Happy Wedding

Seorang gadis termenung di sudut jendela, matanya menatap kosong ke arah luar yang sebenarnya sebuah pemandangan taman luar biasa indah milik keluarga Mahawira yang maha kuasa. Kenapa Summer mengatakan keluarganya penuh kuasa? Buktinya ia sama sekali tidak punya kekuatan untuk melawan kehendak keluarganya, terlebih seorang Adyuta Mahawira.

Pertunangan itu berjalan sesuai dengan rencana Adyuta, walau Summer hanya bisa duduk dan berdiri seperti robot tanpa ekspresi saat Jason menyematkan cincin berlian yang sangat memukau.

Sehari setelah pertunangan, Summer kembali ke Indonesia dengan tunangan brengseknya beserta keluarga besar Mahawira dan Udayana. Ia tidak punya kesempatan kembali ke apartemen, yang setahunya dari Samuel jika barang-barangnya telah dikeluarkan saat malam oleh orang-orang suruhan Jason.

Air mata Summer kembali jatuh mengingat nasib lukisannya, ia tidak berani bertanya kepada Jason dikemanakan kanvas-kanvas curahan isi pikirannya tersebut.

Summer jauh dari seorang pelukis profesional, tapi tetap saja hasil lukisannya adalah wujud cinta, jiwa, perasaan yang tertuang dalam aneka warna goresan kuas.

Summer kembali menyesap nikotin yang menjadi teman setianya selama berada di kediaman Mahawira, di saat semua keluarga berkumpul ia memilih menepikan diri dari riuhnya persiapan pesta pernikahan.

Ya ! Summer akan menikah dengan Jason Cyrus Udayana yang gila itu!

Semua seperti telah direncanakan, mungkin Adyuta dan Jason sudah memperkerjakan sebuah wedding organizer ketika kedua orang berkuasa itu menandatangani perjanjian kontrak kerjasama. Hanya 10 hari setelah pesta pertunangan di New York, Jason akan mengikat pertalian seumur hidup dengan Summer.

Lusa tepatnya ! Dan Summer bersikap acuh dan menolak perawatan dari spa terkenal yang mengetuk pintunya sejam lalu. Summer tidak peduli dengan penampilannya pada hari Minggu nanti, ini bukan pesta yang harus dirayakannya dengan tampil sempurna. Ia tidak menginginkan pernikahan ini, tentu saja itu alasan utama. Tidak merasakan apapun selain kebencian terhadap Jason adalah alasan berikutnya.

Selama 24 tahun hidupnya Summer belum pernah mempunyai seorang kekasih, tepatnya berpacaran. Bagi Summer,, Puspita adalah segalanya, ia tidak butuh seorang pria. Terlebih tidak ada satu pun pria yang pernah mendekatinya, entah mengapa. Oh tidak, saat program koas di rumah sakit Dokter Fidel spesialis ahli bedah mendekatinya. Fidel tampan, bersih dan sangat pintar terbukti di usia 27 tahun telah mendapatkan spesialis bedahnya. Pria itu menjadi buah bibir 1 rumah sakit.

Summer hanya makan siang dua kali dengan Fidel itu pun di rumah makan depan rumah sakit namun setelah itu semua seolah berakhir sebelum berlanjut lebih jauh. Fidel menarik diri, seperti tidak pernah mengenal Summer.

Nadine sahabatnya pernah mengutarakan analisisnya, jika status tanpa pacar semua tak lepas dari pengaruh keluarga Mahawira. Terlebih Sean, kakaknya yang mempunyai pengaruh di mana saja. Tidak ada yang tidak mengenal seorang Sean Mahawira, mungkin dari kelas tukang parkir hingga jajaran anak para pejabat teras dan pengusaha besar di Indonesia. Nadine mengatakan adalah hal mudah bagi Sean untuk menekan pria seperti Dokter Fidel, apalagi hanya sekelas teman-teman kuliah atau teman sekolah mereka dulu.

Summer tumbuh dengan kisah percintaan Puspita dengan Albert, kakeknya. Puspita menceritakan, dia dan Albert jatuh cinta yang sangat hebat pada pandangan pertama. Hanya berselang 3 hari setelah pertemuan pertama, keduanya memutuskan menikah. Hidup penuh bahagia hingga maut memisahkan.

Summer tidak bermimpi muluk-muluk akan mengalami hal yang serupa dengan Puspita, ia hanya menginginkan sebuah pernikahan dengan pria yang dicintainya. Namun yang ditakdirkan oleh Tuhan adalah sebaliknya.

"My Rindu..." Sebuah panggilan membuyarkan lamunan Summer dan ia pun berbalik ke arah pintu. Pria yang berdiri dengan seringaian di bibirnya adalah salah satu orang yang barusan mengisi pikirannya.

"Sebentar lagi kau akan menikah adik cantik, tidakkah kau mau berhenti merokok ? Nanti Jason mencium dengan napasmu yang seperti laki-laki." Sindir Sean tertawa kecil, sontak Summer melemparkan asbak di depannya ke tubuh kakaknya itu.

Sean mempunyai refleks bagus dengan mudahnya menangkap asbak yang mengarah ke kepala.

"Kau membenciku dek ? Jangan... Karena kita masih mempunyai darah yang sama. Darah Mahawira."

Summer bergidik mendengar nama itu sekarang, andai ia bisa memilih keluarga yang melahirkannya ke dunia, siapapun bahkan keluarga biasa asal bukan Mahawira.

Sean sekarang telah berdiri di sampingnya, mendominasi dengan tubuh tingginya.

"Sampai kapan kau mendiamiku Rindu?" Sean mendudukkan tubuhnya walau tatapan Summer seolah ingin menguliti

Summer mengesap sisa rokok dan mengembuskan asapnya ke wajah Sean. Pria berusia 26 tahun itu terbatuk akibat perbuatan Summer.

"Aku membencimu Sean.." gumam lirih Summer

"Katakan apa salahku Rindu ?" sahut Sean masih terbatuk kecil

Summer mendengus kasar akan kepura-puraan kakaknya. Ia sangat tahu siapa Sean, pria yang mewarisi semua sifat jahat Adyuta kecuali wajahnya yang blasteran menurun dari Albert.

"Kau adalah orang yang membawa Jason ke rumah ini. Andai kau tak membawanya, kami tidak pernah bertemu ! Semua ini tak akan terjadi!" Summer menyudahi ucapannya sambil mematikan rokok dengan kasar di asbak yang dikembalikan ke tempat semula oleh Sean.

Pria yang duduk di sampingnya menaikkan tangan hendak menyentuh kepala Summer namun secepat itu pula ditepisnya.

"Hubungan kita tidak dekat untuk kau hibur." Summer beranjak dari posisi duduknya.

"Jason menyukaimu, itu di luar kuasaku. Peranku hanya mengancam semua pria di sekolah dan kampusmu untuk tidak mendekati Summer Rindu."

Summer yang tadinya hendak ke kamar mandi kembali berbalik menatap Sean.

"Yeah... Berarti Nadine benar.. dengan berkata jujur seperti ini aku makin yakin jika Nadine sangat tidak pantas dengan seorang ******** sepertimu Kak !"

...

Summer tidak peduli dengan hasil makeup oleh M.U.A yang mengoleskan seabrek produk kecantikan di wajahnya selama 2 jam terakhir. Walau sangat tidak siap menjalani hidup sebagai istri Jason, Summer ingin semuanya cepat berakhir. Mengakhiri sandiwara memajang senyum terpaksa kepada semua orang.

Bahkan Summer sudah tidak bisa menangis lagi, walau dadanya makin sesak seiring detik jam yang mengantarkannya mendekat kepada Jason.

"Rindu..." Sienna tersenyum simpul mendekat ke arah Summer yang duduk di tepian tempat tidur.

Gadis berkebaya putih berwajah mendung menatap lurus kepada anak pertama Adyuta Mahawira. Benak Summer penuh penuh pertanyaan sejak kemarin, Sean dan sekarang Sienna yang mendatanginya. Sesuatu yang langka bagi dirinya yang selama ini sangat jarang berduaan dalam satu ruang dengan saudara kandungnya, kecuali Samuel.

"Kamu sangat cantik dek." Sienna mendudukkan tubuh dengan anggun di sebelah Summer, wanita yang menggunakan kebaya berwarna pink muda dengan kain batik tulis seragam dengan Rowena, mamanya.

"Ada apa ?" Tanya Summer dingin dengan pandangan tertunduk pada karpet kamar

Sienna menghela napas panjang mencoba meraih jemari Summer

"Aku pernah melalui ini.. tidak menyukai calon suami, tidak menginginkan pernikahan. Tapi lihatlah kami sekarang, tetap bersama dan saling mencintai."

Summer beradu pandang dengan Sienna mencari kebenaran akan penuturan singkat kakaknya.

"Jangan menghibur dirimu kak."

Sienna terkesiap kaget akan ucapan Summer.

"Kamu tahu ?" Sienna terbata dengan mata berkaca-kaca

Summer memilih mengalihkan tatapannya, sekarang bukan waktu yang tepat untuk ikut menangis, walau ia tergoda untuk tampil berantakan di depan Jason.

Dari Puspitalah Summer tahu jika rumah tangga kakaknya jauh dari kata bahagia, Alven pria yang ditemaninya menikah tetap berhubungan dengan kekasihnya. Walau sudah bertahun setelah pernikahan Sienna, namun Alven dan kekasihnya tidak bisa menikah karena pengaruh kuat Adyuta. Tentu saja Sienna tidak akan pernah bisa bercerai dari Alven.

"Jason berbeda dengan Alven.. dia mencintaimu, Jason yang menginginkan pernikahan ini, berbeda dengan kami. Bukalah hatimu Rindu, dan kamu akan merasakan cinta yang besar."

Sienna menyeka air matanya dengan tissue yang diambilnya dari meja nakas.

"Happy wedding adikku." Sienna mengecup pipi Summer kemudian berjalan keluar dari kamar. Summer bisa mendengar dehaman kuat Sienna seolah menahan sesak di tenggorokannya.

...

Sesaat tadi Summer resmi menjadi istri sah Jason Udayana, pria bersuit hitam di sebelahnya terus mengumbar senyum merekah. Kekehan tawa yang membuat Summer merinding namun tak berani menatap wajah pria itu.

"Tanda tangan di sini Bapak Jason ." Ucap pengawai KUA menyodorkan dua buku bersampul hijau dan merah.

Summer melirik tangan Jason menorehkan penanya.

"Papaa......" Teriakan lantang membuat semua orang mengalihkan pandangan kepada asal suara tersebut.

Seorang gadis kecil berusia sekitar 3 tahun berdiri dengan seorang wanita muda yang sedang terisak.

Wajah Jason mendadak tegang, sekilas ia melirik wanita di sampingnya yang terpaku pada sosok yang menginterupsi prosesi pernikahan mereka.

"Papaaaaa..." Anak gadis itu berlari mendekat ke arah Jason dan keriuhan pun terjadi. Dua keluarga besar beranjak dari tempat duduk mereka masing-masing dan saling berbisikan.

Summer menarik napas dalam sambil memejamkan mata, sesaknya sudah sampai di ujung tenggorokan. Kepalanya seolah di hantam oleh pemukul softball.

Di luar kesadaran Summer, tubuhnya berdiri walau dengan sedikit sempoyongan.

"Rindu..." Jason menahan tangan Summer dengan menggenggamnya. Di saat bersamaan gadis cilik itu menghambur di pelukan Jason.

"Batalkan pernikahan ini !!" Teriak Summer lantang, menghentakkan tangan Jason kemudian berlari meninggalkan ruangan tengah kediaman Mahawira yang luar biasa luasnya.

Kakinya baru saja akan menapaki tangga dan penglihatannya menggelap. Di ujung kesadaran Summer, ia masih bisa merasakan dua tangan kokoh menahan tubuhnya.

"Maafkan aku dek."

Samuel memeluk tubuh ringkih adik bungsunya dengan hati yang hancur.

...

Mentrose, Scotland

"Sudah ada kabar ?" Finlay dengan gusar memainkan beledu kursi mewah dan antik milik keluarganya yang diwariskan secara turun temurun

Helaan napas panjang di ujung telepon membuat Finlay ingin memutuskan panggilan suara dengan adiknya, Riley.

"Yang Mulia papa kita sedang menjengkelkan, aku sudah ingin terbang ke negara itu tapi malah memberikanku pekerjaan tambahan."

"Aku berusaha kak, terus mencari kabar Summer. Aku mengirimkannya pesan di sosial medianya tiap saat namun tak ada balasan. Lord Finlay, bisakah kau memberiku waktu untuk berusaha? Kau meneleponku melewati batas kewajaran antara saudara kandung. Ini teleponmu yang ke 3 hari ini bahkan di sini baru jam 7 malam dan di sana jam 2 siang."

Finlay tak menjawab lagi, ia menekan tombol merah di layar ponselnya. Pria berusia 27 tahun itu kemudian mengarahkan pandangan ke luar jendela pada langit yang sendu, sesendu hatinya.

Hai Summer... Apa kau melihat langit yang sama ?

###

alo kesayangan 💕,

maaf yah drama and drama..

novel ini sengaja di buat drama sejak awal..

apakah ada bahagia ?

hmmm..

tentu saja.

dengan siapa?

kurang tahu.

love,

D 😘

Terpopuler

Comments

Hesti Pramuni

Hesti Pramuni

berarti gak jadi menikah, thor?

2021-05-04

0

cumi manis

cumi manis

kasian bangt rindu ko jason nya jahat ch padah aku setuju m jason😅

2020-11-29

0

N Fransiska

N Fransiska

Diriku baru mampir di karyamu, Thor. Nice story. It's different I think. 🙂

2020-07-30

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!