Abang-abang Tersayang

Bukan masalah jika aku berbeda dengan mereka. Yang terpenting, mereka tidak pernah memperlakukan aku dengan berbeda...

***

"Ayah ku tercuyunk, abang-abang bawel nya Eri!!" teriak Eri dari arah ruang makan, memanggil ayah dan keempat kakak laki-lakinya. "Makanannya sudah siap, sarapan dulu."

Walaupun Valerie gadis tomboy yang jago beladiri. Dia tidak pernah lupa kodratnya sebagai  perempuan.

Menurutnya seorang perempuan harus bisa memasak dan mengerjakan pekerjaan rumah.

Jadi, walaupun keluarga mereka mempunyai asisten rumah tangga. Valerie tidak lantas ongkang-ongkang kaki bak ratu istana. Gadis itu selalu membantu Bi Minah, entah itu memasak atau beres-beres rumah.

"Iya adek ku tersayang, terimakasih." Bayu Aji Laksmono. Putra sulung keluarga Laksmono. Di usianya ke dua puluh tujuh tahun, Bayu sudah menjadi CEO di perusahaan ayahnya. Dia menjadi pemimpin bukan karena dia adalah anak pemilik perusahaan. Tapi, karena lelaki itu memang memiliki kemampuan memimpin yang baik.

"Wuah, ada rendang daging, kamu paling tahu kesukaan bang Tama dek." Pratama Aji Laksmono, adalah Putra kedua keluarga Laksmono. Namanya Pratama, tapi bukan anak pertama, entah apa maksut Laksmono memberikan nama Pratama pada anak keduanya itu. Lelaki berusia dua puluh lima tahun itu juga mempunyai

usaha sendiri, yaitu cafè. Tidak jarang Valerie membantu abangnya itu di dapur cafè.

Setiap malam minggu inti Arakata juga bekerja disana. Bukan sebagai waiters atau barista tapi mereka menjadi band tamu di sana.

Iya, mereka juga membentuk band yang bernama Melodi Arakata. Dimana Elang sebagai gitaris, Gaung bassis, Bagus drummer, Gandi keyboardis dan Valerie sebagai vocallis.

Walau mereka bukan band terkenal yang selalu wara-wiri di televisi nasional. Mereka juga mempunyai fans club yang bernama melodia.

"Elo emang juara dek. Entar kalau punya istri, gue maunya yang kayak elo. Udah cantik, jago beladiri, pintar, jago masak pula. Idaman kan," puji Reyhan Aji Laksmono. Putra ketiga keluarga Laksmono. Pria berusia dua puluh tiga

tahun itu adalah seorang pelukis. Diusianya yang masih muda itu, dia sudah memiliki gallery untuk semua karyanya yang sudah tidak terhitung lagi.

Jangan dikira Rey bisa memiliki gallery lukis atas bantuan ayahnya. Tidak sama sekali, Rey membangun gallery itu dengan jerih payahnya sendiri. Pria itu menabung dari uang sakunya dan dari hadiah lomba yang sering ia ikuti.

"Gaya lo berandai-andai punya bini bang. Dideketin anak pak RT aja udah jiper lo," sindir Gerry Aji Laksmono putra keempat keluarga Laksmono.

Pria berusia dua puluh tahun itu masih mengenyam pendidikan di sebuah universitas swasta yang terkenal di Jakarta. Kalian pasti sudah bisa menebak nama universitas itu kan. Yap, nama universitas itu adalah Garindra. Universitas milik keluarga Elang Rayan Garindra.

"Kalau cewek modelan anak pak RT gitu kagak demen gue. Udah centil, menor, petakilan pula," timpal Reyhan sambil bergidik ngeri.

"Kak Mahes mah centil nya cuma ama elo bang. Kalau sama cowok lainnya beuhhh, galak plus nyolot abis. Gandi aja pernah habis diomelin kak Mahes, gara-gara beraningegodain dia." Valerie terkikik geli mengingat kejadian waktu sahabatnya itu diomelin habis-habisan oleh Maheswari Putri Cakra. Anak perempuan pak RT itu, sedari kecil selalu setia mengikuti kemana pun Reyhan pergi.

"Bener tuh bang, kemarinn di kampus aja ada yang nembak malah digalakin," sahut Gerry yang notabene nya adalah teman sekampus Mahes. "Di kampus dia gak centil gitu kok bang. Malah terkesan cool girl gitu. Si Rimba ketua MAPALA aja naksir dia, cuma dikacangin doang. Gue juga bingung bang, kalo sama elo kok sifatnya berubah gitu."

"Ehm, ada yang lagi bahas anaknya pak RT ini kayaknya," deheman Laksmono Aji Wibowo membuat ke lima anaknya serempak menoleh kearahnya.

"He'em yah, Reyhan katanya mau minta dilamarin anaknya pak RT yah. Udah gak tahan katanya," timpal Tama sambil menyendokkan nasi kepiringnya.

"Bang Tama apaan sih. Kalau abang suka sama si Mahes, abang aja yang nikahin sana. Gue mah ogah."

"Beneran? Entar kalau abang tikung, elo nangis jejeritan lagi dek. Elo aja yang bego, sok-sok'an nolak Mahes. Cewek cantik, sopan, pintar masak gitu gak suka. Seksi lagi body-nya." Tama menaik turunkan alisnya menggoda adiknya itu.

"Elo nya aja yang mesum bang. Yang diliat body mulu. Elo terlalu tua buat dia bang," protes Reyhan tidak terima.

"Kok elo jadi ngegas dek. Jangan bilang elo cemburu." Tama menelisik wajah Reyhan yang duduk di sebelahnya. "Lagian gue sama Mahes cuma terpaut lima tahun kok. Kata orang, kalau terpaut usia lima tahun itu ideal untuk pasangan."

"Mitos itu," gumam Reyhan tapi masih bisa didengar yang lain, sehingga membuat mereka terkekeh geli melihat Reyhan yang gengsinya gede.

"Ayah sih setuju-setuju aja kalau sama Maheswari. Dia anak yang sopan dan baik kok." Valerie menyendokkan nasi dan sayur asam kesukaan ayahnya. "kok tumben kamu nyiapin makanan banyak banget dek?"

"Oh, Eri emang sengaja lebihin masaknya yah, soalnya Elang sama yang lain mau kesini." Setelah selesai melayani makanan ayahnya, Valerie langsung duduk di sebelah sang kepala keluarga itu.

"Empat sekawan kampret itu mau kesini?" Gerry menghembuskan nafas kesal. "Gue tuh sebenernya males deket-deket sahabat semprul lo itu, Dek."

"Emang kenapa bang?" Valerie mengerutkan dahinya bingung. Seingat Valerie, keempat sahabatnya itu tidak pernah mencari masalah dengan Gerry.

"Gue sebel. Setiap kali ada mereka di dekat gue, ciwi-ciwi jadi berpaling dari gue. Kalah pamor gue dek." Gerry memasang muka memelas, membuat yang lain merasa jijik.

"Bilang aja kalau elo ngerasa kalah ganteng ama mereka," sewot Rey sambil melempar ketimun pas kena dahi Gerry.

Valerie hanya geleng-geleng kepala, melihat kelakuan absurd abangnya yang playboy itu.

"Assallammuallaikum," terdengar salam serempak dari arah pintu.

"Waalaikumsallam," terdengar jawaban salam yang serempak pula dari Valerie dan keluarganya.

Terlihat keempat sahabat Valerie langsung masuk keruang makan dan menempatkan diri masing-masing di kursi yang tersisa.

"Sopan banget ya elo pada," omel Gerry melihat empat sekawan itu langsung bergabung di meja makan sebelum dipersilahkan. "Belum diijinin udah nyelonong aja."

"Lah, kita kan udah ngucapin salam tadi Bang." Jawaban Gandi hanya mendapatkan decakan sebal dari Gerry. Hanya Gerry yang merasa sebal ďengan Elang dan kawan-kawan.Mungkin pria itu merasa terancam dengan kegantengan mereka, yang akan mengancam pamornya dalam dunia keplayboyan, hahaha...

"Iya, gak apa-apa." Laksmono menengahi perdebatan yang dibuat anaknya itu. "Lagian, kalian berempat sudah om anggap anak sendiri. Jadi, kalian bisa langsung bergabung. Kami juga baru mulai makan kok."

"Tuh denger bang." Gandi menjulurkan lidahnya mengejek Gerry. "Gue heran deh bang sama elo. Elo mulai ketus sama gue, semenjak gue sama Kak Andien ketemu elo di mall waktu itu bang."

"Enggak, biasa aja. Siapa juga yang ketus sama elo. Kurang kerjaan," jawab Gerry cuek dengan nada yang ketus.

"Andien yang temannya Mahes itu kan?" Reyhan ikut menimpali. "Gerry kan demen sama tuh cewek. Udah nembak empat kali, tapi ditolak mulu."

"Ckk, sebarin aja aib gue terus bang," decak Gerry sebal.

"Huahaha." Gandi terbahak lepas, sedangkan Valerie, Elang, Gaung, dan Bagus hanya terkekeh geli. "Jadi intinya elo cemburu sama gue bang?"

"Napa ketawa lo!" Gerry melotot galak. "Gue kesel sama elo. Gue sudah sering ngajak Andien nonton, di tolak mulu. Tapi elo, yang masih piyik malah enak-enakan nonton sama dia."

Mendengar penuturan Gerry, Gandi semakin terbahak. Membuat Gerry semakin sebal.

"Ketawa terus, gue tebas lo."

"Hahaha, elo tau nama lengkap Kak Andien gak bang?" tanya Gandi sambil mengusap air matanya yang keluar, karena tertawa terbahak sedari tadi.

"Andien Resya Wibowo," jawab Gerry cepat.

"Nama lengkap gue Gandi Cokro Wibowo. Dari situ, elo udah bisa nangkap maksut gue kan bang?" Gandi menaik turunkan alisnya jahil.

"Jadi elo itu ...." Gerry melongo menatap Gandi lekat. Kalau dilihat-lihat wajah cowok tengil itu memang mirip dengan gadis pujaannya.

"Iya, Bang, gue adek kandung nya Kak Andien." Jawaban tak terduga Gandi, membuat Gerry semakin cengo. Hal itu membuat semua yang ada di ruang makan tertawa terbahak. Bahkan Reyhan sampai menggebrak meja. Dia merasa senang, adiknya itu terkena batunya setelah tadi memojokkannya dengan Maheswari.

"Mampussss lo dek, hilang sudah harapan lo buat dapetin hati Andien. Apalagi kalau Andien sampe tau adek kesayangannya mau elo tebas. Mampus.." Reyhan mengarahkanjarinya keleher dengan gerakan seolah memotong leher itu. Membuat wajah Gerry langsung pucat.

"Apaan sih bang, kapan gue ngomong tebas," elak Gerry, "salah denger elo bang. Gue tadi gak bilang tebas, tapi anu, ehmmm, anu." Wajah Gerry terlihat tambah pucat dengan suara yang gugup. "Kipas, iya kipas." Gerry menjentikkan jarinya mendapat ide. "Gandi kan keringetan. Gue kasihan, jadi mau gue kipas." Gerry menggerakkan tangannya, seakan mengipasi cowok tengil yang ia harap bisa menjadi adik iparnya itu.

"Gerah-gerah gini ada yang beliin es buah enak nih. Tenggorokan kering.." Gandi mengusap-usap lehernya seolah ia kehausan.

"Es buah depan komplek udah buka kok. Gue beliin, bentar ya Gan,," Gerry langsung menuju kamar untuk mengambiĺ dompetnya.

"Kampret lo Gan," umpat Valerie sambil terkikik geli melihat abangnya yang lagi carmuk sama Gani. "Ngerjain abang gue lo."

"Gue gak ngerjain Er. Gue cuma ambil kesempatan yang diberikan Allah sama gue."

"Itu mah emang elo yang ambil kesempatan malihhhh." Bagus menyumpal mulut Gading dengan selada yang sudah dia gigit separo.

"Iuhhh, jijik lo Gus," Gandi melepeh selada yang terlanjur masuk ke mulutnya.

Hal itu membuat semua yang ada di sana terbahak bahagia melihat Gandi yang merana.

Rumah keluarga Laksmono sudah ramai dengan kelakukan kelima anaknya, ditambah sekarang kedatangan empat lelaki yang tak kalah absurd nya. Bisa bayangkan bagaimana ramainya kan.

Terpopuler

Comments

Nazwa Tri Adinda

Nazwa Tri Adinda

elo kalo di ganti sm lo doang mungkin lebih nyambung g sii ?

2021-12-09

0

Ryskha Priska

Ryskha Priska

seru nih

2021-10-08

1

lihat semua
Episodes
1 Bukan Geng Perusuh
2 Buah Jatuh Sepohon-pohonnya
3 Bersayap Tapi Bukan Malaikat
4 Abang-abang Tersayang
5 Macan Tertawa
6 Awal Arakata 1
7 Awal Arakata 2
8 Awal Arakata 3
9 Murka Valerie
10 Semua Sayang Valerie
11 Valerie dan Jangkriknya
12 Minder
13 Terlupakan
14 Ungkapan
15 Sup Penjabut Nyawa
16 Risau Elang
17 Kita Perlu Bicara
18 Kita Perlu Bicara 2
19 Peri Bunga dan Malaikat Penjaga
20 Terganti
21 Mengenang Teguh
22 Sehari bersama Gester
23 Mendadak Akur
24 Jodoh Untuk Ayah
25 Tentang Luka
26 Valerie Diculik?
27 Jangan Pergi Valerie
28 Kembalilah Untuk Kami
29 Maaf
30 Ingkar Janji
31 Berlian VS Remahan Upil
32 Hilang Akal
33 Berantakan
34 Hari-hari Tanpa Valerie
35 Amelia si Muka Tembok
36 Panglima Perang Terkuat
37 Tahun-tahun Berganti
38 Rajawali Putra Angkasa
39 Abang Pilot vs Opa Polisi
40 Power of Rajawali
41 Mimpi
42 Negoisasi Rasa
43 Firasat
44 Kehilangan
45 Tak Terganti
46 Kembalinya Panglima Perang Arakata
47 Raja di Mata Ali
48 Menyatu
49 Elang Bermain Api
50 Maaf
51 Encrit Big Family
52 Gaung, Maju Terus Pantang Balok
53 Reuni Absurd
54 Api Unggun
55 Bunda Baru
56 Laks Child's Beraksi
57 Terungkap
58 Psikopat
59 Dua Sahabat
60 Selamat Tinggal
61 Piyik untuk Robert
62 Hari Bahagia Pendiri Arakata
63 Lamaran Ekstrim
64 Sepenggal Kisah di Korea
65 Brondong, Godain Kita Dong!
66 Dendam Masa Lalu
67 Arakata Hancur?
68 Murka Sang Pendiri Arakata
69 Akhir Dari Rahwana
70 Panglima Perang New Generation
71 Beda Keyakinan Satu Tujuan
72 Rahasia Restu
73 Angkatan delapan beraksi
74 Damai
75 Triple E (Elang, Eri, Ero)
76 Tentang Sebuah Rasa
77 Selamat Jalan, Bayu Aji Laksmono
78 Nyawa Dibalas Nyawa
79 Kenangan Masa Kecil
80 Ikhlas
81 Grup Chat Arakata
82 Pembalasan Dimulai
83 Kepergian Panglima Terkuat
84 Siasat
85 Awal Mula Dari Sebuah Kekacauan
86 Ulah Rahwana
87 Sosok Keji Itu Mulai Membuka Hati
88 Berita Beruntun Dari Keluarga Rahwana
89 Menyerahkan Diri
90 Kembalinya Bidadari Arakata
91 Kebenaran Tentang Riki Rahwana
92 Pernikahan Si Garang Choky
93 Elang Siaga Satu
94 Pengkhianat?
95 Arti Sahabat Yang Sebenarnya
96 Sosok-sosok Kejam Yang Taubat
97 Kelahiran Walfred
98 Kembalinya Anggota keluarga yang sempat tersesat
99 Mudahnya berbagi
100 Batal Nikah?
101 Berpisah
102 Keputusan
103 Ikhlas Melepaskan
104 Sisi Tangguh itu Terguncang
105 Sejuta Rasa Untuk Valerie
106 Kangen
107 Telah Terkunci
108 Rindu Untuk Galih
109 Musuh Baru Kembali Hadir
110 Ulang Tahun Ala Valerie
111 Emansipasi?
112 Wanita-wanita Tangguh
113 Solidaritas
114 Siasat Dimulai
115 Balap Keong
116 Antara Melukai Atau Melindungi
117 Kembali Bertemu
118 Terpesona
119 Rencana Harus Tetap Berjalan
120 Semuanya Menjadi Jelas
121 Bukan Update
122 Musuh Dalam Selimut
123 Menyusun Siasat
124 Rencana Dimulai
125 Menyiapkan Perangkap
126 Kembali Dekat
127 Diperkenalkan Dengan Felicia
128 Menyiapkan Perangkap2
129 Pura-pura Terperangkap
130 Rencana Berhasil
131 Kesabaran Laksmono Diuji
Episodes

Updated 131 Episodes

1
Bukan Geng Perusuh
2
Buah Jatuh Sepohon-pohonnya
3
Bersayap Tapi Bukan Malaikat
4
Abang-abang Tersayang
5
Macan Tertawa
6
Awal Arakata 1
7
Awal Arakata 2
8
Awal Arakata 3
9
Murka Valerie
10
Semua Sayang Valerie
11
Valerie dan Jangkriknya
12
Minder
13
Terlupakan
14
Ungkapan
15
Sup Penjabut Nyawa
16
Risau Elang
17
Kita Perlu Bicara
18
Kita Perlu Bicara 2
19
Peri Bunga dan Malaikat Penjaga
20
Terganti
21
Mengenang Teguh
22
Sehari bersama Gester
23
Mendadak Akur
24
Jodoh Untuk Ayah
25
Tentang Luka
26
Valerie Diculik?
27
Jangan Pergi Valerie
28
Kembalilah Untuk Kami
29
Maaf
30
Ingkar Janji
31
Berlian VS Remahan Upil
32
Hilang Akal
33
Berantakan
34
Hari-hari Tanpa Valerie
35
Amelia si Muka Tembok
36
Panglima Perang Terkuat
37
Tahun-tahun Berganti
38
Rajawali Putra Angkasa
39
Abang Pilot vs Opa Polisi
40
Power of Rajawali
41
Mimpi
42
Negoisasi Rasa
43
Firasat
44
Kehilangan
45
Tak Terganti
46
Kembalinya Panglima Perang Arakata
47
Raja di Mata Ali
48
Menyatu
49
Elang Bermain Api
50
Maaf
51
Encrit Big Family
52
Gaung, Maju Terus Pantang Balok
53
Reuni Absurd
54
Api Unggun
55
Bunda Baru
56
Laks Child's Beraksi
57
Terungkap
58
Psikopat
59
Dua Sahabat
60
Selamat Tinggal
61
Piyik untuk Robert
62
Hari Bahagia Pendiri Arakata
63
Lamaran Ekstrim
64
Sepenggal Kisah di Korea
65
Brondong, Godain Kita Dong!
66
Dendam Masa Lalu
67
Arakata Hancur?
68
Murka Sang Pendiri Arakata
69
Akhir Dari Rahwana
70
Panglima Perang New Generation
71
Beda Keyakinan Satu Tujuan
72
Rahasia Restu
73
Angkatan delapan beraksi
74
Damai
75
Triple E (Elang, Eri, Ero)
76
Tentang Sebuah Rasa
77
Selamat Jalan, Bayu Aji Laksmono
78
Nyawa Dibalas Nyawa
79
Kenangan Masa Kecil
80
Ikhlas
81
Grup Chat Arakata
82
Pembalasan Dimulai
83
Kepergian Panglima Terkuat
84
Siasat
85
Awal Mula Dari Sebuah Kekacauan
86
Ulah Rahwana
87
Sosok Keji Itu Mulai Membuka Hati
88
Berita Beruntun Dari Keluarga Rahwana
89
Menyerahkan Diri
90
Kembalinya Bidadari Arakata
91
Kebenaran Tentang Riki Rahwana
92
Pernikahan Si Garang Choky
93
Elang Siaga Satu
94
Pengkhianat?
95
Arti Sahabat Yang Sebenarnya
96
Sosok-sosok Kejam Yang Taubat
97
Kelahiran Walfred
98
Kembalinya Anggota keluarga yang sempat tersesat
99
Mudahnya berbagi
100
Batal Nikah?
101
Berpisah
102
Keputusan
103
Ikhlas Melepaskan
104
Sisi Tangguh itu Terguncang
105
Sejuta Rasa Untuk Valerie
106
Kangen
107
Telah Terkunci
108
Rindu Untuk Galih
109
Musuh Baru Kembali Hadir
110
Ulang Tahun Ala Valerie
111
Emansipasi?
112
Wanita-wanita Tangguh
113
Solidaritas
114
Siasat Dimulai
115
Balap Keong
116
Antara Melukai Atau Melindungi
117
Kembali Bertemu
118
Terpesona
119
Rencana Harus Tetap Berjalan
120
Semuanya Menjadi Jelas
121
Bukan Update
122
Musuh Dalam Selimut
123
Menyusun Siasat
124
Rencana Dimulai
125
Menyiapkan Perangkap
126
Kembali Dekat
127
Diperkenalkan Dengan Felicia
128
Menyiapkan Perangkap2
129
Pura-pura Terperangkap
130
Rencana Berhasil
131
Kesabaran Laksmono Diuji

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!