Suasana Istana Han Li cukup sibuk, mengingat hari ini adalah hari pertunangan Putra Mahkota Kerajaan Han Li dengan Putri Mahkota Kerajaan Xi. Pertunangan mereka sudah lama di setujui oleh Raja Kun dan juga Raja Peng.
Kedua Kerajaan tersebut punya satu ikatan erat mengingat kedua Raja itu adalah teman baik sejak puluhan tahun yang lalu, Raja Kun dan juga Raja Peng ingin mengikat hubungan mereka agar semakin erat, itulah mengapa mereka memilih untuk menikahkan kedua putra dan putri mereka. Mereka yakin jika putra putri mereka bersatu kedua kerajaan itu akan semakin kuat dimasa depan.
"Putri, anda sudah bangun?" Tao Tao mencoba mengetuk pintu kamar Mei Xiu saat fajar bangkit kembali, dayang tersebut harus mempersiapkan sang Putri untuk pesta pertunangan nanti. Akan tetapi sang Putri masih belum menampakan dirinya sejak tadi.
Biasanya tuan Putri mereka sudah terbangun dan meminta segelas air hangat sebelum membawakan makanan pagi sang Putri, namun kali ini sangat berbeda tuan Putri mereka masih belum keluar dari kamar. Tao Tao mengundurkan diri membiarkan tuan Putri mereka sedikit lebih lama untuk beristirahat.
Mei Xiu mendengar jika Tao Tao mencoba membangunkannya sejak pagi tadi, tapi ia tak bisa bangkit dari tempat tidurnya. Kepalanya terasa sangat pusing sejak malam kemarin, ia tak keluar kamar karna takut dayang mudanya itu panik, jika mengetahui kondisinya sekarang. Mengingat Tao Tao adalah orang yang selalu berlebihan dalam mengkhawatirkan dirinya. Itu mengapa Mei Xiu mencoba menahannya semalaman dan hingga pagi ini sakitnya belum juga reda.
Ia tak paham, ia tak pernah merasakan serangan seperti ini sebelumnya. Apakah ini efek dari benturan yang ia rasakan pada kepalanya beberapa hari yang lalu, atau memang kondisinya sudah semakin memburuk. Mei Xiu berharap sakit ini cepat pulih karna ia harus menghadiri acara pertunangan Putra Mahkota meski Putri Dongmei yang ia dengar tak cukup menyukai dirinya, karna menumpahkan teh pada pakaian milik sang Putri.
Mei Xiu mencoba untuk duduk diatas tempat tidur dan dirinya merasa semua yang berada didekatnya berputar dengan cepat. Mencoba menutup matanya lama hingga Mei Xiu kembali membuka matanya saat merasa sakit yang ia rasakan sudah cukup menghilang. Karna dalam tahap ini Mei Xiu cukup bisa menahan rasa sakitnya.
Putra Mahkota ditemani oleh panglima Hong Anta dan juga prajurit Zhian berada dalam ruangan baca milik Putra Mahkota. Hari ini adalah hari pertunangannya dan ia harus memastikan jika sesuatu tidak akan ada yang cukup membahayakan, Putra Mahkota cukup tenang karna ia sudah menggantikan posisi Hong Bei dengan Zhian, mengingat Hong Bei diberi tugas oleh Raja Kun untuk menjadi kepala penjaga perbatasan selatan selama beberapa bulan kedepan.
"Semua akan baik - baik saja Pangeran, hamba yakin tidak akan ada kekacauan" Ucap Hong Anta mencoba membuat tuannya sedikit tenang.
Pangeran Jun sama yakinnya dengan panglima kepercayaannya. Ia juga punya firasat baik hari ini, hanya tetap saja ia tak akan tertipu untuk kedua kalinya hingga membiarkan adik perempuannya yang lebih dulu menyadarinya.
"Tolong minta Tao Tao untuk menemani Putri Mei Xiu, dan kau dilarang meninggalkan putri seorang diri" Seru Pangeran Jun yang diterima dengan hormat oleh prajurit Zhian yang berpamitan untuk kembali ke kediaman milik sang Putri.
Acara sudah hampir dimulai, beberapa tamu kehormatan sudah duduk dengan tenang dalam jamuan balairung. Hingga seorang kasim menyerukan bahwa Raja Kun dan Raja Peng serta para keluarga kerajaan memasuki ruangan, kedua meteri dari kedua kerajaan serta para tamu berdiri menyambut kehadiran mereka, sedangkan semua prajurit penjaga dan para pelayan yang menyajikan kudapan di dalam balairung bersujud begitu melihat kedua keluarga kerajaan memasuki ruangan.
Decak kagum kembali terdengar begitu melihat senyum pada wajah kedua Raja yang sudah hampir memasuki masa pensiunnya. Mereka berdua memang sudah sangat menunggu hari ini dan jika akhirnya terlaksana, mereka berdua sangat bahagia untuk kedua kerajaan mereka.
Mei Xiu duduk di kursi paling akhir sebelah kanan Raja Kun, menurut tingkatan status ia adalah Putri dari Permaisuri terdahulu, tetapi, saat akan memasuki balairung Putri Ai Bao meminta dirinya untuk mengisi barisan akhir dan memberikan barisannya kepada Putri Changpu.
Tempat duduknya terdahulu digantikan oleh Putri Changpu selaku Putri Permaisuri yang baru. Mei Xiu tidak begitu begitu mengerti bagaimana acara ini akan berlangsung tapi, yang ia pastikan ia akan baik - baik saja karena Putra Mahkota mengizinkan dirinya untuk membawa serta Tao Tao.
Suara kasim kembali terdengar saat menyerukan bahkan Putra Mahkota dan Putri Mahkota memasuki ruangan, Mei Xiu hampir membuka mulutnya lebar lebar dengan mata yang hampir keluar dengan tak indahnya. Apa yang ia lihat melebih dari pikirannya selama ini, jika ia bermimpi ingin menjadi seorang wanita yang cantik sudah pasti ia kalah begitu melihat paras cantik Putri Dongmei yang berbalut hanfu berwarna emas dengan segala perhiasan yang menempel dari rambut hingga kakinya.
Mei Xiu bahkan sempat berpikir apakah ia sanggup menyeret pakaian seberat itu. Putra Mahkota pun tak kalah tampan dengan sang Putri, dengan hanfu berwarna senada dan juga mahkota kebesaran untuk Putra Mahkota bertengger indah di atas kepalanya yang Mei Xiu yakini beratnya melebih 5kg perhiasaan pernikahan kakak senior dalam pasukannya dulu.
"Mereka sangat memukau" Mei Xiu mengangguk setuju, meski ia yakin itu bukan untuk dirinya tapi ia memang harus setuju jika keduanya memang sangat memukau.
Pangeran Jun serta Putri Dongmei memberikan hormat kepada kedua Raja dan kedua Permasuri, lalu melakukan beberapa ritual dan ditutup dengan mengikatkan Benang Merah pada pergelangan kaki keduanya, benang merah tersebut merupakan simbol persatuan mereka dan meski bisa di lepas dengan mudah, tetapi makna yang sebenarnya ialah, simpul ikatan benang merah yang sudah mereka sepakati dan mereka ikatkan tidak bisa di lepas selain dengan kematian.
Mei Xiu mengerti maksud itu meski di zamannya benang merah sudah tidak berlaku kembali dan bahkan manusia bisa menyelesaikan atau menghancurkan ikatan mereka dengan mudah. Tapi, yang Mei Xiu yakini ikatan terkuat sebenarnya ialah bukan simpul benang merah melainkan keteguhan hati keduanya untuk mengerti arti dari seberapa lama mereka akan menjalani hidup mereka bersama.
Jamuan dilanjutkan dengan beberapa tampilan tarian dan juga musuki Kecapi guna menghibur kedua keluarga, Mei Xiu menatap penampilan tari pedang dengan antusias, ia paham jika menari seperti itu sangat sulit meski sejak kecil ia sangat ingin bisa untuk menari. Tapi, hingga sekarang yang ia bisa hanyalah berkelahi dan berkelahi hingga mendapat olok olokan dari teman sesama perempuannya jika ia adalah jelmaan seorang pria tak berperasaan.
"Putri baik - baik saja?" Mei Xiu menoleh dan melihat jika seorang dayang menanyakan keadaan Putri Changpu diatas sana, dan sang Putri hanya mengangguk menjawabnya hingga akhirnya ia berbisik kepada sang dayang, entah apa itu tapi yang Mei Xiu yakinin bahwa Putri Changpu sedang dalam kondisi tidak sehat.
"Kapan ini akan berakhir?" Suara manis dari Putri Dongmei menyadarkan Pangeran Jun yang terus memperhatikan sang adik yang sedang melihat penampilan tari pedang dengan begitu antusias.
Pangeran Jun menoleh kearah Putri Dongmei dan menggenggam tangan sang Putri, "sebentar lagi, kau tahanlah sedikit lagi" Jawabnya.
Putri Dongmei hanya mengangguk, ingin rasanya ia beristirahat karna seluruh badannya sudah meneriaki kata lelah dengan memakai pakaian yang sangat berat ini. Pangeran Jun tersenyum melihat raut wajah sang Putri yang hampir meledak karna lelah dam bosan, hingga ia tak bisa menahan diri untuk mengelus pipi berona merah milik sang Putri. Pangeran Jun lupa bahwa dayang Gaeun Bi berada di belakang dirinya bersama panglima Hong Anta.
Hong Anta yang melihat tubuh sang dayang begitu menegang memutuskan untuk menepuk punggung sang dayang dengan lebut berusaha menyalurkan rasa tenang pada diri sang dayang.
Mei Xiu memperhatikan interaksi antara Pangeran Jun dan Putri Dongmei, entah mengapa ia merasa jika Putri Dongmei cukup baik untuk berhadapan dengan Putra Mahkota, mengalihkan pandangannya Putri Dongmei melihat seseorang menatap dirinya. Itu adalah putra dari kerajaan Baozhai, yang merupakan sepupu terdekat dari kerajaan Xi, Mei Xiu menyipitkan matanya kala pria tersebut melempar senyum kearahnya lalu mengangkat cangkir gelas teh miliknya dan menyesapnya. Mei Xiu tak ambil pusing toh dirinya tak mengenal secara pribadi, lagipula untuk sekedar namanya saja ia tak tau dan tak mau tau.
Acara sudah selesai untuk para keluarga kerajaan, tersisa beberapa dari tamu undangan serta kedua Raja yang sedang berbahagia. untuk Putra dan Putri Mahkota sendiri sedang berjalan menuju halaman depan istana untuk sekedar bertemu dengan para rakyat, memang tak akan ada interaksi tegur sapa diantara keluarga kerajaan dan rakyat, namun, karna ini adalah sebuah pernikahan kedua kerajaan terbesar membuat Raja Han Li dan Raja Xi meminta putra dan putri mereka untuk sekedar mengucapkan kalimat kebahagiaan untuk para rakyat.
Mei Xiu tidak akan mau tau bagaimana acara itu berlangsung, berjalan melewati taman istana, Mei Xiu ingin cepat cepat untuk sampai di paviliun miliknya. Ia sudah akan berganti pakaian saat kasim berseru jika Putri Ai Bao dan juga Putri Changpu mengunjungi dirinya. Menghela napas lelah Mei Xiu keluar dari kamar dan menghampiri kedua tamu yang tak pernah ia undang tersebut.
Putri Ai Bao menatapa Mei Xiu dengan angkuh, ia selalu tak suka dengan Mei Xiu atau apapun yang berkaitan dengannya. Lihat saja ia bahkan harus membawa beberapa dayang tambahan untuk mengurus jamuan mereka di dalam kediamannya. Mei Xiu memutar matanya jenggah dan membiarkan Putri tersebut melakukan apa yang ia mau.
"Kenapa kau bertatapan dengan Pangeran Lian?" Tanya Putri Ai Bao saat selesai menyesap teh miliknya dengan anggun.
Putri Ai Bao termasuk Putri yang berparas cantik dengan rambut yang sedikit coklat panjang indah yang ia punya, bahkan postur tinggi yang dimiliki oleh Putri Ai Bao sangat memukau dan elegan, hanya saja tatapan yang selalu merendahkan itu membuat beberapa orang melupakan penampilan anggun miliknya.
"Pangeran Lian?" Beo Mei Xiu tak mengerti.
"Pangeran kerajaan Baozhai yang tersenyum kearah Kakak Mei" Sambung Putri Changpu.
Changpu termasuk Putri paling manis dan pemalu di istana Han Li. Sayangnya, karna terlalu banyak ikut campur urusan Ai Bao Putri Changpu pun mendapatkan julukan Putri bermuka dua, karna tidak bisa dilihat dari penampilannya yang lugu dan polos namun, setiap kata yang keluar dari dirinya hampir selalu menyulutkan peperangan. Seperti sekarang Mei Xiu yakin jika Changpu mengadukan hal yang di lebih lebihkan.
"Aku tidak mengenalnya, dan tadi aku hanya tidak sengaja melihat dia sedang melihatku. Itu saja" Jelas Mei Xiu yang membuat Ai Bao mendecih tak percaya.
Putri Ai Bao memajukan tubuhnya dan berkata sinis untuk Putri Mei Xiu "Dengar, jangan lagi kau mendekati Pangeran Lian karna ia sudah di tunangkan oleh Changpu. Sebagai seorang kakak aku akan menghajarmu hingga mati jika kau menghalangi Changpu mendapatkannya".
Setelahnya Putri Ai Bao dan Putri Changpu pergi meninggalkan kediamannya. Jika mereka masih dalam era tahun masa modern, Mei Xiu yakin jika Ai Bao dan Changpu adalah peranan sepasang kakak tiri dalam kisah cinderella yang selalu di kaitan dengan masalah oleh kedua saudarinya.
"Aku lelah" Ucap Mei Xiu merenggangkan tangannya keatas dan menghela napas panjang.
"Putri ingin berendam?" Tanya Tao Tao begitu meminta beberapa dayang untuk membereskan bekas jamuan mereka tadi.
Mei Xiu menggeleng dan menatap Zhian dengan senyum penuh arti "Nanti saja, sekarang aku sedang ingin berlatih pedang dengan prajurit Zhian" Zhian yang mendengar hal itu seketika merubah raut wajahnya hendak protes.
Belum sempat melancarkan protes Mei Xiu berjalan dengan riang kedalam kamarnya dan berteriak mengancam jika Zhian melarikan diri ia akan dihukum tidak makan selama 3 hari. Zhian tau bahwa tuan Putri mereka tidak akan tega menghukum siapapun tapi dirinya juga tidak bisa melanggar perintah sang Putri apapun itu.
DICTIONARY:
Benang Merah: Benang ikatan hubungan yang menjadikan ikatan kuat dalam menjalin satu hubungan. (Salah satu ritual kuno pada zaman dewa bulan saat akan menjodohkan dua manusia yang ia takdirkan).
Kecapi: Alat musik kuno.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 74 Episodes
Comments
zhafa
like lagi 😁😁😁😁😁
2020-11-02
0
senja
oh udah diganti, jadi yg jagain Mei cuman Zhian ya
2020-05-19
1
Yoni Hartati
lanjut dong thor .kpn update .2 wanita itu mestinya diberi pelajaran
2020-03-09
4