4.Malam di Rumahsakit

Tiga jam sudah waktu berlalu semenjak pak Damiri dibawa masuk ke ruang operasi namun lampu operasi masih menyala hijau, sementara Syaqina masih menunggu dengan cemas, perasaannya campur aduk gelisah tak karuan dia berdiri, berjalan hingga duduk lagi mondar mandir membuat siapa saja yang melihatnya pasti akan pusing. Tak jauh darinya Shaka masih setia menemani Syaqina tak di pungkiri raut wajahnya tak kalah tegang bahkan lebih dari itu ketakutan mulai muncul dalam pikirannya meski selalu di tepi dan usir jauh jauh dari pikirannya. Syaqina yang hanya fokus pada keadaan ayahnya seolah tak merespon adanya sosok lelaki itu, bahkan ketika Shaka pergi dan sesaat kembali membawa 2 cup minuman hangat Syaqina pun tak menyadarinya.

"kamu minum susu hangat ini dulu biar badan kamu segar, dan nggak terlalu tegang "

ucapnya sambil menyodorkan susu dalam cup namun hanya di jawab dengan ngelengan kepala

"Kalau kamu sakit siapa yang akan menjaga dan merawat ayah kamu nanti"

mendengar ucapan itu Syaqina langsung mengambil susu yang masih disodorkanya dan segera meminumnya. Shaka pun tersenyum lega bagaimana tidak setelah kurang lebih 5 jam iya menyaksikan gadis itu dilanda kecemasan ketenggan dan juga tak henti- hentinya menangis meski tak mengeluarkan suara dan hanya air matanya yang berlinang linang. tak lama lampu ruang operasi pun padam dokter dan beberapa perawat keluar

"dok..bagaimana operasinya ayah saya ?"

Syaqina seakan tak sabar untuk segera mendapat kabar atas keadaan ayahnya

"untuk sejauh ini operasinya berjalan lancar, namun mengingat kondisi dan faktor usia pasien yang sudah tidak muda lagi kemungkinan lain bisa saja terjadi, namun untuk operasinya sudah berhasil, pasien masih belum sadarkan diri masih dalam pengaruh obat bius"

"saya boleh bertemu dengan ayah kan dok?" Syakina tampak berkaca kaca

"nanti setelah keadaan pasien stabil dan dipindah ke ruang perawatan anda bisa menemuinya, tapi untuk sekarang ini ayah anda masih harus dalam pengawasan kami, banyak banyak berdoa dan serahkan pada Allah ya, saya akan kembali memantau perkembangan pasien, yang sabar ya"

Syaqina terduduk lemas setelah mendengar penjelasan dokter, itu artinya dia masih belum mendapat kabar yang cukup baik. kembali air matanya menggenangi pelupuk matanya Shaka pun mendekatkan dirinya dan memberi kekuatan pada gadis manis itu

"hey...kamu tenang kamu harus yakin ayah kamu pasti baik baik saja, ayah kamu akan sembuh"

ucapnya sembari berjongkok di depan Syakina tanpa berkata kata Syakina merangkul tubuh maskulin Shaka dan menangis sejadinya

"kamu tenang...aku akan temenin kamu melewati semua ini"

Syaqina menangis sejadinya karena dia benar benar bingung tak tahu harus berbagi beban ini dengan siapa, sementara di dunia ini hanya ayahnya yang dia punya, bayangan buruk itu selalu menganggu pikirannya dan membuat takut kalau sampai harus kehilangan sang ayah. Syaqina terus menangis dalam pelukan Shaka bahkan dia tak peduli meski tak mengenal siapa sebenarnya Shaka yang dia tahu dia orang yang baik yang telah membantu dan menolong ayahnya dan juga menaminya selama berjam jam di rumah sakit.

"menangislah agar beban perasaan kamu berkurang, aku akan menjadi teman dan tempat untukmu melewati semua ini"

entah apa yang sedang Shaka lakukan bagaimana mungkin seorang Shaka ibrani Darmawan Mahantara bisa se mellow ini padahal Shaka terkenal dengan pribadi yang dingin dan datar apalagi dengan orang asing yang belum iya kenal sebelumnya. bagaimana tidak dia adalah putra kolomerat di kota ini darah biru masih mengalir kental dalam darahnya tak mungkin dia akan bisa membaur dengan orang biasa seperti ini.

cukup lama Syaqina melepaskan semua beban perasaannya dengan menangis sampai akhirnya dia merasa berkurang kesedihannya. seperti ada kekuatan baru dan rasa tenang saat sebuah pelukan menguatkan dari sesosok orang asing yang baru dia kenal beberapa jam lalu, sadar akan hal itu dia segera menarik diri dari pelukan hangat itu dan keduanya terlihat canggung

"maa maaf sa...saya terbawa suasana"

ucap Syaqina dengan pipi kian memerah dan hanya mampu tertunduk malu suasana berubah hening tak ada yang berkata kata sampai pada akhirnya salah satu perawat memanggil Syakina memberi tahu jika Ayahnya sudah bisa ditemui dan sudah dipindah ke ruang perawatan. tak menunggu lama Syaqina pun segera berjalan tergesa menuju ruang perawatan seperti yang di beritahukan perawat tadi.

ada rona bahagia terpancar dari wajahnya akhirnya bisa bertemu dengan Ayah tercintanya sambil terus menahan haru dan ingin menunjukkan ketegaranya di hadapan sang ayah Syaqina segera memeluk Ayahnya yang masih setengah sadar ada luka2 yang di tutup perban di beberapa tangan dan kaki korban dan yang terparah di bagian kepala karena itu bekas operasi tadi

"yahhh kenapa bisa jadi begini, Syaqina takut kalau harus sendirian yah,.."

ucapnya lirih di telinga sang ayah sambil memeluk pelan tubuh ayahnya. dengan airmata yang terus menghujani pipi . perlahan suara sang ayah terdengar oleh Syaqina

"Syaqina...anak ayah ja...ngan me..nanang.. is a..ayah t..tak ..pa ..pa maa..af kan a..yaa..hh ta..k bii..ss..a pe..nu.hi janji "

rasa kawatir itu kian menyeruak di hati Syaqina melihat sang ayah dengan nafas tersengal sengal, Syaqina pun panik dan menjerit ketika melihat ayahnya semakin melemah Shaka segera berlari memanggil dokter, sesaat dokter dan perawat masuk dan meminta mereka berdua untuk keluar ruangan. Syaqina pun menangis tubuhnya ikut melemah beruntungnya ada Shaka yang dengan sigap memapahnya dan mendudukkannya di bangku tepat kamar rawat sang Ayah, perlahan keadaan Syaqina tampak lebih baik seiring dengan penjelasan dokter bahwa keadaan Ayahnya kini belum stabil dan belum boleh diajak berbicara terlalu lama.

"maaf ya Shaka sepertinya ini sudah subuh saya mau melaksanakan sholat subuh dulu"

pinta Syaqina dengan pelan

"iya..Silahkan biar aku disini yang jagain ayah kamu"

"terimakasih ya Shaka dari semalaman kamu sudah membantu kami"

"sudahlah, buruan ntar keburu subuh ya habis"

Syaqina berjalan menuju musholla sementara Shaka menatap kepergian gadis itu tanpa berkedip, baginya Syaqina sekilas memang hanya seorang gadis yang biasa saja namun entah mengapa beberapa jam bersamanya telah mampu merubah seorang Shaka putra kaum sultan namun bisa lebih merakyat.

disisi lain Shaka masih dihujam rasa bersalah bagaimanapun juga akibat ulah cerobohnya hingga membuat orang lain menderita.

"maaf tuan, pasien ingin berbicara pada anda"

suara seorang perawat itu membuyarkan lambannya

"iya..baik saya akan kesana"

jawabnya gugup, tanpa menunggu lebih lama ia pun masuk ke dalam ruang rawat pak Dam

"maaf bapak mencari saya ?"

tanyanya pelan setelah sampai di ruangan itu, pak Dam masih tampat lemas meski kali sudah jauh lebih baik

pak Dam hanya menganggukkan kepalanya tanpa berkata kata

"sekali lagi saya mohon maaf pak atas kejadian ini , saya benar benar tidak sengaja. tapi bapak tidak usah khawatir saya akan bertanggung jawab untuk semua ini, seluruh biaya pengobatan dan operasi bapak saya akan menggung semua termasuk biaya pertanggung jawaban selama bapak belum bisa beraktivitas lagi, tapi saya mohon jangan sampai bawa kasus ini pada polisi karena saya tidak mau reputasi keluarga besar saya rusak pak. bapak boleh meminta ganti rugi apapun itu, berapapun itu saya akan penuhi."

jelas Shaka panjang lebar. namun pak Dim hanya tersenyum lemah.

" sa..ya tidak akan memperpanjang kejadian ini, saya hanya minta 1 hal untuk anda tolong..jaga anak perempuan saya satu satunya yang saya punya di dunia ini. terus terang saya tidak akan sanggup melihatnya sendiri menjalani kehidupannya setelah saya tinggal, dia alasan saya untuk bertahan hidup, dia gadis yang baik saya minta tolong bantu dia mewujudkan mimpinya untuk bisa lulus kuliah dan bergelar sarjana"

sungguh permintaan dan syarat yang sangat sederhana untuk seorang keturunan Darmawan Mahantara bukan masalah untuk mewujudkan itu semua batin Shaka

"iya bapak tenang saja saya akan penuhi semua itu, bapak tidak perlu cemas saya janji pak "

"tolong jaga Syaqina untuk bapak,.."

tak lama terdengar suara pintu dibuka dan itu adalah Syaqina yang baru selesai sholat subuh

"ayah...."

dipeluknya erat tubuh pak Damiri oleh putri semata wayangnya

"nak...Sya ..kamu janji apapun permintaan ayah kamu akan turuti saat ini?"

"kenapa ayah bicara seperti ini, sudah pasti apapun yang Ayah inginkan Syaqina kan penuhi asalkan ayah cepat sembuh."

"tolong maafkan orang yang telah tanpa sengaja menabrak Ayah, kamu tidak boleh menyimpan benci apalagi dendam padanya..ini semua takdir Allah nak."

"Tapi Yah...orang itu sudah buat Ayah menderita dia harus bertanggung jawab untuk kelalaiannya "

"nak...kamu menyayangi Ayah bukan ?"

"tentu ..Syaqina sangat menyayangi Ayah karena cuma ayah yang Syaqina miliki didunia ini, kenapa Ayah berkata seperti ini?"

"ingat pesan Ayah nak, jadilah manusia pemaaf jangan menyimpan benci dan juga dendam, karena itu semua bisa menyesatkanmu"

seketika suara pak Damiri melemah dan nafasnya tak beraturan seperti sesak di dada hingga tenggorokan dan perlahan menghilang

"ayah....!ayah... kenapa , tolong jangan tinggalkan Syaqi..ayahhhhhhhhhhh"

suara itu seakan menggema memecah keheningan pagi yang masih buta berselimut kabut, seketika tubuh ramping itu melemah seiring senyum tenang menghiasi wajah sang Ayah dengan mata tertutup

dunia Syaqina seakan berhenti berputar tubuhnya turut terkulai ke lantai beruntung tangan kekar itu segera menangkapnya kemudian membopongnya ke atas bangkar ya Syaqina jatuh pingsan saat melihat Ayahnya tak lagi bergeming.

Terimakasih yang sudah membaca cerita ku semoga suka dengan ceritanya🤲 mohon maaf jika banyak Typo atau pun alur cerita yang sesuai. AUTHOR mohon dukungannya untuk like dan comentnya🙏🏻🙏🏻😍

Terpopuler

Comments

Nila

Nila

lanjut

2024-06-08

0

lihat semua
Episodes
1 01. perkenalan
2 part# 2. firasat
3 3. kisah tragis di malam kelam
4 4.Malam di Rumahsakit
5 05. kehilangan
6 06.kegelisahan Shaka
7 07. Ajakan makan siang
8 08. anggap saja sedang berkencan
9 09. Curhatan Shaka
10 10. Rencana terselubung
11 11. tertangkap basah
12 12. kesepakatan
13 13. Hari pernikahan
14 14. canggung
15 15. kita mulai dengan bersahabat
16 16. Hampir saja
17 17. malaikat pelindung
18 18. mulai berdamai dengan keadaan
19 19. antara sedih dan menyesal
20 20. kejutan
21 21. penjelasan
22 22. makan malam bersama
23 23. Kopi spesial
24 24. cemburu
25 25. merasa bahagia
26 26. merencanakan resepsi
27 27. menafkahi
28 28. Menantuable vs istriable
29 29. Saling mengungkapkan
30 30. Diantara adik dan kakak
31 31. Mengenal lebih dekat
32 32. BUKAN Jones tapi Joppy
33 33. Cerita haru
34 34. Tentang Rega
35 35. Sakit
36 36. Sakit #2
37 37. Cemas
38 38. Terungkap
39 39. Syaqina Pergi
40 40.Menghilang
41 41. Mencari Syaqina
42 42. tiga sahabat
43 43. Rujak Buah
44 44. Makam Ayah
45 45. Dua Garis
46 46. Di kamar Kos
47 47. Pindah Kamar
48 48. Melamar kerja
49 49. Bertemu Bunda Mayang
50 50. Dunia Baru
51 51. keluarga Darmawan Mahantara
52 52. Tiara dan Mahesa
53 53. Periksa
54 54. Terpuruk
55 55. Bertemu Kawan lama
56 56. Tawaran pulang bareng
57 57. Sahabat Siaga
58 58. Di kantin Kantor
59 59. Kasak kusuk
60 60. Bukit Bintang
61 61. Gombalan Receh
62 62. Mulai menemukan jejakmu
63 63. Rumor tak sedap
64 64. Tiga pangeran tampan #1
65 65. Tiga Pangeran Tampan # 2
66 66. Anniversary
67 67. Anniversary part# 2
68 68. Bertemu
69 69. Mengalah untuk menang
70 70. Nyaman
71 71. Berlebihan
72 72. Mencobanya
73 73. Bisa di pahami
74 73. Bisa di pahami
75 74. Kunjungan keluarga Darmawan Mahantara
76 75. Rumah Baru
77 76. Sweet moment
78 77. Di taman komplek
79 78. Memendam Rasa
80 79. I love you wanita sederhanaku
81 80. Ketulusan Hati Rega
82 81. Semua akan baik - baik saja
83 82. Hari yang sibuk
84 83. Keinginan Bintang
85 84. Kontraksi Palsu
86 85. Belum Waktunya
87 86. Pernikahan Rega dan Rany
88 87. Sayang saja Cintanya tidak ?
89 88. Mahesa vs Mutiara menuju SAH
90 89. Malam penuh kejutan
91 90. Pertemuan tak terduga
92 91. Inilah perjuangan
93 92. Wanita terhebat
94 93. Aqueena Faryal Shabilla Damantara
95 94. Aktivitas Tertunda
96 95. Kejujuran Tiara
97 96.Hari yang buruk
98 97. Honey moon
99 98. Orang tua Baru
100 99. Mantan tak di undang
101 100. Mencoba kembali
102 101. Melanjutkan...
103 102. Shopping time
104 103. Bertemu lagi
105 104. Malam - malam
106 105. Dua menantu kesayangan
107 106. Bertemu trio Sosialitah
108 107. Perasaan yang Beda
109 108. Mencurigakan
110 109. Perang dingin
111 110. Terjawab sudah
112 111. Pergi tanpa pesan
113 112. Shaka Murka
114 113. Mencari Jejakmu
115 114. Sepenggal kisah
116 115. Masih Flash Back
117 116. Mencarimu
118 117. Desa kecil dipinggir kota
119 118. Serba instant
120 119. Tak ada kasur Karpet bulu pun Jadi
121 120. Sama - sama menang banyak
122 121. BUCIN akut
123 122. Saling Memaafkan
124 123. Kembali ke Kampus
125 124. Gundah
126 125. Sebuah Mimpi
127 126. Sebuah kebenaran
128 127. Dua kebahagiaan
129 128. Perihal Ngidam
130 129. Pertalian batin
131 130. Risalah Kecambah
132 131. Bumil Baper
133 132. Insiden
134 132. Insiden
135 133. kehilangan
136 134. Ujian lagi
137 135. Masih Enggan mengakui
138 136. Rencana Liburan
139 137. Mencoba Hal yang baru
140 138. Tak terduga
141 139. Mulai membuka pintu maaf
142 140. Obat mujarab
143 141. Suami over protective
144 142. Menerima dan mengakui dengan tulus
145 143. Siaga Maksimal
146 144. Godaan Ibu Hamil
147 145. Ketika Kabar itu Datang
148 146. Setelah Hari itu
149 147. Extra part ( Bertemu Chamila)
150 148. Kembali berjuang
151 149. Masih berjuang
152 150. Satria Radja Darmawan Mahantara
153 151. Rahasia
154 152. Secercah harapan
155 153. Kembali
156 154. My wife my Hero
157 155. Menemui
158 156. Untuk pertama kalinya
159 157. Dari hati ke hati
160 158. Kehangatan keluarga
Episodes

Updated 160 Episodes

1
01. perkenalan
2
part# 2. firasat
3
3. kisah tragis di malam kelam
4
4.Malam di Rumahsakit
5
05. kehilangan
6
06.kegelisahan Shaka
7
07. Ajakan makan siang
8
08. anggap saja sedang berkencan
9
09. Curhatan Shaka
10
10. Rencana terselubung
11
11. tertangkap basah
12
12. kesepakatan
13
13. Hari pernikahan
14
14. canggung
15
15. kita mulai dengan bersahabat
16
16. Hampir saja
17
17. malaikat pelindung
18
18. mulai berdamai dengan keadaan
19
19. antara sedih dan menyesal
20
20. kejutan
21
21. penjelasan
22
22. makan malam bersama
23
23. Kopi spesial
24
24. cemburu
25
25. merasa bahagia
26
26. merencanakan resepsi
27
27. menafkahi
28
28. Menantuable vs istriable
29
29. Saling mengungkapkan
30
30. Diantara adik dan kakak
31
31. Mengenal lebih dekat
32
32. BUKAN Jones tapi Joppy
33
33. Cerita haru
34
34. Tentang Rega
35
35. Sakit
36
36. Sakit #2
37
37. Cemas
38
38. Terungkap
39
39. Syaqina Pergi
40
40.Menghilang
41
41. Mencari Syaqina
42
42. tiga sahabat
43
43. Rujak Buah
44
44. Makam Ayah
45
45. Dua Garis
46
46. Di kamar Kos
47
47. Pindah Kamar
48
48. Melamar kerja
49
49. Bertemu Bunda Mayang
50
50. Dunia Baru
51
51. keluarga Darmawan Mahantara
52
52. Tiara dan Mahesa
53
53. Periksa
54
54. Terpuruk
55
55. Bertemu Kawan lama
56
56. Tawaran pulang bareng
57
57. Sahabat Siaga
58
58. Di kantin Kantor
59
59. Kasak kusuk
60
60. Bukit Bintang
61
61. Gombalan Receh
62
62. Mulai menemukan jejakmu
63
63. Rumor tak sedap
64
64. Tiga pangeran tampan #1
65
65. Tiga Pangeran Tampan # 2
66
66. Anniversary
67
67. Anniversary part# 2
68
68. Bertemu
69
69. Mengalah untuk menang
70
70. Nyaman
71
71. Berlebihan
72
72. Mencobanya
73
73. Bisa di pahami
74
73. Bisa di pahami
75
74. Kunjungan keluarga Darmawan Mahantara
76
75. Rumah Baru
77
76. Sweet moment
78
77. Di taman komplek
79
78. Memendam Rasa
80
79. I love you wanita sederhanaku
81
80. Ketulusan Hati Rega
82
81. Semua akan baik - baik saja
83
82. Hari yang sibuk
84
83. Keinginan Bintang
85
84. Kontraksi Palsu
86
85. Belum Waktunya
87
86. Pernikahan Rega dan Rany
88
87. Sayang saja Cintanya tidak ?
89
88. Mahesa vs Mutiara menuju SAH
90
89. Malam penuh kejutan
91
90. Pertemuan tak terduga
92
91. Inilah perjuangan
93
92. Wanita terhebat
94
93. Aqueena Faryal Shabilla Damantara
95
94. Aktivitas Tertunda
96
95. Kejujuran Tiara
97
96.Hari yang buruk
98
97. Honey moon
99
98. Orang tua Baru
100
99. Mantan tak di undang
101
100. Mencoba kembali
102
101. Melanjutkan...
103
102. Shopping time
104
103. Bertemu lagi
105
104. Malam - malam
106
105. Dua menantu kesayangan
107
106. Bertemu trio Sosialitah
108
107. Perasaan yang Beda
109
108. Mencurigakan
110
109. Perang dingin
111
110. Terjawab sudah
112
111. Pergi tanpa pesan
113
112. Shaka Murka
114
113. Mencari Jejakmu
115
114. Sepenggal kisah
116
115. Masih Flash Back
117
116. Mencarimu
118
117. Desa kecil dipinggir kota
119
118. Serba instant
120
119. Tak ada kasur Karpet bulu pun Jadi
121
120. Sama - sama menang banyak
122
121. BUCIN akut
123
122. Saling Memaafkan
124
123. Kembali ke Kampus
125
124. Gundah
126
125. Sebuah Mimpi
127
126. Sebuah kebenaran
128
127. Dua kebahagiaan
129
128. Perihal Ngidam
130
129. Pertalian batin
131
130. Risalah Kecambah
132
131. Bumil Baper
133
132. Insiden
134
132. Insiden
135
133. kehilangan
136
134. Ujian lagi
137
135. Masih Enggan mengakui
138
136. Rencana Liburan
139
137. Mencoba Hal yang baru
140
138. Tak terduga
141
139. Mulai membuka pintu maaf
142
140. Obat mujarab
143
141. Suami over protective
144
142. Menerima dan mengakui dengan tulus
145
143. Siaga Maksimal
146
144. Godaan Ibu Hamil
147
145. Ketika Kabar itu Datang
148
146. Setelah Hari itu
149
147. Extra part ( Bertemu Chamila)
150
148. Kembali berjuang
151
149. Masih berjuang
152
150. Satria Radja Darmawan Mahantara
153
151. Rahasia
154
152. Secercah harapan
155
153. Kembali
156
154. My wife my Hero
157
155. Menemui
158
156. Untuk pertama kalinya
159
157. Dari hati ke hati
160
158. Kehangatan keluarga

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!