Bab 3. Ulang tahun Raya

...Satu Minggu kemudian!...

Bel sudah berbunyi Raya sedikit telat datang tapi sudah berada di dalam lingkungan sekolah, hari ini hari pertamanya masuk, dari mulai dia di rawat, dengan langkah gontai gadis itu menuju ruang kelas yang sudah padat dengan teman temannya.

"Selamat pagi buk, maaf saya telat.." ucapnya kepada wali kelas yang sudah siap mengajar.

"Duduk Raya, gimana sudah sehat?" tanya guru bernama Siska.

Gadis itu mengangguk "Sudah buk." sahutnya kemudian melangkah ke tempat duduknya.

Dan seperti biasa, Reiner acuh pada gadis itu, pemuda itu sempat mendapat tamparan saat Raya masuk rumah sakit, padahal menurut Reiner itu sama sekali bukan salahnya.

"Bagus llo masuk..." batin pemuda berwajah dingin itu.

...----------------...

Jam pelajaran selesai, Raya tampak mengelilingi kelas dengan senyum tulusnya gadis itu membagikan undangan ulang tahun.

"Datang ya,,," ucap nya penuh harap.

"Kita pasti datang kok ya..." sahut salah satu dari mereka.

Dan tiba-tiba Raya merubah ekspresi wajahnya saat seseorang dengan sengaja menghadang jalan nya.

"Anak manja, ulang tahun aja di rayain udah gede kali..." cibir Reiner dengan nada dingin.

"Lo gak usah dateng kalo gak suka..!!" Raya cepat cepat pergi menghindari perdebatan membosankan mereka.

"Mau kemana hm?" cepat cepat juga Reiner menarik lengan Raya, pemuda itu tahu kebiasaan melarikan diri tunangannya.

"Gue mencoba tidak terlihat dari llo.. minggir.." jawabnya yang masih berani membalas tatapan sinis Reiner.

"Jangan lupa ya..!! jaga diri llo baik baik, gara gara llo gue ditampar lagi..!!" decak Reiner yang lalu melepaskan cengkeraman kecilnya membuat gadis itu sedikit terpental.

Raya mendengus "Kenapa gue masih suka, sama pria kasar model llo ini?" batinnya. Kemudian melangkah pergi meninggalkan pemuda yang masih menatap punggungnya sinis.

"Lo kenapa sih, kasar bener sama Raya?" teriak Ria yang sedari tadi memperhatikan mereka.

Sedang Reiner hanya memiringkan bibirnya, meninggalkan Ria begitu saja dengan entengnya.

"Gak penting" gerutunya kemudian.

...----------------...

...2 hari kemudian!...

Di malam ulang tahun Raya, tamu tamu undangan tampak memadati rumah mewah bergaya klasik kolonial.

Bukan hanya teman sekolah Raya saja yang hadir, rekan bisnis Hans juga ikut meramaikannya.

Dan Raya tampak sangat cantik dengan gaun berwarna pink nya, sesekali gadis itu menyunggingkan senyuman ramah pada para tamu.

Dan salah satu sahabat lama Hans yang kebetulan datang pria paruh baya itu berdecak kagum melihat kecantikan putri semata Hans.

"Oh.. Raya,.. Raya.. sayang.. kamu cantik sekali nak.." ucap lelaki bernama Indra.

"Terimakasih Om.." senyum Raya memperlihatkan lesung di pipinya.

"Kamu kapan nikah lagi nya, biar datang nya tidak sendirian begitu.." sahut Hans menyindir teman dudanya.

"Aku belum berani menikah lagi, aku ke sini bersama anakku, kebetulan dia mau pindah ke sekolah Raya makanya aku bawa kesini biar mereka kenal Hans..," terang Indra sembari menolehkan kepalanya ke kanan dan kiri mencari putranya.

"Dimana anak kamu?" tanya Hans yang juga celingukan.

Selang beberapa saat Indra melambaikan tangannya ke seorang pemuda yang kini melangkah kearahnya.

"Yuda, sini sayang.." seru Indra kemudian.

"Iya pah..!!" sapa Yuda yang kini berada di hadapan Raya.

"Kenalkan ini Om Hans ini Tante Mira dan ini anak nya Raya, Raya juga sekolah di tempat yang sama dengan mu." terang Indra merangkul bahu putranya.

"Raya..? Lo bukanya......." Yuda menatap lekat Raya seolah mengingat ingat sesuatu.

"Kamu kenal Raya nak..?" tanya Hans penasaran.

"Iya, oh gak kenal, eh Yuda pernah gendong dia, eh enggak, maksud nya gimana ya..?" gugup Yuda sambil menggaruk bagian belakang telinga nya.

Sedang Raya masih kebingungan karena seingatnya gadis itu tidak pernah bertemu pemuda tampan itu sebelumnya.

Indra menepuk punggung putranya "Kamu ini, gimana maksudnya hm.?" tanyanya.

"Beberapa hari yang lalu, Yuda pernah nolongin gadis pingsan di toko, mukanya mirip Raya pah" terang pemuda itu sekali lagi.

Sedang Raya tampak menautkan alisnya, mendengar ucapan Yuda, kemarin, Ria dan Mei sempat menceritakan detil kejadian saat gadis itu jatuh pingsan.

"Oh... jadi llo, yang gendong gue waktu itu?" tanyanya memastikan.

"Jadi itu beneran llo?"

"Hahaha..." Hans, Mira dan Indra tertawa.

"Dunia ini sempit sekali, kenapa bisa kebetulan begitu, jangan bilang kalo kalian jodoh..." ucap Hans.

"Tapi makasih ya nak" lanjut Hans menepuk-nepuk bahu Yuda.

...----------------...

Dengan senyum manis di wajahnya, Raya kembali menemui teman teman yang tampak memakai pakaian terbaik.

"Makasih ya, kalian sudah mau datang ke acara ku.." ucapnya menyambut.

"Iya sama-sama Ya, llo cantik banget.." puji Agnes tersenyum.

"Iya pasti Reiner makin sayang sama llo Ya..." sahut Ema gombal padahal semua orang tahu Raya di acuhkan tunangannya.

Di tempat lain, teman lainnya juga membicarakan Raya selagi menikmati hidangan di sana "Wah liat rumah Raya mewah sekali ya, anak satu-satunya ulang tahun aja kaya pesta pernikahan, orang kaya mah bebas..." ucap Rita

"Tapi gue heran Reiner selalu mengacuhkan Raya padahal Raya lebih segala gala nya dari Shela." sahut Surya

"Iya kalo gue jadi Reiner mendingan setia sama Raya, sudah baik cantik gak sombong lagi." imbuh Arda.

...----------------...

Tak lama dari itu Reiner pun menemui Raya, pemuda itu membawa kotak berwarna gold yang tak di simpul, pakaian mewahnya semakin menonjolkan ketampanan nya.

"Nih buat lo..!!!" Reiner menyodorkan kotak.

Dan Raya menerima dengan binar senang di matanya "Makasih ya, boleh di buka sekarang..?" ucapnya antusias.

"Buka aja..!!"

Raya pun membuka kotak di hadapan si pemberi, dan senyum manis mengembang saat melihat sepasang heels cantik di dalam sana.

"Aku suka, cantik banget Rei, kamu kok tau sih selera aku..,?" ucapnya girang.

Sedang Reiner tampak menaikan satu alisnya. Oh tak sedikitpun pemuda itu tahu kesukaan Raya bahkan tak sedikitpun mau tahu tentang hal itu. GAK PENTING..!!

"Gue mana tahu kesukaan llo, itu mamah Leta yang beliin buat llo..,"

Dengan sombongnya pemuda itu melangkah pergi, berjalan ke arah Shela yang kini berdiri di antara teman lainnya.

Senyum yang sedari tadi menghiasi wajah cantik Raya memudar seketika, gadis itu mengedip-ngedip kan mata, menahan bulir bening yang sedikit lagi mengalir, sesak di hatinya begitu terasa menyakitkan, seperti ada besi panas menancap.

"Kenapa kamu sejahat itu Rei, apa sebenarnya kurang ku, apa Shela lebih cantik di mata mu..? dia bahkan hanya gadis dari keluarga biasa saja.." gerutunya cemburu.

Raya kira dengan kecantikan dan kekayaannya bisa menjadi modal utama menaklukkan hati Reiner. Ternyata dia salah besar..!!

Di sudut ruangan yang tak terlalu jauh, Yuda masih sibuk memperhatikan Raya, wajah cantik gadis itu mulai mengusiknya, dengan harapan di terima pemuda itu mendekati teman barunya, tentunya setelah laki-laki yang baru saja memberikan kado pergi.

"Hai.. cewek parfum..!!"

Yuda menepuk punggung Raya, sedikit keras untuk gadis lemah sepertinya "TIK..!!" terjatuh lah bulir bening yang sedang gadis itu tahan.

Dengan segera Raya menyeka pipi yang sudah basah kemudian menoleh ke belakang mencoba mengembalikan moodnya.

"Cewek parfum..?" tanyanya bingung.

Dan Yuda menyipitkan matanya, pemuda itu baru tahu ternyata Raya meneteskan air mata, Yuda lantas mulai mencari topik demi menghibur gadis cantik dihadapannya

"Lo utang ke gue, llo tahu.. gue yang bayar parfum yang lo pecahin waktu itu..!!" celetuk nya asal pilih topik saja.

"Ya ampun gue lupa, nanti gue ganti deh..!!" ucap Raya menepok jidat.

"Gak usah, yang penting besok cariin aja tempat duduk di kelas llo, kalo bisa di belakang tempat duduk llo," tuntut nya enteng.

"Gimana bisa..??!! dibelakang gue udah ada yang nempatin, emangnya llo di kelas gue..,?"

"ET.. Gak mau tau, harus bisa, llo kan utang budi ke gue..," paksa Yuda dengan alis yang naik turun.

"Iya deh gue usahain..!!"

"Gitu dong..."

Di sudut tempat itu, Hendrawan mengamati kedekatan calon menantunya dengan pemuda lain "Ini Reiner kemana lagi..? bukannya jagain itu Raya, anak itu bener bener..." gerutunya.

"Apa sih pah, biarin saja lagian kan emang yang dateng teman temannya semua.." Leta meredam emosi yang sudah sedikit lagi keluar.

Terpopuler

Comments

Helen Apriyanti

Helen Apriyanti

aku lbih s7 raya sm yuda yg lbih peka dn orhatian ...ti gglin aj reiner .. buat reiner nyesel

2022-08-21

0

wiwied dian

wiwied dian

awas nanti kamu nyesel Reiner

2022-02-05

0

Fa Rel

Fa Rel

mending yudha reiner tukang selingkuh kasar lagi

2021-12-13

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Sedikit perkenalan.
2 Bab 2. Parfum untuk Mira
3 Bab 3. Ulang tahun Raya
4 Bab 4. Murid baru
5 Bab 5. Pulang bareng Raya
6 Bab 6. Sandwich untuk Reiner
7 Bab 7. Satu Minggu kemudian
8 Bab 8. Menyerah saja
9 Bab 9. Boneka dari Yuda
10 Bab 10. Terciduk
11 Bab 11. Tiga pemuda tampan
12 Bab 12. Curhatan Raya
13 Bab 13. Ruang kosong
14 Bab 14. Cincin berlian Raya
15 Bab 15. Ibu pengganti Yuda
16 Bab 16. Kedatangan Yana
17 Bab 17. Yang sebenarnya terjadi
18 Bab 18. Pertandingan antar kelas
19 Bab 19. Merasa canggung
20 Bab 20. Tersemat kembali
21 Bab 21. Pengakuan Reiner
22 Bab 22. Jam terbang Reiner
23 Bab 23. Salah paham
24 Bab 24. Hari pembantaian
25 Bab 25. Pertemuan & pertempuran
26 Bab 26. Takut khilaf
27 Bab 27. Ngapel kali ya!
28 Bab 28. Visual..
29 Bab 29. Terpaku pada mu
30 Bab 30. Aku tidak bisa bernafas
31 Bab 31. Di cegat
32 Bab 32. Baku hantam
33 Bab 33. Siuman
34 Bab 34. PESONA MANTAN
35 Bab 35. Sopir pribadi yang baru
36 Bab 36. Kecemburuan istri syah
37 Bab 37. Posesif
38 Bab 38. Mengendap ngedap
39 Bab 39. Kunjungan wisata
40 Bab 40. Sentuhan mu
41 Bab 41. Tanda kepemilikan
42 Bab 42. Maaf kan jika kecewa
43 Bab 43. Menghabisi preman
44 Bab 44. London Heathrow
45 Bab 45. Meronta-ronta
46 Bab 46. Dewasa mereka
47 Bab 47. Bergeming
48 Bab 48. Modus mu
49 Bab 49. Tikus tampan
50 Bab 50. Pulang plus Visual.
51 Bab 51. Pesta kecil Reiner
52 Bab 52. Merampok bibir ku
53 Bab 53. Apa aku mesum?
54 Bab 54. Pemersatu bangsa
55 Bab 55. Mengeluarkan unek-unek
56 Bab 56. Masih rindu berujung pilu
57 Bab 57. Galery Yuda
58 Bab 58. Hari pernikahan
59 Bab 59. Malam pertama
60 Bab 60. Pagi pertama
61 Bab 61. Rencana punya baby
62 Bab 62. Searching Mbah Mbah
63 Bab 63. Bertahanlah sayang
64 Bab 64. Syok kardiogenik
65 Bab 65. Aku suka cemburu mu
66 Bab 66. Mendadak arogan
67 Bab 67. Benang merah
68 Bab 68. Ngidam mu menyiksa ku
69 Bab 69. Di bekap
70 Bab 70. Senjata api
71 Bab 71. Liontin dari Yuda
72 Bab 72. Meracau kacau balau
73 Bab 73. Shareloc
74 Bab 74. Berpencar
75 Bab 75. DOR...!!!
76 Bab 76. Tersedak
77 Bab 77. Melepas Rindu
78 Pengumuman
79 Extra part 1
80 Extra part II
Episodes

Updated 80 Episodes

1
Bab 1. Sedikit perkenalan.
2
Bab 2. Parfum untuk Mira
3
Bab 3. Ulang tahun Raya
4
Bab 4. Murid baru
5
Bab 5. Pulang bareng Raya
6
Bab 6. Sandwich untuk Reiner
7
Bab 7. Satu Minggu kemudian
8
Bab 8. Menyerah saja
9
Bab 9. Boneka dari Yuda
10
Bab 10. Terciduk
11
Bab 11. Tiga pemuda tampan
12
Bab 12. Curhatan Raya
13
Bab 13. Ruang kosong
14
Bab 14. Cincin berlian Raya
15
Bab 15. Ibu pengganti Yuda
16
Bab 16. Kedatangan Yana
17
Bab 17. Yang sebenarnya terjadi
18
Bab 18. Pertandingan antar kelas
19
Bab 19. Merasa canggung
20
Bab 20. Tersemat kembali
21
Bab 21. Pengakuan Reiner
22
Bab 22. Jam terbang Reiner
23
Bab 23. Salah paham
24
Bab 24. Hari pembantaian
25
Bab 25. Pertemuan & pertempuran
26
Bab 26. Takut khilaf
27
Bab 27. Ngapel kali ya!
28
Bab 28. Visual..
29
Bab 29. Terpaku pada mu
30
Bab 30. Aku tidak bisa bernafas
31
Bab 31. Di cegat
32
Bab 32. Baku hantam
33
Bab 33. Siuman
34
Bab 34. PESONA MANTAN
35
Bab 35. Sopir pribadi yang baru
36
Bab 36. Kecemburuan istri syah
37
Bab 37. Posesif
38
Bab 38. Mengendap ngedap
39
Bab 39. Kunjungan wisata
40
Bab 40. Sentuhan mu
41
Bab 41. Tanda kepemilikan
42
Bab 42. Maaf kan jika kecewa
43
Bab 43. Menghabisi preman
44
Bab 44. London Heathrow
45
Bab 45. Meronta-ronta
46
Bab 46. Dewasa mereka
47
Bab 47. Bergeming
48
Bab 48. Modus mu
49
Bab 49. Tikus tampan
50
Bab 50. Pulang plus Visual.
51
Bab 51. Pesta kecil Reiner
52
Bab 52. Merampok bibir ku
53
Bab 53. Apa aku mesum?
54
Bab 54. Pemersatu bangsa
55
Bab 55. Mengeluarkan unek-unek
56
Bab 56. Masih rindu berujung pilu
57
Bab 57. Galery Yuda
58
Bab 58. Hari pernikahan
59
Bab 59. Malam pertama
60
Bab 60. Pagi pertama
61
Bab 61. Rencana punya baby
62
Bab 62. Searching Mbah Mbah
63
Bab 63. Bertahanlah sayang
64
Bab 64. Syok kardiogenik
65
Bab 65. Aku suka cemburu mu
66
Bab 66. Mendadak arogan
67
Bab 67. Benang merah
68
Bab 68. Ngidam mu menyiksa ku
69
Bab 69. Di bekap
70
Bab 70. Senjata api
71
Bab 71. Liontin dari Yuda
72
Bab 72. Meracau kacau balau
73
Bab 73. Shareloc
74
Bab 74. Berpencar
75
Bab 75. DOR...!!!
76
Bab 76. Tersedak
77
Bab 77. Melepas Rindu
78
Pengumuman
79
Extra part 1
80
Extra part II

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!