Kisah Cinta Andin Dan Gege
prak !
Terdengar suara hape yang di lempar Gerald jatuh di atas meja di depan Andin. Andin terkejut, seraya melototi Gerald yang juga tengah menatap nya penuh dengan kemarahan.Wajahnya tampak begitu memerah dan terlihat menahan emosinya.
"Kenapa kau lempar hapeku bodoh..?" Teriaknya, kemudian Andin mengambil mangkuk mie instan nya yang tadi sedang ia makan namun di kejutkan oleh Gerald yang tiba-tiba melemparkan hapenya di atas meja. Lalu Andin beranjak dari duduknya sambil berbalik ke arah dapur.
"Ga nafsu makan aku jadinya!" Gerutu Andin seraya meletakan mangkuk yang masih terisi penuh dengan mie instan itu di dekat wastafel.Andin tidak jadi makan mie instan yang sudah di buatnya.
"Kaulah yang bodoh, kalau mau selingkuh itu yang rapi biar ga ketauan!" Teriak Gerald dari ruang tengah.
Andin menoleh kearah Gerald dengan sorot mata yang sedikit bingung.
"Apanya yang selingkuh..? Bicara itu yang jelas, datang dari kamar kau main lempar lempar hape orang. Kalau rusak gimana, mau kau tanggung jawab?" Kata Andin balas berteriak sambil menghampiri Gerald kembali yang masih tampak berdiri melototi nya dari ruang tengah.
"Ga perduli aku kalau hapemu rusak!" Jawab Gerald tampak semakin kesal.
"Ayang kenapa lo?" Kata Andin sedikit menurunkan nada bicaranya. "Kemasukan apaan? Kok marah marah ga jelas. Aku ga ngerti lo,Yang." Kata Andin agak sedikit menurunkan nada suaranya seraya memegangi kening Gerald.
Tapi Gerald dengan cepat menangkis tangan Andin dengan keras.
"Ih sakit lo,Yang!" Rengek Andin merasa kesakitan, kemudian duduk kembali di kursi sembari mengecek ngecek hapenya yang di lempar oleh Gerald tadi.Siapa tau ada yang rusak atau pecah.
"Dasar cewek ga ada otak, kau malah bersikap seolah ga terjadi apa apa." Kata Gerald lagi sembari melangkah meninggalkan Andin sendirian.
"Ayang ini ngomong apa sih sebenarnya? Aku bingung lo! Kok tiba-tiba bilang aku ga ada otak!" Kata Andin dengan agak sedikit menaikan alisnya. "Ada lah otakku, disini." Kata Andin sambil memegangi kepalanya. "Gimana bisa ga ada otak !" Tambah Andin, sambil mengikuti Gerald yang melangkah menuju ruangan kerja nya.
Andin memang tidak terlalu menanggapi serius perkataan Gerald yang tiba-tiba marah padanya.Gerald memang sering uring-uringan ga jelas kalau lagi banyak kerjaan.Dan Andin berpikir kalau Gerald sedang kesal karena masalah kerjaan.
Gerald duduk di meja kerja nya sembari menatap ke arah laptop nya yang masih terbuka. Terlihat dia mulai mengoperasikan laptopnya.Entah apa yang sedang dia dia kerjakan. Tak lama kemudian dia terdengar kembali bicara.
"Aku ga nyangka lo Yang, kamu tega bermain curang sama aku." Kata Gerald, dengan tetap menatap ke arah laptop nya tanpa melihat ke arah Andin yang sedang berada di depannya.
"Ayang dari tadi ngomongnya selingkuh terus.Selingkuh apaan sih, Yang? Ngomong itu yang jelas biar akunya ngerti. Bingung, aku tiba-tiba kau marah ga jelas, ngomongin aku selingkuh." Kata Andin yang memang kebingungan dengan sikap Gerald yang tiba-tiba marah marah ga jelas.Ngomongin selingkuh selingkuh terus dari tadi.Sedangkan dia tidak tau apa apa.
"Aku lihat di WA Ayang, kau chat sama cowok loh." Kata Gerald agak meninggi lagi suaranya, kesal dia yang mengetahui Andin saling berbalas chat dengan seorang pria yang tidak di kenalnya di WA.
"Cowok yang mana? Banyak lo Yang, aku chat sama cowok! Ayang kan tau temen cowok aku kan banyak, kok Ayang permasalahkan sekarang?" Bantah Andin berusaha menjelaskan.
"Aku tau semua teman Ayang, tapi aku tak pernah tau cowok yang bernama Yoga ini, Yang! Kau tak pernah cerita kalau Ayang punya temen bernama Yoga." Kata Gerald masih dalam keadaan kesal.
Kening Andin agak naik sedikit, seperti sedang mengingat sesuatu. Tiba-tiba, dia teringat, beberapa hari yang lalu dia memang saling berbalas chat sama Yoga, mantan pacarnya.
Anjir, aku lupa menghapus semua chat Yoga beberapa hari yang lalu. mampus lo,, Gerald pasti baca semua percakapannya kemarin. Aduh, gimana nih.
Begitu pikirnya saat itu.Andin agak terlihat sedikit khawatir.Tapi Andin tetap mencoba untuk tenang.
"Itu temanku juga lah, Yang! Mana ada aku selingkuh, Ayang kan yang terbaik, ga ada cowok lain di hatiku." Kata Andin sembari memegangi tangan Gerald dengan manja.Berusaha mencairkan suasana yang memang sudah mulai terasa panas.
"Jangan gitu lo Yang,kamu saling kirim pesan sama cowok lain di belakang aku, sakit hatiku kalau Ayang begitu." Kata Gerald mencoba menjelaskan perasaannya yang memang terluka jika Andin memang melakukan hal yang demikian.
Andin tertegun sejenak, kemudian mendekat ke arah Gerald kemudian memeluk Gerald dari belakang.Mencoba menenangkan hati Gerald yang tengah di bakar api cemburu. Biasanya sebuah pelukan hangat dari Andin mampu menghentikan kemarahan Gerald.
"Aku lihat sendiri lo chat Ayang sama dia,di chat kau bilang pacaran sama aku cuma hiburan! Kok hiburan? Kita pacaran udah 4 tahun. Selama itu kau anggap aku hiburan?" Kata Gerald berusaha mengeluarkan semua kekesalannya pada Andin.
Dia begitu merasa kesal karena Andin yang dengan seenak jidatnya mengatakan pada pria di chat tersebut kalau hubungannya hanya sebuah hiburan semata.
"Bukan gitu lo,Yang. Aku cuma bercanda ngomong gitu sama Yoga.Nggak dari hati! Ayang, jangan marah!" Kata Andin berusaha sebisa mungkin menjelaskan walau ia rasa sih sepertinya Gerald akan tetap marah.
"Kok bisa Ayang baca chat aku, Yang?" Tanya Andin seperti baru tersadar dari sesuatu.
"Aku cek hape kamu lah, kau pikir aku tau dari mana?" Jawab Gerald seraya melepaskan tangan Andin yang masih melingkar di lehernya.
"Kok gitu, aku aja ga pernah ngecek ngecek hapemu lo, Yang?" Kata Andin lagi agak ketus setelah menyadari kalau Gerald diam diam sudah membuka ponselnya.
Andin merasa kesal, karena tiba-tiba Gerald otak atik hapenya tanpa seijin darinya.Kini giliran Andin yang merasa marah.
"Ko jadi aku yang tertuduh sih? " Kata Gerald jadi merasa di sudut kan. "Kalau kamu mau cek hape ku nih, silahkan cek sendiri! Tidak akan ada yang larang! " Kata Gerald sambil memberikan hapenya di atas meja ke tangan Andin. "Jangan bilang privasi lo Ayang! Kalau kau bilang kau harus punya privasi mu sendiri, berarti fix ada sesuatu yang Ayang sembunyikan dari aku!" Kata Gerald sambil mengambil kembali hapenya dari tangan Andin kemudian bangun dari duduknya dan berlalu meninggalkan Andin sendiri di ruang kerjanya.Wajah Gerald tampak begitu kecewa saat itu.
Setelah Gerald keluar, Andin menghela nafas panjang sambil memegangi dadanya. Kemudian dia duduk di kursi yang tadi di duduki Gerald kemudian tertunduk memegangi kepalanya. Kemudian dia terlihat mengecek hapenya yang tiba-tiba menyala.
Panggilan WhatsApp dari Yoga.
"Halo."
"Dimana?" Tanya suara dari telponnya.
"Di tempat Gerald, kenapa?" Jawab Andin.
"Bisa ketemu sekarang?"
"Bisa, dimana..?" Tanya Andin kemudian.
"Di tempat kafe biasa, jam 4 sore ini." Jawab seseorang dari sana.
"Ok." Jawab Andin kemudian mematikan telepon genggamnya. Kemudian dia melihat ke arah jam dinding yang tergantung tepat di depan matanya. Waktu menunjukkan masih jam 10 pagi.
Harusnya hari itu ia dan Gerald masih ngedit video untuk YouTube untuk tayang jam 1 siang ini. Tapi Gerald sudah pergi entah kemana. Mau berusaha di telpon pun sepertinya percuma, Gerald masih dalam keadaan marah saat itu.Dia tidak akan menjawab telponnya.
Karena masih ada waktu beberapa jam sebelum bertemu dengan Yoga nanti sore, akhirnya Andin memutuskan untuk ngedit video dulu sendiri tanpa Gerald.Andin berusaha mengerjakan pekerjaan yang harusnya di kerjakan berdua dengan Gerald, Hanya sendiri saja hari itu.Sembari menunggu waktu sampai sore nanti. Semua pekerjaan Harus sudah selesai sebelum jam 4 sore.
***
Di tempat lain,
Gerald sedang duduk nongkrong di salah satu kafe bersama teman-temannya.Terlihat ada beberapa gelas minuman dingin dan beberapa piring makanan di meja.
"Gimana views nya bulan sekarang,bro? Ada peningkatan dari bulan kemarin?" Kata Angga menyela, di tengah kebisuan 4 sekawan ini.
Gerald menoleh kemudian menjawab.
"Lumayan lah." Jawabnya hampir tak terdengar.
"Kok lemes, Ge ? Ga biasanya lo kayak gini?" Tanya Angga yang agak aneh dengan sikap Gerald hari itu.
"Ngajak nongkrong,tapi diem aja !" Sahut Agung sambil melirik kearah Gerald.
"Paling lagi sariawan kali dia!" Sahut Krisna menambahkan perkataan Agung.
"Ngga pa pa ko gw, lagi pengen diem aja. lagi kesel!" jawabnya.
"Kesal kenapa lo, berantem sama Andin?" Tanya Krisna kemudian.
Gerald yang akrab di panggil Gege oleh para sahabatnya ini terdiam. Seperti sedang berpikir apa yang akan dia katakan.Dia malu juga jika secara gamblang mengatakan pada teman temannya, kalau dia sedang cemburu pada Andin.
"Gw tadi pagi lagi ngedit video terus gw iseng ngecek hapenya Andin, eh gw malah nemu bekas chat dia sama mantan pacarnya. Panas hati gw anjir! Marahlah akhirnya gw ke dia."Jawab Gerald dengan mimik muka yang masih kesal.
Serentak terdengar suara tertawa ketiga sahabatnya itu ngakak berbarengan. Agung yang tepat berada di samping Gege serentak mengusap usap dada Gege dengan halus.Sambil terdengar masih tertawa walau agak di tahan.
"Sabar,bang!" Sambil masih menahan tawa.
Kemudian Agung mengambilkan minuman dingin untuk Gege.
"Rupanya si abang kita yang satu ini lagi terbakar api cemburu kawan kawan." Sambung krisna kemudian masih dengan sedikit tertawa.
Terdengar kembali suara tertawa ngakak mereka bertiga lagi serempak.Puas rasanya hati para sahabatnya melihat Gerald yang sedang di landa api cemburu. Karena jarang jarang Gerald tampak begitu marah ataupun cemburu pada Andin.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 99 Episodes
Comments