Ryeana-4

Ini hari pertamaku menggunakan seragam putih-putih. Seragam putih-putih adalah ciri khas SMA Swasta Roma setiap hari Senin dan Selasa. Baju atasan  bersize M padahal harusnya S, begitu juga rok nya. Coba bayangkan gimana lucunya tubuh ini berjalan. 

Hahhh,,, sungguh memalukan, aku tak beda dengan jemuran kain.

Belum lagi dengan kaos kaki kiri bewarna pink, kanan bewarna hijau. Sepatu? beruntung warna hitam.

Demi menyelamatkan wajah pas-pasan ini dengan sangat ikhlas hati ini melipat kaos kaki agak sedikit lebih dalam. Gilak ya. Kaos kaki udah kayak anak TK. Mana nanti mau naik angkutan umum lagi.

Sabarrrrr.

Aku melangkahkan kaki keluar meninggalkan pekarangan rumah yang begitu asri karena taman dipenuhi pohon Ketapang kencana, pohon Kiara payung, pohon palem yang berjejer dipinggir pagar mengelilingi halaman rumah, pohon mangga yang terletak disudut depan rumah dan dibawahnya ada swing chair bewarna putih, beberapa pot bunga kertas, bunga Daylily, bunga Daisy, bunga mawar dan banyak lagi jenisnya yang dijejerkan di teras rumah. Sambil berjalan menuju jalan lintas besar, kedua indra penglihatan ini serasa enggan melangkah lebih jauh jika belum menyapa yang indah di atas sana.

Kenalkan namanya Langit. Dia sahabatku, yang terlihat dekat namun nyatanya sangat jauh, persis seperti dia. Menyapanya dan ingin tahu lebih tentangnya adalah kehebohan tersendiri bagiku.

"Hai Langit" sapaku pada objek biru diatas sana pagi ini.

"Langit senyumnya kenapa manis sekali, pasti mentari lagi cantik ya " goda ku sambil melirik lingkaran kuning yang sangat hangat.

"Langit Kenapa sedih? Mentari nakal ya?" Lirih ku pernah pada kala itu.

"Langit Kenapa menangis? Mentari sakit ya? Tenang. Masih ada aku disini" senduku kala itu juga saat aku merindukan sosok seseorang. Ya begitulah pertanyaan yang sering aku lontarkan.

Bermonolog dengan hati sendiri adalah kebiasaan ku. Itu sangat nyaman. Sekalipun tidak ada respon jawaban itu jauh lebih baik. Dibandingkan ada respon, eh tahunya semakin memperburuk keadaan.

Dan ini hari pertama ku masuk SMA dengan ditemani senyuman langitku.

Sejujurnya, Aku sedang khawatir tapi karena hangatnya pesona kekasih langit yang bernama Mentari. Aku jadi terbakar untuk melangkah lebih jauh lagi.

Dan disini lah aku berdiri. Disebuah halte yang terletak ditepi jalan lintas. Bus yang tubuhnya perpaduan warna biru dan putih itu berhenti tepat di hadapanku. Aku naik dan mencari posisi duduk yang paling nyaman. Pilihannya ada dua. Belakang supir atau sudut paling belakangnya. Dan pilihan ku jatuh disudut paling belakang. Posisi ternyaman dan teraman bagiku.

Perjalanan menempuh SMA Roma butuh waktu 20 menit. Dan itu aku pergunakan untuk mendengarkan lagu dari grup band kesukaan seseorang.

Aku mengeluarkan ponsel bewarna merah.  Membuka aplikasi Musik, Memasangkan headset ditelinga. Lagu pilihan ku sudah bisa dipastikan akan jatuh pada lagu yang dipopulerkan oleh  Bondan Prakoso, Fade 2 Black "Ya sudahlah"

Ketika mimpimu yang begitu indah

Tak pernah terwujud, ya sudahlah

Saat kau berlari mengejar anganmu

Dan tak pernah sampai, ya sudahlah, hmm

Apapun yang terjadi

Ku 'kan selalu ada untukmu

Janganlah kau bersedih

'Cause everything's gonna be okay

Jika kalian pikir aku jatuh cinta pada lagu ini karena lagi tenar. Maka jawabannya salah atau karena liriknya yang bagus juga salah.

Aku menyukai lagu ini karena dia. Dia Kodokku.

Hahaha,,, lagi dan lagi Kodok mempengaruhi ku.

5 Bulan yang lalu,

Sekolah SMP tempat ku menimbah ilmu tepatnya di bulan Maret. Ketua OSIS mengumumkan akan mengadakan PENSI di bulan April. Dan ya, setiap kelas diwajibkan untuk menyumbangkan satu penampilan.

Kelas ku dan Nicholas adalah kelas IX-6 yang kata mereka adalah kelas buangan. Padahal itu hanyalah sebuah ruangan baru selesai dibangun saat semester ganjil berakhir.  Dan di semester genap terjadi pemetaan siswa agar kelas itu tidak kosong. Dan pemilihannya juga sangatlah random. Tapi yah namanya juga mulut ke mulut pasti ada saja hal buruknya yang keluar. Bodoh amat lah ya.

Saat wali kelas masuk dan meminta kami agar menunjuk siapa saja diantara kami yang bersuka rela berpartisipasi meramaikan PENSI satupun tidak ada yang berani. Aku dan Nicholas adalah anggota ekskul Seni Musik. (Ini bukan semata karena Kodok, tapi karena aku memang suka musik. Jadi memang tidak disengaja).

Saat pelatih tidak datang, Kami dibiarkan belajar sendiri. Aku sibuk bermain Piano dengan lagu-lagu pop yang lagi trend tanpa melihat nada-nadanya lagi pada buku (hanya piano yang tersisa alat musik, Sebenarnya ada gitar, aku bisa memainkannya, bahkan lebih jago dari Nicholas, tapi sangat malu memperlihatkan untuk dia.) Sedangkan Nicholas sibuk bernyanyi sambil bermain gitar. Dan ya jujur saat aku tanpa sengaja menatapnya yang sedang asik bermain gitar dengan lagu "Ya Sudahlah" Aku benar-benar terpesona.

Tak sengaja mata kami bertemu, aku mengunci tatapan kami dan memberikan seringai licik.

Aku meninggalkan piano ku tadi dan mendekatinya.

"Apa!" katanya ketus. Sepertinya dia sudah bisa menebak isi pikiranku.

Kamu hebat. Aku suka.

"Apa sih. Cuman mau dengar aja" kataku sambil menyenggol lengannya. Dia tersentak berdehem sebentar lalu kembali bernyanyi.

Aku menikmati lagu dan suaranya yang merdu. Aku benar-benar dibuat mabuk cinta padanya.

"Dok" panggilku sambil menatap wajahnya  yang menunduk memperhatikan jemarinya yang memetik asal senar gitar itu setelah menyelesaikan sebuah lagu.

"Hmmm"

"Mau ya"

"Gak lah Ri" tuh kan dia sudah tahu maksudku padahal belum cerita juga. Kamu anak dukun ya? Kok tahu isi hatiku sih. Gemassss sekale sehhhh.

"Kenapa?"

"Malu lah Ri. Apalagi sendirian di atas panggung." Ucapnya sambil menatap ku malas.

"Memangnya punya Malu?" Ledekku

Takkk. Dia menyentil dahiku. Sialan.

"Ku temani"

Buhahahahaa. Dia tertawa mengejek.

"Yang benar dong Ri. Suara cempreng gitu mau duet sama ku. Aishhh malu Ri malu. "

'Sial. Brengsek Sekali kau Kodok.'  umpatku dalam hati. Aku menjitak kepalanya.

"Ishh. Sakit lah bodoh" gerutunya menatap ku tajam. Tapi aku tak takut sedikit pun.

Dan aku tertawa, gemas sekali melihat wajahnya yang kesal.

"Makanya jangan ngejek orang tahunya, kan tadi aku bilang temani, bukan ngajak duet. Kan kamu tahu aku jago main piano. Kamu yang nyanyi sambil main gitar biar aku yang main piano "

Nicholas terlihat berpikir.

Mungkin juga membayangkan kami berada di atas panggung, sungguh dia geleng-geleng kepala.

"Gimana?"

"Gak. Gak. Gak. Pasti malu-maluin nanti" katanya lagi sambil geleng-geleng. Menyebalkan. Dia benar-benar meremehkan ku.

"Gimana kalau kita coba sekarang. Mumpung Bu Anita (pelatih kami) tidak ada. " Tantang ku

"Bolehlah kalau gitu. Ayo kesana. " ajaknya mendekati letak piano sambil menarik bangku tempat dia duduk tadi.

Aku duduk didepan piano yang akan ku mainkan. Sedangkan dia sudah stay disebelah ku sambil menyetel kunci gitar.

"Lagu apa ?" Tanyanya tanpa mengalihkan tatapan dari gitarnya.

"Yang tadi itu aja. Aku suka. Kunci awalnya apa?"

"Dari C aja"

Aku mengangguk.

Dia memetik senar gitarnya, menarik nada kunci diawal. Lalu aku mengikuti menyesuaikan bunyi piano dengan genjrengan jarinya. Beberapa kali berdebat karena ternyata Kunci C kurang bagus dan kunci G lah yang cocok dengan suaranya, aku benar-benar tidak ikut bernyanyi, aku takut bernyanyi saat ada dia, iya kalau bagus, kalau vales kan malu sayyyyy.

Aku tidak tahu apakah permainan kami baik atau tidak, tapi terlihat oleh ku, beberapa anggota ekskul musik ikut bergabung untuk bernyanyi bersama.

Dan ya. Sejak saat itu lagu "Ya sudahlah" mempunyai tempat kenangan tersendiri didalam jiwaku.

Tbc.

Terpopuler

Comments

🐝⃞⃟𝕾𝕳Mhd Fauzy🐧²⁴

🐝⃞⃟𝕾𝕳Mhd Fauzy🐧²⁴

mampir

2021-09-30

1

Rhina sri

Rhina sri

menarik banget ceritanya thor🤗🤗

2021-08-10

3

⚘DewPck🌱Sqd🐛🌽🦃⃝⃡ℱ

⚘DewPck🌱Sqd🐛🌽🦃⃝⃡ℱ

semangat

2021-06-19

2

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!