Episode 5

Pagi ini Lili sudah bersiap - siap akan berangkat ke butik miliknya, sebentar lagi Rusli akan menjemput dan mengantarnya ke butik sekalian berangkat ke kantor tempat Rusli bekerja. Sebenarnya arah jalan ke butik dan kantor Rusli berlawanan, namun karena saat ini mereka dalam hubungan berpacaran Rusli harus rela setiap pagi menjemput  Lili. Walaupun sebenarnya Lili bisa mengendarai kendaraan sendiri.

Lili sedang duduk menunggu di bangku teras rumah saat mobil rusli terlihat berhenti di depan pagar rumahnya. Setelah berpamitan dengan mama, Lili langsung masuk ke mobil Rusli. Setelah sampai di depan butiknya, Lili bersiap untuk turun dan berpamitan pada Rusli. Sebuah kecupan mesra lili di pipi kanan dan kiri sudah menjadi sarapan wajib Rusli setiap pagi. Rusli dan Lili berpacaran sudah sangat lama, mereka menjalin kedekatan sejak masih di bangku SMA dulu. Orang tua mereka adalah sahabat serta rekan kerja di dunia bisnis. namun walau sudah lama menjalin hubungan, sampai saat ini baik Lili maupun Rusli belum juga berencana untuk bertunangan ataupun menikah. Lili dan Rusli belum siap untuk masuk ke dunia pernikahan, belum siap dengan komitmen yang harus dijalani. Padahal hubungan yang mereka jalin saat ini bisa dibilang hubungan yang sudah terlalu jauh. Bukan hanya sekedar hubungan berpacaran.

Flasback on

Kegiatan di lapangan desa hari ini sungguh melelahkan bagi Lili. Acara yang berlangsung mulai dari pagi hari sampai sore hari sangat menguras tenaganya. Ya..dia dan teman - teman kuliahnya termasuk Rusli sedang melaksanakan KKN di sebuah desa yang agak terpelosok. Tempatnya bisa dibilang jauh dari pusat keramaian, akses jalan menuju desa itu juga dibilang masih belum layak karena masih berupa jalan tanah yang tidak begitu lebar. Jalan yang apabila di musim kemarau sangat berdebu dan bila di musim penghujan sangat licin. Hari ini sedang dilaksanakan perayaan hari ulang tahun kemerdekaan bangsa Indonesia. Semua masyarakat desa sangat berantusias merayakannya, mulai dari lomba - lomba sampai acara resmi lainnya. Para mahasiswa KKN otomatis ikut serta membantu pelaksanaan hari ini.

Lili dan beberapa temannya baru saja membersihkan diri petang itu. Mereka sedang mengobrol di balai ruang tamu milik Pak RT setempat. Mereka bercengkerama melepas lelah hari ini dengan ditemani camilan seadanya. Lili berdiri saat ada Rusli datang menghampiri.

" Li..temani aku ke pendopo balai desa yuk. Jaketku ketinggalan disana.." ajak Rusli .

" Teman yang lain emangnya pada kemana ? Kenapa ga ajak mereka aja sih ? " sahut Lili agak keberatan.

" Yang lain lagi bantuin persiapan acara hari besok di rumah Pak Kades...mau apa tidak ? temani sebentar aja " jawab Rusli. Lili terdiam agak ragu menjawab ajakan Rusli. Sebenarnya dia ingin menemani Rusli tapi jalan menuju ke arah pendopo sangat gelap.

" Kalau ga mau ya udah, aku berangkat sendiri.." kata Rusli mengagetkan Lili

" Sudah ikut aja Li..kasihan Rusli kalau ambil sendirian " timpal teman - teman Lili kasihan melihat Rusli.

Akhirnya Lili mengikuti ajakan Rusli. Dia menggamit lengan Rusli erat. Takut dengan keadaan di kiri kanan jalan yang mereka lalui. Hanya cahaya senter yang ada di tangan Rusli yang memberi penerangan bagi mereka. Tak berapa lama mereka berdua sampai di pendopo balai desa. Lampu yang ada di pendopo balai desa tidak sepenuhnya bisa menerangi pendopo tersebut. Rusli bolak balik mengarahkan senternya sedang mencari - cari jaketnya. kemudian dia melihat jaketnya tergeletak diatas meja yang berada di sudut pendopo. Rusli segera menuju ke meja itu tempat dia lupa meninggalkan jaketnya tadi siang. Lili mengikutinya dengan masih menggamit lengannya. Saat Rusli mengambil jaketnya ada sesuatu bayangan yang melompat ke arah bahu Lili, spontan Lili melompat dan berteriak sambil mengibas - ngibaskan tangannya ke bahu. namun bayangan itu yang ternyata seekor belalang malah melompat masuk ke dalam baju Lili. Rusli yang melihat berusaha membantu Lili menghalau belalang tersebut, sedangkan Lili tambah ketakutan dengan belalang itu. Tidak sadar dia membuka bajunya dengan histeris, menepis semua yang bisa dia tepis. Akhirnya belalang itu melompat menjauh dan kesakitan setelah tepisan dari tangan Rusli mengenai tubuh kecilnya. Lili yang masih kaget, takut dan geli dengan belalang itu terduduk di lantai samping meja. Dia terduduk lemas sambil mengatur nafasnya yang terengah - engah. Sedangkan Rusli yang berdiri di depannya hanya diam terpaku melihat ke arah Lili. Rusli menelan salivanya melihat keadaan lili yang hanya memakai bra saja. Terlihat dua bukit sempurna Lili yang seakan memanggilnya. Lili yang melihat Rusli baru tersadar akan keadaannya, lalu dengan spontan menutup dadanya tersebut dengan baju yang tadi dilepasnya. Lili berdiri dan akan memakai bajunya tetapi Rusli tiba - tiba menubruk dirinya dan ******* bibirnya dengan penuh nafsu. Lili berusaha mendorong tubuh Rusli menjauh, namun Rusli malah memeluk pinggangnya erat.  Dan akhirnya malam itu Lili menyerahkan keperawanannya pada Rusli.

Rusli duduk dengan memeluk tubuh Lili. Dia mengingat kembali perbuatan yang baru saja mereka lakukan. Ada rasa menyesal yang menjalar di dadanya, dia menyesal telah memaksa Lili untuk melakukan hubungan intim dengannya. Bukan ini yang aku harapkan, bukan dengan pemaksaan seperti ini..batinnya berteriak. Rusli memegang tangan Lili dengan erat, bingung harus mengucapkan kalimat apa pada gadis itu. Seandainya saja jaketnya tidak tertinggal, seandainya saja di memilih untuk mengambil jaket itu keesokan harinya, seandainya saja belalang nakal itu tidak melompat ke arah Lili, dan seandainya - seandainya yang lain.

" Maafkan aku Li.." kata Rusli sambil mencium kening Lili.

" Sudahlah.. semua telah terjadi. Toh aku juga menikmatinya, walau sebenarnya bukan yang seperti ini yang aku inginkan " jawab Lili menatap wajah Rusli. Tangannya mengusap wajah Rusli lembut.

Lili seakan tahu isi hati Rusli saat ini, dia tahu betapa menyesalnya Rusli setelah melakukan pemaksaan terhadap dirinya. Lili sebenarnya kurang suka dengan cara Rusli yang cenderung kasar, namun dia juga menikmati semua perlakuan Rusli pada tubuhnya. mungkin memang sudah digariskan Rusli dan dirinya harus tergoda bujukan setan untuk melakukan kemaksiatan ini.

Flashback off

Lili turun dari mobil Rusli, sebelum Lili beranjak ke arah butiknya rusli memanggil Lili. Lili melongokkan kepala ke arah jendela menanggapi panggilan Rusli.

" Maaf..ga apa - apa kan nanti kamu pulang sendiri aja. Aku ada janji ketemu sama klien " tanya Rusli.

" Iya..ga apa - apa. Nanti aku naik taksi aja" jawab Lili sambil tersenyum

Rusli menganggukkan kepalanya lalu tersenyum kepada Lili. Dia melemparkan sebuah ciuman jauh kepada Lili, kemudian memacu mobilnya menuju ke kantor. Lili melihat kepergian Rusli lalu melangkahkan kakinya ke arah butik.

Episodes
1 Episode 1
2 Episode 2
3 Episode 3
4 Episode 4
5 Episode 5
6 VISUAL
7 Episode 7
8 Episode 8
9 Episode 9
10 Episode 10
11 Episode 11
12 Episode 12
13 Episode 13
14 Episode 14
15 Episode 15
16 Episode 16
17 Episode 17
18 Episode 18
19 Episode 19
20 Episode 20
21 Episode 21
22 Episode 22
23 Episode 23
24 Episode 24
25 Episode 25
26 Episode 26
27 Episode 27
28 Episode 28
29 Episode 29
30 Episode 30
31 Episode 31
32 Episode 32
33 Episode 33
34 Episode 34
35 Episode 35
36 Episode 36
37 Episode 37
38 Episode 38
39 Episode 39
40 Episode 40
41 Episode 41
42 Episode 42
43 Episode 43
44 Episode 44
45 Episode 45
46 Episode 46
47 Episode 47
48 Episode 48
49 Episode 49
50 Episode 50
51 Episode 51
52 Episode 52
53 Episode 53
54 Episode 54
55 Episode 55
56 Episode 56
57 Episode 57
58 Episode 58
59 Episode 59
60 Episode 60
61 Episode 61
62 Episode 62
63 Episode 63
64 Episode 64
65 Episode 65
66 Episode 66
67 Episode 67
68 Episode 68
69 Episode 69
70 Episode 70
71 Note
72 Episode 71
73 Episode 72
74 Episode 73
75 Episode 74
76 Episode 75
77 Episode 76
78 Episode 77
79 Episode 78
80 Episode 79
81 Episode 80
82 Episode 81
83 Episode 82
84 Episode 83
85 Episode 84
86 Episode 85
87 Episode 86
Episodes

Updated 87 Episodes

1
Episode 1
2
Episode 2
3
Episode 3
4
Episode 4
5
Episode 5
6
VISUAL
7
Episode 7
8
Episode 8
9
Episode 9
10
Episode 10
11
Episode 11
12
Episode 12
13
Episode 13
14
Episode 14
15
Episode 15
16
Episode 16
17
Episode 17
18
Episode 18
19
Episode 19
20
Episode 20
21
Episode 21
22
Episode 22
23
Episode 23
24
Episode 24
25
Episode 25
26
Episode 26
27
Episode 27
28
Episode 28
29
Episode 29
30
Episode 30
31
Episode 31
32
Episode 32
33
Episode 33
34
Episode 34
35
Episode 35
36
Episode 36
37
Episode 37
38
Episode 38
39
Episode 39
40
Episode 40
41
Episode 41
42
Episode 42
43
Episode 43
44
Episode 44
45
Episode 45
46
Episode 46
47
Episode 47
48
Episode 48
49
Episode 49
50
Episode 50
51
Episode 51
52
Episode 52
53
Episode 53
54
Episode 54
55
Episode 55
56
Episode 56
57
Episode 57
58
Episode 58
59
Episode 59
60
Episode 60
61
Episode 61
62
Episode 62
63
Episode 63
64
Episode 64
65
Episode 65
66
Episode 66
67
Episode 67
68
Episode 68
69
Episode 69
70
Episode 70
71
Note
72
Episode 71
73
Episode 72
74
Episode 73
75
Episode 74
76
Episode 75
77
Episode 76
78
Episode 77
79
Episode 78
80
Episode 79
81
Episode 80
82
Episode 81
83
Episode 82
84
Episode 83
85
Episode 84
86
Episode 85
87
Episode 86

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!