Episode 3

Nabila baru saja merebahkan tubuhnya di ranjang hangatnya setelah selesai membersihkan diri. Hari ini dia mendapat giliran kerja shift kedua sehingga malam hari baru bisa pulang. Ponsel yang diletakkan di meja samping ranjangnya bergertar tanda ada pesan masuk. Sebuah nama yang tertera di layar ponsel itu membuat Nabila tersenyum. Segera di balasnya pesan tersebut setelah membaca isinya. Tak selang berapa lama ponselnya berdering tanda seseorang menelpon.

" Hallo...Assalamualaikum " sapa Nabila

" Waalaikumsalam..Nabila " sahut suara diseberang sana.

" Maaf..malam - malam begini mengganggu istirahat kamu " sambung suara itu

" Ga kok..ga ganggu sama sekali, aku baru aja selesai mandi malam ini. Apa kabar Mas Firman ?" sahut Nabila. Ternyata Firman, seorang pemuda yang dikenalnya hari kemarin saat di pesta teman Rusli yang sedang menelepon. Sudah kesekian kalinya Firman menghubungi Nabila, dia seperti sudah mempunyai waktu yang terjadwal untuk menelepon Nabila. Pagi hari saat dia mau berangkat bekerja, siang hari saat istirahat, sore hari setelah pulang bekerja dan malam hari saat akan beristirahat. Firman merasa cocok saat mengobrol dengan Nabila, sebaliknya Nabila juga merasa nyaman mengobrol dengan Firman. Mereka merasa mempunyai kesamaan dalam menjalin sebuah pertemanan. Tak terasa waktu terus berputar hingga larut malam. Nabila melihat jam dinding menunjukkan pikul 01.00 WIB saat Firman menyudahi panggilannya. Dia segera bersiap - siap untuk istirahat karena besok dia harus bekerja.

***

Akhir pekan ini sepulang bekerja Nabila mempunyai janji bertemu dengan Lili di cafe tempat biasa mereka bertemu. Jam di tangan Nabila menunjukkan pukul 15.00 WIB. Nabila lansung meluncur ke arah cafe setelah pulang dari restaurant tempat dia bekerja. Tak berapa lama dia sudah sampai di cafe tersebut, dia segera mencari tempat yang nyaman di salah satu sudut cafe. Setelah menempatkan tubuhnya di bangku cafe, dia mengeluarkan ponselnya untuk menghubungi Lili. Pesanan Nabila baru saja sampai saat dia mendengar suara memanggilnya.

" Na..."

Nabila menoleh ke sumber suara, dia melihat Lili berjalan ke arahnya sambil melambaikan tangan. Dia membalas lambaian tangan Lili sambil tersenyum juga. Nabila agak terkejut saat melihat orang yang berada di belakang Lili, mengikuti langkah Lili. Rusli dan seorang pemuda yang dia kenal.

' Mas Firman.." gumamnya lirih.

Lili sudah sampai di bangku depan tempat Nabila duduk. Lili menempatkan tubuhnya di bangku tersebut diikuti oleh Rusli yang duduk disebelahnya. Sedangkan Firman setelah berjabat tangan dengan Nabila duduk di bangku sebelah Nabila. Nabila masih belum begitu percaya jika pemuda yang duduk disebelahnya adalah Firman, dia terus memandang ke arah Firman.

" Ehm..Ehm..sepertinya ada yang terkesima dengan ketampananku hari ini " celetuk Firman narsis, yang membuat Nabila sadar dan langsung menundukkan wajahnya. LIli dan Rusli tertawa melihat tingkahnya.

" Na.. kaget ya. Hari ini Mas Firman baru aja datang ke sini " kata Lili

" Iya Na.. kebetulan tadi ada pertemuan di kantor pusat " tambah Firman memperjelas.

Nabila hanya manggut - manggut saja tanda mengerti, entah kenapa dia merasa senang Firman berada di kota ini.

Mereka berempat terus bercengkerama di cafe tersebut hingga waktu bergulir dengan tak terasa memasuki waktu sholat maghrib. Setelah melaksanakan sholat maghrib berjamaah di sebuah mushola yang ada di area cafe tersebut, mereka sepakat untuk melanjutkan acara berjalan - jalan di mall yang ada di kota Y ini. Setelah puas dengan acara hari ini akhirnya Lili dan Rusli pamit untuk pulang. Tinggal Nabila dan Firman berdua yang sedang duduk di sebuah bangku panjang yang ada di pinggir jalan utama kota Y. Sinar lampu kota yang temaram menyinari kedua insan yang hanya saling diam, tak tahu harus berbincang apa lagi.

" Na.. " panggil Firman menetralisir suasana.

" Hmm.. " jawab Nabila pelan.

" Aku boleh minta tolong tidak ? Aku mempunyai sedikit beban yang selalu membuat aku bingung harus bagaimana mengatasinya " sahut Firman sambil menundukkan kepalanya. Nabila langsung menoleh ke arah Firman, dia tak menduga bila Firman mempunyai masalah yang berat. Selama dia kenal dengan Firman melalui obrolan - obrolan mereka tidak tersirat sedikitpun beban itu. Yang dia tahu hanya seorang Firman yang ceria, berwibawa dan pengertian.

" Ada beban apa Mas..jika aku bisa pasti aku akan membantunya. katakan Mas.." kata Nabila berusaha membuat Firman baikan.

Firman menggeser sedikit posisi duduknya menghadap ke arah Nabila, dia mengambil kedua tangan Nabila dan menggenggam kedua tangan itu dengan lembut. Firman menatap kedua mata Nabila yang bulat indah. Nabila menurut saja ketika kedua tangan Firman menggenggam tangannya, dia juga membalas tatapan mata Firman yang sangat hangat.

" Na..aku minta tolong padamu. Maukah kamu memberikan kesempatan kepada kapalku untuk bersandar di pelabuhanmu ? " jawab Firman sambil memgang erat tangan Nabila.

Nabila terkejut mendengarnya...' apa ini' batinnya. Apakah Firman sedang memintanya untuk menjadi kekasihnya?. Nabila menatap mata Firman dalam - dalam seakan ingin mencari pembenaran di dalamnya. Bibirnya tertutup rapat tak tahu harus mengucapkan kata apa.

" Na.. jika kau masih belum bisa menjawab, aku masih bisa menunggunya Na.." suara Firman membuat Nabila sadar.

" Tidak..tidak.." spontan jawab Nabila sambil menggeleng - gelengkan kepala.

" Kenapa tidak Na..?" Firman terkejut dan kecewa dengan jawaban Nabila.

" Ehm..bukan..bukan itu maksud ku.." tukas Nabila secepatnya. Nabila bingung harus menjawab apa. Bagi dia Firman adalah seorang satu - satunya pemuda yang bisa membuat nyaman saat ini. Firman adalah pemuda yang bisa menjadi teman dan juga kakak yang baik saat ini. Jika dia menerima Firman menjadi kekasihnya apakah tidak terlalu cepat tahap ini, baru beberapa hari lalu dia mengenalnya. Namun jika dia menolak Firman dia takut kehilangan sosok pemuda yang membuat hatinya nyaman ini. Akhirnya..

" Mas.. aku...." gagap suara Nabila. Firman masih menunggu kata yang akan keluar dari bibir Nabila.

" Aku.. mau menerima kapalmu untuk bersandar di pelabuhanku." jawab Nabila pelan, dia langsung menundukkan kepalanya menahan malu. Firman yang mendengar jawaban itu spontan langsung meraih Nabila ke pelukannya. Dia tertawa bahagia saat gadis itu menerimanya. Dia memeluk Nabila dengan sangat erat seperti enggan untuk melepasnya. Nabila hanya tersenyum saat tubuhnya dipeluk oleh Firman, rasa bahagia meliputi hatinya saat ini. Suara jantung yang berdetak kencang seakan menjadi irama malam ini. Nabila ingin terus merasakan kehangatan yang diberikan oleh seorang Firman.

Terpopuler

Comments

Biduri Aura

Biduri Aura

m'f ya Thor jarang komen,, krn lagi mnikmati bacaan ny😁😁😁

2023-08-30

0

lihat semua
Episodes
1 Episode 1
2 Episode 2
3 Episode 3
4 Episode 4
5 Episode 5
6 VISUAL
7 Episode 7
8 Episode 8
9 Episode 9
10 Episode 10
11 Episode 11
12 Episode 12
13 Episode 13
14 Episode 14
15 Episode 15
16 Episode 16
17 Episode 17
18 Episode 18
19 Episode 19
20 Episode 20
21 Episode 21
22 Episode 22
23 Episode 23
24 Episode 24
25 Episode 25
26 Episode 26
27 Episode 27
28 Episode 28
29 Episode 29
30 Episode 30
31 Episode 31
32 Episode 32
33 Episode 33
34 Episode 34
35 Episode 35
36 Episode 36
37 Episode 37
38 Episode 38
39 Episode 39
40 Episode 40
41 Episode 41
42 Episode 42
43 Episode 43
44 Episode 44
45 Episode 45
46 Episode 46
47 Episode 47
48 Episode 48
49 Episode 49
50 Episode 50
51 Episode 51
52 Episode 52
53 Episode 53
54 Episode 54
55 Episode 55
56 Episode 56
57 Episode 57
58 Episode 58
59 Episode 59
60 Episode 60
61 Episode 61
62 Episode 62
63 Episode 63
64 Episode 64
65 Episode 65
66 Episode 66
67 Episode 67
68 Episode 68
69 Episode 69
70 Episode 70
71 Note
72 Episode 71
73 Episode 72
74 Episode 73
75 Episode 74
76 Episode 75
77 Episode 76
78 Episode 77
79 Episode 78
80 Episode 79
81 Episode 80
82 Episode 81
83 Episode 82
84 Episode 83
85 Episode 84
86 Episode 85
87 Episode 86
Episodes

Updated 87 Episodes

1
Episode 1
2
Episode 2
3
Episode 3
4
Episode 4
5
Episode 5
6
VISUAL
7
Episode 7
8
Episode 8
9
Episode 9
10
Episode 10
11
Episode 11
12
Episode 12
13
Episode 13
14
Episode 14
15
Episode 15
16
Episode 16
17
Episode 17
18
Episode 18
19
Episode 19
20
Episode 20
21
Episode 21
22
Episode 22
23
Episode 23
24
Episode 24
25
Episode 25
26
Episode 26
27
Episode 27
28
Episode 28
29
Episode 29
30
Episode 30
31
Episode 31
32
Episode 32
33
Episode 33
34
Episode 34
35
Episode 35
36
Episode 36
37
Episode 37
38
Episode 38
39
Episode 39
40
Episode 40
41
Episode 41
42
Episode 42
43
Episode 43
44
Episode 44
45
Episode 45
46
Episode 46
47
Episode 47
48
Episode 48
49
Episode 49
50
Episode 50
51
Episode 51
52
Episode 52
53
Episode 53
54
Episode 54
55
Episode 55
56
Episode 56
57
Episode 57
58
Episode 58
59
Episode 59
60
Episode 60
61
Episode 61
62
Episode 62
63
Episode 63
64
Episode 64
65
Episode 65
66
Episode 66
67
Episode 67
68
Episode 68
69
Episode 69
70
Episode 70
71
Note
72
Episode 71
73
Episode 72
74
Episode 73
75
Episode 74
76
Episode 75
77
Episode 76
78
Episode 77
79
Episode 78
80
Episode 79
81
Episode 80
82
Episode 81
83
Episode 82
84
Episode 83
85
Episode 84
86
Episode 85
87
Episode 86

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!