Ryeana-5

Ryeana berdiri tepat di depan bangunan yang menjulang tinggi berlantai 4. Bangunan yang dihiasi warna biru dan jingga.

Awal yang baru akan dimulai. Tepat hari ini, masa MOS pertama diadakan untuk melatih Mental dan fisik.

Dengan langkah yang pasti gadis itu memasuki gerbang sekolah elit itu. Sambil mengedarkan pandangannya kesembarang arah, untuk mencari seseorang.

Hingga langkahnya terhenti di pintu masuk lapangan sekolah. Tempat para siswa baru berkumpul.  Siswa yang lain sudah banyak yang berkumpul di lapangan. Tapi tidak ada satupun yang dikenal olehnya.

Bahkan hingga tiba suara mic dari depan sana yang menyadarkan lamunan Ryeana.

Seseorang mengarahkan siswa baru agar membentuk sebuah barisan yang dibantu oleh anggota OSIS lainnya.

"Hei!! Lo mau sampai kapan berdiri disitu!!" Teriak salah satu anggota OSIS terlihat dari seragam yang dipakainya. Almamater ciri khas anak OSIS disekolah itu.

Ryeana terkejut saat teriakan bahkan telunjuk yang mengarah kearahnya. Padahal dari rumah Mama dan Papanya sudah mengingatkan dan Ryeana berjanji untuk tidak berbuat hal aneh agar tidak kena hukum anggota OSIS yang pasti bisa ditebak sangat menjengkelkan. Apalagi saat beberapa mata menatapnya. Malu sekali.

Dengan langkah tergesa Ryeana masuk kedalam barisan dengan warna pita yang sama khusus untuk perempuan, warna pita Ryeana saat itu Putih artinya kelompok melati.

Bahkan ia membuang wajah saat anggota OSIS itu masih menatapnya dari jauh. Seperti tidak  terjadi apa-apa, Ryeana berusaha untuk tetap bersikap tenang. Akibat mencari dua orang yang tidak kelihatan itu, ia jadi kena tegur.

"Syaloom dan selamat Pagiiiiiii semuanyaaa!!" teriak seseorang didepan sana sangat nyaring. Dari suaranya dia seorang laki-laki. Ryeana berada dibarisan paling belakang itu sebabnya dia tidak bisa melihat dengan jelas ke depan. Nasib jadi orang pendek.

"Syaloom dan selamat pagi juga kak" saut siswa-siswi baru dengan lantang.

"Perkenalkan nama kakak Rado Christiano, menjabat sebagai ketua OSIS sekaligus ketua panitia, anak kelas XI IPA 1, cowok ter-humble, ter-cute, dan ter-tampan disepanjang tahun ini. " Selorohnya begitu percaya diri.

Sorakan memuji begitu nyaring terdengar. Semua orang terlihat antusias dengan sambutan dan guyonan dari depan sana. Karena begitulah kenyataannya.

Sedangkan gadis itu, hanya diam menunduk, dirinya merasa nyaman. Berbaris paling belakang, menunduk  dan hanya bisa mendengar. Tanpa mau sibuk berjinjit melihat ada siapa-siapa saja yang sedang berbicara didepan sana dan bagaimana rupanya. Jika mendengar bisikan dari satu barisannya sepertinya orang yang sedang berbicara itu tampan, katanya.

Terserahlah ya, Ryeana tidak peduli hal itu karena cowok tertampan sepanjang dia hidup kecuali Papanya, Kodok atau Nicholas lah yang paling tampan.

Salah satu anggota OSIS yang meneriaki gadis itu masih saja tak lepas menatapnya dari jauh.

'Aneh' deskripsi yang singkat dipikirannya.

"Nah sekarang, ayo keluarkan buku panduan yang kemarin sudah dibagikan. Dihari pertama masa orientasi siswa ini kita akan belajar tentang visi dan misi sekolah ini apa, bagaimana cara berdoanya dan tak lupa doa apa saja yang harus kita lakukan. Ayo keluarkan bukunya dan mari buka halaman pertama. Bagi yang tidak punya silahkan angkat tangan dan baris dibarisan paling belakang. Kita akan lihat siapa yang berani melanggar peraturan dihari pertama MOS ini.." ucapan yang begitu tegas dari arahan depan sana, entah seperti apa wajah yang berbicara itu Ryeana tidak bisa melihatnya karena tubuh yang pendek dan posisi paling belakang.

Ryeana mengeluarkan buku kecil bersampulkan biru langit itu dari dalam tas nya. Dia benar-benar sudah mempersiapkan diri dengan sangat matang.

Saat Ryeana membuka halaman pertama buku itu. Seseorang menepuk bahunya. Ryeana menoleh dengan sangat cepat, merasa kaget dengan siapa yang berani menyentuhnya.

Nah ini dia. Seseorang yang ditunggu-tunggu datang diam-diam sambil menyelip barisan tanpa mengundang suara gaduh.

"Dok, darimana saja? Aku nungguin kamu tahu gak! Kamu baris dimana? Kita disini aja ya biar aku ada kawannya. " Ucap Ryeana dengan semangat. Padahal ia tahu team nya dengan Nicholas berbeda. Karena Ia begitu bahagia orang yang dinanti-nanti akhirnya muncul juga.

"Em Ri. Itu anu apa ya. Aku boleh pakai buku ini gak satu hari. Punya ku ketinggalan. Please ya please. Oke makasih ya Ri sayang.. " ucap Nicholas sambil merampas buku yang sedang digenggam oleh Ryeana.

Egois sekali.

Ia bahkan tidak menjawab satupun kata yang sejak tadi dilontarkan oleh Ryeana atau bahkan Nicholas belum mendengar jawaban Ryeana untuk memberikan bukunya. Laki-laki itu seakan yakin, bahwa gadis yang diajaknya berbicara itu tidak akan berani menolak apapun yang diinginkannya. Selalu seperti itu.

Ryeana menatap sendu punggung yang sudah berlari itu dan memasuki salah satu barisan yang berjarak 4 baris darinya. Kata 'Ri sayang ' memang sudah jadi guyonan laki-laki itu jika ada maunya. Ryeana bahkan sudah dibutakan cinta yang tak pernah menjadi miliknya. Biasalah.

"Oke semuanya coba angkat buku kalian agar yang tidak punya buku kelihatan!" Seru suara dari depan sana membuyarkan pandangan Ryeana yang masih menatap Nicholas sudah tertawa dengan mereka teman barunya.

Dengan perasaan takut-takut, Ryeana memundurkan kakinya kebelakang, lebih baik berpura-pura mengaku bukunya ketinggalan dari pada Nicholas kesayangannya dihukum, ia lebih memilih dihukum sendiri.

Namun, baru berapa langkah mundur kebelakang, tubuhnya sudah menubruk tubuh seseorang. Dan sebelum Ryeana berbalik, seseorang itu menempelkan buku kecil itu tepat didahinya.

"Nih buat lo, lain kali pikirin diri Lo sendiri dulu baru orang lain" bisik seseorang yang Ryeana yakini dari suaranya adalah laki-laki.

Laki-laki itu langsung pergi meninggalkan Ryeana yang masih mematung menatap punggung yang berlapiskan almamater anak OSIS. Ryeana tidak tahu seperti apa wajah yang sudah berbaik hati itu.

"Makasih" ucap Ryeana tulus didalam hati.

"Dok aku gak jadi dihukum" adu Ryeana bahagia dengan hatinya sendiri. Jika Dira tahu mungkin kepalanya sudah bonyok habis dipukul oleh sahabatnya yang selalu tidak terima jika Nicholas berbuat sesuka hati pada Ryeana.

Jam istirahat dimulai setelah hampir dua jam masa orientasi siswa dimulai. Ryeana duduk ditepi lapangan sendirian. Ia masih mencari batang hidung sahabatnya yang belum kelihatan itu.

Ryeana merasa haus dan kepanasan. Cuaca di pagi hari sangatlah terik. Ia ingin ke kantin tapi sangat malu karena terlalu ramai. Botol minum yang dibawa dari rumah juga sudah habis.  Hingga beberapa kali ia menelan salivanya sendiri, agar tenggorokannya tidak kering.

"Boleh duduk?" Tanya seseorang

Ryeana mengangguk kaku tanpa menoleh.  Dia kurang suka dengan orang asing. Lebih tepatnya kurang nyaman. Ryeana duduk diam dengan menggoyangkan kedua kakinya yang berada dibawah menggantung beradu ke depan dan kebelakang sambil menatap siswa-siswi yang sangat mudah berbaur itu.

"Lo namanya siapa? " Tanya seseorang yang disamping Ryeana.

Ryeana menoleh. Slomotion mode on, CK elah begaya lu tomang!

Jleb, bukan kah dia anggota OSIS yang meneriaki Ryeana tadi? batin Author. Salah. batin Ryeana.

"Ryeana. Panggil aja Ri" ucap Ryeana sambil celingukan mencari Andira.

"Lo dimana si Ra. Awas aja Lo kalo ketemu. Gue diganggu Om-om ini" batin Ryeana geram

Sialan lu Ryeana, modelan Oppa Korea gitu lu katei Om-om, sekate-kate aja lu yakkk!!!. batin Author ngegass.

"Oh. Gue Dino. Kelas XI IPA 1. " ucap Dino, tanpa ada reaksi ulur-uluran tangan diantara mereka. Perkenalan semacam apa itu ?? pikir Author bingung.

"Gak nanyak tuh" sewot Ryeana dalam hati.

"Lo kenapa gak gabung sama yang lain?"

"Gak kenal"

"Kenapa gak ajak kenalan"

"Gak suka."

Dino benar-benar heran melihat jawaban singkat gadis disebelahnya. Sejak tadi siswi baru sudah banyak yang caper (cari perhatian) dengannya. Tapi gadis ini.

Benar-benar cuek. Batin Dino.

"Kalo gak kenal gimana mau sayang" seloro Dino dengan dibarengi kekehan sambil melirik gadis yang disebelahnya.

" Gue udah punya cukup orang untuk sayang sama gue. Gak perlu orang lai..." ucapan Ri terpotong karena menelan salivanya tak sengaja hingga terbatuk-batuk.

"Nih minum dulu" Dino menyodorkan sebotol air mineral yang masih penuh.

Ryeana melambaikan tangannya. Tanda gak usah. Awas kena Radang Mpok! gemas Author.

"Gak pa-pa. Ini masih baru kok. Gak usah takut gue kasih racun ! " ucap Dino kekeh merasa kasihan melihat wajah Ryeana yang sudah memerah karena batuk-batuk.

"Ri kamu kenapa. Nih minum dulu" ucap Nicholas yang datang tiba-tiba entah dari sudut mana membawa sebotol air minum dannnnn berwarna merah.

"Jangan yang itu dong gak sehat. Air putih aja nih" cegah Dino saat melihat Nicholas menyerahkan air minum bewarna merah itu.

Ryeana mengabaikan ucapan Dino. Ia justru lebih memilih minuman yang diberi oleh Nicholas. Membuat Nicholas memasang wajah mengejek kepada Dino yang notabenenya Kakak kelasnya. Dino hanya menatapnya datar.

"Makasih Dok. " Ucap Ryeana senang setelah selesai minum.

Dino benar-benar dibuat heran dengan gadis yang disebelah nya itu. Dua kali dia melihat gadis itu selalu terpengaruh sama apapun yang dikatakan laki-laki yang dipanggilnya "Dok".

Dok?? Beo Dino dalam hati. Sedikit bingung.

"Ri. Lo kok minum  gituan lagi si!" Bentak Andira tak suka, yang tiba-tiba datang entah darimana juga. Kalian seperti jelangkung ya! plot twist Author.

Suaranya yang begitu ribut membuat beberapa orang menoleh pada mereka.

"Lo berisik amat sih. Lo dari tadi kemana aja, hah! Gue cariin juga. Emang biawak Lo ya. Lo kan tau gue gak suka orang asing. Lo kan tau gue gak bisa bergaul dengan orang lain semudah lo. Kok Lo tega sih ninggalin gue. " Ucap Ryeana tanpa sengaja karena sangat kesal dengan sahabatnya itu. Bahkan matanya sudah berkaca-kaca.

Dino sangat kaget melihat reaksi Ryeana yang ia pikir pendiam ternyata sangat cerewet saat bersama sahabatnya. Dino juga merasa tersinggung dengan kalimat Ryeana yang 'gak suka dengan orang asing'.

Merasa tersindir, Dino berdiri dari duduknya meletakkan air minum yang ingin ia berikan pada Ryeana tepat disebelah gadis itu. 

"Nih buat lo. Maaf kalo buat Lo gak nyaman. " ucap Dino sebelum berlalu. Tak satupun dari mereka yang memperdulikan ucapan cowok itu. Kasihan amat mas! cibir Author.

"Ra Lo darimana aja. Kok Lo tega ninggalin Ri" itu suara Nicholas mengintrogasi Dira tanpa merasa bersalah juga. Mereka sama-sama salah. Mereka berdua tahu, Ryeana termasuk orang yang sangat sulit berbaur dengan orang asing.

"Diem lo! Lo pikir gue gak tahu kalo Lo sejak tadi juga ninggalin Ri kan! Lo juga baru datang karena lihat dia batuk-batuk mulu dari tadi. Dan Lo juga Cho gue bilangin ya, Ri itu gak boleh minum minuman bewarna. Karena...." ucapan Dira yang penuh emosi harus terpotong saat melihat tatapan mata Ryeana yang hampir menelannya hidup-hidup. Serem amat mbak!

Terpopuler

Comments

Seledri

Seledri

semangat thor

2021-10-05

1

𝑨͢𝒔𝒌𝒂

𝑨͢𝒔𝒌𝒂

semangat thorr

2021-06-29

2

☄️✨♪~Catherine Chan Hiat~♪✨☄️

☄️✨♪~Catherine Chan Hiat~♪✨☄️

cerita nya bagus kok aku suka

2021-05-04

10

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!