaikat Penjaga
20 Terganti
21 Mengenang Teguh
22 Sehari bersama Gester
23 Mendadak Akur
24 Jodoh Untuk Ayah
25 Tentang Luka
26 Valerie Diculik?
27 Jangan Pergi Valerie
28 Kembalilah Untuk Kami
29 Maaf
30 Ingkar Janji
31 Berlian VS Remahan Upil
32 Hilang Akal
33 Berantakan
34 Hari-hari Tanpa Valerie
35 Amelia si Muka Tembok
36 Panglima Perang Terkuat
37 Tahun-tahun Berganti
38 Rajawali Putra Angkasa
39 Abang Pilot vs Opa Polisi
40 Power of Rajawali
41 Mimpi
42 Negoisasi Rasa
43 Firasat
44 Kehilangan
45 Tak Terganti
46 Kembalinya Panglima Perang Arakata
47 Raja di Mata Ali
48 Menyatu
49 Elang Bermain Api
50 Maaf
51 Encrit Big Family
52 Gaung, Maju Terus Pantang Balok
53 Reuni Absurd
54 Api Unggun
55 Bunda Baru
56 Laks Child's Beraksi
57 Terungkap
58 Psikopat
59 Dua Sahabat
60 Selamat Tinggal
61 Piyik untuk Robert
62 Hari Bahagia Pendiri Arakata
63 Lamaran Ekstrim
64 Sepenggal Kisah di Korea
65 Brondong, Godain Kita Dong!
66 Dendam Masa Lalu
67 Arakata Hancur?
68 Murka Sang Pendiri Arakata
69 Akhir Dari Rahwana
70 Panglima Perang New Generation
71 Beda Keyakinan Satu Tujuan
72 Rahasia Restu
73 Angkatan delapan beraksi
74 Damai
75 Triple E (Elang, Eri, Ero)
76 Tentang Sebuah Rasa
77 Selamat Jalan, Bayu Aji Laksmono
78 Nyawa Dibalas Nyawa
79 Kenangan Masa Kecil
80 Ikhlas
81 Grup Chat Arakata
82 Pembalasan Dimulai
83 Kepergian Panglima Terkuat
84 Siasat
85 Awal Mula Dari Sebuah Kekacauan
86 Ulah Rahwana
87 Sosok Keji Itu Mulai Membuka Hati
88 Berita Beruntun Dari Keluarga Rahwana
89 Menyerahkan Diri
90 Kembalinya Bidadari Arakata
91 Kebenaran Tentang Riki Rahwana
92 Pernikahan Si Garang Choky
93 Elang Siaga Satu
94 Pengkhianat?
95 Arti Sahabat Yang Sebenarnya
96 Sosok-sosok Kejam Yang Taubat
97 Kelahiran Walfred
98 Kembalinya Anggota keluarga yang sempat tersesat
99 Mudahnya berbagi
100 Batal Nikah?
101 Berpisah
102 Keputusan
103 Ikhlas Melepaskan
104 Sisi Tangguh itu Terguncang
105 Sejuta Rasa Untuk Valerie
106 Kangen
107 Telah Terkunci
108 Rindu Untuk Galih
109 Musuh Baru Kembali Hadir
110 Ulang Tahun Ala Valerie
111 Emansipasi?
112 Wanita-wanita Tangguh
113 Solidaritas
114 Siasat Dimulai
115 Balap Keong
116 Antara Melukai Atau Melindungi
117 Kembali Bertemu
118 Terpesona
119 Rencana Harus Tetap Berjalan
120 Semuanya Menjadi Jelas
121 Bukan Update
122 Musuh Dalam Selimut
123 Menyusun Siasat
124 Rencana Dimulai
125 Menyiapkan Perangkap
126 Kembali Dekat
127 Diperkenalkan Dengan Felicia
128 Menyiapkan Perangkap2
129 Pura-pura Terperangkap
130 Rencana Berhasil
131 Kesabaran Laksmono Diuji
Episodes

Updated 131 Episodes

1
Bukan Geng Perusuh
2
Buah Jatuh Sepohon-pohonnya
3
Bersayap Tapi Bukan Malaikat
4
Abang-abang Tersayang
5
Macan Tertawa
6
Awal Arakata 1
7
Awal Arakata 2
8
Awal Arakata 3
9
Murka Valerie
10
Semua Sayang Valerie
11
Valerie dan Jangkriknya
12
Minder
13
Terlupakan
14
Ungkapan
15
Sup Penjabut Nyawa
16
Risau Elang
17
Kita Perlu Bicara
18
Kita Perlu Bicara 2
19
Peri Bunga dan Malaikat Penjaga
20
Terganti
21
Mengenang Teguh
22
Sehari bersama Gester
23
Mendadak Akur
24
Jodoh Untuk Ayah
25
Tentang Luka
26
Valerie Diculik?
27
Jangan Pergi Valerie
28
Kembalilah Untuk Kami
29
Maaf
30
Ingkar Janji
31
Berlian VS Remahan Upil
32
Hilang Akal
33
Berantakan
34
Hari-hari Tanpa Valerie
35
Amelia si Muka Tembok
36
Panglima Perang Terkuat
37
Tahun-tahun Berganti
38
Rajawali Putra Angkasa
39
Abang Pilot vs Opa Polisi
40
Power of Rajawali
41
Mimpi
42
Negoisasi Rasa
43
Firasat
44
Kehilangan
45
Tak Terganti
46
Kembalinya Panglima Perang Arakata
47
Raja di Mata Ali
48
Menyatu
49
Elang Bermain Api
50
Maaf
51
Encrit Big Family
52
Gaung, Maju Terus Pantang Balok
53
Reuni Absurd
54
Api Unggun
55
Bunda Baru
56
Laks Child's Beraksi
57
Terungkap
58
Psikopat
59
Dua Sahabat
60
Selamat Tinggal
61
Piyik untuk Robert
62
Hari Bahagia Pendiri Arakata
63
Lamaran Ekstrim
64
Sepenggal Kisah di Korea
65
Brondong, Godain Kita Dong!
66
Dendam Masa Lalu
67
Arakata Hancur?
68
Murka Sang Pendiri Arakata
69
Akhir Dari Rahwana
70
Panglima Perang New Generation
71
Beda Keyakinan Satu Tujuan
72
Rahasia Restu
73
Angkatan delapan beraksi
74
Damai
75
Triple E (Elang, Eri, Ero)
76
Tentang Sebuah Rasa
77
Selamat Jalan, Bayu Aji Laksmono
78
Nyawa Dibalas Nyawa
79
Kenangan Masa Kecil
80
Ikhlas
81
Grup Chat Arakata
82
Pembalasan Dimulai
83
Kepergian Panglima Terkuat
84
Siasat
85
Awal Mula Dari Sebuah Kekacauan
86
Ulah Rahwana
87
Sosok Keji Itu Mulai Membuka Hati
88
Berita Beruntun Dari Keluarga Rahwana
89
Menyerahkan Diri
90
Kembalinya Bidadari Arakata
91
Kebenaran Tentang Riki Rahwana
92
Pernikahan Si Garang Choky
93
Elang Siaga Satu
94
Pengkhianat?
95
Arti Sahabat Yang Sebenarnya
96
Sosok-sosok Kejam Yang Taubat
97
Kelahiran Walfred
98
Kembalinya Anggota keluarga yang sempat tersesat
99
Mudahnya berbagi
100
Batal Nikah?
101
Berpisah
102
Keputusan
103
Ikhlas Melepaskan
104
Sisi Tangguh itu Terguncang
105
Sejuta Rasa Untuk Valerie
106
Kangen
107
Telah Terkunci
108
Rindu Untuk Galih
109
Musuh Baru Kembali Hadir
110
Ulang Tahun Ala Valerie
111
Emansipasi?
112
Wanita-wanita Tangguh
113
Solidaritas
114
Siasat Dimulai
115
Balap Keong
116
Antara Melukai Atau Melindungi
117
Kembali Bertemu
118
Terpesona
119
Rencana Harus Tetap Berjalan
120
Semuanya Menjadi Jelas
121
Bukan Update
122
Musuh Dalam Selimut
123
Menyusun Siasat
124
Rencana Dimulai
125
Menyiapkan Perangkap
126
Kembali Dekat
127
Diperkenalkan Dengan Felicia
128
Menyiapkan Perangkap2
129
Pura-pura Terperangkap
130
Rencana Berhasil
131
Kesabaran Laksmono Diuji

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!