Part 03

"Ayolah, kenapa kalian memperlakukan aku seperti ini?!" tanya Raina dengan menatap kesal, kepada seluruh pelayan yang ada di dapur.

"Ya ... Karena kamu bukan lagi pelayan seperti kita," jawab Intan dengan tersenyum.

"Ayolah ...," Raina benar-benar dibuat kesal. Akhirnya Raina memilih pergi dari dapur, dan mencoba mencari sesuatu yang bisa dia kerjakan. Tapi, lagi dan lagi ia mendapatkan perlakuan yang sama. Tak ada yang mengizinkan Raina bekerja lagi. Raina benar-benar tidak suka dengan hal itu, ia lebih suka seperti dulu. Lagi dan lagi Raina menyesal mau menerima pernikahan ini.

Raina duduk di atas ayunan, menatap para pekerja yang sedang berkebun. Tanpa sadar ia menghela nafas beratnya. Jika, seperti ini, akan terasa membosankan liburannya kali ini.

*****

Rian baru saja turun dari lantas atas, dengan menggunakan celana levis pendek dan baju kaos hitam. Ia berjalan menuju dapur, dan melihat Surya sudah berada di meja makan.

"Raina mana?" tanya Surya, saat melihat putranya sendirian.

"Eh, Rian kira Raina ada di sini," jawab Rian yang terlihat terkejut, tiba-tiba Darmi muncul dari dapur dengan membawa secangkir kopi.

"Raina mana, Buk?" tanya Rian.

"Mungkin ada di taman, Tuan Muda," jawab Darmi seraya meletakkan gelas kopi di dekat Surya.

"Jangan panggil Tuan Muda lagi, Buk. Panggil aja Rian, sekarang Rian kan sudah menjadi menantu ibu," ucap Rian.

"Benar itu Darmi, kita sekarang sudah menjadi keluarga. Kamu jangan bekerja seperti biasa, lebih baik kamu beristirahat mulai dari sekarang. Lagian, pelayan juga sudah banyak," timpal Surya.

"Tidak apa-apa, Tuan. Saya sudah terbiasa bekerja setiap hari. Jika, saya beristirahat, mungkin tubuh saya akan terasa lelah," jawab Darmi dengan tersenyum malu.

"Baiklah. Sekarang ibu duduk, biarkan yang lain bekerja," ucap Rian sambil menuntun Darmi untuk duduk, dan meminta Darmi untuk sarapan bersama.

"Rian cari Raina dulu, Ayah, Ibu," ucap Rian seraya berjalan pergi meninggalkan meja makan.

Rian melihat Raina sedang duduk sendirian di ayunan. Terlihat Raina yang begitu bosan, matanya menatap ke arah kolam ikan hias. Rian berjalan menghampiri Raina menuju ayunan.

"Aina!" panggil Rian. Raina menoleh ke arah suara dan melihat Rian sedang berjalan ke arahnya. Raina langsung bangun dari duduknya.

"Iya. Ada apa,Tuan Muda?" tanya Raina.

"Jangan panggil Tuan, panggil Kakak. Ok," ucap Rian dengan tersenyum.

"I--iya, Kak," jawab Raina dengan gelapan.

"Ayo kita makan bersama," ajak Rian dan Raina membalas dengan anggukan. Raina berjalan berjalan mengikuti Rian masuk ke dalam rumah, hingga mereka berdua berakhir di meja makan.

Raina dan Rian duduk bersebelahan, sebelumnya Raina juga sering makan bersama dengan Rian dan Surya. Mereka makan dengan nikmat, tak ada yang berbicara, hanya detingan sendok yang terdengar.

"Aina, kita diminta pergi berlibur oleh Ayah besok. Ayah sudah mengurus semuanya, mulai dari tiket hingga penginapan," ujar Rian.

Apa? Raina merasa baru saja salah mendengar. Dia disuruh untuk pergi liburan bersama Rian? Oh, ayolah, dia lebih suka berada di rumah. Apa Ayah mertuanya sedang menyuruhnya untuk pergi bulan madu? Setelah kembali bulan madu, dia hamil?

"Tidak ...!" Raina berteriak histeris, hingga membuat Rian kaget bukan kepalang. Bukan hanya Rian saja, tapi seluruh penghuni rumah megah juga ikut kaget mendengar suara lengking Raina dari lantai atas.

"Raina kenapa?" guman Darmi yang sedang berada di dapur.

"Aina! Aina!" Rian menggoyangkan  bahu Raina dengan tangan kanannya, sementara tangan kiri sedang menutup telinga. Raina kembali tersadar dari lamunan, setelah Rian memanggilnya beberapa kali.

"Kamu baik-baik saja, Aina?" tanya Rian.

"Hah? Heheh, Aina baik-baik saja," jawab Raina dengan tersenyum nyengir.

"Apa yang kamu pikirkan, sampai berteriak?" tanya Rian lagi.

"Ti--tidak ada kok, Kak," jawab Raina dengan menggelengkan kepalanya, dalam hati berkata, 'Apa yang sudah kupikirkan? Kenapa aku berfikir sejauh itu, benar-benar memalukan.'

"Jika, kamu tidak mau pergi berlibur, kakak bisa--"

"Aina mau kok, Kak," potong Aina dengan cepat, ia tidak mau Ayah mertuanya salah paham. Selama ini dia tidak pernah menolak atau membantah perintah dari Surya.

"Ngomong- ngomong, kita berliburnya ke mana?" tanya Raina. 'Semoga bukan ke luar negri. Amiin,' batin Raina.

"Gangwon--Korea Selatan. Bukankah kamu sangat menginginkan datang ke sana? Mumpun sekarang kamu libur sekolah, tidak ada salahnya kamu pergi ke tempat impianmu. Apalagi kita berdua sudah sah menjadi suami-istri. Jadi, kakak bisa menjaga kamu selama di sana," jelas Rian.

"Hehehe, memang Raina ingin pergi ke sana, tapi itu tidak beneran loh Kak. Raina tidak pernah bermimpi datang ke sana, apalagi naik pesawat," ujar Raina.

Rian menangkap sesuatu nada ketakutan di akhir kalimat Raina. Apa Raina takut naik pesawat? Selama ini Surya sering melihat Raina menonton  drama Korea di TV ataupun di ponsel. Itu sebabnya Surya menyiapkan itu semua, sebagai tanda terimakasih, karena sudah menyelamatkan nama baiknya.

"Kak, bilang sama Ayah, jangan ke Korea liburannya. Kita liburannya di Indonesia saja ya. Kenapa harus pergi liburan jauh-jauh, di Indonesia kan juga banyak tempat wisata yang indah untuk kita kunjungi," ucap Raina dengan memasang wajah imutnya.

"Baiklah," jawab Rian dengan mengaguk.

"Iyes," tanpa sadar Raina mengucapkan kata itu, terlihat dia sangat senang. Padahal banyak orang-orang di luar sana, yang menginginkan untuk datang ke negri gingseng itu.

Ya, Raina memang sangat menyukai drama Korea, karena alurnya gak bolak-balik dan gak bikin bosan. Tapi, untuk pergi berlibur ke sana, Raina harus berfikir dua kali. Apalagi pergi ke Korea harus menggunakan pesawat terbang, beberapa bulan lalu berita mengatakan bahwa ada pesawat yang jatuh. Raina tidak mau itu terjadi. Meskipun dia tau, maut, jodoh, rezeki sudah ada yang mengatur.

Rian hanya tersenyum menatap wajah Raina, yang menurutnya sangat lucu dan menggemaskan. Oh, ayolah, sepertinya Rian sudah menikmati pernikahannya dengan Raina yang baru beberapa hari.

                    *****

Besoknya, sesuai dengan keinginan Raina. Mereka akhirnya pergi berlibur ke tempat yang ingin sekali dikunjungi Raina. Kepulauan Raja Ampat--Papua Barat. Menurut Raina itu adalah tempat yang harus ia kunjungi, karena pemandangan di sana begitu indah. Mulai air lautnya yang jernih, ikan dan lainnya.

Ya, walau akhirnya Raina dan Rian harus pergi menggunakan pesawat. Tapi,tak apalah, asalkan Raina bisa pergi ke sana. Jujur, Raina orang yang sangat suka berpetualang, ia ingin mengenal dunia luar, terutama wisata-wisata yang ada di Indonesia.

Mereka berdua berangkat menggunakan penerbangan pagi, pramugari memperagakan keamanan sebelum pesawat lepas landas di udara.

Meskipun Raina sudah mencoba menghilangkan ketakutannya, tapi jujur dia masih takut, karena ini pertama kalinya dia menaiki pesawat. Tapi, Raina mulai menikmati berada di dalam pesawat.

Setelah beberapa jam menempuh perjalanan, akhirnya pesawat kembali mendarat di sebuah bandara. Raina tanpa sadar tertidur di pundak Rian.

"Aina!" Rian memanggil Raina dengan menggoyangkan lembut pipi Raina.

"Eughk ...," lenguh Raina seraya mengusap-usap matanya yang terasa gatal.

"Kita di mana?" tanya Raina yang masih belum terlalu sadar.

"Masih di dalam pesawat," jawab Rian dengan tersenyum. "Ayo bangun, kita sudah sampai," sambung Rian seraya melepaskan sabuk pengaman. Lalu bangun dari duduknya, dengan diikuti oleh Raina yang juga bangun dari duduknya.

Rian mengambil barang-barang mereka, lalu berjalan keluar dari dalam pesawat bersama dengan istrinya. Begitu banyak para wisatawan yang berkunjung ke sana, mulai dari penduduk luar kota Papua Barat, hingga wisatawan dari luar negeri.

Sebelumnya Rian sudah memesan penginapan untuk mereka berdua. Mereka hanya perlu menaiki taksi menuju penginapan. Jarak bandara dengan penginapan tidak terlalu jauh, hanya membutuhkan beberapa menit untuk ke sana.

Bersambung ....

Jangan lupa tinggalkan jejak ....

Terpopuler

Comments

Prisillia Jauzza

Prisillia Jauzza

d

2022-10-03

0

Siti Aminah

Siti Aminah

masihngambang lanjut thor😊💪👌

2021-07-06

0

Ai Elis

Ai Elis

lumayan.. .

2021-06-10

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!