Keraguan Gerald #5

Besoknya, setelah pamitan sama Andin serta Bi Sumi, Gerald dan ke empat temannya akhirnya pergi juga ke Majalengka untuk syuting. Setelah beberapa minggu terus terusan pending karena satu dan lain hal, akhirnya hari itu Gerald, Agung, Krisna dan Fadil pun memutuskan untuk pergi juga ke tempat yang sudah mereka rencanakan sejak lama.

Mereka berencana untuk pergi beberapa hari.Karena dari Majalengka Gerald dan yang lainnya berniat meneruskan perjalanan ke Cianjur untuk syuting di sana sekalian.

Karena di dua daerah tersebut sedang ramai menjadi target syuting para Youtuber untuk mengetahui seseram apakah desa yang sudah di tinggalkan oleh para penduduknya sejak beberapa tahun lalu itu. Gerald dan teman temannya juga merasa penasaran dengan apa yang terjadi di sana.Apakah seseram seperti yang ada di YouTube?

Di depan teras, Gerald masih tampak berpelukan dengan Andin sambil sesekali terlihat bercakap cakap. Gerald masih belum beranjak naik ke mobil walaupun semua temennya sudah siap untuk pergi.

"Aku pergi, Ayang hati hati di rumah! Sesekali temenin Bi Sumi, kasian kalau dia sendirian di rumah!" Kata Gerald sembari mengelus rambut Andin yang terikat namun terlihat sedikit berantakan karena tersibak angin.

"Ada Ica yang temenin Bi Sumi." Jawab Andin spontan.

"Emang Ayang mau kemana, kok nyuruh Ica yang temenin Bi Sumi?" Gerald terlihat sedikit heran ketika mendengar Jawaban Andin demikian.

"Kalau aku sempat, aku mau pulang dulu ke rumah ibu. Dah lama aku belum sempat pulang karena banyak kerjaan terus." Jawab Andin terlihat agak serius.

"Ya,udah.Kalau Ayang jadi pulang ke rumah ibu, Hati-hati bawa motornya, jangan ngebut ngebut!" Kata Gerald sambil melepaskan pelukannya kemudian mencium Andin untuk terakhir kalinya sebelum dia pergi.

Terdengar klakson mobil sudah di bunyikan Fadil beberapa kali.

"Hati hati Ayang!" Kata Andin sambil melambaikan tangan pada Gege. Gerald tersenyum kemudian membalas lambaian tangan Andin lalu memberi sebuah ciuman jarak jauh setelah tepat berada di dalam mobil.

Perjalanan menuju ke Majalengka di mulai dengan penuh canda di dalam mobil. Terdengar Fadil memutar lagu kesukaannya dengan keras sambil sesekali berteriak mengikuti nada nyanyiannya.Suara Fadil yang tidak begitu bagus mengundang teman temannya untuk berkomentar.

"Fadil, lo tuli ya?" Kata Agung sambil melempar cemilan yang sedang di makannya ke kepala Fadil yang sedang nyanyi dan sedang fokus menyetir.

Fadil menoleh, sambil tetep terus bernyanyi.

"Kecilkan suara musiknya,bego! Berisik!" Kata Agung lagi tetap berusaha membuat Fadil menghentikan nyanyiannya.

Fadil meraih tombol volume kemudian mengecilkan suara musik yang tadi terdengar begitu keras.

"Apaan sih, lo? Ga suka banget lo liat orang bahagia." Gerutu Fadil pada Agung.

"Bukan ga suka Fadil, suara musiknya kekencangan. Lagian lo nyanyi, suara lo fals. Ga enak di kuping gw." Jawab Agung sambil tertawa.

Terdengar suara yang lain juga menertawakan Fadil.

"Jam berapa perkiraan kita tiba di Majalengka, Ge?" Tanya Krisna pada Gerald yang dari tadi terlihat diam saja.

Gege menoleh pada Krisna sambil menjawab. "Paling perjalanan sekitar 5 jam lah.Paling sampai sana sore sekitar jam 3, istirahat sebentar malamnya langsung bungkus aja, gimana?"

"Kan kita harus tanya tanya dulu ke warga sekitar kampung.Izin dulu, pamitan dulu gitu.Takutnya ada apa apa, gimana?"

"Ya udah,terserah lo lah! Gimana baiknya aja!" Jawab Gerald sambil tetap pada hape yang sedang di pegang nya.

Fadil yang berada tepat di sebelah Gege dengan jelas melihat Gerald yang dari tadi fokus sama gadget nya.

"Chat siapa sih lo? Sibuk banget dari tadi?" Tanyanya dengan nada penuh dengan intimidasi.

"Chat Andin lah, siapa lagi!" Jawab Agung dari belakang.

"Ya elah, baru juga ninggalin dia berapa menit. Belum ada sejam, bang! Kebangetan si abang kita yang satu ini." Celetuk Fadil yang agak ngeri melihat sikap sahabatnya yang satu ini. "Tunggu kita nyampe dulu di Majalengka, baru abang chat dia. Ayang, aku udah sampai nih di Majalengka! Baru tuh gw agak ngerti dikit, ya! Ini mah belum juga ada satu jam kita pergi,terus aja di chat."

Gerald melotot ke arah Fadil kemudian melempar botol kosong bekas air mineral kepadanya.

"Elo, kalau lagi marah sama si Andin, udah kayak liat tai. Ga mau nengok ga mau nyapa, udah kayak barang ga berharga lah si Andin itu. Tapi kalau udah baikan, Bucin nya minta ampun! Gw juga pacaran bang sama, tapi ga gitu gitu amat." Tambah Fadil.

"Lo bisa diem ga,sih ?" Saut Gerald yang mulai kesal pada ocehan Fadil dari tadi.

"Makanya bang, kalo marah ke cewek jangan gitu gitu amat! Kasihan si Andin seminggu kemarin lo diemin. Untung si Andin orang nya sabar,ga minta putus biar lo kayak gitu juga." Agung terdengar menambahkan perkataan Fadil.

"Emangnya gampang mau putus dari gw, terus yang mau nanggung belanjanya dia siapa kalau bukan gw." Saut Gerald dengan ketus. "Lo tau kan gimana dia ngabisin duit gw? "

Terdengar mereka semua tertawa mendengar Gege berkata demikian.

"Kemarin gw kesel banget. Dia itu selalu bikin gw kesel, udah tau gw tuh marah sama dia gara-gara dia chat terus sama orang yang namanya Yoga itu.Tapi dia tetep aja, ga dengerin omongan gw." Kata Gerald yang akhirnya curhat sama temen-temen nya.

"Ya siapa tau si Yoga itu emang beneran temennya, bang?" Krisna menambahkan dari belakang. "Kan kita tidak boleh berpikir negatif bang."

"Iya,gw tau itu temennya.Tapi gw tetep ga suka! Masa iya, si Yoga itu selingkuhannya. Mau cari mati kali kalau dia berani selingkuh di belakang gw!"

"Kalau emang beneran dia selingkuh gimana?" Tanya Krisna kemudian.

"Ga mungkin lah, monyet! Lo kayak yang ga kenal sama Andin aja, kita udah kenal dia hampir 4 tahun. Kita tau Andin itu seperti apa! Lo itu kalo ngomong kayak yang baru kenal dia satu dua hari." Fadil mencoba membantah perkataan Krisna barusan.

"Ya kan siapa tau!" Bantah Krisna lagi. "Logikanya gini dil, kalau si Yoga ini bukan orang yang spesial buat Andin, mana mungkin mereka sesering itu telponan, sesering itu saling kirim pesan. Kita juga temen Andin kan, apa lo sesering itu chat dia. Paling paling kalau ada perlu doang, itu juga ga tiap hari kan?"

Hening sejenak mendengar perkataan Krisna barusan.Semua orang seperti yang sedang berpikir tentang apa yang dikatakan oleh Krisna.Sepertinya ada benarnya juga apa yang di katakan Krisna barusan.

"Gw bukan ngomporin nih guys, sorry ya.Gw cuma berpikir pakai logika gw aja. Kan segala kemungkinan bisa saja terjadi tidak terkecuali." Tambah Krisna kemudian.

"Tapi emang bener juga sih!" Gumam Fadil perlahan.

"Waktu itu lo bilang si Yoga itu mantan pacarnya, bang?" Tanya Agung tiba-tiba dari belakang.

Agung tiba-tiba mengingat kalau Gerald pernah berkata kalau Yoga itu adalah mantan pacar Andin waktu SMA dulu.

"Iya." jawab Gege.

"Lo tau darimana?"

"Kan waktu itu gw sempet baca chat mereka di WA. Di Sana mereka kayak sempet bahas masa lalu gitu.Yang gw tangkap sih kayaknya dulu mereka pernah dekat."

"Terus lo pernah tanyain langsung sama Andin?"

"Udah, dia bilang cuma temen katanya. Andin bilang katanya emang mereka selalu bercanda. Tapi kan gw juga ga bego, dari cara mereka berkomunikasi, kayaknya memang mereka pernah dekat."

"Pernah dekat kan, bang! Bukan sedang dekat?" Kata Agung kemudian.

Gerald terdiam lagi sejenak.Seperti sedang memikirkan lagi apa yang di katakan Agung barusan.

"Lo yakin kalau mereka hanya pernah dekat?" Tambah Fadil mencoba mencari tau perasaan sahabatnya.

"Feeling gw sih, mereka emang cuma teman sekarang! Ga lebih! Kalau memang ada apa-apa, nanti juga kita tau." Jawabnya penuh dengan keyakinan.

Mereka semua tertegun seperti yang sedang mencerna omongan Fadil dan Krisna barusan tentang Andin. Segala kemungkinan yang di katakan Krisna mencoba mereka bantah dengan sikap dan perilaku Andin yang selama bertahun-tahun ini mereka ketahui. Iya, kemungkinan Andin berselingkuh itu memang tidak lah mungkin. Itu yang mereka yakini. Begitu juga dengan Gerald, dia tau kalau Andin memang tidak mungkin mengkhianatinya.

***

Episodes
1 Pertengkaran #1
2 Yoga #2
3 Cincin Berlian Andin #3
4 Andin dan Gerald berbaikan #4
5 Keraguan Gerald #5
6 Andin Tidak Bisa Di Hubungi #6
7 Kemarahan Gerald #7
8 Air Mata Andin #8
9 Andin Memutuskan Untuk Pergi #9
10 Penantian Gerald #10
11 Gerald Datang Ke Rumah Andin #11
12 Gerald Bertemu Seseorang #12
13 Andin Tiba-tiba Datang #13
14 Andin Akhirnya Kembali #14
15 Andin dan Gerald Berbaikan #15
16 Andin dan Gerald kembali tertawa#16
17 Gerald bingung, Ia tak mau menyakiti Ica#17
18 Gerald sebenarnya tidak tega #18
19 Gerald Cemburu pada Yoga #19
20 Kekesalan Gerald #20
21 Gerald pergi mengantar Ica #21
22 Gerald mulai menyerah #22
23 Gerald Minum kembali #23
24 Ayu #24
25 Masalah yang tidak ada ujungnya #25
26 Gerald pasrah #26
27 Marisa #27
28 Putus #28
29 Andin Sakit Hati #29
30 Permintaan Maaf Gerald Yang Terlambat #30
31 Kehidupan baru #31
32 Ica dan Gerald #32
33 Pertemuan Empat Sekawan #33
34 Masih membahas soal Andin #34
35 Marisa Melahirkan #35
36 Bayi Arjuna #36
37 Andin Marah Kepada Yoga #37
38 Ungkapan Hati Yoga #38
39 Sarapan Untuk Yoga #39
40 Pertemuan dengan Gerald #40
41 Padahal Andin bahagia #41
42 Rumah Duafa #42
43 Akhirnya Andin Datang #43
44 Kemarahan Andin #44
45 Andin Terbaring Sakit #45
46 Yoga Dan Gerald #46
47 Gerald Akan Tetap Berusaha #47
48 Hati Ica Terluka #48
49 Gerald Mengunjungi Adinda #49
50 Keluh Kesah Andin Yang Menyayat Hati #50
51 Gerald Mengajak Andin Menikah #51
52 Hati Ica Yang Tersakiti #52
53 Andin Ingin Menenangkan Diri #53
54 Gerald Berubah #54
55 Pertemuan Setelah Terpisah begitu lama #55
56 Gerald Dan Andin Berbaikan
57 Gerald Harus Jujur Pada Ica
58 Ica Bertanya Tentang Pilihan?
59 Andin Tak Tega
60 Yoga Bercerita Tentang Kisahnya #60
61 Luka Yoga Yang Terpendam #61
62 Andin Sedikit Berubah #62
63 Hati Gerald Cemburu #63
64 Ica Sengaja Bertanya #64
65 Gerald Dan Ica Putus #65
66 Yoga Menghilang #66
67 Yoga Masih Terdiam #67
68 Yoga berusaha menghindari Andin #68
69 Yoga Pergi Jalan sama Andin#69
70 Percikan Api Di Mulai Kembali #70
71 Masih Tentang Perdebatan#71
72 Gerald Tetap Berusaha Sabar #72
73 Gerald Berusaha Mengalah #73
74 Kegelisahan Hati Gerald #74
75 Andin Cemburu #75
76 Gerald Melarang Andin Beli Mobil #76
77 Gerald Mencoba Memahami #77
78 Andin Hanya Terdiam #78
79 Yoga Menangis #79
80 Kekecewaan Terdalam Yoga #80
81 Kerinduan Mendalam Yoga#81
82 Yoga Merasa Buruk Menjadi Suami #82
83 Andin Datang menemui Yoga #83
84 Yoga Memecat Andin Dari Panti #84
85 Pertemuan Gerald Dan Yoga #85
86 Yoga Berusaha Pasrah #86
87 Akhirnya Yoga Resmi Menjadi Mualaf #87
88 Akhirnya Yoga Meninggalkan Andin #88
89 Andin Datang Saat Yoga Sedang Sholat # 89
90 Yoga Mengejar Andin #90
91 Akhirnya Yoga Ciuman Andin #91
92 Andin Mendatangi Yoga Di Panti #92
93 Apa Alasan Gerald Membawa Ayu Untuk Bekerja Padanya
94 Gerald Datang Menjemput Andin Di Kosan
95 Gerald Menjemput Andin Part2
96 Gerald Dan Fadil Minum Bersama
97 Andin Sangat Kesal Pada Gerald
98 Andin Sakit
99 Andin Cemburu
Episodes

Updated 99 Episodes

1
Pertengkaran #1
2
Yoga #2
3
Cincin Berlian Andin #3
4
Andin dan Gerald berbaikan #4
5
Keraguan Gerald #5
6
Andin Tidak Bisa Di Hubungi #6
7
Kemarahan Gerald #7
8
Air Mata Andin #8
9
Andin Memutuskan Untuk Pergi #9
10
Penantian Gerald #10
11
Gerald Datang Ke Rumah Andin #11
12
Gerald Bertemu Seseorang #12
13
Andin Tiba-tiba Datang #13
14
Andin Akhirnya Kembali #14
15
Andin dan Gerald Berbaikan #15
16
Andin dan Gerald kembali tertawa#16
17
Gerald bingung, Ia tak mau menyakiti Ica#17
18
Gerald sebenarnya tidak tega #18
19
Gerald Cemburu pada Yoga #19
20
Kekesalan Gerald #20
21
Gerald pergi mengantar Ica #21
22
Gerald mulai menyerah #22
23
Gerald Minum kembali #23
24
Ayu #24
25
Masalah yang tidak ada ujungnya #25
26
Gerald pasrah #26
27
Marisa #27
28
Putus #28
29
Andin Sakit Hati #29
30
Permintaan Maaf Gerald Yang Terlambat #30
31
Kehidupan baru #31
32
Ica dan Gerald #32
33
Pertemuan Empat Sekawan #33
34
Masih membahas soal Andin #34
35
Marisa Melahirkan #35
36
Bayi Arjuna #36
37
Andin Marah Kepada Yoga #37
38
Ungkapan Hati Yoga #38
39
Sarapan Untuk Yoga #39
40
Pertemuan dengan Gerald #40
41
Padahal Andin bahagia #41
42
Rumah Duafa #42
43
Akhirnya Andin Datang #43
44
Kemarahan Andin #44
45
Andin Terbaring Sakit #45
46
Yoga Dan Gerald #46
47
Gerald Akan Tetap Berusaha #47
48
Hati Ica Terluka #48
49
Gerald Mengunjungi Adinda #49
50
Keluh Kesah Andin Yang Menyayat Hati #50
51
Gerald Mengajak Andin Menikah #51
52
Hati Ica Yang Tersakiti #52
53
Andin Ingin Menenangkan Diri #53
54
Gerald Berubah #54
55
Pertemuan Setelah Terpisah begitu lama #55
56
Gerald Dan Andin Berbaikan
57
Gerald Harus Jujur Pada Ica
58
Ica Bertanya Tentang Pilihan?
59
Andin Tak Tega
60
Yoga Bercerita Tentang Kisahnya #60
61
Luka Yoga Yang Terpendam #61
62
Andin Sedikit Berubah #62
63
Hati Gerald Cemburu #63
64
Ica Sengaja Bertanya #64
65
Gerald Dan Ica Putus #65
66
Yoga Menghilang #66
67
Yoga Masih Terdiam #67
68
Yoga berusaha menghindari Andin #68
69
Yoga Pergi Jalan sama Andin#69
70
Percikan Api Di Mulai Kembali #70
71
Masih Tentang Perdebatan#71
72
Gerald Tetap Berusaha Sabar #72
73
Gerald Berusaha Mengalah #73
74
Kegelisahan Hati Gerald #74
75
Andin Cemburu #75
76
Gerald Melarang Andin Beli Mobil #76
77
Gerald Mencoba Memahami #77
78
Andin Hanya Terdiam #78
79
Yoga Menangis #79
80
Kekecewaan Terdalam Yoga #80
81
Kerinduan Mendalam Yoga#81
82
Yoga Merasa Buruk Menjadi Suami #82
83
Andin Datang menemui Yoga #83
84
Yoga Memecat Andin Dari Panti #84
85
Pertemuan Gerald Dan Yoga #85
86
Yoga Berusaha Pasrah #86
87
Akhirnya Yoga Resmi Menjadi Mualaf #87
88
Akhirnya Yoga Meninggalkan Andin #88
89
Andin Datang Saat Yoga Sedang Sholat # 89
90
Yoga Mengejar Andin #90
91
Akhirnya Yoga Ciuman Andin #91
92
Andin Mendatangi Yoga Di Panti #92
93
Apa Alasan Gerald Membawa Ayu Untuk Bekerja Padanya
94
Gerald Datang Menjemput Andin Di Kosan
95
Gerald Menjemput Andin Part2
96
Gerald Dan Fadil Minum Bersama
97
Andin Sangat Kesal Pada Gerald
98
Andin Sakit
99
Andin Cemburu

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!