KAU GADIS LEMAH!

KAU GADIS LEMAH!

Bab 1. Sedikit perkenalan.

"Rei tunangan Lo, pingsan lagi!" teriakan Rafa sahabat satu satunya pemuda tampan yang barusan masih sibuk memainkan benda bulat di tangannya.

Bola basket itu Reiner lempar serampangan sembari mengumpat. "Sial, ..."

Tanpa basa-basi Reiner berlari menuju ruang UKS seperti hari-hari biasanya tatkala sang tunangan cantiknya pingsan.

Reiner G Bastian murid terpopuler di jodohkan dengan Raya gadis cantik yang memiliki kekurangan. Raya lemah jantung.

Meski sudah melingkarkan cincin di jari manis Raya, Reiner tetap berhubungan dengan gadis lain, baginya Raya hanya wanita lemah yang sama sekali tidak dia inginkan.

Raya sendiri sebenarnya sangat menghargai perjodohan mereka, Raya sudah menyukai Reiner dari usianya masih 10 tahun namun semakin lama Raya semakin sadar bahwa Reiner tidak pernah mengharapkan dirinya.

"Aku menyerah" sering terlintas di benak nya.

di sela langkah nya para siswi menatapnya intens.

"Reiner, ganteng banget sih, pengen banget jadi pacar nya" ucap siswi A

"Iya gue juga mau" Sahut siswi B berdecak kagum sambil mengikuti arah gerak tubuh Reiner.

"Ganteng si ganteng, liat aja tuh udah punya tunangan, masih aja pacaran sama si Shela" imbuh siswi C menaikan ujung bibirnya.

...****************...

Tiba di pintu UKS Reiner menghentikan larinya ia berjalan cepat menuju ruang yang hanya di sekat dengan gorden putih.

Sreeeeekkkk!!! dengan kasar pemuda itu menyingkap nya.

Dilihatnya gadis yang di kenal sebagai tunangan masih terbaring di atas ranjang besi khas UKS, terlihat di sebelah nya juga ada Mei dan Ria menemani Raya.

"Rei!" ucap gadis yang terbaring itu setelah mengalihkan pandangan ke arah nya.

"Emmh Ya.. kita ke kelas dulu deh, llo sama Reiner yah, nanti llo telepon gue kalo butuh sesuatu" pamit Mei. Setelah melihat kedatangan Reiner gadis itu berpamitan sebelum mendengar kebiasaan ribut sepasang kekasih yang tak jelas itu.

"Iya, kita duluan, llo harus istirahat Raya " sahut Ria yang juga bergegas, dan perlahan sosok mereka berlalu dari sana.

Kemudian Reiner melangkahkan kakinya mendekati gadis yang terbaring di balik selimut tipis pemuda itu menatap intens tunangannya dengan nafas yang mengembang kempiskan dada bidangnya setelah lari dari lapangan.

"Kenapa lagi llo?" tanyanya dengan nada dingin.

"Gue gak papa, llo gak perlu kesini juga" lirih Raya cemberut.

"Kalo gue gak kesini, llo pasti ngadu ke bokap llo" tukas Reiner masih dengan nada dinginnya.

Dengan menghembuskan nafas pendek, Raya memalingkan wajahnya, kemudian memejamkan mata mencoba menghindari perdebatan yang biasa mereka lakukan.

"Gue gak akan ngadu, lo pergi aja sana" usir gadis itu lirih.

"Lo ini, fisik lemah tapi keras kepalanya gak ilang ilang, gue di sini sampai llo baikan" Reiner mengambil kursi dan segera duduk di dekat ranjang besi.

Dan beberapa saat kemudian, suasana di ruang itu menjadi senyap dengan mata yang masih terpejam Raya mulai meraba-raba situasi di sekitarnya.

"Kenapa sepi sekali, apa Reiner sudah kembali ke kelas, huuhh.. syukurlah kalau begitu" batinnya.

Untuk memastikan gadis itu mulai membuka satu matanya mengerling kearah Reiner yang ternyata tengah menatapnya sinis. Dengan cepatnya Raya menutup matanya kembali.

"Jangan sampai llo pingsan lagi, nanti gue lagi yang di salah kan" Reiner menangkap basah lirikan konyol tunangannya.

"Gue pergi aja, gue udah gak papa"

Perlahan Raya menyingkap selimut yang melekat di tubuhnya kemudian menurunkan satu persatu kakinya dan gerakan nya terkunci saat tangan halus menarik lengan nya kuat.

"Please jangan batu, llo masih sakit, sekarang tiduran lagi cepet" perintah Reiner sedikit melotot.

"llo gak perlu paksain diri llo buat ngurusin gue Rei.." sahut Raya menepis kasar.

Dengan berjalan sangat lambat Raya kembali ke ruang kelas nya gadis itu berniat mengikuti mata pelajaran terakhir setelah ini, dan masih ada Reiner yang mengikutinya meski sedikit terpaksa dari belakang.

Senyum manis tertoreh di wajah cantik Raya saat melihat seorang pemuda berwajah hangat berlari menuju nya.

"Raya...." dengan buku di tangannya pemuda itu menyerukan suara.

"Bagas"

"Lo pingsan lagi?" tanya Bagas yang di jawab dengan anggukan kecil Raya.

"Gue antar ya, mau kemana?" tawar Bagas mencoba membantu Raya seperti biasanya.

"Ke kelas gas"

Sementara Reiner tampak memiringkan bibirnya menatap punggung kedua remaja itu.

"Dasar batu." decak nya sinis.

"Rei" suara seseorang memanggilnya, dan pemuda itu pun menoleh sekilas ke arah si penyeru kemudian menatap kembali tunangan yang kini di papah pemuda lain.

"Apa sih." ketus nya.

"Kok llo biarin, Raya sama Bagas?" tanya Rafa yang kini mengikuti arah pandangan Reiner, sebenarnya pemuda rese itu melihat tatapan posesif di balik wajah angkuh sahabatnya.

"Tau ah, apa urusannya sama gue, bukan urusan gue, mau jalan sama Bagas mau sama llo bodoh amat" decak Reiner dengan entengnya dan langkahnya berjalan menuju ruang ganti.

"Lo beneran gak pernah suka sama Raya? dia bahkan lebih cantik dari Shela, kemana mana.. llo ini buta yah..? gak bisa bedain cewek cantik.." Rafa merangkul bahu sahabatnya.

"Gak usah banyak tanya, gue benci cewek manja kayak dia"

Tiba di ruang ganti Reiner membuka loker pemuda itu mengambil seragam putih abu-abu nya kemudian mengganti pakaian dengan acuhnya di ruang tersebut.

Dan setelah selesai Reiner berjalan gontai menuju ruang kelas, meski arogan Reiner tak pernah membolos jam pelajaran, otak encer nya selalu membuatnya candu dengan mata pelajaran yang ia terima di sekolah nya.

Tiba di dalam kelas pemuda dingin itu melihat Bagas masih duduk di depan bangku Raya dengan posisi duduk terbalik dan seketika bola matanya memutar malas.

"Hadeeehhh... polisi mata.." gerutunya.

"Bagaaaass apa an siih" ucap Raya di selingi dengan tawa kecilnya.

Melihat hal itu, Reiner kembali memiringkan bibirnya, sepertinya tunangan yang tak di inginkan itu tampak nyaman bersama pemuda lain, dengan kedua tangan yang di masukkan ke dalam saku celana pemuda itu melangkah ke tempat duduknya.

"Seneng Lo" cibir nya pelan.

.

Setelah baca luangkan waktu untuk menekan tombol LIKE YA Kaka reader tercinta Love you...

Terpopuler

Comments

Helen Apriyanti

Helen Apriyanti

mmpir lngsung fav .. seru sortunya lnjuttt bca lg

2022-08-21

0

❣@Sha_Putrie❣

❣@Sha_Putrie❣

hmmm indahnya masa SMA😍

2022-01-27

0

Fa Rel

Fa Rel

langsung like dan masuk dftr papolit deh hehehe

2021-12-13

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Sedikit perkenalan.
2 Bab 2. Parfum untuk Mira
3 Bab 3. Ulang tahun Raya
4 Bab 4. Murid baru
5 Bab 5. Pulang bareng Raya
6 Bab 6. Sandwich untuk Reiner
7 Bab 7. Satu Minggu kemudian
8 Bab 8. Menyerah saja
9 Bab 9. Boneka dari Yuda
10 Bab 10. Terciduk
11 Bab 11. Tiga pemuda tampan
12 Bab 12. Curhatan Raya
13 Bab 13. Ruang kosong
14 Bab 14. Cincin berlian Raya
15 Bab 15. Ibu pengganti Yuda
16 Bab 16. Kedatangan Yana
17 Bab 17. Yang sebenarnya terjadi
18 Bab 18. Pertandingan antar kelas
19 Bab 19. Merasa canggung
20 Bab 20. Tersemat kembali
21 Bab 21. Pengakuan Reiner
22 Bab 22. Jam terbang Reiner
23 Bab 23. Salah paham
24 Bab 24. Hari pembantaian
25 Bab 25. Pertemuan & pertempuran
26 Bab 26. Takut khilaf
27 Bab 27. Ngapel kali ya!
28 Bab 28. Visual..
29 Bab 29. Terpaku pada mu
30 Bab 30. Aku tidak bisa bernafas
31 Bab 31. Di cegat
32 Bab 32. Baku hantam
33 Bab 33. Siuman
34 Bab 34. PESONA MANTAN
35 Bab 35. Sopir pribadi yang baru
36 Bab 36. Kecemburuan istri syah
37 Bab 37. Posesif
38 Bab 38. Mengendap ngedap
39 Bab 39. Kunjungan wisata
40 Bab 40. Sentuhan mu
41 Bab 41. Tanda kepemilikan
42 Bab 42. Maaf kan jika kecewa
43 Bab 43. Menghabisi preman
44 Bab 44. London Heathrow
45 Bab 45. Meronta-ronta
46 Bab 46. Dewasa mereka
47 Bab 47. Bergeming
48 Bab 48. Modus mu
49 Bab 49. Tikus tampan
50 Bab 50. Pulang plus Visual.
51 Bab 51. Pesta kecil Reiner
52 Bab 52. Merampok bibir ku
53 Bab 53. Apa aku mesum?
54 Bab 54. Pemersatu bangsa
55 Bab 55. Mengeluarkan unek-unek
56 Bab 56. Masih rindu berujung pilu
57 Bab 57. Galery Yuda
58 Bab 58. Hari pernikahan
59 Bab 59. Malam pertama
60 Bab 60. Pagi pertama
61 Bab 61. Rencana punya baby
62 Bab 62. Searching Mbah Mbah
63 Bab 63. Bertahanlah sayang
64 Bab 64. Syok kardiogenik
65 Bab 65. Aku suka cemburu mu
66 Bab 66. Mendadak arogan
67 Bab 67. Benang merah
68 Bab 68. Ngidam mu menyiksa ku
69 Bab 69. Di bekap
70 Bab 70. Senjata api
71 Bab 71. Liontin dari Yuda
72 Bab 72. Meracau kacau balau
73 Bab 73. Shareloc
74 Bab 74. Berpencar
75 Bab 75. DOR...!!!
76 Bab 76. Tersedak
77 Bab 77. Melepas Rindu
78 Pengumuman
79 Extra part 1
80 Extra part II
Episodes

Updated 80 Episodes

1
Bab 1. Sedikit perkenalan.
2
Bab 2. Parfum untuk Mira
3
Bab 3. Ulang tahun Raya
4
Bab 4. Murid baru
5
Bab 5. Pulang bareng Raya
6
Bab 6. Sandwich untuk Reiner
7
Bab 7. Satu Minggu kemudian
8
Bab 8. Menyerah saja
9
Bab 9. Boneka dari Yuda
10
Bab 10. Terciduk
11
Bab 11. Tiga pemuda tampan
12
Bab 12. Curhatan Raya
13
Bab 13. Ruang kosong
14
Bab 14. Cincin berlian Raya
15
Bab 15. Ibu pengganti Yuda
16
Bab 16. Kedatangan Yana
17
Bab 17. Yang sebenarnya terjadi
18
Bab 18. Pertandingan antar kelas
19
Bab 19. Merasa canggung
20
Bab 20. Tersemat kembali
21
Bab 21. Pengakuan Reiner
22
Bab 22. Jam terbang Reiner
23
Bab 23. Salah paham
24
Bab 24. Hari pembantaian
25
Bab 25. Pertemuan & pertempuran
26
Bab 26. Takut khilaf
27
Bab 27. Ngapel kali ya!
28
Bab 28. Visual..
29
Bab 29. Terpaku pada mu
30
Bab 30. Aku tidak bisa bernafas
31
Bab 31. Di cegat
32
Bab 32. Baku hantam
33
Bab 33. Siuman
34
Bab 34. PESONA MANTAN
35
Bab 35. Sopir pribadi yang baru
36
Bab 36. Kecemburuan istri syah
37
Bab 37. Posesif
38
Bab 38. Mengendap ngedap
39
Bab 39. Kunjungan wisata
40
Bab 40. Sentuhan mu
41
Bab 41. Tanda kepemilikan
42
Bab 42. Maaf kan jika kecewa
43
Bab 43. Menghabisi preman
44
Bab 44. London Heathrow
45
Bab 45. Meronta-ronta
46
Bab 46. Dewasa mereka
47
Bab 47. Bergeming
48
Bab 48. Modus mu
49
Bab 49. Tikus tampan
50
Bab 50. Pulang plus Visual.
51
Bab 51. Pesta kecil Reiner
52
Bab 52. Merampok bibir ku
53
Bab 53. Apa aku mesum?
54
Bab 54. Pemersatu bangsa
55
Bab 55. Mengeluarkan unek-unek
56
Bab 56. Masih rindu berujung pilu
57
Bab 57. Galery Yuda
58
Bab 58. Hari pernikahan
59
Bab 59. Malam pertama
60
Bab 60. Pagi pertama
61
Bab 61. Rencana punya baby
62
Bab 62. Searching Mbah Mbah
63
Bab 63. Bertahanlah sayang
64
Bab 64. Syok kardiogenik
65
Bab 65. Aku suka cemburu mu
66
Bab 66. Mendadak arogan
67
Bab 67. Benang merah
68
Bab 68. Ngidam mu menyiksa ku
69
Bab 69. Di bekap
70
Bab 70. Senjata api
71
Bab 71. Liontin dari Yuda
72
Bab 72. Meracau kacau balau
73
Bab 73. Shareloc
74
Bab 74. Berpencar
75
Bab 75. DOR...!!!
76
Bab 76. Tersedak
77
Bab 77. Melepas Rindu
78
Pengumuman
79
Extra part 1
80
Extra part II

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!