Diiman Yang Berbeda Tapi Amin Yang Sama

Diiman Yang Berbeda Tapi Amin Yang Sama

1. Sekolah Baru

Pagi itu mentari bersinar dengan sangat indah. Leticia Putri Keinara yang lebih sering dipanggil Ticia, seorang siswi baru pindahan dari kota M. Ticia pindah ke kota S karena ayahnya dimutasi ke kota itu. Mau tidak mau, dia harus ikut pindah sekolah juga ke kota itu.

Dengan langkah anggun Ticia memasuki gerbang sekolah, yang kini menjadi sekolah barunya. Pertama menapakkan kakinya di sekolah barunya, tempat dia menuntut ilmu. Ticia sudah sangat tertarik. Pasalnya, sekolah barunya lebih megah dari sekolah dia sebelumnya. Ada banyak fasilitas yang sangat menunjang disekolah barunya itu.

Sebelum masuk ke dalam kelas yang telah ditentukan. Ticia datang terlebih dahulu ke ruang guru untuk melapor. Saat dia sedang berjalan menuju ruang guru, tanpa sengaja dia bertabrakan dengan seorang lelaki berkaca mata.

"Akh.. Maaf, aku nggak sengaja," ucapnya sembari membantu membereskan buku yang tersebar akibat tabrakan mereka.

"Nggak,,nggak apa-apa kok." ucap lelaki itu dengan gugup. Bahkan lelaki itu tidak berani menatap Ticia. Tanpa berkata lagi, lelaki itupun berlalu begitu saja. Dan Ticia menatap lelaki itu dengan aneh, sembari mengangkat bahunya sedikit.

"Apa gue begitu menakutkan ya?" gumam Ticia seorang diri sembari tersenyum kecut. Setelah itu dia kembali mencari-cari dimana letak ruang guru.

Tok tok tok

Ticia mengetuk pintu, setelah menemukan dimana ruang guru berada. "Maaf bu, pak, saya Leticia Putri Keinara," ucapnya.

"Oh, iya, murid baru itu kan?" sahut seorang guru, yang sepertinya adalah wali kelas dimana Ticia akan masuk.

"Iya bu,"

"Kenalin nama saya bu Vivi, wali kelas 10 PH 1, kelas kamu.." jelas bu Vivi selaku wali kelas.

Ticia menganggukan kepalanya pelan mendengar penjelasan wali kelasnya. Lalu bu Vivi menyuruh Ticia untuk masuk ke dalam kelas yang telah diberitahu sebelumnya.

"Dari sini lurus aja, nanti paling ujung belok aja ke kiri, kelas kedua.."

"Iya bu, makasih." Ticia pun meninggalkan ruang guru, dan menuju ke kelasnya.

Ticia adalah seorang remaja perempuan yang cuek. Karena saking cueknya, dia bahkan tidak gugup ketika berada ditempat baru. Ticia juga seorang yang ramah, dia juga tidak ragu untuk memberikan senyuman manisnya untuk teman-teman barunya di sekolah itu.

"Lo murid baru?" tanya seorang siswi bernama Indah, karena baru melihat Ticia hari ini.

"Iya," jawab Ticia sembari tersenyum, sambil terus melanjutkan langkahnya menuju kelasnya.

"Dimana kelas lo?"

"10 Perhotelan 1," jawab Ticia.

"10 PH 1? Kita sekelas dong?" seru Indah kegirangan. Itu pertama kalinya Indah melihat Ticia. Tapi dia merasa senang ketika mengetahui Ticia sekelas dengan dia.

"Kenalin, nama gue Indah!" Indah mengulurkan tangannya.

"Gue, Leticia, panggil aja Ticia!"

"Duduk bareng gue aja!" Indah menarik tangan Ticia, mengajaknya duduk sebangku dengan dia.

Ticia sempat kaget dengan tarikan Indah. Akan tetapi dia juga senang, karena tidak butuh waktu lama, dia untuk memiliki teman di sekolah barunya.

"Dia siapa In?" datang seorang siswi bertanya kepada Indah. Itu pertama kalinya juga dia melihat Ticia.

"Namanya Ticia, murid baru.."

"Oh jadi ini murid pindahan yang bilang bu Vivi di wa grup kemarin?"

"Kenalin gue, Anabella," Ticia sangat senang karena teman-teman barunya sangatlah ramah.

"Ticia." Ticia menjabat tangan Anabella yang terulur.

Setelah bel masuk berbunyi. Bu Vivi memperkenalkan Ticia kepada murid-murid di kelas itu. Respon teman-temannya sangatlah baik. Mereka menyambut baik perkenalan Ticia di depan kelas.

Meskipun begitu, ada beberapa siswa yang menggoda Ticia dengan meminta nomer telepon Ticia. Akan tetapi Ticia hanya tersenyum menanggapinya.

Ticia benar-benar sangat bahagia, karena teman-teman baru sangat baik. Tak butuh waktu lama, Ticia sudah memiliki beberapa teman.

****

Saat istirahat, Ticia ke kantin bersama Indah dan Anabella. Merekalah teman pertama Ticia di sekolah itu. Ketiga gadis remaja itu berjalan menuju kantin dengan bercanda satu sama lain.

Begitu sampai di kantin, mereka penasaran dengan keributan yang terjadi. Ternyata, keributan itu dikarenakan seorang siswa yang sedang melakukan tindakan pembullyan terhadap siswa lain.

"Nggak usah ikut campur! Udah biasa ini terjadi," ucap Anabella ketika Ticia hendak mendekati lelaki yang sedang ditindas oleh beberapa siswa itu.

"Terus nggak ada yang berani menegur mereka?" tanya Ticia semakin emosi. Indah dan Anabella hanya menggelengkan kepala mereka.

Kejadian seperti itu bukan pertama kalinya terjadi di sekolah itu. Akan tetapi tak seorang pun berani menegur beberapa siswa itu. Karena setiap ditegur, mereka akan selalu berdalih jika mereka hanya bercanda. Tapi candaan itu sudah sangat keterlaluan.

"Stop!! Kalian mikir nggak sih apa yang kalian lakuin ini keterlaluan!" seru Ticia yang tak tahan melihat seorang lelaki yang menjadi bahan candaan, juga terkadang dipukul.

"Lo siapa ikut campur?" tanya seorang siswi yang juga ikut melakukan pembullyan itu, dia juga mendorong Ticia.

"Gue emang bukan siapa-siapa, tapi setidaknya gue masih punya hati!" Ticia balik mendorong siswi itu hingga terjatuh.

"Brengs*k lo berani sama gue?" siswi bernama Tika itu tidak terima saat Ticia mendorongnya.

Ticia hanya tersenyum sinis, "Lo masih makan nasi kan?"

"Jadi ngapain gue harus takut sama lo!" jawab Ticia masih tersenyum sinis. Akan tetapi tindakan Ticia itu justru semakin membuat Tika marah.

Maka keributan antara Ticia dan Tika tidak bisa terhindarkan. Tika berusaha memukul Ticia. Tapi Ticia dengan gesit bisa menghindari pukulan Tika. Dan Tika juga berusaha menjambak rambut Ticia, akan tetapi Ticia dengan mudah menahan tangan Tika. Dan justru Ticia memlintir tangan Tika membuat Tika kesakitan.

"Akh... Sakit.. Lepasin!!" teriak Tika menahan sakit karena pelintiran Ticia.

"Cuma gitu aja nangis, sok-sokan membully orang!!" Ticia dengan kasar mendorong Tika sampai hampir terjatuh, beruntung salah seorang teman lelakinya bisa menangkapnya.

Ticia kemudian menarik lelaki berkaca mata yang sepertinya dia adalah lelaki yang bertabrakan dengan dia di depan ruang guru tadi pagi. Tanpa berkata apapun, Ticia menarik lelaki itu untuk ikut makan bersama dengan dia di dalam satu meja.

"Siapa sih dia tengil amat?" ucap Digta, salah seorang siswa yang melakukan pembullyan tadi.

"Gimana kalau kita kasih dia pelajaran?" tambahnya lagi dan hendak menghampiri Ticia. Akan tetapi, dia ditahan oleh Varen yang sedari tadi terus menatap Ticia dengan senang.

Varen Giovanni Narendra adalah pentolan dari geng yang suka membully di sekolah itu. Dia juga adalah seorang idola di sekolah karena bakatnya yang hebat di bidang olahraga basket. Dia menjadi pemain inti dalam tim basket sekolah itu.

Varen, begitu teman-temannya memanggilnya. Dia merasa tertarik dengan Ticia waktu pandangan pertama. Karena baru pertama kali dia melihat seorang wanita yang begitu berani.

"Cari tahu tentang dia, termasuk nomer telepon dan juga alamatnya!" ucap Varen. Teman-temannya terkejut dengan perintahnya, akan tetapi mereka tidak berani membantah apa kata Varen. Karena mereka tahu, emosi Varen tidak bisa ditebak.

Terpopuler

Comments

Nacita

Nacita

ku tinggalkan jejak disini 😉

2021-05-22

0

Anik Sukesi

Anik Sukesi

lanjut bacanya

2021-05-22

0

lihat semua
Episodes
1 1. Sekolah Baru
2 2. Target Incaran
3 3. Berjuang
4 4. Lelaki Brengs*k
5 5. Semakin Dekat
6 6. Sadar Diri
7 7. Cemburu
8 8. Gue Bakal Kerja Dia
9 9. Leticia Salah Tingkah
10 10. Memprovokasi Lelaki Konyol
11 11. Kecemburuan Tika
12 12. Varen Nembak Leticia
13 13. Salah Tingkah Lagi
14 14. Perselisihan Dengan Teman
15 15. Pujian Leticia Untuk Varen
16 16. Varen Berhak Jatuh Cinta Dan Bahagia
17 17. Ungkapan Perasaan Tika
18 18. Salah Paham
19 19. Mulai Jatuh Cinta
20 20. Jadian
21 21. Kencan Pertama
22 22. Tika Meminta Maaf
23 23. Suasana Yang Menyenangkan
24 24. Fakta Cowok Sesungguhnya
25 25. Mata Menceritakan Segalanya
26 26. Memasak Untuk Calon Istri
27 27. Flasback
28 28. First Kiss
29 29. Bertemu Calon Mertua Untuk Pertama Kalinya
30 30. Varen Marah
31 31. Terima Kasih Untukmu Cinta
32 32. Kedatangan Murid Baru
33 33. Hubungan Varen Dan Rosalinda
34 34. Ngambek Karena Cemburu
35 35. Ancaman Varen
36 36. Alasan Untuk Terus Bahagia
37 37. Rencana Rosalinda
38 38. Kekecewaan Leticia
39 39. Trik Varen
40 40. Ketampanan Paripurna
41 41. Dinner
42 42. Pulangnya Mama Varen
43 43. Nasehat Untuk Putranya
44 44. Jalani Aja Dulu
45 45. Kebahagiaan Varen
46 46. Final
47 47. Kejujuran Darwis
48 48. Ketakutan Yang Sulit Dikatakan
49 49. Cinta Adalah Tentang Kepercayaan
50 50. Itulah Cinta
51 51. Selamat Ulang Tahun, Leticia.
52 52. Amin Yang Sama, Iman Yang Berbeda
53 53. Pilihan Yang Sulit
54 54. Alibi Ticia
55 55. Sekarang Atau Nanti, Juga Akan Berpisah
56 56. Ke rumah Kakek Ticia
57 57. Masih Cinta
58 58. Kita Bisa Berteman
59 59. Ada Apa Dengan Anabella
60 60. Best Friend Forever
61 61. Gombalan Lelaki Dingin
62 62. Menjenguk Tika
63 63. Kebenaran Yang Terungkap
64 64. Salah Atau Benar
65 65. Asalkan Dia Bahagia
66 66. Roman Kembali
67 67. Diiman Yang Berbeda, Tapi Amin Yang Sama
68 68. Silahturahmi Harus Terus Terjaga
69 69. Varen dan Rosalinda Jadian
70 70. Kedekatan Tika dan Ticia
71 71. Nasehat Tika Untuk Varen
72 72. Terima Kasih Cinta
73 73. Dia Calon Istri Lo
74 74. Rosalinda Cemburu
75 75. Varen Marah Kepada Rosalinda
76 76. Kesempatan Untuk Varen
77 77. Tidak Dicintai
78 78. Puisi Untuk Ticia
79 79. Pertengkaran Ticia Dengan Rosalinda
80 80.
81 81. Indah Hamil
82 82. Itulah Pria Sejati
83 83. Provokasi Rosalinda
84 84. Penjelasan Varen
85 85. Peringatan Untuk Rosalinda
86 86. Bertemu Teman Lama
87 87. Prankk
88 88. Kesedihan Digta
89 89. Bingung
90 90. Backstreet
91 91. Kebaikan Untuk Anaknya
92 92. Sakit Tak Berdarah
93 93. Rayuan Jane
94 94. Jangan Korbankan Kebahagiaanku
95 95. Intropeksi Diri
96 96. Move On
97 97. Apakah Semuanya Harus Berakhir Seperti Ini
98 98. Gue Juga Bisa
99 99. Pelangi Di wajah Sendu
100 100. Prinsip Persahabatan
101 101. Keep Fighting, Digta
102 102. Cinta Hanya Mempertemukan Bukan Menyatukan
103 103. Perubahan Varen
104 104. (Episode Akan Tamat)
105 105. End
106 PENGUMUMAN
Episodes

Updated 106 Episodes

1
1. Sekolah Baru
2
2. Target Incaran
3
3. Berjuang
4
4. Lelaki Brengs*k
5
5. Semakin Dekat
6
6. Sadar Diri
7
7. Cemburu
8
8. Gue Bakal Kerja Dia
9
9. Leticia Salah Tingkah
10
10. Memprovokasi Lelaki Konyol
11
11. Kecemburuan Tika
12
12. Varen Nembak Leticia
13
13. Salah Tingkah Lagi
14
14. Perselisihan Dengan Teman
15
15. Pujian Leticia Untuk Varen
16
16. Varen Berhak Jatuh Cinta Dan Bahagia
17
17. Ungkapan Perasaan Tika
18
18. Salah Paham
19
19. Mulai Jatuh Cinta
20
20. Jadian
21
21. Kencan Pertama
22
22. Tika Meminta Maaf
23
23. Suasana Yang Menyenangkan
24
24. Fakta Cowok Sesungguhnya
25
25. Mata Menceritakan Segalanya
26
26. Memasak Untuk Calon Istri
27
27. Flasback
28
28. First Kiss
29
29. Bertemu Calon Mertua Untuk Pertama Kalinya
30
30. Varen Marah
31
31. Terima Kasih Untukmu Cinta
32
32. Kedatangan Murid Baru
33
33. Hubungan Varen Dan Rosalinda
34
34. Ngambek Karena Cemburu
35
35. Ancaman Varen
36
36. Alasan Untuk Terus Bahagia
37
37. Rencana Rosalinda
38
38. Kekecewaan Leticia
39
39. Trik Varen
40
40. Ketampanan Paripurna
41
41. Dinner
42
42. Pulangnya Mama Varen
43
43. Nasehat Untuk Putranya
44
44. Jalani Aja Dulu
45
45. Kebahagiaan Varen
46
46. Final
47
47. Kejujuran Darwis
48
48. Ketakutan Yang Sulit Dikatakan
49
49. Cinta Adalah Tentang Kepercayaan
50
50. Itulah Cinta
51
51. Selamat Ulang Tahun, Leticia.
52
52. Amin Yang Sama, Iman Yang Berbeda
53
53. Pilihan Yang Sulit
54
54. Alibi Ticia
55
55. Sekarang Atau Nanti, Juga Akan Berpisah
56
56. Ke rumah Kakek Ticia
57
57. Masih Cinta
58
58. Kita Bisa Berteman
59
59. Ada Apa Dengan Anabella
60
60. Best Friend Forever
61
61. Gombalan Lelaki Dingin
62
62. Menjenguk Tika
63
63. Kebenaran Yang Terungkap
64
64. Salah Atau Benar
65
65. Asalkan Dia Bahagia
66
66. Roman Kembali
67
67. Diiman Yang Berbeda, Tapi Amin Yang Sama
68
68. Silahturahmi Harus Terus Terjaga
69
69. Varen dan Rosalinda Jadian
70
70. Kedekatan Tika dan Ticia
71
71. Nasehat Tika Untuk Varen
72
72. Terima Kasih Cinta
73
73. Dia Calon Istri Lo
74
74. Rosalinda Cemburu
75
75. Varen Marah Kepada Rosalinda
76
76. Kesempatan Untuk Varen
77
77. Tidak Dicintai
78
78. Puisi Untuk Ticia
79
79. Pertengkaran Ticia Dengan Rosalinda
80
80.
81
81. Indah Hamil
82
82. Itulah Pria Sejati
83
83. Provokasi Rosalinda
84
84. Penjelasan Varen
85
85. Peringatan Untuk Rosalinda
86
86. Bertemu Teman Lama
87
87. Prankk
88
88. Kesedihan Digta
89
89. Bingung
90
90. Backstreet
91
91. Kebaikan Untuk Anaknya
92
92. Sakit Tak Berdarah
93
93. Rayuan Jane
94
94. Jangan Korbankan Kebahagiaanku
95
95. Intropeksi Diri
96
96. Move On
97
97. Apakah Semuanya Harus Berakhir Seperti Ini
98
98. Gue Juga Bisa
99
99. Pelangi Di wajah Sendu
100
100. Prinsip Persahabatan
101
101. Keep Fighting, Digta
102
102. Cinta Hanya Mempertemukan Bukan Menyatukan
103
103. Perubahan Varen
104
104. (Episode Akan Tamat)
105
105. End
106
PENGUMUMAN

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!