...Satu Minggu kemudian!...
Bel sudah berbunyi Raya sedikit telat datang tapi sudah berada di dalam lingkungan sekolah, hari ini hari pertamanya masuk, dari mulai dia di rawat, dengan langkah gontai gadis itu menuju ruang kelas yang sudah padat dengan teman temannya.
"Selamat pagi buk, maaf saya telat.." ucapnya kepada wali kelas yang sudah siap mengajar.
"Duduk Raya, gimana sudah sehat?" tanya guru bernama Siska.
Gadis itu mengangguk "Sudah buk." sahutnya kemudian melangkah ke tempat duduknya.
Dan seperti biasa, Reiner acuh pada gadis itu, pemuda itu sempat mendapat tamparan saat Raya masuk rumah sakit, padahal menurut Reiner itu sama sekali bukan salahnya.
"Bagus llo masuk..." batin pemuda berwajah dingin itu.
...----------------...
Jam pelajaran selesai, Raya tampak mengelilingi kelas dengan senyum tulusnya gadis itu membagikan undangan ulang tahun.
"Datang ya,,," ucap nya penuh harap.
"Kita pasti datang kok ya..." sahut salah satu dari mereka.
Dan tiba-tiba Raya merubah ekspresi wajahnya saat seseorang dengan sengaja menghadang jalan nya.
"Anak manja, ulang tahun aja di rayain udah gede kali..." cibir Reiner dengan nada dingin.
"Lo gak usah dateng kalo gak suka..!!" Raya cepat cepat pergi menghindari perdebatan membosankan mereka.
"Mau kemana hm?" cepat cepat juga Reiner menarik lengan Raya, pemuda itu tahu kebiasaan melarikan diri tunangannya.
"Gue mencoba tidak terlihat dari llo.. minggir.." jawabnya yang masih berani membalas tatapan sinis Reiner.
"Jangan lupa ya..!! jaga diri llo baik baik, gara gara llo gue ditampar lagi..!!" decak Reiner yang lalu melepaskan cengkeraman kecilnya membuat gadis itu sedikit terpental.
Raya mendengus "Kenapa gue masih suka, sama pria kasar model llo ini?" batinnya. Kemudian melangkah pergi meninggalkan pemuda yang masih menatap punggungnya sinis.
"Lo kenapa sih, kasar bener sama Raya?" teriak Ria yang sedari tadi memperhatikan mereka.
Sedang Reiner hanya memiringkan bibirnya, meninggalkan Ria begitu saja dengan entengnya.
"Gak penting" gerutunya kemudian.
...----------------...
...2 hari kemudian!...
Di malam ulang tahun Raya, tamu tamu undangan tampak memadati rumah mewah bergaya klasik kolonial.
Bukan hanya teman sekolah Raya saja yang hadir, rekan bisnis Hans juga ikut meramaikannya.
Dan Raya tampak sangat cantik dengan gaun berwarna pink nya, sesekali gadis itu menyunggingkan senyuman ramah pada para tamu.
Dan salah satu sahabat lama Hans yang kebetulan datang pria paruh baya itu berdecak kagum melihat kecantikan putri semata Hans.
"Oh.. Raya,.. Raya.. sayang.. kamu cantik sekali nak.." ucap lelaki bernama Indra.
"Terimakasih Om.." senyum Raya memperlihatkan lesung di pipinya.
"Kamu kapan nikah lagi nya, biar datang nya tidak sendirian begitu.." sahut Hans menyindir teman dudanya.
"Aku belum berani menikah lagi, aku ke sini bersama anakku, kebetulan dia mau pindah ke sekolah Raya makanya aku bawa kesini biar mereka kenal Hans..," terang Indra sembari menolehkan kepalanya ke kanan dan kiri mencari putranya.
"Dimana anak kamu?" tanya Hans yang juga celingukan.
Selang beberapa saat Indra melambaikan tangannya ke seorang pemuda yang kini melangkah kearahnya.
"Yuda, sini sayang.." seru Indra kemudian.
"Iya pah..!!" sapa Yuda yang kini berada di hadapan Raya.
"Kenalkan ini Om Hans ini Tante Mira dan ini anak nya Raya, Raya juga sekolah di tempat yang sama dengan mu." terang Indra merangkul bahu putranya.
"Raya..? Lo bukanya......." Yuda menatap lekat Raya seolah mengingat ingat sesuatu.
"Kamu kenal Raya nak..?" tanya Hans penasaran.
"Iya, oh gak kenal, eh Yuda pernah gendong dia, eh enggak, maksud nya gimana ya..?" gugup Yuda sambil menggaruk bagian belakang telinga nya.
Sedang Raya masih kebingungan karena seingatnya gadis itu tidak pernah bertemu pemuda tampan itu sebelumnya.
Indra menepuk punggung putranya "Kamu ini, gimana maksudnya hm.?" tanyanya.
"Beberapa hari yang lalu, Yuda pernah nolongin gadis pingsan di toko, mukanya mirip Raya pah" terang pemuda itu sekali lagi.
Sedang Raya tampak menautkan alisnya, mendengar ucapan Yuda, kemarin, Ria dan Mei sempat menceritakan detil kejadian saat gadis itu jatuh pingsan.
"Oh... jadi llo, yang gendong gue waktu itu?" tanyanya memastikan.
"Jadi itu beneran llo?"
"Hahaha..." Hans, Mira dan Indra tertawa.
"Dunia ini sempit sekali, kenapa bisa kebetulan begitu, jangan bilang kalo kalian jodoh..." ucap Hans.
"Tapi makasih ya nak" lanjut Hans menepuk-nepuk bahu Yuda.
...----------------...
Dengan senyum manis di wajahnya, Raya kembali menemui teman teman yang tampak memakai pakaian terbaik.
"Makasih ya, kalian sudah mau datang ke acara ku.." ucapnya menyambut.
"Iya sama-sama Ya, llo cantik banget.." puji Agnes tersenyum.
"Iya pasti Reiner makin sayang sama llo Ya..." sahut Ema gombal padahal semua orang tahu Raya di acuhkan tunangannya.
Di tempat lain, teman lainnya juga membicarakan Raya selagi menikmati hidangan di sana "Wah liat rumah Raya mewah sekali ya, anak satu-satunya ulang tahun aja kaya pesta pernikahan, orang kaya mah bebas..." ucap Rita
"Tapi gue heran Reiner selalu mengacuhkan Raya padahal Raya lebih segala gala nya dari Shela." sahut Surya
"Iya kalo gue jadi Reiner mendingan setia sama Raya, sudah baik cantik gak sombong lagi." imbuh Arda.
...----------------...
Tak lama dari itu Reiner pun menemui Raya, pemuda itu membawa kotak berwarna gold yang tak di simpul, pakaian mewahnya semakin menonjolkan ketampanan nya.
"Nih buat lo..!!!" Reiner menyodorkan kotak.
Dan Raya menerima dengan binar senang di matanya "Makasih ya, boleh di buka sekarang..?" ucapnya antusias.
"Buka aja..!!"
Raya pun membuka kotak di hadapan si pemberi, dan senyum manis mengembang saat melihat sepasang heels cantik di dalam sana.
"Aku suka, cantik banget Rei, kamu kok tau sih selera aku..,?" ucapnya girang.
Sedang Reiner tampak menaikan satu alisnya. Oh tak sedikitpun pemuda itu tahu kesukaan Raya bahkan tak sedikitpun mau tahu tentang hal itu. GAK PENTING..!!
"Gue mana tahu kesukaan llo, itu mamah Leta yang beliin buat llo..,"
Dengan sombongnya pemuda itu melangkah pergi, berjalan ke arah Shela yang kini berdiri di antara teman lainnya.
Senyum yang sedari tadi menghiasi wajah cantik Raya memudar seketika, gadis itu mengedip-ngedip kan mata, menahan bulir bening yang sedikit lagi mengalir, sesak di hatinya begitu terasa menyakitkan, seperti ada besi panas menancap.
"Kenapa kamu sejahat itu Rei, apa sebenarnya kurang ku, apa Shela lebih cantik di mata mu..? dia bahkan hanya gadis dari keluarga biasa saja.." gerutunya cemburu.
Raya kira dengan kecantikan dan kekayaannya bisa menjadi modal utama menaklukkan hati Reiner. Ternyata dia salah besar..!!
Di sudut ruangan yang tak terlalu jauh, Yuda masih sibuk memperhatikan Raya, wajah cantik gadis itu mulai mengusiknya, dengan harapan di terima pemuda itu mendekati teman barunya, tentunya setelah laki-laki yang baru saja memberikan kado pergi.
"Hai.. cewek parfum..!!"
Yuda menepuk punggung Raya, sedikit keras untuk gadis lemah sepertinya "TIK..!!" terjatuh lah bulir bening yang sedang gadis itu tahan.
Dengan segera Raya menyeka pipi yang sudah basah kemudian menoleh ke belakang mencoba mengembalikan moodnya.
"Cewek parfum..?" tanyanya bingung.
Dan Yuda menyipitkan matanya, pemuda itu baru tahu ternyata Raya meneteskan air mata, Yuda lantas mulai mencari topik demi menghibur gadis cantik dihadapannya
"Lo utang ke gue, llo tahu.. gue yang bayar parfum yang lo pecahin waktu itu..!!" celetuk nya asal pilih topik saja.
"Ya ampun gue lupa, nanti gue ganti deh..!!" ucap Raya menepok jidat.
"Gak usah, yang penting besok cariin aja tempat duduk di kelas llo, kalo bisa di belakang tempat duduk llo," tuntut nya enteng.
"Gimana bisa..??!! dibelakang gue udah ada yang nempatin, emangnya llo di kelas gue..,?"
"ET.. Gak mau tau, harus bisa, llo kan utang budi ke gue..," paksa Yuda dengan alis yang naik turun.
"Iya deh gue usahain..!!"
"Gitu dong..."
Di sudut tempat itu, Hendrawan mengamati kedekatan calon menantunya dengan pemuda lain "Ini Reiner kemana lagi..? bukannya jagain itu Raya, anak itu bener bener..." gerutunya.
"Apa sih pah, biarin saja lagian kan emang yang dateng teman temannya semua.." Leta meredam emosi yang sudah sedikit lagi keluar.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 80 Episodes
Comments
Helen Apriyanti
aku lbih s7 raya sm yuda yg lbih peka dn orhatian ...ti gglin aj reiner .. buat reiner nyesel
2022-08-21
0
wiwied dian
awas nanti kamu nyesel Reiner
2022-02-05
0
Fa Rel
mending yudha reiner tukang selingkuh kasar lagi
2021-12-13
0