Cinta Orang Biasa
Syaqina Azzahra adalah gadis sederhana yang kini berstatus sebagai Mahasiswi semester empat fakultas ekonomi jurusan managemen bisnis di sebuah universitas swasta terkemuka di kota ini, meski ia tercatat sebagai Mahasiswi berprestasi dan bisa kuliah di kampus tersebut karena bermodalkan beasiswa Syaqina begitu biasa ia di panggil ia mencari biaya tambahan dengan bekerja paruh waktu menjadi seorang witres di sebuah restaurant yang cukup terkenal di seantero negeri ini dengan cabang hampir diseluruh kota di negara ini.
saat ini Syaqina tinggal hanya berdua dengan ayahnya disebuah rumah sederhana di pinggir kota. ayahnya bapak Damiri berprofesi sebagai seorang seniman lukis jalanan. namun Syaqina sangat bangga dan begitu mencintai Ayahnya, bagaimana tidak semenjak usia Syaqina 5 tahun ibunya pergi meninggalkan dirinya dan ayahnya, dengan membawa adik perempuannya yang saat itu berusia 2 tahun Susan memilih untuk pergi bersama lelaki yang lebih kaya.
Dalam perjalanan pulang dari Taman kota pak Damiri yang mengendarai sepeda motor tua tiba tiba di tabrak oleh mobil mewah dari arah belakang hingga pak Dam terpental beberapa puluh meter, meski telah diupayakan operasi untuk menyelamatkan nyawanya namun takdir Tuhan berkata lain pak Dam pun meninggal dunia, dan tinggalah Syaqina hidup sebatang kara.Sesuai amanat pak Dam sebelum meninggal bahwa Syaqina harus memaafkan dan tidak menyalahkan pelaku penabraknya dan menganggap ini sebagai takdir Tuhan.
Sementara itu Shaka ibrani darmawan Mahantara ini masih selalu dihantui rasa bersalah karena tidak memiliki keberanian untuk berkata jujur tentang hal yang sebenarnya. Sebelum bapak Damiri meninggal beliau telah berwasiat pada Shaka dengan menitipkan anak perempuanya untuk di jaga dan dilindungi sehingga tidak ada cara lain selain harus menikahi gadis tersebut.
Namun fakta lain bermunculan yaitu terungkapnya rahasia Shaka dan juga munculnya kisah masa lalu Syaqina yang semasa kecil sering mendapat perlakuan buruk dan sering di bully oleh teman-teman sekolahnya karena ia tak memiliki ibu Syaqina memiliki seseorang yang dianggap sebagai malaikat tak bersayap yang menjadi pelindungnya dari teman-teman kecilnya yang suka menjahilinya yang menyebut dirinya dengan nama kak Mahes.
visual Syaqina Azzahra
Visual Shaka Ibrani Darmawan Mahantara
visual Mahesa Farda Darmawan Mahantara
ke kawatiran
Langit tampak memburatkan warna merah saga, pertanda hari akan berganti malam Syaqina terlihat begitu letih wajahnya tampak pucat dia tengah duduk di pojokan dapur restaurant tempatnya bekerja, beruntung saat ini pengunjung sedikit sepi karena sebentar lagi masuk waktu magrib sehingga para karyawan dapat sedikit bernafas lega, tetapi sebentar lagi ketika jam makan malam tiba mereka semua akan kalang kabut melayani pengunjung. entah mungkin karena sedang sakit atau karena terlalu capek Syaqina terlihat sangat tidak fit Aldo teman kerjanya sesama writers tampak begitu memperhatikan kondisi temanya itu.
"Syaqina....kamu sakit ya ,kok pucat banget muka lo ?"
tanya Aldo yang memang sedari tadi memperhatikannya.
"nggak kok Do aku baik - baik saja "
jawab Syaqina tak ingin membuat temanya cemas
"tapi wajahmu terlihat pucat dan letih gitu ?"
"mungkin efek kecapekan saja masalahnya akhir akhir ini aku tidur larut terus karena banyak tugas kuliah Do, dan paginya aku harus kuliah sore sampai malam kerja"
"mungkin sebaiknya kamu minum vitamin dan usahakan istirahat cukup biar nggak sampai jatuh sakit "
Aldo memang tipe teman yang sangat perhatian tidak hanya pada Syaqina tapi juga teman teman yang lain. suasana dan lingkungan kerja di tempat ini memang sangat menyenangkan sesama karyawan mereka sangat kompak dan akrab sehingga terasa seperti keluarga. hal itulah yang membuat Syaqina betah bekerja disini, terlebih baginya dapat diterima bekerja disini adalah suatu keberuntungan kalau bukan atas rekomendasi dari Kak Andre kakaknya Rasty sahabat Syaqina semenjak SMP tidak mungkin Syaqina bisa diterima kerja disini karena Syakina hanya bekerja paruh waktu.yaitu dari jam 3 sore sampai jam 10 malam karena pagi iya harus kuliah. Khusus sabtu dan minggu Syaqina bekerja full time dari pukul 10 pagi hingga pukul 10 malam, dan Syaqina memiliki jatah libur kerja 2x dalam satu bulan. sebenarnya ini berat dan Syaqina nyaris tak punya waktu untuk sekedar bermain, nongkrong kumpul bareng temen. waktunya hanya dia habiskan untuk bekerja dan kuliah. meskipun begitu Syaqina sangat menikmati dan mensyukuri ini semua.
jarum jam telah menunjuk angka 22.30 Syaqina baru saja sampai dirumah setelah mandi dan membersihkan dirinya terasa begitu segar. Syaqinapun pergi ke teras depan menunggu ayahnya yang belum pulang,
"kok jam segini ayah belum pulang juga ya " ucap Syaqina lirih sambil terus menatap jalan depan rumah berharap sosok yang ditunggu segera muncul
"oh,. iya ini kan malam minggu pantes saja ayah belum pulang "
bahkan Syaqina sampai tak tahu kalau malam ini malam minggu. padahal malam minggu adalah malam yang ditunggu oleh para anak muda terkecuali Syaqina.
Mata Syaqina terasa sangat ngantuk rasanya tak sanggup lagi untuk menunggu kepulangan ayahnya.akhirnya dia putuskan untuk masuk kamar dan tidur karena besok pagi dia harus bekerja.
pukul 23.00 sosok lelaki paruh baya itu menghentikan motor antiknya tepat diluar pagar kemudian mendorongnya masuk hingga ke teras samping hal itu sengaja bapak itu lakukan setiap kali pulang larut begini karena beliau takut suara berisik motornya menganggu tidur putri cantik kesayangannya. tak lama pak Dam pun masuk kedalam rumah kemudian meletakkan peralatan lukisnya di ruang tengah dan bergegas masuk ke kamar mandi setelah selesai pak Dim masuk ke kamar putri kesayangannya untuk mengechek keadaan putrinya.
"kamu sudah tidur nak "
pak Dam duduk di tepi ranjang kemudian mengusap kepala putrinya penuh kasih kemudian mencium kening anak gadisnya, tak terasa airmata pak Dam mengalir
"cepat sekali waktu berlalu nak, sebentar lagi usiamu sudah 21 tahun, maafkan ayah nak karena ayah kamu tumbuh tanpa sosok seorang ibu"
pak Dam terkenang peristiwa 15 tahun yang lalu dimana istrinya tega meninggalkannya padahal saat itu Syaqina masih sangat kecil. tanpa terasa airmata pak Dam jatuh mengenai wajah Syaqina sadar ada benda yang menempel di wajahnya Syaqina pun membuka matanya dan terbelalak setelah melihat sang ayah yang tengah menangis
"ayah... kenapa ayah menangis?"
tak ingin melihat anaknya khawatir pak Dam segera mengusap air matanya
"tidak..ayah tidak sedang menangis " elaknya
"ayah..lain kali jangan sampai larut malam begini ya pulangnya, Syaqina khawatir yah "
dipeluknya tubuh ayahnya kuat kuat seolah takut terjadi hal yang buruk pada ayahnya karena mereka hanya berdua saja, dan entah apa jadinya jika suatu saat salah satu dari mereka meninggalkan.
"iya nak, ayah tidak akan membuat putri kesayangan Ayah ini khawatir, kebetulan hari ini taman kota sangat ramai dikunjungi orang dan alhamdulillah banyak yang minta Ayah lukis jadi ayah tidak enak menolak rejeki yang di depan mata "
pak Dam menjelaskan alasannya pulang larut malam pada putri kesayangannya.
"iya Yah..Syaqina mengerti, Syaqina janji kelak setelah kuliah dan sudah mendapat pekerjaan dengan gaji lumayan Ayah tidak perlu lagi untuk bekerja sampai seperti ini"
"amin.. ayah selalu berdoa supaya semua mimpi dan keinginanmu di qabulkan Allah, dan kamu bisa hidup bahagia tanpa merasa kekurangan seperti yang selama ini kita alami nak"
"ayah ... jangan bicara seperti itu Syaqina tidak pernah merasa kekurangan dan Syaqina sudah sangat bahagia memiliki seorang Ayah yang hebat, penyayang penyabar pokoknya ayah tuh is the best lah "
ucap Syaqina sambil mempererat pelukan nya pada ayahnya.
Terimakasih yang sudah membaca cerita ku semoga suka dengan ceritanya🤲 mohon maaf jika banyak Typo atau pun alur cerita yang sesuai. AUTHOR mohon dukungannya untuk like dan comentnya🙏🏻🙏🏻😍
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 160 Episodes
Comments
moemoe
Kyk ny menarik,,, lanjuut dlu baca
2022-10-20
1
neng aya
🤗
2022-10-17
1
گسنيتي
kok sesih kali ya , yg sabar ya sa..
2022-01-30
1