3. Berjuang

Tin tin Ticia kaget dengan suara klakson di belakangnya. Dan begitu dia menoleh, dia mendapati Varen tersenyum dibelakangnya dengan menaiki motor sportnya.

"Gue anter yuk!" ucap Varen menawarkan diri.

"Makasih," jawab Ticia masih dengan ketus.

Tak lama Anabella menghentikan motornya di depan Ticia yang sepertinya sedang menunggu jemputan. "Lo yakin mau pulang sendiri? Nggak mau bareng kita aja, bertiga gitu?" tanya Anabella yang tidak tega membiarkan temannya pulang sendirian.

"Enggak, gue nungguin sopir kok, bentar lagi juga sampai," jawab Ticia. Padahal Ticia juga ragu kapan sopirnya akan tiba. Karena berkali-kali dia menelepon tapi tidak dijawab oleh sopirnya.

"Yakin? Ini sekolah juga udah mau sepi loh?" sahut Indah juga tidak tega.

"Iya nggak apa, buruan pulang sana! Gue nggak apa kok," jawab Ticia lagi. Lali kemudian kedua teman barunya itu meninggalkan Ticia sendiri di depan sekolah. Eh, tidak sendiri deng. Karena di belakang Ticia ada Varen yang masih menunggunya.

Ticia merasakan jika Varen di belakangnya terus menatapnya. Makanya Ticia tidak berani menengok ke belakang. Berkali-kali Ticia mencoba menelepon tapi sopir-nya masih saja tidak menjawab, dan bahkan terakhir handphone-nya malah tidak bisa dihubungi.

Mana sekolah sudah mulai sepi lagi. Ticia tidak tahu harus gimana. Dia baru di kota itu, jadi belum tahu harus naik bus atau angkot nomer berapa yang bisa sampai ke rumahnya. Hari juga mulai menjelang sore.

"Kenapa?" tanya Varen dengan lembut, saat dia melihat Ticia yang mulai kebingungan.

"Nggak apa-apa." Ticia masih saja cuek dan sedikit ketus kepada Varen.

"Gue anterin aja yuk! Tenang, gue nggak minta bayaran kok." ucap Varen sedikit melawak. Tapi candaan itu juga tidak mempan untuk Ticia.

Tak lama kemudian, seorang siswa masih ada di sekolah. Dia keluar menggunakan motor matic, dan hendak pulang. Siswa itu ternyata adalah Nathan.

Seperti mendapat hadiah, Ticia yang melihat Nathan keluar dari sekolah, mencoba menghentikannya. Dengan suara keras, Ticia memanggil Nathan yang memang sering pulang akhir.

"Kak Nathan!!" seru Ticia menghentikan laju motor matic Nathan.

"Ticia??" Nathan pun menghentikan laju motornya. Ticia dengan antusias mulai mendekat ke Nathan.

"Gue nebeng ya? Sopir gue belum dateng dari tadi, please!!" Ticia memohon dengan imut kepada Nathan. Dan tentunya dengan senang hati Nathan mengiyakan permohonan Ticia. Akan tetapi, ketika dia melihat ke belakang Ticia, dia mulai berubah pikiran. Karena Varen menatapnya dengan tajam.

"Eh,, sorry Cia, gue lupa, gue harus jemput adik gue. Maaf ya gue nggak bisa nganterin lo," ucap Nathan dengan sedikit panik. Gimana tidak, Varen terus saja menatapnya dengan melotot.

"Oh, yaudah.." Ticia hanya bisa menelan kekecawaannya. Tadinya dia senang, karena akhirnya ada yang akan mengantarnya pulang. Tapi ternyata, ya sudahlah.

Melihat Nathan yang buru-buru pergi, Varen pun tersenyum penuh arti.

"Kenapa nggak mau gue anter aja sih? Gue nggak gigit kok," ucap Varen lagi ketika melihat Ticia kembali manyun.

"Nggak perlu, kasih tahu aja kalau mau ke Perum Puri Mawar, naiknya angkot nomer berapa?" tanpa sengaja Ticia memberitahu Varen dimana dia tinggal.

"Angkot nomer 9, tapi kalau jam-jam segini udah nggak lewat sih, ada sih yang lewat tapi lama banget nunggunya." jawab Varen.

"Udah gue anterin aja! Rumah gue searah kok sama Perum Puri Mawar," Varen masih bersikeras menawarkan diri untuk mengantar Ticia.

Awalnya Ticia menolak, tapi karena hari sudah mulai sore akhirnya dia mau diantar pulang oleh Varen. Lagipula dia juga kasihan, dari tadi Varen menemaninya di depan sekolah.

"Nggak pakai helm nggak apa-apa nih?" tanya Ticia ketika naik ke motor Varen.

"Nggak apa-apa. Kalau gue tahu bakal nganterin cewek cantik, gue bakal bawa helm dua tadi." ucap Varen ngegombal.

"Apaan sih," Ticia tersenyum tipis mendengar gombalan Varen.

Sekitar dua puluh menitan Varen sampai di depan rumah Ticia. "Makasih ya kak," ucap Ticia saat turun dari motor.

"Nggak mau mampir dulu?" Karena Varen sudah baik kepadanya. Ticia menawarkan supaya Varen turun dan mampir dulu ke rumahnya.

"Boleh?" Ticia menganggukan kepalanya.

"Kapan-kapan aja, udah sore soalnya. Kalau gitu gue pulang dulu ya, oh, iya jangan lupa, nama gue Varen."

"Iya, makasih udah mau nganterin pulang,"

"Gue juga bersedia kok jemput lo ke sekolah besok,"

"Nggak perlu, pokoknya makasih udah mau anterin pulang." Ticia bukan tipe wanita yang mudah deket dengan lawan jenis. Karena Ticia juga sudah punya pacar di kota M. Tepatnya bukan pacar sih, melainkan temen deket.

****

Seminggu sudah berlalu, Ticia mulai mendapat banyak teman. Dan dia juga semakin dekat dengan Nathan. Sedangkan Varen berkali-kali mendekatinya tapi selalu dicuekin oleh Ticia. Bahkan sering juga datang ke rumahnya, tapi Ticia hanya menemuinya sebentar, setelah itu dia akan beralasan ini kek itu kek, pokoknya supaya tidak berlama-lama dengan Varen.

"Nih buat lo," Nathan memberi sebuah bingkisan kecil untuk Ticia.

"Ini apa kak?" tanya Ticia terkejut.

"Buka aja sendiri, itu dari Varen."

"Ha?? Varen??" Ticia semakin terkejut. Lalu tanpa mau membukanya, Ticia mengembalikan bingkisan itu kepada Nathan supaya dikembalikan kepadan Varen.

"Lo kembaliin sendiri aja, gue takut.." jawab Nathan sudah gemetar aja.

Ticia memutar bopa matanya, setelah menghela nafas panjang, dia berdiri dan keluar dari kelasnya dengan menarik tangan Nathan. Ticia berjalan menuju kelas Nathan, dimana itu juga adalah kelasnya Varen.

Ticia menyodorkan bingkisan kecil berbentuk kotak itu kepada Varen. "Maaf kak, gue nggak bisa terima ini. Mending kakak kasih ke orang lain aja!!" ucap Ticia dengan sedikit kesal. Bukan karena dia sok, tapi dia tidak mau Varen terus-terusan mengganggunya.

"Gue maunya kasih itu ke lo," jawab Varen dengan santai.

"Tapi gue nggak mau."

"Belagu amat sih lo!!" seru Tika yang memang sudah tidak menyukai Ticia, apalagi saat Varen selalu berusaha mendekati Ticia.

"Udah bagus dikasih malah nggak mau!" lanjut Tika dengan sewot.

"Oh, jadi lo mau? Ambil nih!" Ticia melempar bingkisan itu pelan kepada Tika yang duduk di samping Varen. Setelah itu dengan tegas dia keluar dari kelas itu tanpa menoleh.

Varen hanya menatap Nathan, Nathan sudah ketakutan sendiri. "Di..Dia nggak mau, gue..gue udah kasih ke dia tadi." ucap Nathan takut jikalau Varen akan menyalahkannya.

"Kenapa dia nggak mau?"

"Ka..karena dia u..udah punya pacar kayaknya. Gue sering denger dia teleponan dengan cowok."

"Anak mana?"

"Ka.ka..kalau nggak salah, temen di sekolahnya yang dulu.." Wajah Varen mulai berubah menjadi dingin mendengar penjelasan Nathan.

"Pantas saja dia selalu tidak suka setiap kali gue ke rumahnya.." ucap Varen dalam hati. Varen kesal, tapi dia berusaha untuk menahannya.

Terpopuler

Comments

Nacita

Nacita

kesian amat lu varen 😂😂

2021-05-22

0

lihat semua
Episodes
1 1. Sekolah Baru
2 2. Target Incaran
3 3. Berjuang
4 4. Lelaki Brengs*k
5 5. Semakin Dekat
6 6. Sadar Diri
7 7. Cemburu
8 8. Gue Bakal Kerja Dia
9 9. Leticia Salah Tingkah
10 10. Memprovokasi Lelaki Konyol
11 11. Kecemburuan Tika
12 12. Varen Nembak Leticia
13 13. Salah Tingkah Lagi
14 14. Perselisihan Dengan Teman
15 15. Pujian Leticia Untuk Varen
16 16. Varen Berhak Jatuh Cinta Dan Bahagia
17 17. Ungkapan Perasaan Tika
18 18. Salah Paham
19 19. Mulai Jatuh Cinta
20 20. Jadian
21 21. Kencan Pertama
22 22. Tika Meminta Maaf
23 23. Suasana Yang Menyenangkan
24 24. Fakta Cowok Sesungguhnya
25 25. Mata Menceritakan Segalanya
26 26. Memasak Untuk Calon Istri
27 27. Flasback
28 28. First Kiss
29 29. Bertemu Calon Mertua Untuk Pertama Kalinya
30 30. Varen Marah
31 31. Terima Kasih Untukmu Cinta
32 32. Kedatangan Murid Baru
33 33. Hubungan Varen Dan Rosalinda
34 34. Ngambek Karena Cemburu
35 35. Ancaman Varen
36 36. Alasan Untuk Terus Bahagia
37 37. Rencana Rosalinda
38 38. Kekecewaan Leticia
39 39. Trik Varen
40 40. Ketampanan Paripurna
41 41. Dinner
42 42. Pulangnya Mama Varen
43 43. Nasehat Untuk Putranya
44 44. Jalani Aja Dulu
45 45. Kebahagiaan Varen
46 46. Final
47 47. Kejujuran Darwis
48 48. Ketakutan Yang Sulit Dikatakan
49 49. Cinta Adalah Tentang Kepercayaan
50 50. Itulah Cinta
51 51. Selamat Ulang Tahun, Leticia.
52 52. Amin Yang Sama, Iman Yang Berbeda
53 53. Pilihan Yang Sulit
54 54. Alibi Ticia
55 55. Sekarang Atau Nanti, Juga Akan Berpisah
56 56. Ke rumah Kakek Ticia
57 57. Masih Cinta
58 58. Kita Bisa Berteman
59 59. Ada Apa Dengan Anabella
60 60. Best Friend Forever
61 61. Gombalan Lelaki Dingin
62 62. Menjenguk Tika
63 63. Kebenaran Yang Terungkap
64 64. Salah Atau Benar
65 65. Asalkan Dia Bahagia
66 66. Roman Kembali
67 67. Diiman Yang Berbeda, Tapi Amin Yang Sama
68 68. Silahturahmi Harus Terus Terjaga
69 69. Varen dan Rosalinda Jadian
70 70. Kedekatan Tika dan Ticia
71 71. Nasehat Tika Untuk Varen
72 72. Terima Kasih Cinta
73 73. Dia Calon Istri Lo
74 74. Rosalinda Cemburu
75 75. Varen Marah Kepada Rosalinda
76 76. Kesempatan Untuk Varen
77 77. Tidak Dicintai
78 78. Puisi Untuk Ticia
79 79. Pertengkaran Ticia Dengan Rosalinda
80 80.
81 81. Indah Hamil
82 82. Itulah Pria Sejati
83 83. Provokasi Rosalinda
84 84. Penjelasan Varen
85 85. Peringatan Untuk Rosalinda
86 86. Bertemu Teman Lama
87 87. Prankk
88 88. Kesedihan Digta
89 89. Bingung
90 90. Backstreet
91 91. Kebaikan Untuk Anaknya
92 92. Sakit Tak Berdarah
93 93. Rayuan Jane
94 94. Jangan Korbankan Kebahagiaanku
95 95. Intropeksi Diri
96 96. Move On
97 97. Apakah Semuanya Harus Berakhir Seperti Ini
98 98. Gue Juga Bisa
99 99. Pelangi Di wajah Sendu
100 100. Prinsip Persahabatan
101 101. Keep Fighting, Digta
102 102. Cinta Hanya Mempertemukan Bukan Menyatukan
103 103. Perubahan Varen
104 104. (Episode Akan Tamat)
105 105. End
106 PENGUMUMAN
Episodes

Updated 106 Episodes

1
1. Sekolah Baru
2
2. Target Incaran
3
3. Berjuang
4
4. Lelaki Brengs*k
5
5. Semakin Dekat
6
6. Sadar Diri
7
7. Cemburu
8
8. Gue Bakal Kerja Dia
9
9. Leticia Salah Tingkah
10
10. Memprovokasi Lelaki Konyol
11
11. Kecemburuan Tika
12
12. Varen Nembak Leticia
13
13. Salah Tingkah Lagi
14
14. Perselisihan Dengan Teman
15
15. Pujian Leticia Untuk Varen
16
16. Varen Berhak Jatuh Cinta Dan Bahagia
17
17. Ungkapan Perasaan Tika
18
18. Salah Paham
19
19. Mulai Jatuh Cinta
20
20. Jadian
21
21. Kencan Pertama
22
22. Tika Meminta Maaf
23
23. Suasana Yang Menyenangkan
24
24. Fakta Cowok Sesungguhnya
25
25. Mata Menceritakan Segalanya
26
26. Memasak Untuk Calon Istri
27
27. Flasback
28
28. First Kiss
29
29. Bertemu Calon Mertua Untuk Pertama Kalinya
30
30. Varen Marah
31
31. Terima Kasih Untukmu Cinta
32
32. Kedatangan Murid Baru
33
33. Hubungan Varen Dan Rosalinda
34
34. Ngambek Karena Cemburu
35
35. Ancaman Varen
36
36. Alasan Untuk Terus Bahagia
37
37. Rencana Rosalinda
38
38. Kekecewaan Leticia
39
39. Trik Varen
40
40. Ketampanan Paripurna
41
41. Dinner
42
42. Pulangnya Mama Varen
43
43. Nasehat Untuk Putranya
44
44. Jalani Aja Dulu
45
45. Kebahagiaan Varen
46
46. Final
47
47. Kejujuran Darwis
48
48. Ketakutan Yang Sulit Dikatakan
49
49. Cinta Adalah Tentang Kepercayaan
50
50. Itulah Cinta
51
51. Selamat Ulang Tahun, Leticia.
52
52. Amin Yang Sama, Iman Yang Berbeda
53
53. Pilihan Yang Sulit
54
54. Alibi Ticia
55
55. Sekarang Atau Nanti, Juga Akan Berpisah
56
56. Ke rumah Kakek Ticia
57
57. Masih Cinta
58
58. Kita Bisa Berteman
59
59. Ada Apa Dengan Anabella
60
60. Best Friend Forever
61
61. Gombalan Lelaki Dingin
62
62. Menjenguk Tika
63
63. Kebenaran Yang Terungkap
64
64. Salah Atau Benar
65
65. Asalkan Dia Bahagia
66
66. Roman Kembali
67
67. Diiman Yang Berbeda, Tapi Amin Yang Sama
68
68. Silahturahmi Harus Terus Terjaga
69
69. Varen dan Rosalinda Jadian
70
70. Kedekatan Tika dan Ticia
71
71. Nasehat Tika Untuk Varen
72
72. Terima Kasih Cinta
73
73. Dia Calon Istri Lo
74
74. Rosalinda Cemburu
75
75. Varen Marah Kepada Rosalinda
76
76. Kesempatan Untuk Varen
77
77. Tidak Dicintai
78
78. Puisi Untuk Ticia
79
79. Pertengkaran Ticia Dengan Rosalinda
80
80.
81
81. Indah Hamil
82
82. Itulah Pria Sejati
83
83. Provokasi Rosalinda
84
84. Penjelasan Varen
85
85. Peringatan Untuk Rosalinda
86
86. Bertemu Teman Lama
87
87. Prankk
88
88. Kesedihan Digta
89
89. Bingung
90
90. Backstreet
91
91. Kebaikan Untuk Anaknya
92
92. Sakit Tak Berdarah
93
93. Rayuan Jane
94
94. Jangan Korbankan Kebahagiaanku
95
95. Intropeksi Diri
96
96. Move On
97
97. Apakah Semuanya Harus Berakhir Seperti Ini
98
98. Gue Juga Bisa
99
99. Pelangi Di wajah Sendu
100
100. Prinsip Persahabatan
101
101. Keep Fighting, Digta
102
102. Cinta Hanya Mempertemukan Bukan Menyatukan
103
103. Perubahan Varen
104
104. (Episode Akan Tamat)
105
105. End
106
PENGUMUMAN

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!