Pagi ini Lili sudah bersiap - siap akan berangkat ke butik miliknya, sebentar lagi Rusli akan menjemput dan mengantarnya ke butik sekalian berangkat ke kantor tempat Rusli bekerja. Sebenarnya arah jalan ke butik dan kantor Rusli berlawanan, namun karena saat ini mereka dalam hubungan berpacaran Rusli harus rela setiap pagi menjemput Lili. Walaupun sebenarnya Lili bisa mengendarai kendaraan sendiri.
Lili sedang duduk menunggu di bangku teras rumah saat mobil rusli terlihat berhenti di depan pagar rumahnya. Setelah berpamitan dengan mama, Lili langsung masuk ke mobil Rusli. Setelah sampai di depan butiknya, Lili bersiap untuk turun dan berpamitan pada Rusli. Sebuah kecupan mesra lili di pipi kanan dan kiri sudah menjadi sarapan wajib Rusli setiap pagi. Rusli dan Lili berpacaran sudah sangat lama, mereka menjalin kedekatan sejak masih di bangku SMA dulu. Orang tua mereka adalah sahabat serta rekan kerja di dunia bisnis. namun walau sudah lama menjalin hubungan, sampai saat ini baik Lili maupun Rusli belum juga berencana untuk bertunangan ataupun menikah. Lili dan Rusli belum siap untuk masuk ke dunia pernikahan, belum siap dengan komitmen yang harus dijalani. Padahal hubungan yang mereka jalin saat ini bisa dibilang hubungan yang sudah terlalu jauh. Bukan hanya sekedar hubungan berpacaran.
Flasback on
Kegiatan di lapangan desa hari ini sungguh melelahkan bagi Lili. Acara yang berlangsung mulai dari pagi hari sampai sore hari sangat menguras tenaganya. Ya..dia dan teman - teman kuliahnya termasuk Rusli sedang melaksanakan KKN di sebuah desa yang agak terpelosok. Tempatnya bisa dibilang jauh dari pusat keramaian, akses jalan menuju desa itu juga dibilang masih belum layak karena masih berupa jalan tanah yang tidak begitu lebar. Jalan yang apabila di musim kemarau sangat berdebu dan bila di musim penghujan sangat licin. Hari ini sedang dilaksanakan perayaan hari ulang tahun kemerdekaan bangsa Indonesia. Semua masyarakat desa sangat berantusias merayakannya, mulai dari lomba - lomba sampai acara resmi lainnya. Para mahasiswa KKN otomatis ikut serta membantu pelaksanaan hari ini.
Lili dan beberapa temannya baru saja membersihkan diri petang itu. Mereka sedang mengobrol di balai ruang tamu milik Pak RT setempat. Mereka bercengkerama melepas lelah hari ini dengan ditemani camilan seadanya. Lili berdiri saat ada Rusli datang menghampiri.
" Li..temani aku ke pendopo balai desa yuk. Jaketku ketinggalan disana.." ajak Rusli .
" Teman yang lain emangnya pada kemana ? Kenapa ga ajak mereka aja sih ? " sahut Lili agak keberatan.
" Yang lain lagi bantuin persiapan acara hari besok di rumah Pak Kades...mau apa tidak ? temani sebentar aja " jawab Rusli. Lili terdiam agak ragu menjawab ajakan Rusli. Sebenarnya dia ingin menemani Rusli tapi jalan menuju ke arah pendopo sangat gelap.
" Kalau ga mau ya udah, aku berangkat sendiri.." kata Rusli mengagetkan Lili
" Sudah ikut aja Li..kasihan Rusli kalau ambil sendirian " timpal teman - teman Lili kasihan melihat Rusli.
Akhirnya Lili mengikuti ajakan Rusli. Dia menggamit lengan Rusli erat. Takut dengan keadaan di kiri kanan jalan yang mereka lalui. Hanya cahaya senter yang ada di tangan Rusli yang memberi penerangan bagi mereka. Tak berapa lama mereka berdua sampai di pendopo balai desa. Lampu yang ada di pendopo balai desa tidak sepenuhnya bisa menerangi pendopo tersebut. Rusli bolak balik mengarahkan senternya sedang mencari - cari jaketnya. kemudian dia melihat jaketnya tergeletak diatas meja yang berada di sudut pendopo. Rusli segera menuju ke meja itu tempat dia lupa meninggalkan jaketnya tadi siang. Lili mengikutinya dengan masih menggamit lengannya. Saat Rusli mengambil jaketnya ada sesuatu bayangan yang melompat ke arah bahu Lili, spontan Lili melompat dan berteriak sambil mengibas - ngibaskan tangannya ke bahu. namun bayangan itu yang ternyata seekor belalang malah melompat masuk ke dalam baju Lili. Rusli yang melihat berusaha membantu Lili menghalau belalang tersebut, sedangkan Lili tambah ketakutan dengan belalang itu. Tidak sadar dia membuka bajunya dengan histeris, menepis semua yang bisa dia tepis. Akhirnya belalang itu melompat menjauh dan kesakitan setelah tepisan dari tangan Rusli mengenai tubuh kecilnya. Lili yang masih kaget, takut dan geli dengan belalang itu terduduk di lantai samping meja. Dia terduduk lemas sambil mengatur nafasnya yang terengah - engah. Sedangkan Rusli yang berdiri di depannya hanya diam terpaku melihat ke arah Lili. Rusli menelan salivanya melihat keadaan lili yang hanya memakai bra saja. Terlihat dua bukit sempurna Lili yang seakan memanggilnya. Lili yang melihat Rusli baru tersadar akan keadaannya, lalu dengan spontan menutup dadanya tersebut dengan baju yang tadi dilepasnya. Lili berdiri dan akan memakai bajunya tetapi Rusli tiba - tiba menubruk dirinya dan ******* bibirnya dengan penuh nafsu. Lili berusaha mendorong tubuh Rusli menjauh, namun Rusli malah memeluk pinggangnya erat. Dan akhirnya malam itu Lili menyerahkan keperawanannya pada Rusli.
Rusli duduk dengan memeluk tubuh Lili. Dia mengingat kembali perbuatan yang baru saja mereka lakukan. Ada rasa menyesal yang menjalar di dadanya, dia menyesal telah memaksa Lili untuk melakukan hubungan intim dengannya. Bukan ini yang aku harapkan, bukan dengan pemaksaan seperti ini..batinnya berteriak. Rusli memegang tangan Lili dengan erat, bingung harus mengucapkan kalimat apa pada gadis itu. Seandainya saja jaketnya tidak tertinggal, seandainya saja di memilih untuk mengambil jaket itu keesokan harinya, seandainya saja belalang nakal itu tidak melompat ke arah Lili, dan seandainya - seandainya yang lain.
" Maafkan aku Li.." kata Rusli sambil mencium kening Lili.
" Sudahlah.. semua telah terjadi. Toh aku juga menikmatinya, walau sebenarnya bukan yang seperti ini yang aku inginkan " jawab Lili menatap wajah Rusli. Tangannya mengusap wajah Rusli lembut.
Lili seakan tahu isi hati Rusli saat ini, dia tahu betapa menyesalnya Rusli setelah melakukan pemaksaan terhadap dirinya. Lili sebenarnya kurang suka dengan cara Rusli yang cenderung kasar, namun dia juga menikmati semua perlakuan Rusli pada tubuhnya. mungkin memang sudah digariskan Rusli dan dirinya harus tergoda bujukan setan untuk melakukan kemaksiatan ini.
Flashback off
Lili turun dari mobil Rusli, sebelum Lili beranjak ke arah butiknya rusli memanggil Lili. Lili melongokkan kepala ke arah jendela menanggapi panggilan Rusli.
" Maaf..ga apa - apa kan nanti kamu pulang sendiri aja. Aku ada janji ketemu sama klien " tanya Rusli.
" Iya..ga apa - apa. Nanti aku naik taksi aja" jawab Lili sambil tersenyum
Rusli menganggukkan kepalanya lalu tersenyum kepada Lili. Dia melemparkan sebuah ciuman jauh kepada Lili, kemudian memacu mobilnya menuju ke kantor. Lili melihat kepergian Rusli lalu melangkahkan kakinya ke arah butik.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 87 Episodes
Comments