Ryeana-19

Aku tidak tahu apakah yang kulakukan ini benar atau salah. Bukan aku ingin bersikap egois. Tapi aku harus memperjuangkan apa yang ku mau dengan caraku, jika berhasil akan sangat baik, namun jika tidak, aku akan berhenti, berhenti untuk tidak merusak hubungan ini semakin dalam lagi.

Segala sesuatu pasti memiliki resiko begitu juga aku yang memilih mencintainya. Sakit hati, kecewa, cemburu, dan menangis adalah resiko buruknya.

Seberat apapun prosesnya, aku akan ikuti, karena itu pilihanku. Bukan aku ingin melawan takdir, tetapi aku juga harus memperjuangkan takdir yang ku inginkan, menaruh Tuhan disetiap prosesnya, aku percaya jika  usaha ku nanti pasti akan membuahkan hasil.

Jangan tanya apa alasan ku, Aku tidak punya alasan untuk mencintainya, aku cinta karena itu DIA.

Sekalipun aku disuruh memilih siapa yang akan aku cintai, aku tetap memilih DIA, karena itu DIA.

Aku sama sekali tidak menyesal, sekalipun ada mesin waktu yang bisa mengulang masa lalu, aku akan tetap mencintai DIA, mungkin dengan cara yang lebih sempurna, lagi.

Jadi, biarkan aku mencintai DIA dengan caraku yang rahasia ini. Aku berjanji tak akan menghancurkan perasaan orang lain. Aku hanya ingin mencintai DIA, karena ingin memiliki itu sangat diluar batasan ku.

Bukan ku tak ingin, aku hanya mau DIA tidak memaksakan hatinya, aku tak mau DIA merasakan kesedihan karena dipaksa, aku jauh lebih bahagia jika DIA bahagia walau bukan aku alasannya.

Jadi tolong dengarkan, aku hanya ingin mencintai, mencintai dan mencintai DIA, menghabiskan seluruh Cinta ku hanya untuk DIA. Aku tidak berani membayangkan ingin memilikinya, biarkan itu semua menjadi bagian Tuhan. Merestuinya atau tidak, aku berlapang dada dengan hasil akhirnya. 

Pantas kah aku memilikinya? Atau mungkin, Layak kah aku dimilikinya?  Itu akan ditentukan oleh alam semesta yang menjadi saksi bisu perjalanan kisah ini.

🐸🐸🐸

...Dibalik kamu yang diam-diam menyebut nama seseorang dalam DOA mu, seseorang lain juga mungkin menyebut namamu dalam DOA Nya....

...----------------...

Hujan di pagi hari ini sangatlah deras, anak sekolahan akan kesulitan untuk berangkat ke sekolah terlebih yang naik angkutan umum. Sudah pukul 07.00 dan Ryeana belum berangkat juga dari rumahnya, berhubung kesulitan jalan kaki menuju halte, sedangkan jam masuk pukul 07.30 artinya waktunya untuk tiba di sekolah 30 menit lagi. Sedangkan jarak rumah ke sekolah memakan waktu 20 menit. Sisa 10 menit lagi. Papanya sudah berangkat kerja pukul 06.00 tadi, Mamanya menawarkan untuk diantarkan oleh supir. Tapi Ryeana menolak, ia masih berharap hujan berhenti  dia sungguh tak ingin menjadi sorotan mata karena pasti supirnya akan membawa mobil hadiah dari keluarga Papanya yang memberikan mobil mewah itu. Ryeana tidak suka menjadi pusat perhatian orang.

Melihat hujan yang tidak ada tanda-tanda untuk berhenti, dengan sangat terpaksa Ryeana harus meminta pak supir mengantarkannya, dan gadis itu juga berdecak kesal didalam hati karena dirumahnya sekarang hanya tersisa mobil miliknya, mobil termewah dirumah itu. Semuanya sudah dipakai untuk berkerja.

Menembus derasnya hujan, Ryeana sambil menyebutkan doa dalam hati supaya tidak ada teman sekolahnya terlebih teman satu kelasnya yang melihat dia turun dari mobil mewah itu, ia meremas gagang payung sangat kuat menyalurkan rasa khawatirnya.

Ryeana hampir tiba disekolah dan dia meminta pada supirnya untuk berhenti jangan didepan sekolah. Ia akan berjalan kaki dibawah derasnya hujan dengan berlindungkan payung hitam yang berlogo Rolls-Royce itu.

Saat Ryeana turun, jauh dari jaraknya seorang gadis melihatnya tanpa disadari oleh Ryeana gadis itu menyeringai licik.

Ryeana buru-buru menyuruh supirnya untuk pulang dan dia pun langsung berlari pelan memasuki gerbang sekolah lewat gerbang yang lama. Tinggal 5 menit lagi bel masuk akan berbunyi.

Ryeana tiba didepan kelasnya, ia menutup payungnya yang basah dan menempelkan perekatnya. Sebelum masuk kedalam kelas. Ryeana merapikan seragamnya yang dibungkus Hoodie polos bewarna  abu-abu. Cuaca sangat dingin jadi gadis itu memutuskan akan memakai Hoodie sampai suhu tubuhnya normal.

Ryeana masuk tanpa memperdulikan siapapun yang menatapnya, ia meletakkan payungnya disudut ruangan, tempat dimana yang lainnya meletakkan payung mereka. Selesai itu, Ryeana  berjalan ke tempat duduknya dengan begitu damainya.

"Selamat Pagi biii" sapa Shaka dengan suara manjanya, ia sejak tadi memperhatikan gadis itu saat masuk ke dalam kelas.

"Pagi. Tapi sejak kapan gue jadi bibi Lo Shak." jawab Ryeana sambil memicingkan matanya setelah meletakkan tasnya dilaci meja.

"CK. Biii, babyy lo maksudnya Riikk. Lo gak bisa diajak candaan" gerutu Shaka berpura-pura kesal.

"Oooo. Babi. Kalo mau jadi babi Lo aja sendiri Shak. Gue masih waras ?" ucap Ryeana sambil menahan tawanya. Ia sengaja membuat Shaka kesal.

"Ryeana Allura Clarabelelekkkk" sangkin geramnya Shaka, ia bahkan menyebut nama lengkap gadis itu dan diakhir sedikit dipelsetkannya. Bukannya marah gadis itu justru tertawa lepas.

"Tau ah. Lo pagi-pagi nyebelin" ucap Shaka merajuk.

Berharap dibujuk, Ryeana justru cuek, ia mengambil buku novelnya dan membacanya dalam diam.

Shaka dibuat gemas sekali dengan teman sebangkunya itu, ingin sekali rasanya dia meninju temannya itu, tapi dia sangat sayang, dan akhirnya ia hanya meremas tangannya geram.

Lain hal dengan teman sekelasnya yang sejak tadi menyaksikan tingkah sepasang sebangku itu. Terkhusus dengan Ryeana, tatapan mereka sangat sulit diartikan pada gadis yang sangat jarang tertawa didepan mereka.

Bel bunyi masuk memang sudah berbunyi, tapi guru mapel belum juga datang. Mungkin karena hujan yang deras mereka sedikit malas mengajar. Tebakan para siswa-siswi.

Sejam berlalu suara ribut dari tiap kelas mengundang kedatangan para guru mapel untuk segera masuk memulai pembelajaran.

Termasuk ruangan kelas X-1, sekarang sudah didatangi guru bahasa Jerman karena memang sesuai dengan lesnya. Ruangan mereka memang tidak seribut kelas lain, mereka hanya berbicara dengan teman sebangkunya tanpa berpindah-pindah tempat. Ruangan kelas itu sangat bersih dan nyaman tidak amburadul seperti kelas lain.

Ryeana menutup buku novelnya dan mengeluarkan buku paket bahasa Jerman. Jika boleh jujur  sejak mulai tiba disekolah tadi hatinya sedikit gelisah, membaca  novel adalah peralihan agar tidak semakin kelihatan gelisah.

Sudut matanya bisa menangkap, teman sekelasnya sedang menatap dirinya aneh. Ryeana yang tak suka jadi pusat perhatian diam-diam memperhatikan penampilannya dari bawah hingga ke atas. Tidak ada yang salah, pikirnya. Lalu diliriknya Shaka yang sejak tadi bermain game Hago diponselnya, ingin bertanya tapi dibatalkan melihat bagaimana cowok gemulai itu sangat serius bermain kejar-kejaran domba di app Hago itu.

Lalu, apa yang sedang dipikirkan oleh teman sekelasnya tentang dirinya? Semoga bukan hal yang buruk. Sungguh itu tidak mengenakkan. 

Dikelas X-4 sejak tadi sangat gaduh sekali, dan karena kelas itu yang paling kuat menimbulkan suara berisik makanya guru-guru berkeluaran. Bukan karena hujan yang menghalangi mereka tapi karena sedang ada rapat dadakan mengenai ujian ulangan harian dan rapat pun ditutup paksa melihat para siswa sudah mulai ribut sekali. Tebakan siswa-siswi salah.

Terpopuler

Comments

sarinah najwa

sarinah najwa

lanjut terus ❤️❤️❤️🙏

2021-05-11

5

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!