4. Berkunjung

Hari minggu pagi itu, tiba- tiba Smartphone Arini berdering sampai beberapa kali. Karena siempunya masih sibuk dengan aktivitas paginya, menjemur pakaian yang telah dicuci sehabis sholat shubuh tadi.

" Astafirullah, 12 panggilan dari Sabina. Ada apa yaa tumben? Apa dia mau tanya soal itu..?"

Berbagai pertanyaan muncul begitu saja dalam benak Arini. Padahal sudah 1 bulan ini Arini merasa tenang, karena Sabina tak sekalipun menanyakan hal itu.

Mungkin Mas nya Sabina menolak Ta'aruf dengannya. Itukan cuma pikiran Arini sendiri, tepatnya juga harapan sich supaya mas nya Sabina yang bernama Rifa'i itu menolak. Jadi Arini tak perlu pusing mikirin jawaban untuk rencana si Sabina.

Saat Arini akan menghubungi Sabina, tiba - tiba smartphonenya kembali berdering dan kebetulan juga dari Sabina

" Assalamualaikum, ada apa Bin?"

" Walaikumsalam Rin, bisa bantu kami g?" jawab Sabina dari sebrang sana.

" Inshaallah Bin, kalau aku bisa bantu pasti aku bantu."

" Gini Rin, kaponakan aku si Sarah kan Ulang tahun rencananya mau dirayain gitu. Tapi, toko kue yang dipesen buat kue tartnya kebakaran. Jadi tidak bisa bikinin, pesen ditempat lain tidak bisa soalnya mendadak."

" Terus apa yang bisa aku bantu"

" Kamu kesini yaa bikinin kue tart Unicorn. Kamu kan jago bikin kue. please yaa Rin, ponakan aku nangis terus niih." kata Sabina dengan nada memelas, yaa sudah pasti Arini tak akan tega untuk menolaknya.

" Iya, aku kesana. Tapi, tolong siapin semua bahannya yaa.. "

" Oke, siap Rin. Nanti kamu naik taksi aja kesini. Nanti aku kirim alamatnya."

Sambungan itu terputus begitu saja, kemudian sejenak Arini berfikir apa ini bagian dari rencana Sabina, untuk mempertemukanya dengan Mas nya itu. Arini pun menghilangkan pikiranya itu dan langsung bersiap- siap.

Dengan balutan calana kulot warna nevi dipadukan dengan kemeja warna biru cerah. Hijab yang senada dengan celana kulotnya, Arini pergi kerumah Sabina tepatnya kediaman Umi Salamah.

Seperti kata Sabina tadi, Arini naik taksi. Karena memang rumahnya terletak diperumahan elit. Jadi setidaknya naik taksi masa pakai Ojol juga.

" Assalamualaikun, maaf pak. Saya temannya Sabina bisa saya bertemu dengannya." sapa Arini pada satpam paruh baya yang membuka pintu gerbang. Setelah Arini turun dari taksi itu.

" Walaikumsalam , mbak Arini yaa tadi mbak Sabina udah pesen sama saya kok mbak. Mari silahkan masuk." Arini pun tersenyum sambil mengangguk pelan.

Lalu langkahnya memasuki halaman rumah yang megah itu. Hingga membuat Arini terkagum - kagum, sambil beberapa kali menelan salivanya.

" Dasar orang kampung aku ini.... " gumah Arini dalam hati merutuki dirinya sendiri.

Arini pun langsung diantar kedapur oleh pak satpam tadi, seperti kata Sabrina padanya sebelum Arini datang.

" Assalamualaikun,"

" Walaikumsalam, akhirnya kamu datang juga Rin, " jawab mbak Amira yang langsung menghampiri Arini kemudian memeluknya dan cipika - cipiki seperti kebanyakan perempuan yang kalau ketemu pasti melakukan itu.

" Makasih yaa Rin, mau mbak repotin. "

" Tidak apa mbak, aku malahan seneng, udah lama juga tidak turun kedapur. Maklum anak kos, paling kedapur cuma masak mie instan." jawab Arini yang memang sudah akrab dengan mbak Amira juga Umi Salamah.

Arini pun dengan cekatan mempersiapkan bahan - bahan kue yang diperlukan ternyata semuanya lengkap.

Layaknya juru masak yang sudah profesional, kue tart berbentuk Unicorn itu hampir siap. Begitupun beberapa kue lainnya seperti, cake pisang, bolu pandan, dan yang paling special adalah klapertart.

Hampir 3 jam Arini sibuk didapur rumah mewah itu. Bersama mbak Amira yang ternyata baru pertama kali bikin kue. Jadi dia cuma membantu Arini saja.

" Wah , banyak banget kuenya pasti enak nieh.." Kata Sabina yang tiba -tiba datang.

Membuat kaget Arini juga mbak Amira, sontak menoleh pada Sabina yang tidak sendirian. Ada Umi, seorang laki - laki paruh baya sudah pasti itu Abinya Sabina juga mbak Amira tentunya.

Lalu ada gadis kecil yang langsung berlari mendekati Kue tart yang begitu cantik sempurna itu.

" Waah bagus banget Bunda," kata gadis kecil itu dengan mata berbinar - binar, mbak Amirapun mendekati putri kecilnya.

" Sarah suka, ?" tanya bundanya semuanya pun masih memperhatikan sikap polos Sarah yang sudah ceria lagi karena sejak pagi ngambek itu.

" Kalau gitu, bilang terima kasih donk sama tante Arini itu, " kata mbak Amira menunjuk Arini yang tersenyum memandang gemes Sarah, Sarahpun mengangguk langsung menghampiri Arini yang masih berkutat kabinet dapur itu.

Terpopuler

Comments

Rhena MamaNa Dilan

Rhena MamaNa Dilan

lanjut

2020-07-26

0

En Endri Yanti

En Endri Yanti

lanjut,,,

2020-07-06

0

Yanti Anin

Yanti Anin

nyimak dlu deh

2020-05-25

0

lihat semua
Episodes
1 1. Arini setyoningrum
2 2. Bertemu sahabat
3 3. Rencana Sabrina
4 4. Berkunjung
5 5. Kehangatan keluarga
6 6. Hampir bertemu
7 7. Jadilah menantu Umi,
8 8. Alasan menerima
9 9. Pernikahan
10 10. Berkemas
11 11. Akhirnya Dia kembali
12 12. Aparteman
13 13. Pamer kemesrahaan
14 14. Mulai terungkap
15 15.Nikahilah dia,
16 16. Caraku mencintaimu
17 17. Sang pemilik hati
18 18. Nasehat mbak Amira
19 19. Nasehat mbak Amira ( Part 2)
20 20. Hampir saja,...
21 21. Pelan - pelan saja
22 22. Cemburukah Aku
23 23. Tak sengaja bertemu Diana
24 23. Kecupan
25 25. Di rumah mertua
26 26. Malunya katahuan
27 27. Pagi yang Indah bersamamu
28 28. Aku dan kamu ( satu )
29 29. Yakin telah jatuh cinta
30 30. Kenyamanan dari istri
31 31. Berduka
32 32. Maaf
33 33. Kamu cemburu...?
34 34. Kamu milikku hanya milikku.
35 35. Kamu milikku hanya miliku part 2
36 36. Berubah sensitif
37 37. Dua garis ( positif )
38 38. Mencarimu
39 39. Morning sickness ?
40 40. Rencana jail
41 41. Hormon kehamilan
42 42. Penghilang mual
43 43. Aku merindumu
44 44. Melepas rindu
45 45. Di Rumah sakit
46 46. Kelahiran dan kehilangan
47 47. Rasa bersalah Fa'i.
48 48. Posesifnya Suamiku.
49 Visual Character.
50 49. Kelahiran sang buah hati.
51 50. Kesedihan yang terselip dalam kebahagiaan.
52 51. Jeritan hati Imam.
53 52. Persahabatan
54 53. Sebuah rasa dihati Imam
55 54. Tak mampu menahan
56 55. Pillaw talk
57 56. Keputusan Imam
58 57. Terakhir kali
59 58. Sampai jumpa untuk waktu yang lama
60 59. Desakan Arini
61 60.Tentang Persahabatan
62 61. Kemarahan Rifa'i
63 62. Takdir Tuhan.
64 63. Takdir Tuhan 2
65 64. Aku ikhlas.
66 65. Lari kembali.
67 66. Tak sengaja
68 67. Ajakan untuk kembali
69 68. Imam
70 Visual caracter
71 70. Kepolosan Aisya.
72 71. Usaha Andi dan Firman.
73 72. Pertentangan.
74 73. Pesona hot papa
75 74. Andi Cemburu
76 76. 2 Lamaran, 1 debaran.
77 77. Perhatiamu menyentuh hatiku.
78 78. Benih cinta dihati Arini.
79 78. Menggoda
80 79. Memantapkan hati.
81 80. Tak enak hati.
82 81. Lamaran Resmi.
83 82. Penculikan Aisya.
84 83. Tak akan Melepasmu.
85 84. Kenyataan tentang Imam dan Andi.
86 85. Pernikahan.
87 86. Bukan Malamnya Imam dan Arini
88 87. Romantisme pengantin baru.
89 88. Dan akhirnya.
90 89. Bahagiaku bersamamu.
91 Extra part.
92 Pengumuman.
93 S2. Aisya Dan Danies
94 Awal berjumpa.
95 Cobalah mengingatku.
96 Jangan menghindariku.
97 Menyakinkan hati.
98 Moment yang selalu salah.
99 Memberitahu.
100 Pengumuman.
Episodes

Updated 100 Episodes

1
1. Arini setyoningrum
2
2. Bertemu sahabat
3
3. Rencana Sabrina
4
4. Berkunjung
5
5. Kehangatan keluarga
6
6. Hampir bertemu
7
7. Jadilah menantu Umi,
8
8. Alasan menerima
9
9. Pernikahan
10
10. Berkemas
11
11. Akhirnya Dia kembali
12
12. Aparteman
13
13. Pamer kemesrahaan
14
14. Mulai terungkap
15
15.Nikahilah dia,
16
16. Caraku mencintaimu
17
17. Sang pemilik hati
18
18. Nasehat mbak Amira
19
19. Nasehat mbak Amira ( Part 2)
20
20. Hampir saja,...
21
21. Pelan - pelan saja
22
22. Cemburukah Aku
23
23. Tak sengaja bertemu Diana
24
23. Kecupan
25
25. Di rumah mertua
26
26. Malunya katahuan
27
27. Pagi yang Indah bersamamu
28
28. Aku dan kamu ( satu )
29
29. Yakin telah jatuh cinta
30
30. Kenyamanan dari istri
31
31. Berduka
32
32. Maaf
33
33. Kamu cemburu...?
34
34. Kamu milikku hanya milikku.
35
35. Kamu milikku hanya miliku part 2
36
36. Berubah sensitif
37
37. Dua garis ( positif )
38
38. Mencarimu
39
39. Morning sickness ?
40
40. Rencana jail
41
41. Hormon kehamilan
42
42. Penghilang mual
43
43. Aku merindumu
44
44. Melepas rindu
45
45. Di Rumah sakit
46
46. Kelahiran dan kehilangan
47
47. Rasa bersalah Fa'i.
48
48. Posesifnya Suamiku.
49
Visual Character.
50
49. Kelahiran sang buah hati.
51
50. Kesedihan yang terselip dalam kebahagiaan.
52
51. Jeritan hati Imam.
53
52. Persahabatan
54
53. Sebuah rasa dihati Imam
55
54. Tak mampu menahan
56
55. Pillaw talk
57
56. Keputusan Imam
58
57. Terakhir kali
59
58. Sampai jumpa untuk waktu yang lama
60
59. Desakan Arini
61
60.Tentang Persahabatan
62
61. Kemarahan Rifa'i
63
62. Takdir Tuhan.
64
63. Takdir Tuhan 2
65
64. Aku ikhlas.
66
65. Lari kembali.
67
66. Tak sengaja
68
67. Ajakan untuk kembali
69
68. Imam
70
Visual caracter
71
70. Kepolosan Aisya.
72
71. Usaha Andi dan Firman.
73
72. Pertentangan.
74
73. Pesona hot papa
75
74. Andi Cemburu
76
76. 2 Lamaran, 1 debaran.
77
77. Perhatiamu menyentuh hatiku.
78
78. Benih cinta dihati Arini.
79
78. Menggoda
80
79. Memantapkan hati.
81
80. Tak enak hati.
82
81. Lamaran Resmi.
83
82. Penculikan Aisya.
84
83. Tak akan Melepasmu.
85
84. Kenyataan tentang Imam dan Andi.
86
85. Pernikahan.
87
86. Bukan Malamnya Imam dan Arini
88
87. Romantisme pengantin baru.
89
88. Dan akhirnya.
90
89. Bahagiaku bersamamu.
91
Extra part.
92
Pengumuman.
93
S2. Aisya Dan Danies
94
Awal berjumpa.
95
Cobalah mengingatku.
96
Jangan menghindariku.
97
Menyakinkan hati.
98
Moment yang selalu salah.
99
Memberitahu.
100
Pengumuman.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!