NovelToon NovelToon

Cinta Orang Biasa

01. perkenalan

Syaqina Azzahra adalah gadis sederhana yang kini berstatus sebagai Mahasiswi semester empat fakultas ekonomi jurusan managemen bisnis di sebuah universitas swasta terkemuka di kota ini, meski ia tercatat sebagai Mahasiswi berprestasi dan bisa kuliah di kampus tersebut karena bermodalkan beasiswa Syaqina begitu biasa ia di panggil ia mencari biaya tambahan dengan bekerja paruh waktu menjadi seorang witres di sebuah restaurant yang cukup terkenal di seantero negeri ini dengan cabang hampir diseluruh kota di negara ini.

saat ini Syaqina tinggal hanya berdua dengan ayahnya disebuah rumah sederhana di pinggir kota. ayahnya bapak Damiri berprofesi sebagai seorang seniman lukis jalanan. namun Syaqina sangat bangga dan begitu mencintai Ayahnya, bagaimana tidak semenjak usia Syaqina 5 tahun ibunya pergi meninggalkan dirinya dan ayahnya, dengan membawa adik perempuannya yang saat itu berusia 2 tahun Susan memilih untuk pergi bersama lelaki yang lebih kaya.

Dalam perjalanan pulang dari Taman kota pak Damiri yang mengendarai sepeda motor tua tiba tiba di tabrak oleh mobil mewah dari arah belakang hingga pak Dam terpental beberapa puluh meter, meski telah diupayakan operasi untuk menyelamatkan nyawanya namun takdir Tuhan berkata lain pak Dam pun meninggal dunia, dan tinggalah Syaqina hidup sebatang kara.Sesuai amanat pak Dam sebelum meninggal bahwa Syaqina harus memaafkan dan tidak menyalahkan pelaku penabraknya dan menganggap ini sebagai takdir Tuhan.

Sementara itu Shaka ibrani darmawan Mahantara ini masih selalu dihantui rasa bersalah karena tidak memiliki keberanian untuk berkata jujur tentang hal yang sebenarnya. Sebelum bapak Damiri meninggal beliau telah berwasiat pada Shaka dengan menitipkan anak perempuanya untuk di jaga dan dilindungi sehingga tidak ada cara lain selain harus menikahi gadis tersebut.

Namun fakta lain bermunculan yaitu terungkapnya rahasia Shaka dan juga munculnya kisah masa lalu Syaqina yang semasa kecil sering mendapat perlakuan buruk dan sering di bully oleh teman-teman sekolahnya karena ia tak memiliki ibu Syaqina memiliki seseorang yang dianggap sebagai malaikat tak bersayap yang menjadi pelindungnya dari teman-teman kecilnya yang suka menjahilinya yang menyebut dirinya dengan nama kak Mahes.

visual Syaqina Azzahra

Visual Shaka Ibrani Darmawan Mahantara

visual Mahesa Farda Darmawan Mahantara

ke kawatiran

Langit tampak memburatkan warna merah saga, pertanda hari akan berganti malam Syaqina terlihat begitu letih wajahnya tampak pucat dia tengah duduk di pojokan dapur restaurant tempatnya bekerja, beruntung saat ini pengunjung sedikit sepi karena sebentar lagi masuk waktu magrib sehingga para karyawan dapat sedikit bernafas lega, tetapi sebentar lagi ketika jam makan malam tiba mereka semua akan kalang kabut melayani pengunjung. entah mungkin karena sedang sakit atau karena terlalu capek Syaqina terlihat sangat tidak fit Aldo teman kerjanya sesama writers tampak begitu memperhatikan kondisi temanya itu.

"Syaqina....kamu sakit ya ,kok pucat banget muka lo ?"

tanya Aldo yang memang sedari tadi memperhatikannya.

"nggak kok Do aku baik - baik saja "

jawab Syaqina tak ingin membuat temanya cemas

"tapi wajahmu terlihat pucat dan letih gitu ?"

"mungkin efek kecapekan saja masalahnya akhir akhir ini aku tidur larut terus karena banyak tugas kuliah Do, dan paginya aku harus kuliah sore sampai malam kerja"

"mungkin sebaiknya kamu minum vitamin dan usahakan istirahat cukup biar nggak sampai jatuh sakit "

Aldo memang tipe teman yang sangat perhatian tidak hanya pada Syaqina tapi juga teman teman yang lain. suasana dan lingkungan kerja di tempat ini memang sangat menyenangkan sesama karyawan mereka sangat kompak dan akrab sehingga terasa seperti keluarga. hal itulah yang membuat Syaqina betah bekerja disini, terlebih baginya dapat diterima bekerja disini adalah suatu keberuntungan kalau bukan atas rekomendasi dari Kak Andre kakaknya Rasty sahabat Syaqina semenjak SMP tidak mungkin Syaqina bisa diterima kerja disini karena Syakina hanya bekerja paruh waktu.yaitu dari jam 3 sore sampai jam 10 malam karena pagi iya harus kuliah. Khusus sabtu dan minggu Syaqina bekerja full time dari pukul 10 pagi hingga pukul 10 malam, dan Syaqina memiliki jatah libur kerja 2x dalam satu bulan. sebenarnya ini berat dan Syaqina nyaris tak punya waktu untuk sekedar bermain, nongkrong kumpul bareng temen. waktunya hanya dia habiskan untuk bekerja dan kuliah. meskipun begitu Syaqina sangat menikmati dan mensyukuri ini semua.

jarum jam telah menunjuk angka 22.30 Syaqina baru saja sampai dirumah setelah mandi dan membersihkan dirinya terasa begitu segar. Syaqinapun pergi ke teras depan menunggu ayahnya yang belum pulang,

"kok jam segini ayah belum pulang juga ya " ucap Syaqina lirih sambil terus menatap jalan depan rumah berharap sosok yang ditunggu segera muncul

"oh,. iya ini kan malam minggu pantes saja ayah belum pulang "

bahkan Syaqina sampai tak tahu kalau malam ini malam minggu. padahal malam minggu adalah malam yang ditunggu oleh para anak muda terkecuali Syaqina.

Mata Syaqina terasa sangat ngantuk rasanya tak sanggup lagi untuk menunggu kepulangan ayahnya.akhirnya dia putuskan untuk masuk kamar dan tidur karena besok pagi dia harus bekerja.

pukul 23.00 sosok lelaki paruh baya itu menghentikan motor antiknya tepat diluar pagar kemudian mendorongnya masuk hingga ke teras samping hal itu sengaja bapak itu lakukan setiap kali pulang larut begini karena beliau takut suara berisik motornya menganggu tidur putri cantik kesayangannya. tak lama pak Dam pun masuk kedalam rumah kemudian meletakkan peralatan lukisnya di ruang tengah dan bergegas masuk ke kamar mandi setelah selesai pak Dim masuk ke kamar putri kesayangannya untuk mengechek keadaan putrinya.

"kamu sudah tidur nak "

pak Dam duduk di tepi ranjang kemudian mengusap kepala putrinya penuh kasih kemudian mencium kening anak gadisnya, tak terasa airmata pak Dam mengalir

"cepat sekali waktu berlalu nak, sebentar lagi usiamu sudah 21 tahun, maafkan ayah nak karena ayah kamu tumbuh tanpa sosok seorang ibu"

pak Dam terkenang peristiwa 15 tahun yang lalu dimana istrinya tega meninggalkannya padahal saat itu Syaqina masih sangat kecil. tanpa terasa airmata pak Dam jatuh mengenai wajah Syaqina sadar ada benda yang menempel di wajahnya Syaqina pun membuka matanya dan terbelalak setelah melihat sang ayah yang tengah menangis

"ayah... kenapa ayah menangis?"

tak ingin melihat anaknya khawatir pak Dam segera mengusap air matanya

"tidak..ayah tidak sedang menangis " elaknya

"ayah..lain kali jangan sampai larut malam begini ya pulangnya, Syaqina khawatir yah "

dipeluknya tubuh ayahnya kuat kuat seolah takut terjadi hal yang buruk pada ayahnya karena mereka hanya berdua saja, dan entah apa jadinya jika suatu saat salah satu dari mereka meninggalkan.

"iya nak, ayah tidak akan membuat putri kesayangan Ayah ini khawatir, kebetulan hari ini taman kota sangat ramai dikunjungi orang dan alhamdulillah banyak yang minta Ayah lukis jadi ayah tidak enak menolak rejeki yang di depan mata "

pak Dam menjelaskan alasannya pulang larut malam pada putri kesayangannya.

"iya Yah..Syaqina mengerti, Syaqina janji kelak setelah kuliah dan sudah mendapat pekerjaan dengan gaji lumayan Ayah tidak perlu lagi untuk bekerja sampai seperti ini"

"amin.. ayah selalu berdoa supaya semua mimpi dan keinginanmu di qabulkan Allah, dan kamu bisa hidup bahagia tanpa merasa kekurangan seperti yang selama ini kita alami nak"

"ayah ... jangan bicara seperti itu Syaqina tidak pernah merasa kekurangan dan Syaqina sudah sangat bahagia memiliki seorang Ayah yang hebat, penyayang penyabar pokoknya ayah tuh is the best lah "

ucap Syaqina sambil mempererat pelukan nya pada ayahnya.

Terimakasih yang sudah membaca cerita ku semoga suka dengan ceritanya🤲 mohon maaf jika banyak Typo atau pun alur cerita yang sesuai. AUTHOR mohon dukungannya untuk like dan comentnya🙏🏻🙏🏻😍

part# 2. firasat

matahari pagi bersinar begitu ramah menyapa dengan sinar cerahnya. hari ini adalah hari minggu itu artinya Syaqina akan bekerja full day dari jam 09.00 sampai pukul 21.00 pagi ini Syaqina sudah bangun sejak subuh tadi dia mengerjakan pekerjaan rumah, membereskan semuanya memasak untuk ayahnya, menyapu bahkan mencuci pakaian. setelah semua dirasa cukup dan selesai barulah Syaqina mandi dan bersiap siap berangkat kerja tak lupa Syaqina menghidangkan kopi di meja untu sang Ayah, kalau pagi pagi begini pak Damiri pasti sedang berada di kebun bunga miliknya untuk merawat dan membawa beberapa pot untuk dibawa serta ke taman kota setidaknya untuk tambahan penghasilan sebagai seniman lukis yang nakal di taman kota.

sebenarnya Syaqina sedang menunggu ayahnya pulang dari kebun bunganya untuk berpamitan sebelum berangkat kerja akan tetapi jarum jam 15.menit lagi sampai di angka 09.00 itu artinya dia bisa terlambat kerja jika harus menunggu ayahnya pulang. Syaqina pun memutuskan untuk berangkat tanpa menunggu sang Ayah dan hal ini sudah biasa dia lakukan tapi pagi ini terasa ada yang lain ia begitu ingin berpamitan dan merasa rindu dengan sang ayah padahal baru tadi malam mereka bertemu bahkan Syaqina tertidur setelah ditemani sing ayah dan diusap2 kepalanya.

Benar saja sesampai di Restaurant tempatnya bekerja hampir saja dia terlambat bahkan hanya 2 menit dari batas ketentuan passcard karyawan.

"kamu kenapa kok tumben lambat berangkatnya Sya "

Aldo menghampiri Syaqina yang tampak sibuk mengambil perlengkapan kerjanya yaitu celemek dan bandana penutup kepala

"iya Do gara gara nungguin ayah nggak pulang pulang dari Taman bunga jadi hampir terlambat deh " jawab Syaqina sambil memakai perlengkapannya

"tumben biasanya kamu juga berangkat nggak harus nunggu Ayahmu, jangan..jangan mau minta uang jajan ya "

ledek Aldo lagi agar Syaqina tersenyum karena jika Aldo perhatikan beberapa hari ini Syaqina tampak jarang tersenyum wajahnya juga terlihat lelah

"ihhh..ngarang kamu masak iya aku minta uang jajan kayak bocah SD saja "

jawab Syaqina dengan cemberut

"ya kali aja.."

"entahlah Do beberapa hari ini rasanya aku begitu menyayangi Ayah dan selalu rindu dengan ayah "

keluh Syaqina dengan mata berkaca kaca, Aldo yang memperhatikan ekspresi kesedihan di wajah temannya iya pun jadi tak tega

"udah nggak usah mellow gini ini masih pagi, itu pasti karena kamu terlalu menyayangi Ayahmu makanya seperti itu, ya udah kita muali sebentar lagi briefing di mulai biar cepat kita kerja dan nanti kita cepat pulang dan kamu biasa bertemu Ayahmu melepas rinduku sepuasnya "

"makasih ya Do kamu memang temannya the bestku "

keduanya pun menyusul teman temanya yang lain yang sudah terlebih dulu masuk di ruang briefing. setiap pagi pasti sebelum mulai bekerja mereka akan di beri arahan oleh atasan mereka terkait dengan pelayanan dan service terhadap para customer restaurant mereka.

jam makan siang begini pengunjung sangat ramai sehingga semua karyawan sibuk dengan tugas masing masing begitupun Syaqina entah sudah berapa puluh kali mondar mandir mencatat dan mengantar pesanan makanan pengunjung. Waktu menunjuk angka 13.00 pengunjung sudah mulai berkurang tibalah jam makan karyawan mereka bergantian Syaqina yang mendapat giliran istirahat dan makan siang segera mengambil jatah makannya kemudian membawa ke ruang khusus untuk makan dan istirahat karyawan mengingat masing masing orang hanya di beri waktu istirahat 30 menit mereka harus memanfaatkan dengan baik waktu tersebut termasuk juga untuk waktu sholat bagi yang muslim.

Syaqina yang hendak minum pertanda menyudahi makan siangnya tiba tiba gelas yang dia pegang terlepas begitu saja dan pecah

PRAKKKK

terdengar bunyi benturan kaca dengan lantai , Jihan salah satu temannya yang kebetulan bersamaan denganya jam istirahat nya merasa kaget atas apa yang jadi pada temannya itu

"astagfirullah ada apa ini " ucap Syaqina gugup

"kamu kenapa Sya..? kamu baik baik saja kan ?" tanya Jihan

"entahlah Ji tiba tiba perasaanku tidak karuan begini aku kepikiran dengan Ayahku Ji "

"udah..udah...pasti semua akan baik baik saja ini pasti karena kamu kurang hati hati dan kamu sedang melamun mungkin ?" Jihan berusaha menenangkan kegelisahan Syaqina

"sekarang kita bersihkan bekas gelasnya,.. kamu tunggu disini biar aku cari sapu ya "

Jihan pun berlalu dan mengambil sapu sementara Syaqina masih terdiam dan pikirannya tidak karuan. setelah Syaqina membersihkan semua pecahan beling dibantu oleh Jihan segera ia mencari handphone di saku celananya dan segera menghubungi nomor Ayahnya,..setelah tersambung

"halo.. ayah..ayah tidak apa apa kan?"

"kamu kenapa nak kok tiba tiba menelpon Ayah gugup begini, tanpa salam langsung tak karuan gini, ada apa nak?" selidik pak Dam karena merasa putrinya kali ini sangat aneh.

"tidak apa apa Yah hanya saja perasaan Syaqina tidak enak dan kepikiran Ayah terus, tadi juga Ayah Syaqina tunggu nggak pulang pulang dari kebun bunga syaqina khawatir dengan ayah"

Syaqina menceritakan segala ke khawatirnya pada ayahnya, namun ayahnya hanya menanggapi dengan senyuman dan tawa kec

"nak...kamu tuh terlalu berlebihan Ayah baik baik saja dan pasti akan baik baik saja yang penting kita harus berpikir positiv ya sudah sekarang kamu kembali bekerja kan kamu sudah dengar ayah baik baik saja, oh iya nanti ayah janji akan pulang lebih cepat dan tidak akan separuh tadi malam "

"iya baiklah Ayah..ayah janji nanti pulang cepat dan Kita akan makan malam bersama dirumah "

"iya nak"

"Syaqina bekerja dulu ya Yah...assalamualaikum yah "

"waalaikumsalam nak, ayah sangat menyayangimu nak "

"iya Syaqina juga sayang ayah"

setelah memastikan semua baik baik saja Syaqina pun kembali bekerja hingga pukul 21.00 saatnya restaurant tutup dan setelah berkemas seluruh karyawan pulang. begitu juga dengan Syakina yang memiliki janji makan bersama sang ayah dirumah segera mengambil motor matic kesayangannya di parkiran khusus karyawan dan segera melaju pulang . sampai dirumah ia langsung bergegas ke dapur membuka lemari pendingin tempat menyimpan bahan makanan. setelah melihat bahan yang ada Syaqina memutuskan memasak ikan sambal matah dan beberapa lalapan. setelah masakan selesai Syaqina pun segera mandi dan tinggal menunggu ayah nya pulang.

Terimakasih yang sudah membaca cerita ku semoga suka dengan ceritanya🤲 mohon maaf jika banyak Typo atau pun alur cerita yang sesuai. AUTHOR mohon dukungannya untuk like dan comentnya🙏🏻🙏🏻😍

3. kisah tragis di malam kelam

Syaqina masih setia menunggu kepulangan sang Ayah tanpa terasa jarum jam Sudah menunjuk angka 23.15 menit, perasaan Syaqina semakin tak karuan, kecemasannya kini sudah diambang wajar.

"yah...kenapa tak pulang pulang sih, tadi udah janji nggak akan terlalu malam"

"ayah kemana sih yah ?"

tak biasanya Syaqina panik dan khawatir sampai begini, perasaan Syaqina sangat tidak enak beberapa hari terakhir ini. jarum jam telah menunjuk pada angka 23.50 entah sudah berapa puluh kali ia mencoba menelpon Ayah namun tak juga terhubung. sampai pada akhirnya telpon Syaqina tersambung

"hallo assalamualaikum yah..ayah dimana?"

"hallo.." namun suara itu berbeda dengan suara pemilik telphon itu

"kok suara ayah berbeda?"

"maaf ini sa...saya"

"kamu siapa? kenapa handphone ayah saya bisa sama kamu, atau jangan- jangan kamu maling handphone ayah saya?"

"tolong dengarkan saya dulu !!"

bentak suara yang di seberang sana

"dengar dulu.. bapak yang memiliki nomer ini saat ini sedang mengalami kecelakaan dan sekarang di Rumah Sakit Kasih Bunda"

DEGGG

dunia seakan berhenti berputar seiring dengan detak jantung Syaqina yang turut berhenti sesaat setelah mendengar berita Ayahnya mengalami kecelakaan, dengan langkah terhuyung ia berlari keluar dan segera memacu motornya menembus kegelapan malam, yang ada di pikirannya saat itu hanyalah dapat bertemu dengan Ayahnya.

setelah sampai di Rumah Sakit Syaqina pun langsung menuju ke ruang IGD dan disana sudah ada 3 orang lelaki 1 diantaranya mungkin adalah tuan muda dari kedua orang yang penampilannya seperti body guard

"dimana Ayah saya ... dimana Ayah saya ?"

tanya Syaqina sambil menangis

"maaf nona ayah anda masih ditangani oleh dokter "

jawab salah satu dari dua orang yang berpakaian safari tersebut.

"kalian ini siapa ? kenapa bisa sama Ayah saya?"

Syaqina semakin tak mengerti dengan semua ini

"nona sebaiknya tenang dulu, kami yang menolong ayah nona?"

jawab lelaki yang satunya lagi

" kalau anda yang menolong ayah saya berarti anda tahu siapa pelaku yang menabrak ayah saya ? apa kecelakaan ini sudah di laporkan polisi?"

mendengar kata polisi lelaki yang kemungkinan besar tuan muda itu terbelalak dan gugup

"mohon maaf nona..sebaiknya anda tenang dulu fokus saja dengan kondisi Ayah anda"

jawabnya lagi. sementara pemuda yang sedari tadi berdiri di ujung koridor itu hanya diam tanpa kata,kelihatannya dia pemuda yang angkuh. tak seberapa lama pintu IGD terbuka dan seorang dokter keluar dari saya

"keluarga pasien korban kecelakaan"

dokter Indria memanggil keluarga pasien

Syaqina pun secepatnya berlari munuju dokter tersebut.

"saya...anaknya dok. bagaimana keadaan Ayah saya dok ?ayah saya baik baik saja kan dokter ?"

"anda tenang dulu, keadaan Ayah anda kritis untuk menyelamatkan nyawanya kami harus melakukan tindakan operasi, dan kami butuh persetujuan keluarga pasien"

dokter Indria menerangkan kondisi pak Damiri yang mengharuskan tindakan operasi, Syaqina sangat terpukul, sebegitu parahnya keadaan ayahnya sampai harus operasi.

"mari silahkan ke ruangan saya untuk menandatangani surat persetujuannya, dan mohon Tuan yang tadi membawa korban untuk mendampingi keluarga pasien"

setelah menjelaskan dokter pun beranjak masuk ke ruangannya diikuti oleh Syaqina dan pemuda yang dari tadi hanya diam mematung

"begini ya mbak sebelumnya saya jelaskan untuk biaya operasinya sekitar 20 juta dan itu harus dibayar 50% baru pasien bisa ditangani"

Syaqina terdiam tak dapat berkata kata sesaat setelah mendengar jumlah nominal yang disebutkan dokter Indria

"apa dok dua puluh juta ?! , dokter saya memang belum memiliki uang sebanyak itu tapi tolong saya mohon selamatkan nyawa Ayah saya dulu dokter saya mohon"

Syaqina sampai berlutut di hadapan dokter Indria

"kami mohon maaf mbak tapi seperti itulah prosedurnya dan kami tidak bisa berbuat apa apa, sebelum dilakukan pembayaran kami tidak bisa menangani pasien"

dokter pun tampak iba dengan kondisi Syaqina saat ini.

"saya yang akan menanggung semua biaya pasien dokter segerakan lakukan tindakan operasi "

Akhirnya pemuda itu bersuara, mendengar itu Syaqina merasa sedikit lega yang terpenting baginya saat ini adalah nyawa Ayahnya

pemuda itupun menugaskan anak buahnya untuk segera menuju bagian administrasi mengurus semua biayanya. surat pernyataan pun telah di tanda tangani Operasi pun segera dilakukan.

sementara Syaqina menunggu di depan ruang operasi dengan perasaan yang tak karuan, pandangannya tertuju pada sesosok pria asing yang sedari tadi ikut menunggui sang Ayah. Syaqina pun baru teringat atas kebaikan orang tersebut. perlahan Syaqina berjalan mendekat ke arah lelaki yang tengah duduk di bangku ruang tunggu Rumah sakit.

"perkenalkan saya Syaqina " ucapnya sambil menyodorkan tangan mengajak bersalaman

lelaki itu menatap sekilas wajah Syaqina kemudian tersenyum mengkal membalas jabatan tangan Syaqina sambil menyebutkan namanya

"Shaka..."

"hah.. serius kok nama kita mirip ?"

"Shaka Ibrani Darmawan " sambungnya lagi

"terimakasih Tuan..untuk bantuannya kalau tidak ada Tuan mungkin Ayah saya belum bisa menjalani operasi"

Syaqina merasa sangat berhutang budi setelah apa yang dilakukan tadi sebelum operasi, namun Shaka masih bersikap dingin.

"panggil Shaka saja! aku bukan majikanmu tidak perlu panggil aku dengan sebutan tuan"

jawabnya datar

"iya..bang Shaka ?"

"bang ?! emang aku terlihat seperti abang abang?"

"jadi apa dhonk mas, kak, atau pak?"

"aku sudah bilang panggil Shaka saja! susah bener di kasih tahu"

ucapnya lagi dengan bersungut sungut

"ya ok ..baiklah Shaka "

"Shaka..kita memang tidak saling mengenal, namun karena kamu sudah berbaik hati menolong dan membantu Ayah saya siapapun kamu saya sangat sangat berterima kasih, dan saya akan melakukan apapun untuk membalas kebaikanmu itu, dan untuk uang yang kamu pinjam kan untuk biaya operasi Ayah secepatnya saya akan kembalikan meskipun harus dengan cara menyicilnya. sekali lagi terimakasih karena kamu sudah menjadi malaikat untuk ayahku"

Syaqina terus berucap dengan deraian air mata, sementara Shaka semakin merasa bersalah mendengar ucapan Syaqina yang sangat berterimakasih dan menganggap dia sebagai malaikat

"seandainya kamu tahu yang sebenarnya mungkin kamu akan sangat membenciku"

Ucapnya dalam hati batin Shaka kini bergejolak tidak karuan rasa bersalahnya semakin menghantuinya, rasa trauma dari apa yang dia alami beberapa jam yang lalu sungguh sangat mengerikan

Flash back on

Kejadian tabrakan itu bermula ketika Shaka yang tanpa sengaja memergoki Camila sedang berselingkuh dengan pria bule tanpa sengaja Shaka melihatnya sedang makan malam romantis disebuah restaurant berbintang lima. kemudian Shaka mengikutinya keduanya chek in di sebuah hotel Z dan menurut informasi mereka sangat sering menginap di hotel tesebut, karena hotel Z merupakan salah satu hotel keluarga Darmawan Mahantara. Melihat itu semua hati Shaka terbakar cemburu dengan perasaan hancur Shaka pun pergi meninggalkan hotel itu. Camila gadis manja dan keras kepala namun berparas sangat cantik nyaris sempurna dengan tinggi badan yang proposional kaki jenjang bak body seorang model, kulit putih bersih hidung mancung ditambah lagi status sosialnya sebagai anak salah satu kolomerat di kota ini. menyaksikan semua itu Shaka kalap emosinya tak terkontrol ia melajukan mobilnya dengan sembarang tanpa tujuan hingga pada saat melintas di jalanan yang telah sepi ia menabrak seorang pengendara sepeda motor tua yang tak lain adalah bapak Damiri ayah Syaqina. motor pak Damiri terpental hingga belasan meter dan pak Damiri terluka demikian parah di sekujur tubuhnya, sadar dia telah menabrak dan tak mau kena masalah apalagi kalau sampai polisi tahu bisa hancur reputasi keluarga Darmawan Mahantara Shaka pun langsung menelpon anak buahnya yang kebetulan sedang berada tak jauh dari lokasi kejadian dengan cepat mereka mengamankan motor pak Dam dan Shaka membawa pak Dam kerumah sakit kemudian di susul oleh kedua anak buahnya.

Pada saat di bopong ke dalam mobil pak Dam masih sempat sadar kan diri dan menitipkan pesan terhadap Shaka

"pak..pak... saya minta maaf ya pak saya..saya tidak sengaja saya akan bawa bapak ke rumahsakit " ucap Shaka dengan terbata bata

melihat orang yang ditabraknya terluka cukup parah berlumur darah

"te..te..makasih..to..long sa...mmpaikan pa..da an..nak sa..ya..ji..ji ..ka ter..ja..di..se..sss tu de..ngan ssa..ya ..titi..p ja..ga..dia"

ucap pak Dam dengan kata terputus putus dan nafas tersengal sengal

"iya pak sa..saya janji akan menjaga anak bapak, tapi kita harus ke rumahsakit supaya bapak baik baik saja"

Shaka sangat panik dan ketakutan terlebih saat melihat bapak tua sekitar 60 tahuanan itu tak sadarkan diri namun detak jadinya masih ada Shaka pun melajukan mobilnya ke arah rumah sakit terdekat

flash back off

Hay..haay para READERS yang baik hati terimakasih untuk DUKUNGANYA, like , dan komentarnya agar AUTHOR lebih semangat lagi menulisnya. mohon maaf jika terdapat banyak kesalahan dan ceritanya tidak sesuai dengan keinginan pembaca 🙏🏻🙏🏻🙏🏻

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!