KAU GADIS LEMAH!
"Rei tunangan Lo, pingsan lagi!" teriakan Rafa sahabat satu satunya pemuda tampan yang barusan masih sibuk memainkan benda bulat di tangannya.
Bola basket itu Reiner lempar serampangan sembari mengumpat. "Sial, ..."
Tanpa basa-basi Reiner berlari menuju ruang UKS seperti hari-hari biasanya tatkala sang tunangan cantiknya pingsan.
Reiner G Bastian murid terpopuler di jodohkan dengan Raya gadis cantik yang memiliki kekurangan. Raya lemah jantung.
Meski sudah melingkarkan cincin di jari manis Raya, Reiner tetap berhubungan dengan gadis lain, baginya Raya hanya wanita lemah yang sama sekali tidak dia inginkan.
Raya sendiri sebenarnya sangat menghargai perjodohan mereka, Raya sudah menyukai Reiner dari usianya masih 10 tahun namun semakin lama Raya semakin sadar bahwa Reiner tidak pernah mengharapkan dirinya.
"Aku menyerah" sering terlintas di benak nya.
di sela langkah nya para siswi menatapnya intens.
"Reiner, ganteng banget sih, pengen banget jadi pacar nya" ucap siswi A
"Iya gue juga mau" Sahut siswi B berdecak kagum sambil mengikuti arah gerak tubuh Reiner.
"Ganteng si ganteng, liat aja tuh udah punya tunangan, masih aja pacaran sama si Shela" imbuh siswi C menaikan ujung bibirnya.
...****************...
Tiba di pintu UKS Reiner menghentikan larinya ia berjalan cepat menuju ruang yang hanya di sekat dengan gorden putih.
Sreeeeekkkk!!! dengan kasar pemuda itu menyingkap nya.
Dilihatnya gadis yang di kenal sebagai tunangan masih terbaring di atas ranjang besi khas UKS, terlihat di sebelah nya juga ada Mei dan Ria menemani Raya.
"Rei!" ucap gadis yang terbaring itu setelah mengalihkan pandangan ke arah nya.
"Emmh Ya.. kita ke kelas dulu deh, llo sama Reiner yah, nanti llo telepon gue kalo butuh sesuatu" pamit Mei. Setelah melihat kedatangan Reiner gadis itu berpamitan sebelum mendengar kebiasaan ribut sepasang kekasih yang tak jelas itu.
"Iya, kita duluan, llo harus istirahat Raya " sahut Ria yang juga bergegas, dan perlahan sosok mereka berlalu dari sana.
Kemudian Reiner melangkahkan kakinya mendekati gadis yang terbaring di balik selimut tipis pemuda itu menatap intens tunangannya dengan nafas yang mengembang kempiskan dada bidangnya setelah lari dari lapangan.
"Kenapa lagi llo?" tanyanya dengan nada dingin.
"Gue gak papa, llo gak perlu kesini juga" lirih Raya cemberut.
"Kalo gue gak kesini, llo pasti ngadu ke bokap llo" tukas Reiner masih dengan nada dinginnya.
Dengan menghembuskan nafas pendek, Raya memalingkan wajahnya, kemudian memejamkan mata mencoba menghindari perdebatan yang biasa mereka lakukan.
"Gue gak akan ngadu, lo pergi aja sana" usir gadis itu lirih.
"Lo ini, fisik lemah tapi keras kepalanya gak ilang ilang, gue di sini sampai llo baikan" Reiner mengambil kursi dan segera duduk di dekat ranjang besi.
Dan beberapa saat kemudian, suasana di ruang itu menjadi senyap dengan mata yang masih terpejam Raya mulai meraba-raba situasi di sekitarnya.
"Kenapa sepi sekali, apa Reiner sudah kembali ke kelas, huuhh.. syukurlah kalau begitu" batinnya.
Untuk memastikan gadis itu mulai membuka satu matanya mengerling kearah Reiner yang ternyata tengah menatapnya sinis. Dengan cepatnya Raya menutup matanya kembali.
"Jangan sampai llo pingsan lagi, nanti gue lagi yang di salah kan" Reiner menangkap basah lirikan konyol tunangannya.
"Gue pergi aja, gue udah gak papa"
Perlahan Raya menyingkap selimut yang melekat di tubuhnya kemudian menurunkan satu persatu kakinya dan gerakan nya terkunci saat tangan halus menarik lengan nya kuat.
"Please jangan batu, llo masih sakit, sekarang tiduran lagi cepet" perintah Reiner sedikit melotot.
"llo gak perlu paksain diri llo buat ngurusin gue Rei.." sahut Raya menepis kasar.
Dengan berjalan sangat lambat Raya kembali ke ruang kelas nya gadis itu berniat mengikuti mata pelajaran terakhir setelah ini, dan masih ada Reiner yang mengikutinya meski sedikit terpaksa dari belakang.
Senyum manis tertoreh di wajah cantik Raya saat melihat seorang pemuda berwajah hangat berlari menuju nya.
"Raya...." dengan buku di tangannya pemuda itu menyerukan suara.
"Bagas"
"Lo pingsan lagi?" tanya Bagas yang di jawab dengan anggukan kecil Raya.
"Gue antar ya, mau kemana?" tawar Bagas mencoba membantu Raya seperti biasanya.
"Ke kelas gas"
Sementara Reiner tampak memiringkan bibirnya menatap punggung kedua remaja itu.
"Dasar batu." decak nya sinis.
"Rei" suara seseorang memanggilnya, dan pemuda itu pun menoleh sekilas ke arah si penyeru kemudian menatap kembali tunangan yang kini di papah pemuda lain.
"Apa sih." ketus nya.
"Kok llo biarin, Raya sama Bagas?" tanya Rafa yang kini mengikuti arah pandangan Reiner, sebenarnya pemuda rese itu melihat tatapan posesif di balik wajah angkuh sahabatnya.
"Tau ah, apa urusannya sama gue, bukan urusan gue, mau jalan sama Bagas mau sama llo bodoh amat" decak Reiner dengan entengnya dan langkahnya berjalan menuju ruang ganti.
"Lo beneran gak pernah suka sama Raya? dia bahkan lebih cantik dari Shela, kemana mana.. llo ini buta yah..? gak bisa bedain cewek cantik.." Rafa merangkul bahu sahabatnya.
"Gak usah banyak tanya, gue benci cewek manja kayak dia"
Tiba di ruang ganti Reiner membuka loker pemuda itu mengambil seragam putih abu-abu nya kemudian mengganti pakaian dengan acuhnya di ruang tersebut.
Dan setelah selesai Reiner berjalan gontai menuju ruang kelas, meski arogan Reiner tak pernah membolos jam pelajaran, otak encer nya selalu membuatnya candu dengan mata pelajaran yang ia terima di sekolah nya.
Tiba di dalam kelas pemuda dingin itu melihat Bagas masih duduk di depan bangku Raya dengan posisi duduk terbalik dan seketika bola matanya memutar malas.
"Hadeeehhh... polisi mata.." gerutunya.
"Bagaaaass apa an siih" ucap Raya di selingi dengan tawa kecilnya.
Melihat hal itu, Reiner kembali memiringkan bibirnya, sepertinya tunangan yang tak di inginkan itu tampak nyaman bersama pemuda lain, dengan kedua tangan yang di masukkan ke dalam saku celana pemuda itu melangkah ke tempat duduknya.
"Seneng Lo" cibir nya pelan.
.
Setelah baca luangkan waktu untuk menekan tombol LIKE YA Kaka reader tercinta Love you...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 80 Episodes
Comments
Helen Apriyanti
mmpir lngsung fav .. seru sortunya lnjuttt bca lg
2022-08-21
0
❣@Sha_Putrie❣
hmmm indahnya masa SMA😍
2022-01-27
0
Fa Rel
langsung like dan masuk dftr papolit deh hehehe
2021-12-13
0