2. Target Incaran

"Makasih ya," ucap Nathan, lelaki berkaca mata yang tadi ditolong oleh Ticia.

"Iya, kenalin gue Ticia, murid baru.."

"Gue Nathan.."

"Gue salut sama lo, lo berani banget tadi.." Indah dan Anabella memuji keberanian Ticia yang dengan sangat berani membela seorang murid yang telah dibully.

Indah lalu memberitahu Ticia, jika mereka yang melakukan pembullyan itu adalah kakak kelas mereka. Selain suka membully, mereka juga suka melakukan penindasan kepada teman seangkatan mereka, atau adik kelas mereka.

Ticia lantas bertanya, kenapa tindakan seperti itu terus dibiarkan. Kenapa mereka tidak melapor kepada guru.

Nathan berkata, jika dia pernah melaporkan tindakan itu kepada pihak sekolah. Akan tetapi sebagai balasannya, Nathan dicegat oleh mereka sewaktu pulang sekolah. Makanya Nathan membiarkan dirinya dibully seenaknya oleh mereka.

"Kenapa nggak lo lawan mereka?" tanya Ticia yang semakin gemas dengan cerita teman-temannya.

"Mereka banyak je, gue nggak berani.." jawab Nathan.

"Ah, cemen lo!!" ledek Ticia sembari tersenyum kepada Nathan.

Mereka berempat saling ngobrol dengan bahagia. Itu pertama kalinya juga Nathan bisa ngobrol dengan leluasa. Biasanya dia merasa insecure, dan tidak berani bergabung dengan temannya yang lain.

Nathan satu tingkat diatas Ticia. Akan tetapi dia merasa senang saat ngobrol dengan Ticia. Mereka nyambung aja saat ngobrol.

"Kak Nathan kalau nggak punya teman, bisa kok gabung bareng kita!" ucap Indah dan disetujui oleh Anabella. Sudah sangat lama sebenarnya Indah dan Anabella merasa kasihan dengan Nathan.

"Tapi harus traktir!" sahut Ticia dengan tertawa. Ketika dia tertawa, tanpa sengaja dia menoleh dan beradu pandang dengan Varen.

Varen yang memang sedari tadi memandangi Ticia pun hanya tersenyum sedikit sembari mengedipkan matanya pelan. Sementara Ticia acuh saja, dan kembali bersendau gurau dengan teman-temannya.

Setelah kejadian di kantin tadi. Banyak siswa dan siswi yang mulai memperhatikan Ticia. Mereka salut dengan keberanian Ticia menghadapi geng brutal di sekolah mereka.

Banyak dari mereka yang ingin dekat dengan Ticia. Sebenarnya tujuan Ticia bukan untuk cari muka. Dia hanya tidak suka dengan tindakan semacam itu. Dan supaya hal seperti itu tidak terjadi lagi di sekolah itu. Sayang sekali jika itu terus berlanjut. Karena sekolah itu termasuk sekolah favorit dengan berbagai prestasi yang sudah diperoleh, baik di bidang akademis maupun non akademis.

"Hai," sapa Varen saat Ticia bersama Indah dan Anabella juga Nathan hendak keluar dari kantin.

"Lo murid baru ya? Kayak baru lihat," imbuh Varen.

"Hmm," jawab Ticia ketus. Dari awal dia sudah sangat marah dengan Varen dan teman-temannya atas tindakan perbullyan yang mereka lakukan.

"Kenalin gue Varen!" Varen mengulurkan tangannya.

Sementara Ticia hanya tersenyum dengan dipaksa, lalu menarik tangan Indah dan Anabella untuk segera berjalan meninggalkan kantin. Tak lupa dia juga mengajak Nathan untuk segera kembali ke kelas masing-masing.

Melihat Ticia yang cuek ke dia, Varen bukannya marah malah tersenyum kecil. Dengan tangan kirinya dia menjabat tangannya sendiri yang diabaikan oleh Ticia. Rasa penasaran Varen pun semakin tak tertahan. Dia menargetkan Ticia sebagai incarannya.

"Berani bener dia cuekin lo?" ucap Rafa salah satu teman Varen.

"Lagian lo kenapa sih deketin dia? Dia kan tadi udah permaluin kita," sahut Tika masih tidak terima dia dikalahkan oleh Ticia.

Varen hanya tersenyum lalu berjalan meninggalkan kantin. Dia sengaja mengikuti Ticia sampai di depan kelas Ticia. "Oh, disini kelasnya." gumamnya kembali tersenyum tipis.

Sementara setibanya di kelas, Anabella menjadi heboh karena tidak menyangka jika pria tertampan di sekolah mereka akan menyapa mereka duluan. Meskipun dia tahu, Ticia-lah yang diincar oleh Varen. Tapi tetep saja, Anabella merasa sangat bahagia.

"Kenapa lo cuekin kak Varen sih?" tanyanya dengan heboh.

"Gue nggak suka aja sama dia." jawab Ticia santai.

"Yaelah, lo beg* amat sih, dia itu cowok tertampan dan terkeren di sekolah kita.. Ya ampun gue masih nggak percaya bisa melihatnya dengan jarak yang begitu dekat.." Ticia hanya bisa menggelengkan kepalanya melihat betapa lebay-nya temannya itu.

"Iya Cia, kenapa lo cuekin kak Varen? Semua siswi disini berharap bisa dekat dengan dia." celetuk Indah menyahut pembicaraan Anabella dengan Ticia.

Lagi lagi Ticia hanya menghela nafas mendengar protes dari kedua temannya. Apa hebatnya sih dia. Lagi pula Ticia tidak suka dengan Varen karena tindakannya sebelumnya. Meskipun sebenarnya yang melakukan itu semua adalah teman-temannya. Tapi tetap saja, Varen membiarkan teman-temannya menindas orang lain di depannya. Itu sama aja dengan dia juga melakukan penindasan itu.

"Udahlah, ngapain sih bahas dia terus?" protes Ticia karena kedua temannya itu terus aja berbicara tentang lelaki bernama lengkap Varen Giovanni Narendra itu.

Sementara itu di kelas 11 Tata Boga 2, Varen duduk disamping Nathan sembari bertanya tentang siapa gadis yang menolongnya di kantin tadi. Dengan takut-takut Nathan menjawab jika dia adalah murid pindahan dari kota M.

"Namanya siapa?" tanya Varen.

"Ti..Ticia.." jawabnya takut-takut.

"Ngapain lo gemeter gitu?" Varen geli dengan apa yang terjadi dengan Nathan. Sementara Nathan hanya menggelengkan kepalanya. Dia berusaha untuk bersikap biasa, tapi tak dipungkiri dia merasa sangat takut dengan Varen.

"Lo tahu nomer teleponnya nggak?" Dengan takut-takut Nathan menggelengkan kepalanya.

"Serius?"

"I..Iya.. Gue juga baru kenal dia tadi," jawab Nathan dengan gemetar.

"Kalau boleh, mintain nomer dia ya! Sekalian sama alamat rumahnya!" ucap Varen sebelum beranjak dan kembali ke tempat duduknya.

Baru pertama kali ini Varen merasa sangat penasaran dengan seorang wanita yang baru aja dia temui. Sikap itu tidak seperti sikap Varen yang biasanya cuek. Bahkan teman-temannya pun merasa aneh dengan sikap Varen.

"Lo penasaran beneran sama tuh cewek?" tanya Digta.

Varen tersenyum kecil dan mengangkat alisnya. "Kalau bisa bantuin gue dapetin nomer telepon dia ya!" pinta Varen.

"Boleh sih," Digta masih melongo dengan apa yang terjadi pada temannya itu.

Sementara di sisi lain, Tika merasa sangat tidak senang. Dia selama ini berusaha buat deketin Varen. Tapi Varen malah lebih tertarik dengan murid baru itu.

Akan tetapi amarah itu mulai mereda saat Varen menanyakan kepadanya tentang tangannya yang sakit akibat perkelahiannya dengan Ticia tadi. "Udah membaik kok," jawab Tika sambil menggerakan tangannya.

"Oh yaudah,"

Varen dan Tika duduk satu meja. Mereka sudah dekat sejak dari SMP. Banyak yang mengira jika mereka adalah sepasang kekasih karena kedekatan itu. Faktanya, Varen bahkan sama sekali tidak memiliki perasaan kepada Tika. Dia hanya menganggap Tika sebagai teman, sama seperti yang lain.

Terpopuler

Comments

Nacita

Nacita

lanjut.....

2021-05-22

0

lihat semua
Episodes
1 1. Sekolah Baru
2 2. Target Incaran
3 3. Berjuang
4 4. Lelaki Brengs*k
5 5. Semakin Dekat
6 6. Sadar Diri
7 7. Cemburu
8 8. Gue Bakal Kerja Dia
9 9. Leticia Salah Tingkah
10 10. Memprovokasi Lelaki Konyol
11 11. Kecemburuan Tika
12 12. Varen Nembak Leticia
13 13. Salah Tingkah Lagi
14 14. Perselisihan Dengan Teman
15 15. Pujian Leticia Untuk Varen
16 16. Varen Berhak Jatuh Cinta Dan Bahagia
17 17. Ungkapan Perasaan Tika
18 18. Salah Paham
19 19. Mulai Jatuh Cinta
20 20. Jadian
21 21. Kencan Pertama
22 22. Tika Meminta Maaf
23 23. Suasana Yang Menyenangkan
24 24. Fakta Cowok Sesungguhnya
25 25. Mata Menceritakan Segalanya
26 26. Memasak Untuk Calon Istri
27 27. Flasback
28 28. First Kiss
29 29. Bertemu Calon Mertua Untuk Pertama Kalinya
30 30. Varen Marah
31 31. Terima Kasih Untukmu Cinta
32 32. Kedatangan Murid Baru
33 33. Hubungan Varen Dan Rosalinda
34 34. Ngambek Karena Cemburu
35 35. Ancaman Varen
36 36. Alasan Untuk Terus Bahagia
37 37. Rencana Rosalinda
38 38. Kekecewaan Leticia
39 39. Trik Varen
40 40. Ketampanan Paripurna
41 41. Dinner
42 42. Pulangnya Mama Varen
43 43. Nasehat Untuk Putranya
44 44. Jalani Aja Dulu
45 45. Kebahagiaan Varen
46 46. Final
47 47. Kejujuran Darwis
48 48. Ketakutan Yang Sulit Dikatakan
49 49. Cinta Adalah Tentang Kepercayaan
50 50. Itulah Cinta
51 51. Selamat Ulang Tahun, Leticia.
52 52. Amin Yang Sama, Iman Yang Berbeda
53 53. Pilihan Yang Sulit
54 54. Alibi Ticia
55 55. Sekarang Atau Nanti, Juga Akan Berpisah
56 56. Ke rumah Kakek Ticia
57 57. Masih Cinta
58 58. Kita Bisa Berteman
59 59. Ada Apa Dengan Anabella
60 60. Best Friend Forever
61 61. Gombalan Lelaki Dingin
62 62. Menjenguk Tika
63 63. Kebenaran Yang Terungkap
64 64. Salah Atau Benar
65 65. Asalkan Dia Bahagia
66 66. Roman Kembali
67 67. Diiman Yang Berbeda, Tapi Amin Yang Sama
68 68. Silahturahmi Harus Terus Terjaga
69 69. Varen dan Rosalinda Jadian
70 70. Kedekatan Tika dan Ticia
71 71. Nasehat Tika Untuk Varen
72 72. Terima Kasih Cinta
73 73. Dia Calon Istri Lo
74 74. Rosalinda Cemburu
75 75. Varen Marah Kepada Rosalinda
76 76. Kesempatan Untuk Varen
77 77. Tidak Dicintai
78 78. Puisi Untuk Ticia
79 79. Pertengkaran Ticia Dengan Rosalinda
80 80.
81 81. Indah Hamil
82 82. Itulah Pria Sejati
83 83. Provokasi Rosalinda
84 84. Penjelasan Varen
85 85. Peringatan Untuk Rosalinda
86 86. Bertemu Teman Lama
87 87. Prankk
88 88. Kesedihan Digta
89 89. Bingung
90 90. Backstreet
91 91. Kebaikan Untuk Anaknya
92 92. Sakit Tak Berdarah
93 93. Rayuan Jane
94 94. Jangan Korbankan Kebahagiaanku
95 95. Intropeksi Diri
96 96. Move On
97 97. Apakah Semuanya Harus Berakhir Seperti Ini
98 98. Gue Juga Bisa
99 99. Pelangi Di wajah Sendu
100 100. Prinsip Persahabatan
101 101. Keep Fighting, Digta
102 102. Cinta Hanya Mempertemukan Bukan Menyatukan
103 103. Perubahan Varen
104 104. (Episode Akan Tamat)
105 105. End
106 PENGUMUMAN
Episodes

Updated 106 Episodes

1
1. Sekolah Baru
2
2. Target Incaran
3
3. Berjuang
4
4. Lelaki Brengs*k
5
5. Semakin Dekat
6
6. Sadar Diri
7
7. Cemburu
8
8. Gue Bakal Kerja Dia
9
9. Leticia Salah Tingkah
10
10. Memprovokasi Lelaki Konyol
11
11. Kecemburuan Tika
12
12. Varen Nembak Leticia
13
13. Salah Tingkah Lagi
14
14. Perselisihan Dengan Teman
15
15. Pujian Leticia Untuk Varen
16
16. Varen Berhak Jatuh Cinta Dan Bahagia
17
17. Ungkapan Perasaan Tika
18
18. Salah Paham
19
19. Mulai Jatuh Cinta
20
20. Jadian
21
21. Kencan Pertama
22
22. Tika Meminta Maaf
23
23. Suasana Yang Menyenangkan
24
24. Fakta Cowok Sesungguhnya
25
25. Mata Menceritakan Segalanya
26
26. Memasak Untuk Calon Istri
27
27. Flasback
28
28. First Kiss
29
29. Bertemu Calon Mertua Untuk Pertama Kalinya
30
30. Varen Marah
31
31. Terima Kasih Untukmu Cinta
32
32. Kedatangan Murid Baru
33
33. Hubungan Varen Dan Rosalinda
34
34. Ngambek Karena Cemburu
35
35. Ancaman Varen
36
36. Alasan Untuk Terus Bahagia
37
37. Rencana Rosalinda
38
38. Kekecewaan Leticia
39
39. Trik Varen
40
40. Ketampanan Paripurna
41
41. Dinner
42
42. Pulangnya Mama Varen
43
43. Nasehat Untuk Putranya
44
44. Jalani Aja Dulu
45
45. Kebahagiaan Varen
46
46. Final
47
47. Kejujuran Darwis
48
48. Ketakutan Yang Sulit Dikatakan
49
49. Cinta Adalah Tentang Kepercayaan
50
50. Itulah Cinta
51
51. Selamat Ulang Tahun, Leticia.
52
52. Amin Yang Sama, Iman Yang Berbeda
53
53. Pilihan Yang Sulit
54
54. Alibi Ticia
55
55. Sekarang Atau Nanti, Juga Akan Berpisah
56
56. Ke rumah Kakek Ticia
57
57. Masih Cinta
58
58. Kita Bisa Berteman
59
59. Ada Apa Dengan Anabella
60
60. Best Friend Forever
61
61. Gombalan Lelaki Dingin
62
62. Menjenguk Tika
63
63. Kebenaran Yang Terungkap
64
64. Salah Atau Benar
65
65. Asalkan Dia Bahagia
66
66. Roman Kembali
67
67. Diiman Yang Berbeda, Tapi Amin Yang Sama
68
68. Silahturahmi Harus Terus Terjaga
69
69. Varen dan Rosalinda Jadian
70
70. Kedekatan Tika dan Ticia
71
71. Nasehat Tika Untuk Varen
72
72. Terima Kasih Cinta
73
73. Dia Calon Istri Lo
74
74. Rosalinda Cemburu
75
75. Varen Marah Kepada Rosalinda
76
76. Kesempatan Untuk Varen
77
77. Tidak Dicintai
78
78. Puisi Untuk Ticia
79
79. Pertengkaran Ticia Dengan Rosalinda
80
80.
81
81. Indah Hamil
82
82. Itulah Pria Sejati
83
83. Provokasi Rosalinda
84
84. Penjelasan Varen
85
85. Peringatan Untuk Rosalinda
86
86. Bertemu Teman Lama
87
87. Prankk
88
88. Kesedihan Digta
89
89. Bingung
90
90. Backstreet
91
91. Kebaikan Untuk Anaknya
92
92. Sakit Tak Berdarah
93
93. Rayuan Jane
94
94. Jangan Korbankan Kebahagiaanku
95
95. Intropeksi Diri
96
96. Move On
97
97. Apakah Semuanya Harus Berakhir Seperti Ini
98
98. Gue Juga Bisa
99
99. Pelangi Di wajah Sendu
100
100. Prinsip Persahabatan
101
101. Keep Fighting, Digta
102
102. Cinta Hanya Mempertemukan Bukan Menyatukan
103
103. Perubahan Varen
104
104. (Episode Akan Tamat)
105
105. End
106
PENGUMUMAN

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!