Arini Pov
Begitu kereta berhenti aku keluar dan diujung sana, aku lihat Sabrina sahabat baik yang sama - sama berjuang waktu kuliah dulu.
Tapi, Arini tak pernah tahu pasti tentang kehidupan dan keluarganya seperti apa, yang Arini tahu Sabrina waktu kuliah tinggal dengan paman dan bibinya.
" Arini, aku kangen banget sama kamu" kata Sabina yang langsung memeluk Arini dengan eratnya.
" Aku juga kangen banget sama kamu Bin."
setelah melepas pelukan tadi, Sabrina mengajaknya pergi ke tampat kos yang sudah disiapkanya untuk Arini.
"Makasih yaa Rin, kamu udah mau menerima tawaran dari aku dan pergi meniggalkan keluarga kamu." kata Sabina saat perjalanan menuju tempat kos dengan mobilnya itu.
" Aku yang harusnya berterima kasih sama kamu Bin, karena udah repot- repot mencarikan aku pekerjaan, jemput aku, dan sekarang kamu udah nyariin tempat kos untuk aku." sahut Arini yang sebenarnya merasa tidak enak selalu merepotkan Sabina.
" Kita kan sahabat Rin, dulu waktu kuliah aku selalu merepotkanmu jadi sekarang giliran donk."
Sabina dan Arini pun sama- sama tersenyum. Kedua wanita cantik berhijab itu pun sampai ditempat kos cukup nyaman. Dan kata Sabina tidak jauh dari Yayasan pendidikan Paud juga Tk yang akan menjadi tempat kerja Arini nanti.
Keesokan pagi, setelah istirahat memulihkan tenaga. Karena perjalanan kemarin yang cukup menguras tenaga. Akhirnya hari ini Arini berangkat ke tempat kerja dengan berjalan kaki, karena memang berjarak 1 km dari tempat kosnya.
" Selamat pagi, pak saya Arini teman Sabina dan guru baru disini.? " tanyaku pada seorang satpam paruh baya yang seketika wajahnya langsung kikuk begitu mendengar nama Sabina.
" Oo, teman non Sabina, mbak langsung keruangan Umi Salamah didekat tangga sebelah sana. " jawab beliau sambil menunjuk tangga diujung koridor.
" Baik terima kasih yaa pak, Permisi." kata Arini sambil menganggukan kepalaku kemudian berlalu menuju tampat yang diberi tahu satpam tadi.
Sekolah yang bagus pantalah menjadi sekolah paud dan Tk paling bonafi disini. Arini berdecak kagum sambil menikmati keindaahan dan kemegahan selolah itu.
tok... tok... tok...
" Masuk," kata seseorang dari dalam setelah Arini mengetuk pintu yang terdapat papan nama yang cukup besar bertuliskan,
Ruang kepala sekolah.
Perlahan Arini membuka pintu dan tersenyum masuk kala melihat seorang ibu - ibu paruh baya dan seorang wanita yang kira - kira seumuran dengan mbak Ani.
" Ayo, masuk Arini " kata ibu - ibu itu, Arinpun menutup pintu pelan. Lalu melangkah mendekati sofa tempat duduk dua orang itu.
" Silahkan duduk, kamu temannya Sabina kan" tanya beliau lagi sambil menunjuk sofa yang bisa diduduki olah Arini.
"Iya, Bu saya Arini taman Sabina " Jawab Arini setelah duduk berhadapan dengan beliau berdua.
" Jangan panggil bu, panggil saja Umi Salamah dan perkenalkan ini anak saya Amira kakaknya Sabina.."
deg
Pernyataan Umi Salama membuat Arini kaget, berarti beliau adalah Uminya Sabina dan ini sekolah milik keluarganya.
" Sabina, belum menceritakan tetang kelurganya yaa padamu.. " tanya Amira yang mengetahui rasa kaget yang terlihat jelas diwajah cantiknya itu.
" Maaf, mungkin saya yang tidak peka dan bertanya tentang kelurganya padahal Sabina mengetahui segalanya tentang saya."
Amira pun tersenyum begitu pula Umi Salamah.
"Assalamualaikum" kata seseorang yang tiba - tiba masuk yaa itu Sabina yang baru saja dibahas.
"Walaikumsalam.wr.wb." jawab mereka bertiga bersamaan.
" Panjang umur kamu Bin, baru di omongin udah datang aja." kata Amira sedang Sabina cuma tersenyum mendekat dan duduk disebelah Arini yang menatapnya penuh curiga.
" Kamu tidak memberitahu Arini ternyata kita yang satu keluarga yaaa. Katanya teman dekat. Tapi, kamu tidak cerita apapun tentang keluargamu" lanjut Mbak Amira.
" Iya, maaf yaa Rin" jawab Sabina menunjukan senyum termanisnya.
Arini pun membalas senyuman yang tak kalah manis, tapi Arini masih tidak habis pikir dan mulai curiga, sebenarnya apa yang direncanakan Sabina.
Bersambung,
Terima kasih, sudah mampir
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments
Rostin Hulopango
lanjut
2020-08-10
0
Rhena MamaNa Dilan
lanjut
2020-07-26
0
En Endri Yanti
lanjut,,
2020-07-06
0